Sekitar jam 10.00 Wib Naura sudab bersiap dengan pakaianlyang dikenakannya, hari ini ia akan melakukan foto shoot sebuah produk dari perusahaan Wijaya Corp.
Naura terlihat sangat cantik dan manis siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati padanya.
Sesi pemotretan berjalan dengan lancar, Naura berpose sangat lugas dan profesional. Naura mendudukkan dirinya dikursi, dan kemudian Bebi sang manager menghampirinya.
"Kerja bagus, Say" ucap Bebi mengacungkan jempolnya
"Aku mencoba profesional aja, Beb"
"Mau minum ?" tawar Bebi
"Boleh deh, aku haus"
"Nih minum" Bebi menyodorkan minuman
"Makasih Bebi yang cantik"
"Cantikan kamu Naura" Bebi mengerucutkan bibirnya.
Selesai melakukan foto shoot Naura tak lantas pulang ke rumah. Ia meminta Bebi untuk mengantarkannya ke Mall, karena sebelumnya sudah janjian ketemu dengan dua sahabatnya siapa lagi kalau bukan Riska dan Dion.
Naura sampai di restoran yang berlogo KFC didalam mall, dan langsung berhambur menemui Riska dan Dion yang sudah menunggunya.
"sori ya lama, gaes" ucap naura dan mendudukkan dirinya di kursi sebelah Dion.
"sibuk banget ya Naura ?" tanya Dion
"Iya sori tadi jalanan agak macet"
"Naura kamu abis pemotretan ?" tanya Riska
"Iya gaes, kenapa ? Make Up aku masih kelihatan ya ?" tanya Naura sambil mencondongkan wajahnya ke Riska.
"Sedikit" balas Riska
"Padahal udah ku tipisin loh, apa aku hapus aja sekalian ya ?" tanya Naura
"Jangan...gitu aja udah cantik beneran" ucap Dion
"Oke deh..."
"Oh ya, besok kamu jadi pergi kan Dion ?" tanya Naura
Dion menganggukkan kepalanya.
"Besok kalian nganter aku kan ke Bandara ?" ucap Dion menatap Naura dan Riska.
"Oke aku anter, apa sih yang enggak buat pangeran kita satu ini" balas Naura
"Serius...?" tanya Dion dengan mata berbinar
"Sepuluh rius deh" balas Naura lagi
"Riska...?" tanya Dion
"He..he..he..maff banget Dion, aku besok harus ke Bandung" balas Riska
"Ngapain ?" ucap Dion
"Nenek sakit, kasihan dia" ucao Riska dengan wajah sendunya.
"Ya udah deh, tapi besok jangan enggak nelfon aku ya ?" balas Dion
"Iya aku bakalan telfon kamu kok, tiap menit, detik, dan jam. Jangan sampe budek aja kuping kamu"
"Hahaha..." tawa Dion dan Naura
"Eh, aku ke toilet sebentar ya, kebelet" ucap Naura nyengir kuda dan pergi meninggalkan Dion serta Riska.
Dion menatap punggung Naura dan kemudian ia tersenyum.
Riska yang tahu perasaan Dion untuk Naura hanya tersenyum getir. Ternyata rasa perhabatan antara Dion dengan Naura berubah menjadi cinta, namun begitu sesak bagi Dion karena cintanya tak terbalaskan.
"Mencintai itu tidak harus memiliki, Dion" ucap Riska
"Iya aku tahu dan aku cukup bahagia jika dia bahagia" balas Dion
"Kamu harus kuat" Riska menggenggam tangan Dion
Dion hanya tersenyum melihat Riska, selama ini hanya Riska teman curhatnya dan mengerti akan dirinya.
Dari kejauhan Naura melihat Riska dan Dion saling menggenggam tangan di atas meja. Naura berfikir Dion dan Riska tidak hanya sekedar bersahabat, mungkin ada hubungan lain. Ia tersenyum, semoga Dion lekas melupakan perasaan padanya.
"Semoga kamu cepat melupakan perasaanmu padaku Dion" Batin Naura
Naura berjalan ke arah meja sahabatnya dengan senyum di bibirnya.
*Mencintai tidak harus memiliki cukup doakan dia di dalam hatimu semoga ia bahagia meski tak besamamu*
Malam Hari jam 07.30 Wib
Dirumah Naura sudah siap dengan dress biru muda yang melekat ditubuhnya, ia memoleskan make up tipis diwajahnya. Tampilannya sangat cantik malam ini, ia akan menemani Ayahnya pergi makan malam bersama sahabatnya.
Naura turun dari kamarnya dan mendekati Ayahnya. Pak Baskoro tersenyum melihat Naura. Ia tak menyangka anak gadisnya kini sudah beranjak dewasa, kuliah dan mungkin suatu saat lagi akan menikah.
Naura yang melihat Ayahnya melamun, langsung membuyarkan suasana.
"Ayah kenapa ?"
"Oh...enggak apa-apa, ayo sayang kita berangkat"
.......
Disisi lain dikeluarga Wijaya, tampak Papa Arya duduk disofa ruang keluarha ia menunggu kedua putranya turun dari kamarnya.
"Kenapa mereka lama sekali, seperti akan bertemu pacar aja, padahal aku hanya meminta mereka menemani makan malam" ucap Papa Arya bermonolog
Tak lama terlihat Dion dan Reyhan turun menapaki anak tangga. Papa Arya ternganga melihat tampilan kedua putranya yang terlihat sangat tampan.
Dion mengenakan pakaian casualnya dengan kaos berbahan rajut dan jaket cream membuat tampilannya fres diusianya.
Sedangkan Reyhan menggunakan Jas hitam dan kemeja biru, membuatnya tampil menawan meskipun ia seorang Duda.
Restoran J.A.V 20.00 Wib
Papa Arya dan kedua putranya ternyata sudah sampai lebih dulu di restoran. Kemudian tak lama Pak Baskoro datang, Papa Arya langsung memeluk Pak Baskoro. Dion menatap Naura dan dibalas senyuman cantiknya. Sedangkan Reyhan melihat Naura tak berkedip akan kecantikannya malam ini.
"Ini anakku Arya, namanya Naura" ucap Pak Baskoro memperkenalkan Naura.
"Selamat malam Om, saya Naura" ucap Naura menyalami Papa Arya.
Papa Arya tersenyum hangat melihat Naura.
"Dia sangat cantik seperti almarhum Istrimu, Bas" ucap Papa Arya
"Iya kecantikannya menurun pada Ibunya" jawab Pak Baskoro
"Ayo duduk" Papa Arya mempersilahkan Baskoro dan Naura untuk duduk.
Pandangan mata Pak Baskoro tertuju pada dua orang laki-laki disamping kanan kiri Papa Arya.
"Ini Dion dia juga putraku" ucap Papa Reyhan memperkenalkan Dion pada Baskoro
"Sejak kapan kau punya anak lagi Arya ?" tanya Baskoro
"Dia anakku dengan Dilara" jawab Papa Arya
"Dilara ?" Ucap Baskoro terkejut
"Kau menikah lagi dengannya ?" tanya Baskoro
"Iya, aku tak tahu Dilara mengandung anakku pada waktu itu. Aku bertemu lagi dengan Dilara saat Dion sudah berumur 9 tahun" Ucap Papa Reyhan
"Kau berhutang cerita padaku Arya" ucap Baskoro
"Aku akan ceritakan nanti, yang penting kita makan malam dulu" jawab Papa Arya
Baskoro menganggukkan kepalanya. Tatapannya kemudian beralih ke arah Reyhan. Ia tersenyum pada Reyhan yang terus memperhatikan anaknya.
"Apa hubungan kalian baik-baik saja ?" ucap Baskoro
Reyhan terkejut kemudian menatap Baskoro.
"Hubungan apa ?" Tanya Papa Arya
"Kau tidak tahu, kalau anakmu itu mendekati anakku" jawab Baskoro
"Apa ? Reyhan ?" ucap Papa Arya terkejut begitu juga dengan Dion.
"Selagi ada Papamu di sini, biar ku jelaskan sekalian" ucap Baskoro
"Ayah..." Lirih Naura, ia meremas jarinya gugup dan bingung.
"Biarkan Ayah bicara selanjutnya itu terserah Nak Reyhan yang bisa mengambil keputusan" ucap Baskoro
Naura menghela nafasnya pelan untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Nak Reyhan, kau tahu Om hanya memiliki satu orang anak hanya Naura anakku" Ucap Baskoro menghembuskan nafasnya sebelum lanjut berbicara.
"Om tidak melarang anakku untuk dekat dengan siapapun, termasuk kau yang mendekati Naura. Hanya saja, Om takutkan kau akan menyakiti persaannya kemudian hari" ucap Baskoro
"Apa Om tidak percaya padaku ?" tanya Reyhan
"Om hanya berkata kemungkinan yang akan terjadi" Ucap Baskoro sambil memakan makanannya.
"Tolong beri aku kepercayaan Om"
Papa Arya tersenyum mendengar pecakapan antara Baskoro dan Reyhan. Ternyata anaknya menyukai anak sahabatnya.
Baskoro kemudian menatap Arya sahabatnya.
"Bagaimana Arya ?" Tanya
"Berilah ia kesempatan Bas, kau tahu sendiri selama ini bagaimana dia. Sepertinya dia akan berubah jika bersama dengan anakmu" Jawab Arya.
"Apa yang om ketahui tentangku" tanya Reyhan
"Semuanya, baik dan buruknya dirimu Om tahu semua" ucap Baskoro
"Apa Om Baskoro juga tahu aku seorang Cassanova ?" ucap Reyhan dalam hati.
"Termasuk juga itu" ucap Baskoro lagi
"Hah..." Reyhan terkejut
"Kenapa Om Baskoro bisa tahu apa yang ku fikirkan, apa dia dukun ?"batin Reyhan
"Berhenti mengumpatku atau ku larang kau dekat dengan Naura" ucap Baskoro
"Tidak Om aku tidak mengumpat"
"Hah., Om serius"
"Aku sudah selesai makan Arya, ayo kita ke Rooftop" Ucap Baskoro
"Tunggu sebentar, aku minum dulu" Jawab Papa Arya.
"Jadi Om memberiku kepercayaan ?" Tanya Reyhan
"Om tidak bicara dua kali" jawab Baskoro
Reyhan tersenyum senang mendengar pernyataan dari Pak Baskoro. Akhirnya ia bisa mendekati Naura tanpa perlu takut lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments