2 bulan berlalu.
" Neng.. Gimana Bagas? Kamu mau lanjut? ". Tanya ka Amir via telpon sore ini.
" Emang kalau nolak, Abah mau dengerin aku ka? ".
" Dicoba saja dulu, kamu pulang.. Aku juga kangen ngobrol sama kamu tau ga? Cape yaa ngurusin bisnis, ketemu dengan berbagai rupa watak manusia ". Keluh ka Amir kemudian.
" Takdir nya ka Amir meneruskan bisnis keluarga.. Nanti aku bantu cari teman buat bikin sistem yang rapih karena kan sekarang masih manual, pasti cape ". Usul Naya tentang pembaruan pembukuan bisnis Abah.
" Jum'at ini kamu pulang yaa... Aku tunggu lho, kita diskusi semuanya.. Nanti kita nyekar bareng.. Aku kangen ummi.. Ok? ". Suara ka Amir melemah, tanda dia sedang gundah.
Setelah menutup telepon, Naya kembali masuk ke floor untuk mengganti beberapa merchandise dan manequin sesuai dengan tema promo mingguan Mall tempat nya bekerja. Sudah bulan November, waktu cepat sekali berlalu ternyata.
Masih ada sisa waktu 1 bulan lagi sebelum Naya memutuskan. Ah ya lupa, lebih tepat nya diputuskan untuk segera menikah dengan si Anu. Sampai saat ini pencarian Naya belum menemukan titik terang. Setiap kali ada petunjuk, selalu saja menghilang kembali dengan misterius.
Ba'da sholat jum'at, TPU Kamboja.
" Maaf Mas.. Dilarang masuk TPU, sedang ada maintenance dari yayasan ". Ucap seorang pria berseragam hitam.
Heran.. Biasanya meski sedang maintenance juga kita tetap bisa masuk. Kali ni ko sepi, yang ada hanyalah beberapa pria berseragam hitam berbadan tegap yang membentuk beberapa kelompok.
" Ka.. Ada apa sih? Tumben banget yaa ". Tanya Naya pada ka Amir.
" Ga tau.. Kita aja disuruh menjauh begini.. Yaa sudah, kita makan bakso dulu kalau gitu yuk ". Ajak ka Amir, lalu kami memasuki warung tenda bakso yang tak jauh dari lokasi TPU.
" Mau ke makam ya Den? Daritadi banyak yang balik lagi, udah satu jam begitu, ga tau ada apa.. Kita aja dilarang deket ke sana ". Cerita si abang bakso tanpa kami minta.
15 menit kemudian.
Sekumpulan orang yang berjaga tadi telah menghilang begitu saja. Entah kapan mereka pergi, tak ada yang menyadari nya.
Akhirnya setelah membayar makanan, kami pun masuk ke TPU menuju makam ummi disebelah utara. Sesampai nya disana, Naya dan ka Amir saling pandang. Dimakam ummi sudah tergeletak beberapa ikat rangkaian bunga yang masih terlihat baru. Mata kami kemudian memandang berkeliling sekitar makam. Tak ada rangkaian bunga yang sama, hanya di makam ummi. Nampak seperti ada orang yang baru saja pergi dari sini. Tapi siapa?
" Ka... Tadi kita papasan sama orang ga sih waktu masuk kesini? ". Tanya Naya curiga sekaligus merinding membayangkan hal-hal ghoib yang tak kasat mata.
" Gada kayak nya yaa... Tapi ini... Neng, kamu punya temen yang pernah diajak kemari? ". Tanya ka Amir kemudian.
" Ga punya... Ga pernah bahkan Agus, Vita dan Nurma belum pernah kuajak kemari ". Pikiran kami menerawang jauh. Kami tak punya sanak saudara disini.
Meski kami berpura-pura mengabaikan, tapi Naya yakin ka Amir pun memikirkan nya. Selepas dzikir dan doa, mereka pun memutuskan untuk langsung kembali ke rumah.
***
" Siap Pak. Maaf aku teledor. Tak menyangka mereka akan berkunjung ".
" Mengerti... Tak akan terulang.. Clear, dicopy, siap ". Jawab seorang pria dengan suara bergetar menahan takut.
***
Exona Landscape and Building, Jakarta.
Siang ini, Rey terlihat sedang menelpon seseorang dengan serius. Siapa yang Rey telpon? Mahen penasaran, lalu berniat mengendap untuk menghampiri nya. Tapi yaa tak ada yang bisa menandingi kepekaan seorang Rey. Dia pun kemudian berbalik badan menghadap Bos nya itu.
" Bos.. Jangan nguping, nanti bintitan ". Ucapnya datar.
" Bintitan tuh ngintip, bukan nguping.. Telpon siapa Rey? Jangan libatkan aku dengan semua akal bodoh mu tentang biro jodoh seperti kemarin, itupun kalau bonus mu mau utuh bulan ini ". Ancam Mahen. Akhir-akhir ini Rey kerap kali mempertemukan nya dengan beberapa wanita. Huft.. Jujur saja, Mahen tidak mood.
" Aku udah insyaf Bos.. Bukan siapa-siapa, hanya penggemar ku saja ".
" Ngehalu kamu Rey hahahaha. Mana ada penggemar si kulkas berduri yang berkaki. Cobalah hangat sedikit Rey, biar aku ga berasa bawa AC kemana-mana ". Mahen balik menimpali dengan wajah datar menahan tawa.
" Bos, aku titisan mu.. Manusia kulkas berduri yang berkaki ". Balas Rey sambil tertawa dan lari menghindari map yang Mahen lempar ke arah nya.
" Setidaknya aku beberapa kali punya pacar Rey.. Ga kayak kamu, Jomblo formalin ". Mahen terdiam sesaat, lalu tertawa lepas. Hanya dengan Rey, ia merasa kepedihan hati nya mulai mereda perlahan. Segala tingkah konyol Rey hanya diperlihatkan di depan Mahen, begitupun sebaliknya. Sedangkan diluaran sana, orang-orang menyebutkan mereka : manusia batu berselimut es.
" Hallo.. Ingat misi mu, jangan sampai Bos tau.. Candi One, copied ". Rey melanjutkan percakapan rahasia nya dilorong tangga darurat.
" Candi One, copied Capt ".
Maaf Bos, aku bertindak diluar perintah, aku tak bisa melihat mu seperti ini lebih lama. Ku akui, Melissa wanita yang sempurna diantara wanita mu yang lainnya, tapi anda juga berhak bahagia. Anda keluargaku satu-satunya, semoga apa yang aku lakukan ini berguna di masa depan. Rey memandang penuh perhatian pada Mahen yang sedang asik membuat sebuah system coding.
" Bos.. Maaf, ini ada tugas baru dari Tuan Besar. Undangan wedding di Cirebon lusa nanti. Salah satu Klien penting nya Exona.. Beliau masih ' Keluarga Dalem Keraton Kasultanan Cirebon '.. Tuan Besar akan hadir saat resepsi, jadi beliau meminta anda mewakili di acara Akad nikah klien nya ". Rey memberikan sebuah Undangan berwarna emas dengan aksen merah disertai logo sebuah Keraton.
" Atur jadwal ku Rey.. Bawa mobil saja yaa biar langsung bisa pergi pulang ".
" Siap Bos.. Accord, Camry atau BMW sport anda? Tuan Besar juga menyediakan Maybach nya untuk anda pakai ke Cirebon nanti ". Tanya Rey kembali.
" Camry yang biasa aku pakai sedang Pak Jim ganti interiornya, Accord saja ". Selain Camry, aku terbiasa memakai sedan Honda Accord untuk semua aktivitas pekerjaan ku, fasilitas dari Exona memang tiada duanya.
Minggu, Cirebon.
Selepas menghadiri acara Akad nikah klien Exona. Rey memutuskan untuk mampir ke sebuah rumah makan ayam goreng yang terkenal di kota ini sebelum kami kembali sore nanti.
" Ibu aku biasa yaa pesan 2 Paha, 2 dada, sambal lalap nya pisah yaa.. Pesenan Abah itu, jangan lupa jeruk limau nya awas ketinggalan ". Abah tiba-tiba menyuruh Naya untuk membeli ayam goreng favorit ummi nya dulu di daerah Pagongan. Ka Amir akan mampir ke kost-an ku untuk mengambil pesanan Abah ini setelah dari Bank ABC.
" Ehm... Ketemu lagi Nona ". Rey menyapa Naya, yang terlihat kebingungan dan berusaha mengingat siapa lelaki ini.
" Eh.. iya ". Siapa yaa, duh lupa gue. Payah aah Naya. Dokter pernah bilang bahwa setelah koma, maka aku wajib terapi agar sistem syaraf otakku tidak melemah. Ini kali yaa efeknya, agak susah ingat seseorang. Naya membatin.
" Tempat yang nyaman untuk sebuah rumah makan. Makanan nya juga enak, favorit anda juga kah? ". Tanya Rey lagi.
" Neng Naya, ini sudah selesai.. 75.000 semuanya ". Kasir memberikan bill pada Naya.
" Iya.. Favorit Ummi ku.. Maaf aku permisi, pesanan ku sudah selesai ". Naya mengakhiri pembicaraan nya dengan Rey.
Mahen yang baru saja selesai mencuci tangan dari wastafel, menghampiri Rey.
" Rey.. Gadis tadi kayak nya pernah liat, dimana yaa? ". Tanya Mahen sambil berusaha mengingat.
" Ehm.. Dua-duanya payah ". Dia tak menarik kah Bos?
" Kayaknya ga berkesan yaa Bos.. Ko bisa lupa gitu? Tadi gadis yang hampir kita tabrak 2 bulan lalu di depan Hotel Bintang, malam nya kita tolong dia di pelataran Mall. Sudah ingat? ". Rey menjelaskan kembali.
" Oiya Ingat.. Bukan ga berkesan, aku hanya ". Eh.. Gadis itu yaa, yang mata nya cantik, wajahnya ayu, lupa, siapa nama nya yaa? Mahen membatin.
" Rey.. Nama nya siapa yaa? Aku lupa ".
" Kan aku ga kenalan Bos, jadi yaa ga tau nama nya lah, kepo yaa? mau aku carikan info nya ga? ". Pancing Rey kemudian.
" Ga usah, dia udah punya tunangan, jangan ganggu Rey ".
" Kalau ga ada yang punya, kira-kira tertarik ga Bos? ". Desak Rey lagi.
" Engga. Dia gadis kecil, ga sebanding buat aku Rey.. Kesian dia kalau pacaran sama pria dewasa seperti ku. Cabut yuuk ".
Bos... Nona. Aku comblangin mau yaa. Batin Rey.
Gadis tadi, apakah hanya kebetulan yaa kita ada di tempat yang sama untuk ketiga kali nya? Yang ku ingat dari dia hanya mata nya yang cantik. Mahen kembali diliputi rasa penasaran akan sosok Naya.
_________________________
Banyak clue bertaburan disini...
Thanks atas support nya yaa gaes... luv yu all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
fa _azzahra
sdh aq duga di novel nya mam bny misteri.aq suka
2022-12-21
1
Nina Melati
malu" kucing ni Mahen, kata mau dong u/ comblangin
2022-08-21
1
Lady Qin
aq dah ksh bunga ya thorr
2022-05-24
1