Dia.. Pilihan Untuk Ku
Rabu siang setelah selesai kuliah, biasanya Naya langsung menuju tempat kerja. Hari ini, ia memutuskan untuk nebeng membonceng motor teman sekelas nya, Agus nama nya.
Baru saja mereka keluar dari lingkungan kampus. Tiba-tiba sebuah mobil minibus yang di kendarai oleh 2 orang laki-laki bertato menghadang jalan.
" Nona.. Atas permintaan ayah anda.. Kami mohon anda bersedia ikut kami untuk kembali ke rumah hari ini.. Ada hal penting yang ingin ayah anda bicarakan saat ini.. " kata seorang pria kekar yang berdiri dihadapan Naya.
" Bilang pada Abah ku.. Aku kerja, nanti malam aku akan pulang, jika tak capek ] Jawab Naya ketus pada laki-laki tadi.
" Gus.. .. Ayok cabut... Buruan " Pinta Naya pada Agus sambil menepuk keras pundak nya beberapa kali karena dia malah terlihat bengong.
" Nona.... Nonaaaaa.... Jangan melawan, atau teman anda terluka nanti ". Ancam pria tadi, sambil menahan motor Agus.
" Temen gue bilang dia bakal balik nanti malam.. .. Jangan ganggu Bro, minggir ." Jawab Agus sarkas.
" Jangan ikut campur kalau kamu mau aman Bro.. Minggir. " Tangan pria tinggi dan bertato mencengkeram kerah baju Agus dan menarik badan nya hingga jatuh terjerembab beradu dengan aspal jalan.
Sedangkan pria bertato yang berambut panjang, menarik paksa lengan Naya agar ikut dengan mereka.
" Jangan coba-coba paksa aku, atau aku akan teriak.." Ancam Naya kemudian pada kedua lelaki tadi.
Brugh.. Bugh..
Agus menghajar satu lelaki bertato yang tinggi. Terjadi perkelahian sengit yang pada akhirnya dimenangkan Agus.
Bukan menang yang gimana-gimana sih, mereka menang karena kabur.
" Hahahaha...." Mereka berdua tertawa lepas sepanjang perjalanan menuju tempat kerja Naya, rasa nya puas sekali tadi.
20 menit kemudian, mereka tiba di parkiran khusus karyawan.
" Take care yaa Gus.. Hati-hati.." Ucap Naya sambil turun dari motor Agus dan saling tos mengepalkan tangan.
" Tenang Nyak.. Aku ini sabuk hitam lho. Gih, masuk.. Tar malam kalau butuh anter ojek, Call aja yaa Nyak.. Gue cabut dulu.. See you ". Ucap Agus kemudian sambil memutar kembali motor nya keluar dari area parkir khusus karyawan.
Huft.... Penyakit memaksa Abah rupanya sedang kumat.
Apa penyakit pak comblang nya juga ikutan kumat lagi? Kali ini dengan siapa kah aku akan dijodohkan? Harus dengan cara apalagi agar aku bisa selamat dalam misi menghindar kali ini?
Naya bergegas ke mushola untuk menunaikan sholat dzuhur dahulu sebelum mengganti pakaian casual nya dengan seragam kerja.
Tuhan....
Apakah memang harus begini jalan hidupku setelah ummi tiada?
Tes... Tes... Tes... Lagi, air mata ku jatuh di mukenah yang sedang ku kenakan pasca berdoa tadi.
Ummi, do'akan anak mu ini kuat yaa. Aku pasti bisa menemukan pria yang aku mau, dan aku butuhkan. Bukan hanya sekedar tampan tapi kenyamanan dan rasa sayang.. Yang tak kudapatkan dari Abah lagi. Naya membatin dalam hati.
***
Malam ini, Naya pulang ke rumah. Tak ada kata-kata bantahan yang keluar dari mulut nya tentang kejadian tadi siang.
Sepertinya dia sudah enggan berbicara di rumah ini. Karena bicara pun rasanya percuma, pendapat nya tak pernah Abah dengar.
" Abah minta kamu pulang.. Kenapa tak patuh? Apa pekerjaan bodoh mu itu lebih penting daripada ayah mu?." Abah mengajak Naya berbicara saat ia baru saja duduk di meja makan.
" Neng dapat kerja karena usaha sendiri Bah.. Jangan menghina pekerjaan aku.. Jujur saja, kali ini Abah mau apalagi dari ku?. " Naya tanpa sengaja tersulut emosi.
Ka Amir yang mendengar nada suara Naya meninggi, langsung keluar kamar dan menengahi.
" Bah.. Biarkan Neng istirahat dulu.. Kita bicarakan esok pagi yaaa.. " Pinta ka Amir pada Abah.
" Malam ini saja.. Ainnaya, lusa, saat hari libur mu.. akan ada keluarga yang melihat mu.. Abah harap kamu menurut kali ini.. Jangan bertingkah macam-macam.. Jadilah berguna untuk orang tua mu. " Abah mengatakan itu dengan enteng nya. Apakah selama ini dimata Abah, aku memang tak berguna sebagai seorang anak?. Hati Naya tersayat pilu.
" Neng.. Jangan diambil hati yaa nduk.. Gih istirahat, ka Amir akan bicara lagi pada Abah kalau emosi Abah mereda.. Ok sayang. " Ka Amir membelai kepalaku dengan sayang.. Hanya ka Amir yang mengerti aku. Hanya kasih sayang dari ka Amir yang membuat ku selalu bisa menginjakkan kaki kembali ke rumah ini.
Naya lalu menuju kamar nya dan menutup pintu nya pelan. Tubuh nya langsung melorot seperti tak bertulang.. Hati nya sesak. Dia membungkam mulut dengan kedua tangan agar isakan tangis nya tak terdengar ka Amir.
*Tuhan ku yang Maha Pengasih..
Tunjukkan Rahmat mu padaku..
Datangkan lah seorang lelaki yang sholih untuk ku, agar aku punya tempat untuk membagi semua yang kurasa pada nya tanpa kecuali..
Aku kemudian terlelap diatas sajadah, masih menggunakan mukenah setelah menunaikan sholat witir tadi*.
Semoga Engkau mendengar pintaku.. Aamiin..
" Neng.. Naya sayang.. cantik nya Ummi.. jangan sedih Nak.. berbaktilah semampu kamu yaa.. "
" Ummi.. Ummi.. aku kangen.. maafkan aku.. maafkan aku.. maaf "
Tiba-tiba di tengah malam Naya terbangun, tertegun mendapati keadaan nya saat ini.. tadi itu seperti nyata, bukan mimpi.. Belaian tangan ummi, masih terasa di kepalaku. Batin Naya.
*Aku kembali menangis, rasa bersalah itu datang lagi. Orang - orang bilang, karena ku.. Ummi ku berpulang.. apakah ini alasan Abah membenci ku..
Kepalaku sakit setiap kali berusaha mengingat nya. Hati ku sesak karena rasa bersalah yang tak ku tau sebab nya. Ada apakah ini sebenarnya? dirumah ini tak ada yang pernah mau menjelaskan padaku.. kebenaran apa yang berusaha keluarga ku tutupi?
Aku hanya mampu mengingat :
[ Istri dan anak anda kehilangan banyak darah.. ]
Hanya suara-suara itu yang sering berputar kepalaku.
Hanya bunyi alat medis yang terngiang ditelinga ku*.
Naya tak bisa melanjutkan tidur kembali dan akhirnya memutuskan untuk mengambil wudhu dan murajaah bacaan nya. Setidaknya dengan melakukan ini hatinya menjadi lebih tenang.
Ya Allah..
ku mohon, bukalah tabir kebenaran padaku.. agar aku bisa memperbaiki segala kesalahan ku. Menebus dosa ku pada orang-orang yang ku sayangi. Naya tak henti nya meminta pada Sang Pencipta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Eka Widya
assalamualaikum mom...sambil menunggu romansa shan vs mahiya.ku bernostalgia ke sini lagi.lope2 dah pokoknya😘😘😘
2023-01-02
1
♡ ECHI ♡
aku mampir mom sambil nunggu Dila sama bang Ezra up 😁 semangat mommy 💪
2022-10-09
1
mba_yulibae
mlipir ke Naya dulu...sambil nunggu mas amirzain up...
2022-10-07
1