PRIA CACAT

Mahen memutuskan untuk kembali ke kamar sekitar pukul 19.30 malam. Ia menghabiskan waktu sepanjang siang tadi di coffee shop lantai dua Hotel ini, mengerjakan sesuatu di laptop nya yang mungkin akan berguna suatu saat nanti. Sore tadi, Rey bilang bahwa infus Naya sudah di cabut karena dia sudah lebih baik. Satu masalah selesai kembali, alhamdulillah ucap Mahen dalam hati.

Ia membuka pintu kamar pelan, berharap Naya sudah terlelap. Mahen jadi membayangkan adegan dalam film tentang seorang suami yang takut kepergok oleh istrinya setelah selingkuh. Haha. Namun tak berapa lama lamunan konyol itu pudar seiring sebuah suara lembut yang terdengar.

" Tuan.. Maafkan sikap ku tadi siang, aku tak bermaksud menyinggung anda ". Naya berkata lirih sembari tubuh nya berbaring miring.

" Kamu belum tidur? sudah makan? masih sakit? " . Tanya Mahen khawatir.

" Sudah. Terimakasih ". Naya membalikkan badan nya pelan, nampak masih kesakitan, meski bergelung dalam selimut tapi Mahen bisa melihatnya meringis menahan sakit. Mahen kemudian mendekat dan duduk disisi tempat tidur nya.

" Naya... Maaf ". Mahen meletakkan tangannya di kening Naya. Terserah jika pada akhirnya Naya menampik nya lagi. Tapi kali ini Naya menurut, Mahen merasakan suhu tubuh Naya ditelapak tangan masih terasa sedikit panas.

" Masih demam, sebentar aku akan ambil handuk untuk mengompres mu. Kamu sudah sholat? aku bantu yaa ". Entah Mahen yang berlebihan atau Naya yang terlalu cuek dengan sakit nya. Dia malah tersenyum meski terlihat lemah. Naya jangan menunjukkan ekspresi itu. Aku jadi ingin memeluk mu, agar sakit mu berkurang, agar kamu bisa membagi beban mu pada ku. Mahen memandang gadis itu dalam.

" Terimakasih, aku sudah makan tadi, tinggal minum obat nya saja. Barusan aku juga sudah sholat. Kita salah, dalam satu ruangan dan bukan mahram. Aku akan pulang esok pagi, biar beristirahat di kost-an saja. Anda juga seharusnya sudah kembali kan ". Pinta nya lemah dengan tatapan mata memelas.

" Tidak. Tidak boleh, harus aku yang merawat mu karena semua terjadi disebabkan oleh ku. Aku bisa bekerja dari mana saja, jangan cemas tentang pekerjaan ku ". Mahen, lembut lah sedikit, dia mungkin merasa tak nyaman.

* Terserah anda saja. Yang jelas, ini salah menurut ku. Jika Abah ku tau, entah apa yang akan dilakukan nya terhadap kita Tuan ". Mata Naya menerawang jauh.

" Aku siap dengan segala resiko nya, termasuk bila harus menikah dengan mu agar keluarga mu terhindar dari fitnah ". Mahen tau, Naya anak berbakti dan sangat menjaga adab. Tapi karena nya, mereka ada dalam situasi seperti ini.

" Anda terlalu jauh berpikir Tuan, bagiku menikah bukan sekedar mengucapkan janji, aku hanya ingin moment sakral itu hanya terjadi satu kali seumur hidup ku. Dan meskipun Anda mau, belum tentu aku bersedia. Selamat malam Tuan ". Naya menarik selimut hingga menutupi seluruh badan nya. Ummi, maafkan anakmu yang tak bisa menjaga diri dengan baik, berada dalam satu ruangan dengan pria dewasa, entah dia sudah menikah atau belum.. maafkan anakmu ini.. hiks

" Maafkan aku. Baiklah, besok aku antar kembali ke kost-an yaa. Please jangan menangis ".

Mahen bingung harus berbuat apa saat ini, Naya terlihat sangat rapuh. Lalu ia menghela nafas panjang dan beranjak ke kamar mandi untuk ganti baju dan bersiap istirahat.

" Rey, bagaimana menurut mu, dia ingin pulang ke kost-an. Aku... ". Mahen berkirim pesan pada Rey.

" Bos, jka anda sayang pada nya, biarkan dia pergi. Masih banyak waktu Bos, anda kan sudah berpengalaman, masa menghadapi gadis kecil merajuk saja sudah gelisah ". Balasan Rey mulai usil.

" Baiklah.. Tuan Rey yang maha benar ".

" Dengan segala freeman nya. Haha ". Balas nya kemudian, konyol sekali plesetan kamu Rey.

Jam 04.00 Pagi.

" Uummiiiiii..... engga... ummmiiiiii ". Naya mimpi buruk lagi.

" Nayaaaa..... ". Mahen tergagap bangun, dan langsung menuju tempat tidurnya. Gubrak, ia hampir jatuh menimpa meja. Lupa bahwa kaki nya belum terpasang karena terlalu panik.

Saat Mahen selesai memasang kaki nya, Naya telah duduk dan sedang memandangi Mahen. Ah s*al, dia melihat semuanya. " Are you ok? feel better? " . Mahen mencoba mengalihkan pandangan Naya.

" So sorry, tidur anda terganggu. Aku terkadang bermimpi tentang Ibu ku jika sedang demam. Aku tau kebiasaan ini dari Bu Rahma yang biasa mengurus ku di kost-an, and i'm feel better now, thanks ".

" Even if you feel better now, do not stop taking a medicine. Kamu semalam tak minum obat mu, bagaimana aku bisa tenang melepas mu pulang jika begini ". Jawab Mahen berjalan mendekati Naya untuk mengambil obat nya.

" Tuan, maaf. Anda menyelamatkan aku dengan... Ah maaf kan aku, sudah tidak sopan ".

" Kaki ku? Aku akan cerita, hanya pada mu. Minumlah obat mu dulu " . Mahen tak bisa mundur lagi, lebih baik jujur apa adanya kan. Naya sudah melihat semuanya.

FLASHBACK ON.

Satu setengah tahun lalu. Malam itu sekitar pukul 2 dini hari, aku menjemput Pak Jim di sebuah Club ternama di Jakarta. Beliau mabuk berat dengan seorang wanita yang hampir saja merampok nya jika aku dan Rey tak segera datang. Rey dan Sony asisten nya membawa Pak Jim pulang dengan mobilku.

Aku dan driver nya membawa maybach hitam Pak Jim membelah jalanan Jakarta yang lengang. Sekitar 2 kilometer jarak perjalanan dari club tiba-tiba mobil yang aku tumpangi pecah ban lalu terguling beberapa kali dan terbakar. Entah siapa yang menyelamatkan ku malam itu. Karena ketika aku sadar, aku telah berada di sebuah ruangan dengan kondisi telapak kaki kiri ku yang sudah di amputasi. Telapak kaki kiri ku remuk terhimpit dashboard karena posisi mobil yang terbalik dan ringsek diseluruh body nya. Bersyukur karena keajaiban bukan? aku masih hidup.

Disamping ku tak henti nya Mamah terisak menangisi kondisi ku. Aku yang baru saja sadar setelah 3 hari tertidur karena pengaruh obat bius hanya bisa diam dan menahan amarah dalam hati. Kebingungan yang melanda, bayangan masa depan yang berubah menjadi kelabu sempat menghantui ku berminggu-minggu.

" Aku gamang, putus asa.. kamu tau rasanya Naya? Menjadi seorang pria cacat ". Tatap Mahen pada kaki kiri nya.

" No Tuan, No... Anda tidak... Bukan ". Naya terisak pelan seakan ikut merasakan sakitnya.. " Lanjutkan cerita Anda, jika masih sanggup... Jika tidak, maka hentikan. Aku tak menilai anda dari sisi mana pun yang merendahkan status anda sebagai seorang pria ". Ucap Naya terbata-bata.

Dalam penyesuaian masa terapi, Pak Jim menjelaskan segala nya, bahwa setelah di selidiki oleh orang kepercayaan nya, mobil beliau disabotase rival bisnis nya. Driver yang bersamaku malam itu tak tertolong, aku seketika menangis. Rasanya menahan sesak didada selama ini sudah tak sanggup lagi kutahan.

Rey.. hanya Rey yang tau aku di saat-saat terburuk. Pun ketika Melissa, tunangan ku memutuskan meninggalkan aku disaat yang sama. Saaaa-kkiiitttttt.... Sakit sekali.

Pak Jim setiap hari berkunjung ke apartemen, aku tau beliau pasti sangat merasa bersalah. Akibat kelalaian nya, maka aku menjadi korban nya.. Kata-kata inilah yang berulang kali beliau ucapkan padaku. Namun hikmah nya, setelah peristiwa yang menimpaku, Pak Jim berhenti mengunjungi dunia malam yang sudah sangat akrab dengan nya sejak beliau belia.

Beliau tak henti memberi ku semangat untuk bangkit lagi dan memberi ku ini... Kaki ini... Yang lumayan mengembalikan kepercayaan diri ku. Satu tahun, waktu yang kuperlukan untuk memulai kembali, menyesuaikan keadaan ku saat ini. Terhitung sudah 6 bulan aku memakai ini dan aku menganggap nya sudah jadi bagian dari hidup ku.

FLASHBACK OFF.

" Well Naya, here i am. Kamu, satu-satunya wanita yang aku ceritakan tentang kondisi kaki ku. Hidup adalah pilihan bukan? aku memilih menjalani dan menerima keadaan ini dengan terus berlapang dada meski awal nya sulit. Menerima kenyataan pahit bahwa Melissa memilih menikah dengan pria lain yang sempurna. Dan berusaha untuk tak menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi pada ku ". Mahen kini pasrah, jika Naya menjauh dari nya.

" Tuan.. Boleh aku melihat nya? ".

" Kamu yakin? tak merasa jijik kah? ". Kulihat Naya menggelengkan kepala nya kuat. Mahen menarik nafas panjang sebelum melepas kaki sintetis nya didepan Naya, sambil berdebar menunggu reaksi nya kembali.

" Hai kamu, kaki nya Tuan Mahen. Yang kuat yaa, kamu istimewa meski kamu seperti ini. Terimakasih sudah bertahan menahan sakit untuk menyelamatkan aku tempo hari. Jangan sakit lagi yaa, kamu sungguh sangat berarti apapun kondisi mu. Ok kaki? " Naya seperti sedang memberikan motivasi secara tak langsung pada Mahen, tapi dengan cara nya yang lucu.

" Thanks a lot, very kind of you ". Tangan Mahen tanpa sadar mengusap kepala Naya pelan.

" Tuan, semangat yaa. Aku mau jadi teman mu ". Wajah Naya berubah ceria ketika mengatakan itu.

" Panggil aku, Abang ". Akhirnya ada alasan untuk nya agar tak memanggil Mahen dengan sebutan Tuan.

" A-bang... begitu? ". Tanya nya lucu.

" He em. Sudah adzan subuh, sholat yuk.. Lalu kamu bisa kembali tidur sebelum pulang ke kost-an ". Ucap Mahen lirih menahan kecewa.

" Ok ". Naya sangat bersemangat.

Selepas subuh entah kenapa, Mahen ingin berlama-lama berdoa. Terdengar Naya mengucapkan sebuah penggalan surat lalu dia melanjutkan dengan dzikir. Dan dia menghafal semuanya di luar kepala. Meski suaranya pelan dan lirih namun terdengar jelas oleh Mahen. Sholihah sekali..

Hati nya menghangat membayangkan andai saja, Naya menjadi milikku. Ya Tuhan ku.. Hati ku menuntun untuk berbicara padaMu saat ini. Tunjukkanlah seorang wanita yang baik dan sholihah, untukku yang penuh dengan kekurangan ini... Dekatkan lah ia padaku, jadikan lah ia takdir ku.. Aku berjanji, mulai saat ini akan kembali menjadi hambaMu yang taat bukan karena seseorang atau sesuatu melainkan karena Engkau telah banyak memberiku nikmat yang belum pernah aku syukuri dengan benar. Aamiin.

Setelah sarapan, Mahen dan Naya bersiap check out. Rey sudah lebih dulu menunggu mereka di lobby. Hingga 30 menit kemudian, sampailah kami di kost-an Naya.

" Jangan turun lagi. Aku bisa, ada Vita menunggu ku diruang tamu. Abang pergilah, nanti terlambat kereta nya ". Ucap Naya lemah.

" Ok.. Baik-baik di sini yaa, jangan lupa minum obat nya. Bilang padaku jika ada yang janggal dikemudian hari. Janji? ".

" Iya. Hati-hati dijalan. Terimakasih banyak. Tuan Rey, terimakasih.. Ah ya aku lupa, wanita yang bercadar tempo hari, sepertinya aku kenal, seperti sahabat baru ku Mega. Apa itu dia? ". Gawat Rey, Naya peka sekali. Batin Mahen.

" Mega? Aku tak mengenal nya Nona. Wanita yang bersama anda malam itu, dia bagian dari team kami ". Jwab Rey datar.

" Hmm Baiklah ". Naya turun dari mobil disambut oleh kawan baiknya Vita.

***

" Ya ampun, liburan kemana sih. Ko jadi sakit begini? Ini juga lecet-lecet tangan nya, kamu ngapain sih sebenernya? ". Cecar Vita panjang lebar.

" Aku lelah. Nanti saja cerita nya yaa. Antar aku ke kamar Vit ".

" Non Naya, ya ampun, ini pucet begini, maag nya kambuh yaa. Ibu bilang juga apa, bandel sih ". Bu Rahma menceramahi Naya tanpa jeda, telinga ooh telinga ku. Setelah 3 hari yang damai kini kembali pengang oleh omelan Bu Rahma.

Naya bersyukur, disini semua bagai keluarga kedua nya. Apalagi Bu Rahma, tiada duanya.

***

" Ehhheeemmmm kemajuan pesat yaa Bos ". Rey mulai usil ketika kami sudah menaiki kereta.

" Dia melihat ku tanpa kaki itu Rey. Aku lalu menceritakan semuanya ".

" What, anda yakin Bos? Dia tak mengasihani Anda kan? eh Maaf mulut ku ". Rey menampar mulutnya sendiri.

" Haha.. Tidak, malah reaksi nya lucu. Ah sudahlah, aku tak akan membagi nya dengan mu ". Balasku Mahen sambil tersenyum.

" Kamu tau Rey, selama 3 hari ini berada di sekitar nya, dia sungguh berbeda dari semua wanita yang pernah dekat dengan ku. Bahkan Melissa. Aku putuskan akan menjaga nya mulai kini, bantu aku yaa, semoga suatu saat nanti dia melihat ku ".

" Bos.. Dia sudah akan menikah bulan depan ".

" Aku tau kamu punya rencana Rey. Jangan bohong pada ku ".

" Maaf Bos.. Kali ini aku sudah insyaf, tak akan merusak hubungan orang lain lagi ". Jawab Rey datar.

" ................ " Mahen memilih memejamkan mata, berharap perjodohan itu gagal. Naya, sepertinya hati ku tertinggal disini.

_________________________________

Rey Rey... Kamu tuh yaa... seneng amat godain si Bos..

Terpopuler

Comments

Neneng Hernawati

Neneng Hernawati

setuju bgt kalau mahen jodohnya Naya🤗

2023-03-20

1

Nina Melati

Nina Melati

Tenang Bos, pasti ada jalannya

2022-08-22

0

Dini

Dini

duhh,, dipanggil abang ciyee..

2022-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 PERMINTAAN ABAH
2 RENCANA NAYA
3 BAGAS ADYATHAMA
4 AWAL JUMPA
5 MIMPI BURUK
6 PATAH HATI
7 SEBUAH MISI
8 MULAI TERBUKA
9 LUPA
10 MENCARI TAHU
11 UMPAN
12 JANGAN MENJAUH
13 PRIA CACAT
14 SHOCK TERAPI
15 BAGAS & DANUREKSA
16 SIMALAKAMA
17 DUGAAN
18 SEBUAH BUKTI
19 PoV
20 TERLEPAS
21 DENDAM MASA LALU
22 MOMENT MANIS
23 TERPESONA
24 GOSIP
25 PERSAINGAN KETAT
26 DARI HATI KE HATI
27 PESONA ANGGARA
28 PILIHAN SULIT
29 SEBUAH PAKET
30 MAHEN VS ANGGARA
31 SURPRISE PARTY
32 MAHEN VS DUA PRIA
33 SIAPA AKU SEBENARNYA?
34 TUJUAN ANGGARA
35 DURI DALAM SELIMUT
36 KEPINGAN INGATAN
37 TERNODA
38 TIDAK ADA OBATNYA
39 PENYESALAN
40 PEMBACAAN HASIL
41 TRAUMA
42 MEMAAFKAN MU
43 HYPNOTHERAPY
44 TERAPI (2)
45 RELEASE
46 SWEET
47 RELEASE (2)
48 PUTUS
49 GALAU
50 GODAAN
51 ANCAMAN
52 MAMA
53 GOOD BYE
54 MENJAUH
55 KEHILANGAN
56 PILU
57 MISI DIMULAI
58 MELISSA
59 PETUNJUK
60 NEW LIVE
61 KINOY DINARA
62 HAPPY BIRTHDAY
63 TERAMAT RINDU
64 FIRASAT ADNAN
65 TUMENGGUNG
66 PRINCESS
67 REKAMAN SUARA
68 DILEMA
69 JIMSEY EXONA
70 RADEN HASBI
71 MELACAK MATAHARI
72 RESTU
73 BERPACU DENGAN WAKTU
74 MENIKAH
75 PENGORBANAN
76 MEMBUJUK
77 SEGALA UPAYA
78 PECAH
79 MEMUKUL MUNDUR
80 DIUJUNG TANDUK
81 NASAB
82 DITERIMA
83 SAH
84 JUMPA KEMBALI
85 DILARANG A-NU
86 KEJAR TAYANG
87 GELAR KEHORMATAN
88 LAMARAN
89 POTONG PITA
90 PERMATA HATI
91 EXTRA PART
92 PENGUMUMAN
93 PENGUMUMAN
94 IED MUBAROK
95 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
PERMINTAAN ABAH
2
RENCANA NAYA
3
BAGAS ADYATHAMA
4
AWAL JUMPA
5
MIMPI BURUK
6
PATAH HATI
7
SEBUAH MISI
8
MULAI TERBUKA
9
LUPA
10
MENCARI TAHU
11
UMPAN
12
JANGAN MENJAUH
13
PRIA CACAT
14
SHOCK TERAPI
15
BAGAS & DANUREKSA
16
SIMALAKAMA
17
DUGAAN
18
SEBUAH BUKTI
19
PoV
20
TERLEPAS
21
DENDAM MASA LALU
22
MOMENT MANIS
23
TERPESONA
24
GOSIP
25
PERSAINGAN KETAT
26
DARI HATI KE HATI
27
PESONA ANGGARA
28
PILIHAN SULIT
29
SEBUAH PAKET
30
MAHEN VS ANGGARA
31
SURPRISE PARTY
32
MAHEN VS DUA PRIA
33
SIAPA AKU SEBENARNYA?
34
TUJUAN ANGGARA
35
DURI DALAM SELIMUT
36
KEPINGAN INGATAN
37
TERNODA
38
TIDAK ADA OBATNYA
39
PENYESALAN
40
PEMBACAAN HASIL
41
TRAUMA
42
MEMAAFKAN MU
43
HYPNOTHERAPY
44
TERAPI (2)
45
RELEASE
46
SWEET
47
RELEASE (2)
48
PUTUS
49
GALAU
50
GODAAN
51
ANCAMAN
52
MAMA
53
GOOD BYE
54
MENJAUH
55
KEHILANGAN
56
PILU
57
MISI DIMULAI
58
MELISSA
59
PETUNJUK
60
NEW LIVE
61
KINOY DINARA
62
HAPPY BIRTHDAY
63
TERAMAT RINDU
64
FIRASAT ADNAN
65
TUMENGGUNG
66
PRINCESS
67
REKAMAN SUARA
68
DILEMA
69
JIMSEY EXONA
70
RADEN HASBI
71
MELACAK MATAHARI
72
RESTU
73
BERPACU DENGAN WAKTU
74
MENIKAH
75
PENGORBANAN
76
MEMBUJUK
77
SEGALA UPAYA
78
PECAH
79
MEMUKUL MUNDUR
80
DIUJUNG TANDUK
81
NASAB
82
DITERIMA
83
SAH
84
JUMPA KEMBALI
85
DILARANG A-NU
86
KEJAR TAYANG
87
GELAR KEHORMATAN
88
LAMARAN
89
POTONG PITA
90
PERMATA HATI
91
EXTRA PART
92
PENGUMUMAN
93
PENGUMUMAN
94
IED MUBAROK
95
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!