*T*enang Naya, mungkin dia cuma menebak-nebak, belum tentu dia tau bahwa dalang dibalik semua kegagalan perjodohan yang telah diatur Abah adalah ulah ku. Pergulatan dalam batin Naya sukses membuat mata nya terjaga sepanjang malam.
Kriiiiiiiinnnggggggg.. Rasanya baru saja ia memejamkan mata, bunyi alarm beberapa kali menggema dari suara ponselnya. Tanpa melihat jam dinding pun dia tau jika saat ini waktu subuh telah tiba. Dengan malas karena mata masih mengantuk, Naya paksakan untuk bangun dan menunaikan sholat subuh.
" Ta... Vita... Berani nya kamu tidur pelukan sama Dino dikamar aku.." . Teriak Naya cukup keras ditelinga nya sambil iseng memeluk Vita, berharap kali ini dia segera bangun.
" Haah... Dino... Mana... Eh tangan siapa ini? Aaaaa jangan sentuh aku. " Dengan muka bantal khas bangun tidur Vita terlonjak kaget membuka mata nya.
" Hahahaha..." Tawa Naya pecah melihat muka konyol Vita.
" S*al... Dasar SpongeBob wedok.." Umpat nya kesal. Vita menjuluki Naya SpongeBob karena hidup nya yang berkutat di situ melulu, hidup lurus persis SpongeBob dengan bikini bottom nya.
" Subuh dulu yuk... Nanti aku mau cerita tentang Bagas, kayak nya dia bukan pria sembarangan yang mudah kita singkirkan, tepat seperti dugaan mu Ta ". Naya teringat kata-kata Bagas dalam pesan nya semalam.
" Heem.. Kita pikirin nanti, aku ngantuk dan lapar.. Kamu tau kan kalau aku lapar otak ku menjadi bodoh ". Jawab Vita sambil terus menguap dan bergumam tak jelas. Vita.. Vita..
***
Sabtu ini Naya tidak ada jadwal part time. Meski demikian, ia tetap masuk shift siang di Mall tempat nya bekerja. Karena sejak mengajukan permohonan kuliah program kelas reguler tahun lalu (bukan kelas karyawan), Store Manager memberikan izin bahwa ia boleh bekerja sambil kuliah dengan syarat sepanjang masa kuliah masuk kerja shift siang kecuali ada event2 tertentu di Mall yang membutuhkan staff VM lengkap maka Naya harus bersedia meninggalkan jadwal kuliah sementara. Dan ia menyetujui nya. Senin - Jumat pagi jadwal kuliah, siang nya kerja. Bila ada event2 di hotel saat weekend, Naya biasanya mengambil job part time pagi hari nya. Begitulah rutinitas gadis ini dalam satu tahun berjalan.
Tak terasa, jam 21.00 toko tutup dan mereka tampak bersiap briefing malam sejenak sebelum pulang kerja. Malam minggu bagi sebagian gadis seusia Naya adalah malam yang ditunggu untuk melepas rindu dengan pujaan hati
Malam minggu yaa.. Seperti biasanya, sepi. Tapi saat ini hidupku lumayan berwarna dengan hadirnya Vita dan Agus, dua sahabat baik ku yang terkadang otak nya geser alias kocak bin konyol. Naya tersenyum samar.
Ting. Satu pesan masuk. " Naya.. Aku sudah diparkiran pintu karyawan ". Pesan dari Bagas.
" Pak.. Aku nanti nyelip di belakang bapak yaa pas turun, ikut sampai parkiran motor.. yaa yaa.. ". Seperti biasa, Pak Dar Staff VM senior yang berbadan tinggi besar dan lebar persis penampakan body mobil tangki p*rtamina, sudah mengerti maksud Naya dan beliau mengangguk.
" Naya Naya.. Siapa lagi yang kamu hindari.. Jangan pilih pilih, nanti Boleng ". Jawabnya sambil tertawa. Boleng dalam bahasa Jawa artinya buruk atau jelek.
" Amit amit... Pak Dar kayak ga tau Abah nya Naya aja ". Sahut ku sambil cengengesan.
Deg... Deg... Deg... Seperti biasanya, jantung Naya berdegup kencang jika ada misi kabur seperti saat ini. Jemari nya mencengkeram kuat jaket Pak Dar dan bersembunyi di balik badan nya saat menuruni satu persatu anak tangga di koridor pintu karyawan. Berdesakan diantara kerumunan karyawan mall lainnya.
Tiba-tiba... Bruk.. Pak Dar mendadak berhenti hingga membuat kepala Naya menabrak punggung nya. " Lho Pak Bagas.. Ko ada disini? Jemput siapa Pak? ". Suara Pak Dar menyapa seseorang. Siapa tadi? Bagas? Naya lalu mengintip dari balik punggung Pak Dar. Oh s*al.. Rutuk Naya dalam hati.
" Jemput calon istri ku, Pak Dar yaa, apa kabar?... Hey Naya... Sudah ku bilang, kamu tak perlu susah payah menghindari ku.. Kemari ". Dia menarik paksa tangan ku yang sukses membuat Pak Dar melongo.
What the.... Sebentar, ko Pak Dar kenal sih? Kenal dimana? Tampak nya aku harus mengorek keterangan dari Pak Dar besok malam. Huft.. Untuk pertama kalinya dalam misi kabur yang gagal kali ini aku tak bisa mengelak, satu kosong. Batin Naya kesal.
" Lepas.. Lepasin... Sakit ". Aku berontak, tak suka bila orang asing menyentuh ku secara paksa.
" Aku kenal baik Pak Dar.. Putra nya pernah mengikuti test masuk Akabri tahun lalu dan kebetulan aku menjadi salah satu pengawas pelatihan nya.. Kalau itu pertanyaan yang ada di otak mu sekarang tentang aku yang mengenal beliau ". Setelah Naya dipaksa masuk dalam mobil, dia menjelaskan apa yang memang ingin ia ketahui.
" Temani aku makan yaa.. " Ucapnya kemudian, Naya tak menanggapi, arah pandangan nya tertuju pada situasi lalu lalang kendaraan di sepanjang jalan yang mereka lewati.
" Kamu punya rekomendasi tempat makan yang nyaman di sekitar sini? ". Tanya nya kembali. Naya masih bergeming tak berniat menanggapi nya.
" Aku.. Punya pacar, sejujurnya aku juga enggan dengan perjodohan ini.. Tapi aku melakukan nya untuk sebuah tanggungjawab terhadap mu ". Pancing nya lagi dan kali ini sukses membuat Naya membuka suara.
" Apa maksud mu? Jika kamu memang punya maksud tersembunyi, baik nya katakan segera, mungkin kita bisa bekerjasama untuk membatalkan rencana orang tua kita ". Tawar ku antusias.
" Haha Naya.. Kamu ternyata tak sepolos yang aku kira.. Sayang nya, makin aku mengenal mu semakin aku tak berniat menggagalkan rencana mereka.. Maaf membuat mu kecewa ".
" Lalu apa maksud mu dengan rasa tanggung jawab tadi? ". Naya masih penasaran.
" Bukan apa-apa.. Saat ini aku sedang break dengan pacar ku.. Dan kamu, sukses membuat ku tertarik... Ainnaya Misbach Shaki ". Dia menatap Naya dengan wajah dingin dan misterius. Yang sialnya sempat membuat gadis ini... Terpesona...
" Dasar pria g*la.... ". Akhirnya emosi ku tersulut juga.
" Terimakasih pujian nya sayang.. Turun yuk.. Kita makan disini.. Aku harap ini akan jadi salah satu tempat favorit kita mulai hari ini.. "
Dimana ini? Hmmm.. Pilihan resto nya boleh juga ketika Naya menyadari bahwa mereka memasuki pelataran salah satu Restauran yang memiliki view pantai indah di malam hari.
Bagas berusaha memegang tangan Naya lagi, lalu ia menepis nya kasar. " Naya.. Tak bisakah kamu bersikap lembut sedikit pada calon suami mu? Aku cuma ingin memegang tangan mu, kenapa untuk hal kecil seperti ini saja kamu menolak? Toh aku akan jadi suami mu juga, suka ataupun tidak ". Bagas kesal.
" Tidak, aku tidak suka disentuh oleh orang yang tidak sopan seperti anda.. Dan belum tentu juga kita akan menikah.. Jangan terlalu percaya diri Tuan Bagas Yang Terhormat ". Sungut Naya kesal, kesal sekali.
" Hahaha.. Benar kata Abah, kamu ini keras kepala.. Tak apa, aku justru makin menggebu menjadikan mu milikku.." Tawa Bagas lepas sambil memanggil waiter untuk memesan makanan.
Sesungguhnya Naya tak nafsu dengan makanan yang sudah terhidang di meja mereka. Orang bilang, bukan salah makanan nya tapi salah kan situasinya. Bila bersama orang yang kita sayangi, menu makanan apapun akan terasa lebih nikmat bukan.
Dalam keheningan, terdengar suara dari ponsel nya. " Siap Pak.. ". Jawab nya tegas. Sepertinya dari atasan Bagas.
Bukankah Bagas tadi bilang tentang Akabri kan, berarti dia seorang prajurit kah? ah rasanya tak mungkin jika dilihat dari penampilan nya. Aku menduga dia punya posisi jabatan yang sudah lumayan, entahlah mungkin Kapten atau Mayor. Tebak Naya kali ini.
Tak lama kemudian, Bagas kembali menatap Naya lekat. " Naya.. beri aku kesempatan.. buka hatimu sedikit yaa.. Besok hari terakhir aku disini karena Senin aku harus kembali ke pangkalan. Kita habiskan waktu berdua yaa jalan kemana gitu.." Kali ini ucapan nya melembut. Andai kamu datang tanpa paksaan mungkin aku mulai tertarik dengan mu Bagas.
x Besok aku kerja, weekend justru ga boleh libur.. dari hal ini saja, kita sudah tak cocok karena zona waktu kita berbeda ". Jawabku percaya diri, masih sambil mengaduk-aduk makanan yang sedari tadi tak bisa ku telan.
" Jangan mencoba batas sabar ku, Ainnaya.. Aku tak suka dibantah ".
" Dan aku.. Tak suka kamu atur.. Antar aku pulang sekarang atau aku pulang sendiri ". Balas Naya tak kalah sengit.
Akhirnya mereka pulang. Jam 23.00 WIB tiba di kost-an bersamaan dengan Vita yang juga baru saja sampai. Vita memandang Naya heran, pasti dia bertanya-tanya mengapa ia pulang dengan Bagas tadi. " Maaf Vita, ku jelaskan nanti yaa, aku lelah ". Kulihat wajah Vita terlihat khawatir padaku.
Setelah sholat isya, mata Naya tak lantas terpejam meski tubuhnya sangat lelah. Kata-kata Bagas tentang tanggungjawab tadi terngiang-ngiang dikepala nya kini.
..Tuhan.. firasat ku tak enak. Ada apakah sebenarnya? Ku nyalakan murottal dari speaker qur'an agar hati ku tenang sambil perlahan menutup mata, Ada Allah Naya.. masih ada Allah.. jangan khawatir. Hibur nya dalam hati..
___________________
Misteri..... peluk buat Naya, yang kuat yaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Neneng Hernawati
bikin penasaran nih cerita ....
2023-03-19
1
~ к!ℵ✺ʏʏᾰԻᾰ ~
brati emg klwrg naya, amir religius y thorrr
suka karakter naya,kuat 😍😍😍
2022-05-18
0
~ к!ℵ✺ʏʏᾰԻᾰ ~
duh tegesny, pedes ga tuh 🤣
2022-05-18
0