20

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharumannya bahkan pada tangan yang menghancurkannya

[ Ali Bin Abi Thalib ]

Wahai pujaanku

Aku tak kan pernah malu

untuk mengatakan

Betapa aku sangat menyayangimu

Lengkapilah senjaku

dengan rajuk asmaramu

Dan katakanlah

pada langit jingga

Bahwa

Kau menyayangiku

Seperti aku yang selama ini

selalu menyayangi

dan menyanjungimu

tanpa ragu

__________________

Bara mengambil nafasnya dalam-dalam untuk memberhentikan tawanya. Rasanya Bara tidak ingin berhenti tertawa mengingat kelucuan di wajah Famira.

"Mas, aku mau bicara sesuatu kepada mas." kata Famira serius dan duduk di tepi ranjang.

"Hmm bicara apa?" ketus Bara yang sikapnya sudah kembali ke biasanya. Yaitu dingin dan cuek.

"Aku takut mas!" lirih Famira. Famira ingin menceritakan kepada Bara kejadian dua tahun silam kepada suaminya. Setidaknya Famira bisa tenang. Famira cuman takut kejadian itu terulang kembali. Dan Famira tidak ingin merahasiakan apapun masalahnya kepada suaminya sendiri.

"Takut dengan siapa, apakah denganku?" tanya Bara penasaran. Bara bisa melihat raut ketakutan di wajah Famira. Di lubuk hati Bara yang paling dalam muncul rasa khawatir kepada Famira.

Famira menggelengkan kepalanya pelan. "Aku takut dengan mas Doni."

Deg!

Hati Bara bagai di hantam oleh batu besar mendengar penuturan Famira. Pikiran Bara teringat kepada Doni yang mencuri pandang kepada Famira.

"Buat apa kamu takut kepada kak Doni." kata Bara dengan nada suara yang di buat biasa saja mendengar perkataan Famira. Padahal di kepala Bara sudah berputar-putar berbagai pertanyaan, kenapa Famira bisa takut dengan Doni?

"Mas bukannya Famira mau menjelekkan suami dari kak Anita. Tapi Famira cuman ingin menceritakan kepada mas tentang kejadian dua tahun silam, yang masih menimbulkan trauma di hati Famira."

"To the point Famira, aku tidak suka alur ceritamu yang bertele-tele!" final Bara dengan nada suara naik satu oktaf.

"Baiklah mas," jawab Famira dan mengembuskan nafas panjang untuk memulai menceritakan kepada Bara. "Dulu Famira pernah bekerja di toko swalayan dan bosnya adalah mas Doni. Famira sering mendapatkan perhatian lebih dari mas Doni daripada karyawan lainnya. Famira anggap itu cuman hal biasa, karena Famira tahu mas Doni saat itu sudah menikah. Dan Famira tidak pernah berpikir jelek kepada mas Doni saat itu. Tapi, lama kelamaan sikap mas Doni semakin menjadi-jadi. Famira mulai risih saat itu, dan pada suatu hari Famira datang sangat pagi sekali pergi ke toko. Karyawan lainnya baru beberapa saja. Pada pagi itu juga mas Doni sudah datang ke toko, dan mas Doni langsung menarik tanganku ke ruangannya secara paksa. Aku terus memberontak untuk melepaskan genggaman tangannya." Famira berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya.

"Famira di seret ke dalam ruangannya, dan mas Doni mengunci pintu ruangan kerjanya. Mas Doni berjalan mendekati tubuh Famira yang sudah menggigil ketakutan. Mas Doni ingin merebut kesucian Famira saat itu. Namun Famira bersyukur bantuan Allah datang tepat pada waktunya. Famira berteriak-teriak minta tolong, dan akhirnya teman Famira 'Ahmad' datang membantu Famira dan mengajar Doni habis-habisan. Setelah kejadian itu Famira memutuskan untuk berhenti bekerja di toko itu untuk menghindari mas Doni. Mas Doni mengancam keluarga Famira saat itu. Hingga akhirnya umi mengajak kami untuk pindah ke desa B. Demi keselamatan kami." jelas Famira dan terasa bulir air mata Famira lolos saat bercerita. Famira masih ingat jelas bagaimana kejadian itu.

Ekspresi Bara? jangan di tanyakan lagi. Rahangnya sudah mengeras, kilatan merah di mata elangnya. Emosi Bara sudah berada di ubun-ubun. Andai Doni masih ada di rumah saat ini, Bara sudah memberikan pelajaran. Bara cemburu? iya mungkin. Sepertinya Bara sudah ada hati untuk Famira.

"Brengsek!" umpat Bara.

"Mas, Famira tidak menyangka akan bertemu dengan mas Doni kembali. Famira takut!"

Bara berjalan mendekati Famira, dan langsung duduk di sampingnya.

"Kau tidak perlu takut, aku akan melindungimu. Tidak ada yang bisa menyentuh wanitaku!" geram Bara kepada Doni dan menarik tubuh Famira ke dalam dekapannya.

Entah kenapa Bara merasa nyaman saat memeluk tubuh Famira. Bara mengelus puncuk kepala Famira yang dilapisi oleh jilbabnya.

Bara mendongak wajah Famira untuk menatapnya matanya.

"Aku memang sering kasar kepada kamu Famira. Tapi perlu yang kamu ingat! aku tidak akan membiarkan orang lain untuk menyakitimu, apalagi ingin melecehkanmu. Kau hanya wanitaku dan aku tidak suka bila orang lain ingin merebut mu dariku!" tutur Bara penuh penekanan dan menatap lekat bola mata Famira.

Satu kecupan singkat mendarat di puncak kening Famira.

"Apakah omongan Mas, bisa Famira pegang?" tanya Famira dan menatap balik ke arah Bara. Famira cuman takut Bara hanya berpura-pura saja.

"Tentu saja, karena kau adalah istriku!"

"Terima kasih mas. Kenapa mas sekarang baik kepada Famira?" tanya Famira kebingungan melihat sikap Bara yang tidak biasanya.

Bara diam sejenak. "Karena aku sudah jatuh cinta pada kamu! apakah aneh bila aku baik padamu?"

"Aneh sih, tapi sejak kapan mas cinta pada Famira?"

"Rahasialah, kamu tidak perlu tahu. Yang terpenting sekarang aku akan menjadi suami yang baik untukmu!"

Famira mengeratkan pelukannya. "Ya Allah, terimakasih kasih," batin Famira bersyukur.

Di balik setiap kesusahan dan kesedihan yang Allah timpakan kepadamu, ada sebuah rencana besar dan kebahagiaan yang sudah Allah siapkan kepadamu. Untuk itu, bila Allah sedang memberikan ujian kepadamu, jangan bersedih! jalani dengan hati ikhlas dan penuh kesabaran. Bisa jadi ujian yang di berikan padamu, Allah menghapus dosa-dosamu dan bisa jadi karena ujian itu Allah ingin menaiki level keimananmu.

Bersabar itu sulit, bersabar itu sakit, bahkan bersabar itu melelahkan. Tetapi sabar itu indah, indah pada akhirnya, indah pada waktunya, karena janji Allah itu pasti.Hasil baik akan terlihat dari perjuangan dan do'a kita.

Terpopuler

Comments

juni

juni

bara cepet sekali berubah🤔

2022-10-13

0

NoerHuda

NoerHuda

secepat kilat berubahnya....mencurigakan

2021-06-22

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Aamiin ...
semoga benar ada nya , bukan.lagi kepura pura an yng di suguh kan oleh Bara kasihan Famira

2021-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!