Cerita Gilang

Benar saja kata Daryna, saat Zava selesai makan dengan Daryna dan hendak pulang, Gilang tengah menunggunya dijalan yang sama saat mereka pertama bertemu.

"Tuh, bener kan dia sudah menunggu." ucap Daryna saat melihat Gilang tengah berdiri.

Zava hanya terdiam melihatnya.

"Pak guru masih disini?" tanya Daryna saat mereka sudah dekat.

"Iya, aku sedang menunggu Ti... eh Zava." Daryna tersenyum saat tebakannya benar dan Zava juga ikut tersenyum.

"Ya udah Va, aku antar nya sampai sini saja yah! soalnya ada laporan yang harus aku kerjakan." kata Daryna memilih pergi karena tidak mau mengganggu mereka.

"Iya." jawab Zava dan Gilang serentak.

Daryna lagi-lagi tersenyum melihat kegugupan mereka.

"Ayo Va, aku antar kamu pulang!" Gilang menawarkan dengan kecanggungan yang kentara sebab sudah lama tidak bertemu dan dia merasa terkesima dengan perubahan Zava.

"Apa tidak merepotkan kan kamu lagi mengajar." jawab Zava merasa tidak enak.

"Kebetulan jam megajarku sudah selesai, mungkin Allah sudah menghendaki ini semua." kata Gilang membuat Zava termangu akan kata-katanya.

"Kamu sudah berubah yah Gilang." ucap Zava sambil tersenyum.

"Kamu juga sudah banyak berubah, dan malah makin cantik." ucap Gilang tersenyum dan kata terakhir membuat Zava memalingkan wajah karena malu.

"Kamu kok sekarang bisa ngegombal" tanya Zava masih tersenyum.

"Aku tidak menggombal tapi memang benar, sekarang kamu sudah dewasa dan semakin cantik dan tambah manis." ucap Gilang yang terus membuat Zava tersipu malu.

"Sudahlah, katanya kamu mau antarkan aku pulang." kata Zava mengakhiri.

"Ya sudah ayu kita pulang."

Lalu Gilang mendahului berjalan dan Zava berada dibelakangnya, kemudian mereka menaiki motor matic Gilang.

Selama dalam perjalanan mereka, ada sepasang mata yang selalu mengawasi dan tak berhenti mengikuti mereka. Sampai Gilang sudah sampai ditempat kontrakan Zava.

"Sudah berhenti disini saja." kata Zava didepan kontrakannya. Dia turun dari motor Gilang.

Gilang membuka helmnya dan mengibaskan rambutnya sungguh pesona Gilang mampu memikat hati para gadis.

"Jadi disini kamu bersembunyi." kata Gilang melihat sekeliling.

"Siapa yang bersembunyi? aku pindah Gilang." sela Zava cepat.

"Ayo mau mampir! tapi duduk diteras saja yah! tidak apa-apa kan."

"Tidak apa-apa, yang penting tidak diusir olehmu." Gilang berkelakar membuat Zava terkekeh.

"Kamu bisa saja tunggu disini yah! aku ambilkan minum." Gilang mengangguk dan Zava masuk kedalam.

Tidak berapa lama lalu Zava keluar membawakan minuman jeruk dingin beserta cemilan dan menaruhnya dimeja kecil.

Zava memang menyiapkan kursi dan meja diluar jika ada tamu mendadak seperti Gilang dan tidak menaruhnya didalam.

"Ini diminum Lang, maaf yah cuma ada ini." ucap Zava kemudian duduk.

"Tidak apa-apa yang penting kamu ada!" lagi-lagi Gilang membuat Zava tersenyum.

"Kamu ini sebenarnya lulusan apa sih! apa didalam pelajaran agama ada mengajarkan menggombal." balas Zava.

"Em... ada tidak yah! sebenarnya tidak ada hanya saja ini naluriku sebagai lelaki." jawab Gilang tersenyum bangga.

"Eh ngomong-ngomong bagaimana kabarmu? kapan kau keluar dari penjara." tanya Zava semangat.

"Aku sejauh ini baik-baik saja, hanya saja setelah aku keluar dari penjara sesuatu yang mengejutkan terjadi padaku." Gilang terdiam sejenak.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Zava lagi serius.

Gilang memandangi Zava padahal maksudnya adalah dia kehilangan jejak Zava.

"Saat itu, aku berkelakuan didalam penjara, aku juga belajar untuk rajin beribadah dan membantu tugas polisi, hingga masa hukumanku dikurangi menjadi 2 tahun. Aku senang sekali karena aku tidak lama dipenjara setelah aku keluar dan yang pertama ingin kutemui adalah dirimu." Gilang mengalihkan pandangannya pada Zava saat kata yang terakhir.

"Tapi, kamu tidak ada disana?" lalu memandang lekat-lekat Zava.

"Zava, sebenarnya walaupun aku dipenjara tapi aku mengetahui semua yang terjadi padamu tentang Doni, orang tuamu, kakakmu sekolahmu temanmu hingga Priska pun aku tau, tapi maafkan aku, aku sangat pecundang aku tidak bisa membantumu dan menjagamu seperti yang telah diamanatkan Doni padaku. Maafkan aku ya Zava, aku malah mencari masalah sendiri dan berakhir dijeruji besi." ucap Gilang menundukkan kepalanya merasa bersalah karena dulu dia tidak bisa apa-apa.

Zava seketika mengeluarkan air mata dia jadi sedih mengingat peristiwa itu.

Zava menyeka air matanya kemudian, "Buat apa kamu minta maaf Gilang, kamu tidak salah semua ini sudah takdir dan masa lalu, sudah yah aku tidak mau membahas itu lagi." Zava terdiam menghela nafas kemudian.

"Lalu apa yang terjadi setelah itu. Lang!"

Gilang kembali menengadahkan kepalanya.

"Setelah itu, tidak sengaja aku mendapatkan brosur tentang pondok pesantren aku tertarik karena memang aku ingin belajar agama dan memperbaiki diri maka aku pergi kepondok itu dan untungnya mereka semua baik dan mau menerimaku. Aku bersyukur sekali saat berada dipondok itu dan mendapatkan banyak ilmu selama 2 tahun."

Gilang terdiam sejenak untuk menghela nafas kemudian melanjutkan ceritanya.

"Aku juga sangat bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah padaku sehingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini. Dan setelah aku mendapatkan tawaran untuk mengajar agama dikota Jakarta, aku senang sekali aku langsung menerimanya karena aku mendengar kalau dirimu ada disini juga. Sudah seminggu aku ada disini dan alhamdulilah akhirnya Allah mempertemukan aku denganmu disekolah itu."

"Jadi selama ini kamu mencariku?" tanya Zava tak percaya.

"Iya." jawab Gilang singkat.

"Tapi untuk apa?" tanya nya lagi.

Gilang terdiam dengan pikiran yang bingung, lidahnya kelu hanya untuk mengatakan bahwa dia rindu pada Zava, seolah kata itu tercekat ditenggorokannya dan susah untuk keluar.

Kenapa dia tidak jujur saja bahwa dia menyukai Zava sedari dulu dan sampai sekarang perasaan itu tetap ada bahkan perasaan itu semakin bertambah.

"Karena aku...!"

*****

"Siapa lelaki itu?" tanya Dion pada Kevin dengan hati yang gemuruh.

"Namanya Gilang Arkana teman semasa sekolah nona yang sekarang baru bertemu setelah 4 tahun yang lalu." jawab Kevin lugas.

Mata-matanya sudah memberi informasi mengenai Zava dimana serta bersama siapa? dan bahkan tentang Gilang pun diberi tahu.

"Jadi, apa mereka saling menyukai atau 'CLBK'." tanya Dion datar tapi hatinya meronta.

"Menurut informasi hanya lelaki itu saja yang menyukai nona tetapi lelaki itu tak pernah mengungkapkan dan nona mencintai lelaki lain yang satu kelas dengannya." Kevin menjawab lagi dengan tenang.

"Lelaki lain, siapa lagi lelaki itu?".

"Saya tidak tau tuan, yang saya tau lelaki yang disukai nona itu sudah tiada." Kevin memang tidak tau siapa lelaki yang disukai Zava karena ibu Doni selain menutup identitas Zava dia juga menutup identitas Doni supaya tidak ada yang mengusiknya alasannya hanya dia yang tau.

"Aku jadi semakin penasaran dengan masa lalunya, apa menurutmu Zava masih mencintai lelaki itu?". tanya Dion dengan wajah berubah serius.

"Aku tidak tau tuan, kalau itu tanyakan saja pada nona Zava dia pasti tau jawabannya." kata Kevin asal membuat Doni menatap kesal.

"Sialan kau, kau meledek ku."

"Tidak tuan hanya saran saya cepatlah tuan menikahi nona Zava jika tidak ingin nona Zava diambil oleh lelaki lain. Itu saja." ujar Kevin santai.

"Kau benar-benar meledekku, kau pikir aku tidak bisa melakukannya. Lihat saja dia pasti akan menjadi milikku." tegas Dion menatap Kevin kesal.

Terpopuler

Comments

Adeirmalubis

Adeirmalubis

ayo dion siapa cepat dia dapat😅😅😅😅

2022-01-27

0

Danna 🌹🌹

Danna 🌹🌹

😂😂😂
ayok Dion buruan halalin zava keburu di ambil Gilang...

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Ke Kota
2 Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3 Berbelanja
4 Pertemuan Yang Mendebarkan
5 Terjebak Hujan
6 Berada Di Rumah Asing
7 Dua Gadis Yang Sama
8 Ingin Menggoda Malah Tergoda
9 Kembali Pulang
10 Bos Baru
11 Mendapatkan Teman Baru
12 Bertemu Lagi
13 Kiss
14 Permintaan Aneh Dion
15 Berdua dengan tuan muda
16 Hampir Bertemu
17 Berkunjung Dimalam Hari
18 Alasan Zava
19 Pertemuan Tak Terduga
20 Cerita Gilang
21 Mulut Yang Tak Bisa Diam
22 Rasa Penasaran Mega
23 Pertemuan Yang Tak Disengaja
24 Dion atau Gilang
25 Cara Mengusir Mereka
26 Kedatangan Seseorang
27 Mengantarkan Zava
28 Dion Yang Aneh
29 Pergi Sebentar
30 Bunga Mawar
31 Dua Pria Misterius
32 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33 Ingatan Kevin
34 Perawatan Zava
35 Pergi Ke Pesta
36 Semua Mata Tertuju Padamu
37 Dunia Memang Sempit
38 Rencana Yang Gagal
39 Dion yang Tergoda
40 Mengungkap Fakta Masa Lalu
41 Pesta Usai
42 Jatuh Cinta Memang Indah
43 Gilang Dilema
44 Bertemu Rian
45 Dibawa Lari
46 Kehilangan
47 Berada Di Vila
48 Seminggu Tak Bertemu
49 Mencari
50 Kedatangan Alvian
51 Dihadang
52 Hampir Ternoda
53 Tertembak
54 Di Rumah Sakit
55 Bermimpi
56 Ingat Kembali
57 Seperti Putri Tidur
58 Bertemu Doni
59 Tersadar
60 Cerita Kakak Beradik
61 Berkumpul
62 Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63 Hati Yang Terguncang
64 Pergi Bersama
65 Pernikahan Dion dan Zava
66 Tamu Tak Terduga
67 Seperti Reuni
68 Sekumpulan Para Pria
69 Senyuman Yang mencurigakan
70 Malam Yang Menyenangkan
71 Cerita Zava
72 Bahagia Bersama
73 Kejarlah Cintamu
74 Memberikan Semangat
75 Lamaran Tiba-tiba
76 Akhir Yang Bahagia
77 Pengumuman
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pindah Ke Kota
2
Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3
Berbelanja
4
Pertemuan Yang Mendebarkan
5
Terjebak Hujan
6
Berada Di Rumah Asing
7
Dua Gadis Yang Sama
8
Ingin Menggoda Malah Tergoda
9
Kembali Pulang
10
Bos Baru
11
Mendapatkan Teman Baru
12
Bertemu Lagi
13
Kiss
14
Permintaan Aneh Dion
15
Berdua dengan tuan muda
16
Hampir Bertemu
17
Berkunjung Dimalam Hari
18
Alasan Zava
19
Pertemuan Tak Terduga
20
Cerita Gilang
21
Mulut Yang Tak Bisa Diam
22
Rasa Penasaran Mega
23
Pertemuan Yang Tak Disengaja
24
Dion atau Gilang
25
Cara Mengusir Mereka
26
Kedatangan Seseorang
27
Mengantarkan Zava
28
Dion Yang Aneh
29
Pergi Sebentar
30
Bunga Mawar
31
Dua Pria Misterius
32
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33
Ingatan Kevin
34
Perawatan Zava
35
Pergi Ke Pesta
36
Semua Mata Tertuju Padamu
37
Dunia Memang Sempit
38
Rencana Yang Gagal
39
Dion yang Tergoda
40
Mengungkap Fakta Masa Lalu
41
Pesta Usai
42
Jatuh Cinta Memang Indah
43
Gilang Dilema
44
Bertemu Rian
45
Dibawa Lari
46
Kehilangan
47
Berada Di Vila
48
Seminggu Tak Bertemu
49
Mencari
50
Kedatangan Alvian
51
Dihadang
52
Hampir Ternoda
53
Tertembak
54
Di Rumah Sakit
55
Bermimpi
56
Ingat Kembali
57
Seperti Putri Tidur
58
Bertemu Doni
59
Tersadar
60
Cerita Kakak Beradik
61
Berkumpul
62
Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63
Hati Yang Terguncang
64
Pergi Bersama
65
Pernikahan Dion dan Zava
66
Tamu Tak Terduga
67
Seperti Reuni
68
Sekumpulan Para Pria
69
Senyuman Yang mencurigakan
70
Malam Yang Menyenangkan
71
Cerita Zava
72
Bahagia Bersama
73
Kejarlah Cintamu
74
Memberikan Semangat
75
Lamaran Tiba-tiba
76
Akhir Yang Bahagia
77
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!