Berdua dengan tuan muda

Keesokan harinya, Zava sudah kembali lagi keperusahaan Dion dengan sedikit malas, karena masih teringat kejadian kemarin tapi karena ini usahanya dan penghasilannya maka dia harus melakukannya dengan ikhlas.

Kali ini bawaannya banyak sekali dan satu kantong terpisah untuk tuan mereka. Zava dibantu oleh supir membawakannya kedepan pintu masuk lalu membayar ongkos.

"Ada yang bisa saya bantu nona?" ucap satpam ramah.

"Iya pak tolong bantu saya bawakan ini kedalam!" jawab Zava ramah juga.

"Apa ini pesanan yang sama kemarin?" tanyanya lagi.

"Iya pak! kali ini, bos anda sendiri yang meminta."

Security itu mengernyit tampak tak percaya dengan ucapan Zava, "Bos perusahaan ini sendiri yang meminta, apa anda tidak sedang bergurau." selidik security itu.

"Bapak tidak percaya lagi sama saya." kata Zava.

"Saya bukan tidak percaya, hanya saja mana mungkin bos besar yang memesan makanan dari nona." Security itu nampak menilik penampilan Zava dari atas sampai bawah dengan pandangan yang seperti merendah.

"Ya ampun pak! ya sudah kalau bapak tidak percaya bisa tanyakan langsung pada bos bapak." jawab Zava mendelik.

*****

"Kevin, pecat satpam itu sekarang juga!" Dion yang sudah menunggu Zava sedari tadi diruangannya nampak terduduk dengan wajah geram karena melihat Zava ditahan oleh satpam yang tidak sopan itu.

"Dan bawa gadis itu kemari," sambungnya lagi.

"Baik tuan!" Kevin langsung bergegas menuruti permintaan Dion.

Saat Zava masih berseteru dengan satpam itu, tiba-tiba Kevin datang dan berdiri disamping mereka, satpam pun langsung menundukkan kepala sedangkan Zava hanya berdiri saja.

"Kau..." tunjuknya pada satpam.

"Ya tuan!" tiba-tiba satpam itu gemetaran.

"Dipecat!" Zava dan satpam pun melongo tak percaya kenapa tiba-tiba dipecat.

"Tuan, tapi apa salah saya? kenapa saya dipecat?" tanya satpam itu memohon.

"Kesalahanmu adalah karena telah menahan nona ini masuk, dan asal kau tau tuan Dion yang memintanya kemari." ujar Kevin datar.

Satpam pun terkejut karena ulahnya sendiri dia jadi dipecat.

"Maafkan saya tuan, tapi saya mohon jangan pecat saya." mohon satpam dan Zava pun merasa iba.

"Em.. tuan dia tidak salah dia hanya menjalankan perintah saya mohon jangan dipecat tuan, kasihanilah dia." kata Zava ikut memohon.

"Nona tidak perlu membelanya, sekarang nona ikut saya." ucap Kevin tidak peduli.

"Tapi tuan."

"Cepat Nona kalau tidak perjuangan nona hari ini sia-sia."

Hah Zava hanya melongo maksudnya apa perjuangannya hanya sia-sia.

"Cepatlah nona jangan banyak berfikir. Dan tetap membawa satu kotak saja untuk tuan Dion" Kevin melangkah maju masuk kedalam dan menunjuk satu karyawan.

"Kau.. kemari!" tunjuknya pada Wawan

"Bang Wawan.!" ucap Zava tersenyum.

"Zava, kau sudah sampai" kata Wawan saat sudah sampai masum. Lalu melirik Kevin dan menunduk hormat, "Saya tuan.!"

"Bawakan makanan yang ada diluar dan bagikan pada teman-teman mu yang memesan." ucap Kevin datar.

"Ayo nona ikuti saya!" lalu melirik kearah Zava.

"Baik tuan,!" Zava melirik Wawan yang keluar untuk mengambil kotak nasinya.

"Ehem..!" Kevin tiba-tiba berdehem.

"Kenapa tuan? anda batuk, aduh tidak ada minum lagi." Zava malah jadi panik sendiri saat Kevin yang dikira batuk membuat Kevin jadi salah tingkah.

"Tidak Nona, saya tidak apa-apa!".

Sambil berjalan mereka sampai didepan lift khusus presdir, bahkan Zava sampai terkagum-kagum melihatnya tapi dia heran kenapa liftnya sepi tidak seperti yang diseberang sana ramai sekali.

Tapi Zava tidak banyak bertanya dia hanya berfikir mungkin itu lift khusus untuk orang-orang penting diperusahaan ini saja tapi dirinya kan hanya orang lain bahkan tidak bekerja disana lalu kenapa harus sampai dijemput oleh asisten Kevin.

Sungguh dia tidak menyangka tapi mungkin hanya kebetulan saja.

Saat Zava sedang berdebat dengan pikirannya tiba-tiba saja sudah sampai didepan pintu bertuliskan Presdir.

Tok tok tok Kevin mengetuk pintu.

"Masuk.!" terdengar suara berat dibalik pintu membuat Zava deg-degan hanya baru mendengar suaranya saja.

Dibukalah pintu itu oleh Kevin, "Ayo nona silahkan masuk!".

Zava mengangguk kemudian masuk mengikuti asisten Kevin.

"Tuan, nona sudah ada disini.!"

"Hemm... keluarlah!" jawab sang tuan tanpa melihat karena tangan dan matanya sedang fokus pada layar didepannya.

"Baik tuan!" Kevin keluar dan Zava langsung panik dia langsung menaruh kotak itu dimeja dan ingin mengikuti Kevin tapi sebuah suara menghentikannya.

"Kau mau kemana? diamlah disini atau aku tidak akan mau membayar ini semua." ancamnya dengan datar membuat Zava pasrah.

"Bagus, gadis pintar!" kata Dion saat Zava menuruti perintahnya.

Dion beranjak dari duduknya kemudian mendekati Zava, Zava menundukkan kepala dan mundur pelan-pelan.

Dion hanya tersenyum melihatnya lalu duduk disofa dimana kotak itu ditaruh Zava. Kemudian membukanya.

Jreng

Jreng

Jreng

Dion membeku seketika saat melihat kotak nasi yang diberikan Zava.

"Apa kau pikir aku anak TK." ucap Dion dingin. Karena isi dari kotak makan yang spesial itu ternyata bentuknya dihias seperti anak TK dan tulisan jelas yang berhuruf besar dengan tulisan 'Selamat makan, dihabisin yah biar kenyang dan sehat' hanya itu saja tulisannya persis untuk anak TK.

"Kata Tuan aku harus membuat yang istimewa dan spesial dan harus memberikan kata-kata itu kan sudah aku lakukan tuan." jawab Zava polos, tak tau maksud tersembunyi Dion.

"Jadi kau menganggapku anak kecil." Dion bangun beranjak dengan senyum menyeringai membuat Zava gelagapan.

"Em... memangnya aku harus berbuat bagaimana tuan?" tanya Zava gugup karena Dion semakin mendekatinya.

"Kalau kau membuatkan ku seperti ini, berarti kau juga harus menyuapiku." kata Dion menyeringai.

Hah disuapi apa-apaan ini.

"Kenapa harus disuapi tuan?, kan tuan punya tangan." kata Zava berjalan mundur.

"Siapa suruh kau membuatkan ku seperti ini, itu artinya kau ingin menyuapiku kan!".

"Tidak siapa bilang, maaf tuan tugasku sudah selesai, aku kesini hanya ingin meminta bayaran saja setelah itu pergi dan masalah menyuapi itu tidak ada dipemberitahuan." ucap Zava tidak tahan jika berlama-lama berdua dengan pria dewasa didalam ruangan.

"Emm... begitu yah bagaimana kalau itu pemberitahuan baru untukmu dan kau harus menyuapiku." kata Dion terus mendesak.

"Tidak bisa tuan." kekeh Zava.

Dion mendekatkan wajahnya pada Zava membuat Zava menahan nafas dan menunduk.

"Atau... kau mau aku mengulangi yang kemarin, sepertinya aku tidak keberatan." bisik Dion ditelinga Zava membuat Zava mendongak seketika dan mata mereka langsung bertemu.

Ada getaran aneh yang dirasakan Dion ketika melihat wajah Zava apalagi saat memandangi bibir Zava yang berwarna merah muda, sungguh Dion ingin mengulang lagi yang kemarin.

Dion malah semakin mendekatkan wajahnya ingin menempelkan bibirnya dengan bibir merah muda itu saat sudah berjarak tipis saja Zava langsung tersadar dan mengalihkan pandangannya kearah lain.

Sungguh tadi itu dia sempat terpesona dengan ketampanan Dion yang mampu memikat, jantungnya langsung berdebar dengan cepat setelah sekian lama tidak merasakan getaran itu lagi setelah Doni.

"Iya tuan aku suapi tuan saja!" kata Zava dengan wajah memerah.

Dion kembali menegakkan kepala, hampir saja dia kelepasan kemudian dia tersenyum. Dion pun sama bahkan ini pertama kalinya bagi Dion mempunyai reaksi terhadap wanita karena sebelumnya dia tidak pernah merasakan ini yang ada dipikirannya semua wanita hanyalah seperti ibu tirinya yang gila harta dan penggoda.

Lalu Dion kembali duduk disofa dengan gayanya yang cool.

"Ayo cepat duduk disini dan suapi aku." Dion menepuk kursi yang disampingnya menyuruh Zava duduk.

Zava dengan ragu melangkah mendekati sofa itu, dengan gemetaran dan gugup Zava berhasil duduk disamping Dion tapi agak berjauhan, tapi tiba-tiba...

Terpopuler

Comments

Danna 🌹🌹

Danna 🌹🌹

tiba tiba???

2022-01-21

1

Adeirmalubis

Adeirmalubis

next

2022-01-21

1

umay

umay

tiba-tiba apa kak penasaran nie hehehe🤣,, next kak

2022-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pindah Ke Kota
2 Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3 Berbelanja
4 Pertemuan Yang Mendebarkan
5 Terjebak Hujan
6 Berada Di Rumah Asing
7 Dua Gadis Yang Sama
8 Ingin Menggoda Malah Tergoda
9 Kembali Pulang
10 Bos Baru
11 Mendapatkan Teman Baru
12 Bertemu Lagi
13 Kiss
14 Permintaan Aneh Dion
15 Berdua dengan tuan muda
16 Hampir Bertemu
17 Berkunjung Dimalam Hari
18 Alasan Zava
19 Pertemuan Tak Terduga
20 Cerita Gilang
21 Mulut Yang Tak Bisa Diam
22 Rasa Penasaran Mega
23 Pertemuan Yang Tak Disengaja
24 Dion atau Gilang
25 Cara Mengusir Mereka
26 Kedatangan Seseorang
27 Mengantarkan Zava
28 Dion Yang Aneh
29 Pergi Sebentar
30 Bunga Mawar
31 Dua Pria Misterius
32 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33 Ingatan Kevin
34 Perawatan Zava
35 Pergi Ke Pesta
36 Semua Mata Tertuju Padamu
37 Dunia Memang Sempit
38 Rencana Yang Gagal
39 Dion yang Tergoda
40 Mengungkap Fakta Masa Lalu
41 Pesta Usai
42 Jatuh Cinta Memang Indah
43 Gilang Dilema
44 Bertemu Rian
45 Dibawa Lari
46 Kehilangan
47 Berada Di Vila
48 Seminggu Tak Bertemu
49 Mencari
50 Kedatangan Alvian
51 Dihadang
52 Hampir Ternoda
53 Tertembak
54 Di Rumah Sakit
55 Bermimpi
56 Ingat Kembali
57 Seperti Putri Tidur
58 Bertemu Doni
59 Tersadar
60 Cerita Kakak Beradik
61 Berkumpul
62 Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63 Hati Yang Terguncang
64 Pergi Bersama
65 Pernikahan Dion dan Zava
66 Tamu Tak Terduga
67 Seperti Reuni
68 Sekumpulan Para Pria
69 Senyuman Yang mencurigakan
70 Malam Yang Menyenangkan
71 Cerita Zava
72 Bahagia Bersama
73 Kejarlah Cintamu
74 Memberikan Semangat
75 Lamaran Tiba-tiba
76 Akhir Yang Bahagia
77 Pengumuman
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pindah Ke Kota
2
Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3
Berbelanja
4
Pertemuan Yang Mendebarkan
5
Terjebak Hujan
6
Berada Di Rumah Asing
7
Dua Gadis Yang Sama
8
Ingin Menggoda Malah Tergoda
9
Kembali Pulang
10
Bos Baru
11
Mendapatkan Teman Baru
12
Bertemu Lagi
13
Kiss
14
Permintaan Aneh Dion
15
Berdua dengan tuan muda
16
Hampir Bertemu
17
Berkunjung Dimalam Hari
18
Alasan Zava
19
Pertemuan Tak Terduga
20
Cerita Gilang
21
Mulut Yang Tak Bisa Diam
22
Rasa Penasaran Mega
23
Pertemuan Yang Tak Disengaja
24
Dion atau Gilang
25
Cara Mengusir Mereka
26
Kedatangan Seseorang
27
Mengantarkan Zava
28
Dion Yang Aneh
29
Pergi Sebentar
30
Bunga Mawar
31
Dua Pria Misterius
32
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33
Ingatan Kevin
34
Perawatan Zava
35
Pergi Ke Pesta
36
Semua Mata Tertuju Padamu
37
Dunia Memang Sempit
38
Rencana Yang Gagal
39
Dion yang Tergoda
40
Mengungkap Fakta Masa Lalu
41
Pesta Usai
42
Jatuh Cinta Memang Indah
43
Gilang Dilema
44
Bertemu Rian
45
Dibawa Lari
46
Kehilangan
47
Berada Di Vila
48
Seminggu Tak Bertemu
49
Mencari
50
Kedatangan Alvian
51
Dihadang
52
Hampir Ternoda
53
Tertembak
54
Di Rumah Sakit
55
Bermimpi
56
Ingat Kembali
57
Seperti Putri Tidur
58
Bertemu Doni
59
Tersadar
60
Cerita Kakak Beradik
61
Berkumpul
62
Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63
Hati Yang Terguncang
64
Pergi Bersama
65
Pernikahan Dion dan Zava
66
Tamu Tak Terduga
67
Seperti Reuni
68
Sekumpulan Para Pria
69
Senyuman Yang mencurigakan
70
Malam Yang Menyenangkan
71
Cerita Zava
72
Bahagia Bersama
73
Kejarlah Cintamu
74
Memberikan Semangat
75
Lamaran Tiba-tiba
76
Akhir Yang Bahagia
77
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!