Terjerat Cinta Kakak Tiri Cinta Masa Laluku (Usia 17) Season 2
4 tahun kemudian
Kini seorang gadis sedang menenteng tas besarnya dia baru sampai di kota J yang penuh hiruk pikuk, berbagai macam manusia ada disana kota yang keras dan kejam namun diminati banyak pengunjung untuk merubah nasib mereka, begitu juga dengan gadis itu yang ingin merubah nasibnya dan memulai hidup baru serta mengikhlaskan orang-orang yang disayanginya yang berada di kota kelahirannya.
Panasnya matahari disiang hari tak membuatnya lelah, debu polusi beriringan hilir mudik, dia menutupi kepalanya dengan hijab yang menutupi dadanya.
Kruuyuk
Tiba-tiba perutnya terasa lapar karena sejak pagi dia hanya mengisinya dengan sepotong roti dan air putih dia pun memutuskan untuk beristirahat dan makan sebelum mencari kost atau kontrakan.
****
Titi Zavania
Hai namaku Titi Zavania usiaku sekarang sudah 22 tahun sudah termasuk dewasa dan sekarang aku juga sudah berhijrah memakai hijab semenjak aku kehilangan orang-orang yang aku sayangi dan aku juga merubah nama panggilanku dari Titi menjadi Zava bukan karena aku tidak suka dengan nama itu, hanya saja... nama itu selalu mengingatkanku dengan orang-orang yang aku sayangi yang sudah tiada.
Aku juga memutuskan untuk pindah dari kota kelahiranku kekota ini untuk memulai hidup baru dan berharap aku bisa menemukan kebahagiaan untukku disini.
Aku memberanikan diri kesini dengan bekal tabungan yang sudah diberi Doni untukku dan hasil penjualan tanah dari orang tuaku, aku akan memulai usaha disini.
Mengingat nama Doni, dia adalah laki-laki yang sangat baik dan peduli padaku, dia juga laki-laki pertama yang mengisi hatiku dan mencintaiku dengan tulus.
Tapi takdir berkata lain aku memang tidak dijodohkan untuknya dia meninggalkanku duluan untuk selamanya dan tak kan pernah kembali.
Dia membuatku cantik dan dia juga membuatku jadi wanita yang berharga. Aku senang sekali mengenalmu walaupun kamu bukan milikku tapi aku bersyukur bisa menjadi wanita yang kamu cintai.
Selamat jalan kekasih hatiku, namamu akan selalu kukenang dalam sanubariku aku akan selalu tersenyum dan bahagia demi dirimu.
I Love you Doni.
*****
"Ah... itu dia?" Tunjuk Zava pada warteg yang tak jauh darinya.
Zava berjalan perlahan mendekati warteg itu setelah sampai dan masuklah dia.
"Bu... aku pesan makan!" Zava melongok mencari penjualnya.
"Ya neng silahkan mau mau makan sama apa?" jawab si ibu penjual nasi dari balik etalase.
"Em... aku pesan nasi sama ayam goreng yah Bu, jangan lupa kasih sambalnya!" Zava tersenyum pada si ibu penjual.
"Iya neng!" Si ibu pun dengan sigap mengambil nasi dan lauknya dan memberikannya kepada Zava.
"Ini neng selamat makan!"
"Terima kasih Bu!"
"Dan ini minumnya!" teh hangat tersedia disampingnya.
"Iya terima kasih!" mulailah Zava memakan makanan itu dengan lahap setelah membaca doa.
Setelah habis Zava ingin bertanya pada si ibu warteg untuk memberi tahukan kost atau kontrakan yang dekat dan murah.
"Em... Bu saya boleh bertanya?"
"Boleh, neng tanya apa?"
"Disini ada kost atau kontrakan yang dekat dan murah tidak, soalnya aku perantau Bu" Tanya Titi apa adanya.
Ibu warteg itu mengamati penampilan Titi yang memang seperti orang perantau kemudian berfikir.
"Sebentar neng, dikampung ibu sih tidak ada neng tapi sepertinya dikampung sebelah ada, neng jalan saja dari sini terus lurus ada gapura namanya kampung Cinta nah neng masuk tanya orang-orang disitu ya neng!" Si ibu menjelaskan dengan detail pada Zava yang hanya mengangguk-angguk.
"Oh.. terima kasih kalau begitu, ini bayarnya berapa Bu?"
"Cuma 15 ribu neng!" Zava menyodorkan uang pas dan berlalu dari warteg itu.
Dia sudah mengisi tenaganya saatnya melanjutkan perjalanan yang si ibu bilang tadi.
Lumayan jauh hampir 30 menit berjalan akhirnya sampai dia menyeka keringatnya.
Zava melihat gapura itu dia masuk dan mulai bertanya pada orang-orang disitu.
"Maaf pak numpang tanya? apa disini ada kost an atau kontrakan yang murah?" Tanyanya pada bapak-bapak yang sedang kumpul dipos jaga.
"Ade ini dari mana?" bukannya menjawab salah satu bapak itu malah bertanya.
"Saya dari kota c perantau pak!" jawab Zava dengan seramah mungkin.
"Oh... perantau toh!" Sibapak semua manggut-manggut.
Lalu lewatlah seorang pemuda dengan memakai motor maticnya, sibapak melihat langsung mencegat pemuda itu yang sepertinya seumuran dengan Zava.
"Eh berhenti...!" Pemuda itu mengerem mendadak saat dicegat tiba-tiba.
Si pemuda membuka helmnya dan marah-marah pada sibapak.
"Pak, apa-apaan sih! ngalangin motor saya?"
"Eh, saya sengaja sini neng!" Sibapak menyuruh Zava mendekat.
"Iya pak!" kata Zava.
"Nah neng! ikut sama dia, ibunya punya kontrakan yang lumayan murah cocoklah buat perantauan macam neng!" Sibapak menawarkan.
Sipemuda itu yang awalnya tak menghiraukan setelah melihat wajah Zava yang manis dan teduh dia jadi terpesona dan tidak berhenti memandang.
Sibapak tersenyum meledek "Nah kan barang udah lihat orangnya jadi patung kamu Wan".
Pemuda yang dipanggil Wan itu segera tersadar dan tersenyum kikuk.
"Habisnya kenapa bapak ngga bilang kalau saya harus mengantar bidadari ini!" Pemuda itu malu dan tersenyum canggung pada Zava.
"Sudah cepat kamu antarkan kekontrakanmu kalau cocok antarkan dia lapor ke pak Rt, jangan sampai ada gosip miring tentang kamu" Sibapak menyudahi dengan berkata apa adanya.
"Lah pak kenapa jadi bawa-bawa saya!" Sibapak tak menanggapi pemuda itu yang merungut kesal dia kembali bertanya pada Zava.
"Oh iya neng namanya siapa?" Pemuda berseri saat pertanyaan dibenaknya terwakili oleh bapak itu.
"Panggil saja aku Zava pak!" jawab Zava tersenyum ramah membuat pemuda itu makin terpesona dengan hanya melihat senyumannya saja.
"Aku Wawan, pemuda tertampan di komplek ini!" Sibapak langsung menoyor kepala pemuda yang bernama Wawan itu.
"Dasar genit, udah sana anterin ingat jangan diapa-apain!" Sibapak meledek membuat Wawan kesal.
"Yuk, neng Abang anterin kepelaminan!, eh salah kekontrakan Abang!"
Zava hanya tersenyum menanggapinya.
"Garing ya neng! hehe maklumlah bulan pelawak"
"Ngga kok kak, aku cuma lelah pengen cepet nyampe dikontrakkan kakak!"
"Oh maaf neng, neng pasti cape yah!"
Zava mengangguk kemudian mereka pergi kekontrakan yang dimaksud bapak itu.
Tak berapa lama sampailah dikontrakkan satu lantai yang terdapat 10 ruang berbaris dan satu rumah besar didepannya dapat dipastikan itu adalah rumah pemilik kontrakan.
"Nah, sudah sampai" Wawan memarkirkan motornya didepan rumahnya.
"Ini kontrakannya kebetulan ada yang kosong nomor 5 baru 1 Minggu." Terangnya menunjukan ruang no 5.
"Em... kalau boleh tau berapa perbulannya?" Zava bertanya takut-takut.
"Murah kok, hanya 600 ribu!" jawab Wawan sambil tersenyum.
Kemudian datanglah ibunya dari dalam rumahnya.
"Wawan... siapa lagi perempuan yang kamu bawa!" Teriak ibunya dari kejauhan membuat Wawan meringis malu dan Zava yang mengernyit heran.
"Hehehe dia ibuku, dia memang cerewet!"
"Wawan, siapa dia?" Ibunya bertanya lagi saat sudah dekat.
"Ini Bu, yang mau ngontrak!" jawab Wawan membuat ibunya yang tadinya ingin marah jadi tersenyum.
"Eh mau ngontrak, maaf ya neng soalnya anak ibu ini suka bawa perempuan seenaknya jadi ibu teriak-teriak tadi" Siibu kikuk dihadapan Zava, Wawan malah meniru ocehan ibunya dengan memalingkan wajah.
"Wawan...!" Ibunya kesal anaknya meledeknya ingin memukul tapi Wawan sudah menghindar.
"Zava aku pulang dulu takut diamuk!" Wawan berlari dari ibunya, Zava hanya terkekeh dibuatnya.
"Maafin anak Tante yah dia emang begitu, mari masuk, lihat kedalam!" Zava kedalam mengikuti ibu kontrakan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
@🐝⃞⃟𝕾𝕳🏚€♂️♡⃝ 𝕬𝖋🦄Love💞
Tadi pagi selesai baca usia 17 ,aku langsung otw k sini thour & berharap ceritanya makin bagus 👍💪💞🙏
2022-02-28
1
Adeirmalubis
baru baca aq sudah tertarik
2022-01-18
1