Terjebak Hujan

"Hei, kalian berdua sedang apa?" tanya lelaki paruh baya kepada dua penjahat yang mencurigakan.

Kedua orang itu langsung bersikap normal ketika mereka dipanggil.

Zava dan Dion menghela nafas lega karena bukan mereka yang ditegur.

"Kami... kami sedang... ahh buang air kecil, iya buang air kecil!" mereka menjawab dengan gugup membuat lelaki paruh baya itu mengernyit.

"Jangan buang air disini, disini banyak ular bisa-bisa punya kalian dipatuk nanti!" Lelaki paruh baya itu tidak bermaksud menakuti hanya saja memang kenyataannya seperti itu.

Kedua penjahat itu bergidik ngeri membayangkan harta paling berharga mereka dipatuk ular.

"Ini bukan bualan tetapi kenyataan banyak yang jadi korban disini, cepat kalian pergi!" Silelaki paruh baya pergi setelah mengatakan itu tanpa menoleh lagi.

Karena sudah ada bukti membuat kedua penjahat itu berfikir.

"Bagaimana ini?, kita tidak berhasil!"

"Mau bagaimana lagi kau mau dipatuk ular seperti si Anton" Temannya menggeleng tidak mau.

"Ya sudah ayo kita pergi dari sini!"

"Lalu laporan apa kita pada bos"

"Bilang saja mereka kabur, beres"

"Ya sudahlah ayo!"

Mereka sudah pergi, Dion dan Zava berdiri dari tempat persembunyiannya, Zava melihat langit yang ternyata mendung sekali.

"Mereka sudah pergi, ayo!" Dion mengawali langkahnya sambil memegangi lengannya, wajahnya sudah pucat akibat luka itu. Zava mengikuti karena diapun tak tau daerah ini.

"Tuan, disitu ada gubuk lebih baik kita kesana, sepertinya mau hujan" tunjuk Zava pada gubuk yang kumuh namun tetap masih kuat.

Dion tak menjawab hanya langsung berjalan menuju gubuk itu membuat Zava mencebikkan bibirnya.

Saat sampai Dion meringis sakit dia membuka jasnya dan juga kemejanya didepan Zava tanpa canggung sehingga terlihatlah tubuhnya yang kekar dan perutnya yang berotot. Zava sampai memalingkan muka karena dia merasa malu sendiri wajahnya memerah karena ini pertama kali dia melihat tubuh seorang pria.

Dion mengambil pisau kecil disaku jasnya dan dia mulai merobek kulitnya untuk mengambil peluru yang untung saja tidak terlalu dalam.

"Argghh..." Dion menggeram menahan sakit ketika melakukannya membuat Zava menoleh dan menatap ngeri.

Setelah selesai Dion bersandar pada tiang penyangga gubuk untuk menetralkan kesakitannya.

Zava bingung apa yang harus dia lakukan melihat pria itu kesakitan, kemudian dia merobek ujung bajunya yang lumayan panjang dan mendekati Dion.

"Tuan, maaf saya lancang saya hanya ingin membantu menghentikan darahnya, boleh saya membalutnya!" Zava bertanya takut-takut dan direspon dengan anggukkan oleh Dion.

Zava segera membalut luka Dion dengan hati-hati dia juga kasian melihat wajah pria itu yang semakin pucat. Dion hanya memejamkan matanya saja sambil meringis menahan sakit.

"Sudah selesai tuan," tiba-tiba turun hujan saat Zava ingin turun.

"Ya Allah hujan!" Hujan turun begitu cepat. Dion kedinginan karena dia tak pakai baju.

Zava melihatnya dan mengambil kemeja Dion.

"Tuan pakailah kemejanya, tuan bisa kedinginan!"

"Bagaimana aku memakainya" Suara Dion parau ditengah hujan.

"Tuan tidak bisa pakai sendiri" Zava menggigit bibir bawahnya masa iya dia yang harus memakaikannya tapi kasian juga melihat pria itu yang kedinginan.

"Tunggu apalagi, kau tidak kasian padaku!"

"Tunggu apa tuan".

Dion jengah "Pakaikan!" ucapnya dengan suara dingin.

Mau tak mau Zava memakaikan kemeja itu ketubuh Dion dengan hati-hati dia menghirup aroma maskulin ditubuh pria itu sungguh membuatnya terpikat.

Dan Dion hanya memandang Zava dengan tersenyum samar padahal dia bisa memakainya sendiri tapi kenapa dia ingin sekali menggoda gadis ini.

"Sudah tuan" Zava langsung menggeser tubuhnya karena tadi begitu dekat.

"Hemm.." dan hanya dijawab dengan deheman.

"Kau punya ponsel?" Tanya Dion saat mereka terdiam tadi, karena ponsel Dion ikut terjatuh saat dirinya ditarik Zava dan tidak tau dimana ponselnya yang pasti tertinggal ditempat kejadian.

"Tidak punya tuan!" jawab Zava dengan sendu.

Dion mengangkat sebelah alisnya tak percaya.

"Tidak punya ponsel, dijaman seperti ini kau tidak punya ponsel"

"Maaf tuan" Hanya itu jawaban Zava karena tak mungkin dia memberi tahu penyebabnya pada orang asing yang belum dia kenal.

"Lalu siapa namamu?" tanya Dion datar.

"Untuk apa tuan!" Zava malah bertanya, berbeda sekali dengan wanita-wanita lain yang tanpa ditanya pun sudah mengenalkan dirinya sendiri.

"Untuk membalas jasamu".

"Tidak usah tuan aku ikhlas membantumu" segera Zava menyela ucapan Dion.

"Kalau tuan ingin tau namaku, panggil saja aku Zava tuan" katanya lagi dengan senyuman yang manis. Bahkan Dion sampai terkesima melihat senyumannya, senyuman yang tanpa dibuat-buat.

Oh Zava! nama yang indah seindah orangnya, dan mulai hari ini kuputuskan kau adalah milikku.

Dion tersenyum smirk dengan pikirannya sendiri.

Ya ampun sampai kapan hujan ini reda dan kenapa juga aku bisa terjebak dengan pria asing ini, semoga saja pria ini berhati baik.

Kata Zava dalam hatinya.

Hujan tak juga reda dan waktu semakin larut

matahari sudah tidak ada digantikan dengan senja namun sudah terlihat malam karena hujan yang menghiasi bumi.

Zava sampai terkantuk-kantuk karena dinginnya yang membuatnya mengantuk. karena tak tahan dia sudah terlelap ditiang penyangga dan tak menghiraukan dimana dan dengan siapa dia tidur.

Saat Zava ingin terjatuh dari tidurnya dengan dengan sigap Dion menyangga kepalanya.

"Dia tertidur, gampang sekali dia tidur bahkan tak tau tempat dan dengan siapa, bagaimana kalau ada yang menculik dan memperkosanya!" Gumam Dion menatap lekat wajah Zava kemudian dia menggeleng.

"Tidak! bagaimana kalau aku saja yang menculik dan memperkosanya" Dengan tersenyum smirk Dion membayangkan hal itu.

Lalu Dion mengangkat kepala Zava keatas pangkuannya agar gadis itu lebih nyaman dia pun menyandarkan kepalanya dan ikut memejamkan mata.

*****

"Tuan, akhirnya aku menemukanmu!" Suara Kevin, asistennya membuat Dion terbangun padahal dia baru tertidur beberapa detik dan kepalanya jadi sakit, tapi itu sama sekali tak membuat Zava terbangun dia masih tetap terlelap.

"Kevin, kenapa kau lama sekali menemukanku?" Dion berbicara pelan tapi tetap tegas karena takut membangunkan gadis itu.

"Maaf tuan, aku kesulitan karena ponselmu kutemukan dibawah gorong-gorong tapi aku sudah membersihkannya!" jawab Kevin cemas.

"Ayo tuan lebih baik kita pergi dari sini!" Lalu Kevin baru menyadari ada seorang gadis berhijab yang sedang tertidur lelap dikaki Dion dan itu membuatnya kaget, pasalnya tuannya itu tak pernah terlihat bersama wanita dalam keadaan dekat seperti ini.

"Kenapa kau memandanginya? jauhkan pandanganmu" Dion berucap dingin saat Kevin terus memandang Zava.

"Maaf tuan, siapa gadis itu apakah tuan mengenalnya!" Tanya Kevin.

"Ya, dia calon istriku" Kevin bak tersambar petir mendengar ucapan tuannya apakah tidak salah apakah tuannya mulai tak waras, karena selama ini Dion tak pernah membahas wanita dan sekarang tiba-tiba dia mengatakan gadis ini calon istrinya.

"Kenapa diam saja minggir?" Dion mengangkat tubuh Zava sendiri dengan susah payah karena lengannya yang terluka.

"Tuan, anda terluka sini biar gadis itu aku yang menggendongnya" Kevin menawarkan diri karena melihat tuannya terluka dan kesusahan.

Dion langsung menatap tajam pada Kevin, Kevin mundur dia tau artinya.

"Dimana mobilnya?"

"Disana tuan, mari aku antar!" Kevin mendahului Dion dan menuju mobilnya yang tak jauh darinya membukakan pintu untuk tuannya.

Dion mendudukkan tubuh Zava disampingnya dan menyandarkan kepalanya disandaran kursi mobil dengan hati-hati.

"Kau ini tidur atau pingsan, membahayakan sekali untungnya kau bersamaku!" kata Dion tersenyum tipis memandang wajah Zava.

Kevin sampai terkesima melihat tuannya tersenyum karena selama ini dia tidak pernah melihat tuannya tersenyum bahkan saat bersama mendiang ayahnya sekalipun, tapi tidak apa itu membuat Kevin senang karena bisa melihat tuannya tersenyum.

Episodes
1 Pindah Ke Kota
2 Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3 Berbelanja
4 Pertemuan Yang Mendebarkan
5 Terjebak Hujan
6 Berada Di Rumah Asing
7 Dua Gadis Yang Sama
8 Ingin Menggoda Malah Tergoda
9 Kembali Pulang
10 Bos Baru
11 Mendapatkan Teman Baru
12 Bertemu Lagi
13 Kiss
14 Permintaan Aneh Dion
15 Berdua dengan tuan muda
16 Hampir Bertemu
17 Berkunjung Dimalam Hari
18 Alasan Zava
19 Pertemuan Tak Terduga
20 Cerita Gilang
21 Mulut Yang Tak Bisa Diam
22 Rasa Penasaran Mega
23 Pertemuan Yang Tak Disengaja
24 Dion atau Gilang
25 Cara Mengusir Mereka
26 Kedatangan Seseorang
27 Mengantarkan Zava
28 Dion Yang Aneh
29 Pergi Sebentar
30 Bunga Mawar
31 Dua Pria Misterius
32 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33 Ingatan Kevin
34 Perawatan Zava
35 Pergi Ke Pesta
36 Semua Mata Tertuju Padamu
37 Dunia Memang Sempit
38 Rencana Yang Gagal
39 Dion yang Tergoda
40 Mengungkap Fakta Masa Lalu
41 Pesta Usai
42 Jatuh Cinta Memang Indah
43 Gilang Dilema
44 Bertemu Rian
45 Dibawa Lari
46 Kehilangan
47 Berada Di Vila
48 Seminggu Tak Bertemu
49 Mencari
50 Kedatangan Alvian
51 Dihadang
52 Hampir Ternoda
53 Tertembak
54 Di Rumah Sakit
55 Bermimpi
56 Ingat Kembali
57 Seperti Putri Tidur
58 Bertemu Doni
59 Tersadar
60 Cerita Kakak Beradik
61 Berkumpul
62 Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63 Hati Yang Terguncang
64 Pergi Bersama
65 Pernikahan Dion dan Zava
66 Tamu Tak Terduga
67 Seperti Reuni
68 Sekumpulan Para Pria
69 Senyuman Yang mencurigakan
70 Malam Yang Menyenangkan
71 Cerita Zava
72 Bahagia Bersama
73 Kejarlah Cintamu
74 Memberikan Semangat
75 Lamaran Tiba-tiba
76 Akhir Yang Bahagia
77 Pengumuman
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pindah Ke Kota
2
Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3
Berbelanja
4
Pertemuan Yang Mendebarkan
5
Terjebak Hujan
6
Berada Di Rumah Asing
7
Dua Gadis Yang Sama
8
Ingin Menggoda Malah Tergoda
9
Kembali Pulang
10
Bos Baru
11
Mendapatkan Teman Baru
12
Bertemu Lagi
13
Kiss
14
Permintaan Aneh Dion
15
Berdua dengan tuan muda
16
Hampir Bertemu
17
Berkunjung Dimalam Hari
18
Alasan Zava
19
Pertemuan Tak Terduga
20
Cerita Gilang
21
Mulut Yang Tak Bisa Diam
22
Rasa Penasaran Mega
23
Pertemuan Yang Tak Disengaja
24
Dion atau Gilang
25
Cara Mengusir Mereka
26
Kedatangan Seseorang
27
Mengantarkan Zava
28
Dion Yang Aneh
29
Pergi Sebentar
30
Bunga Mawar
31
Dua Pria Misterius
32
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33
Ingatan Kevin
34
Perawatan Zava
35
Pergi Ke Pesta
36
Semua Mata Tertuju Padamu
37
Dunia Memang Sempit
38
Rencana Yang Gagal
39
Dion yang Tergoda
40
Mengungkap Fakta Masa Lalu
41
Pesta Usai
42
Jatuh Cinta Memang Indah
43
Gilang Dilema
44
Bertemu Rian
45
Dibawa Lari
46
Kehilangan
47
Berada Di Vila
48
Seminggu Tak Bertemu
49
Mencari
50
Kedatangan Alvian
51
Dihadang
52
Hampir Ternoda
53
Tertembak
54
Di Rumah Sakit
55
Bermimpi
56
Ingat Kembali
57
Seperti Putri Tidur
58
Bertemu Doni
59
Tersadar
60
Cerita Kakak Beradik
61
Berkumpul
62
Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63
Hati Yang Terguncang
64
Pergi Bersama
65
Pernikahan Dion dan Zava
66
Tamu Tak Terduga
67
Seperti Reuni
68
Sekumpulan Para Pria
69
Senyuman Yang mencurigakan
70
Malam Yang Menyenangkan
71
Cerita Zava
72
Bahagia Bersama
73
Kejarlah Cintamu
74
Memberikan Semangat
75
Lamaran Tiba-tiba
76
Akhir Yang Bahagia
77
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!