Permintaan Aneh Dion

Saat akan pulang bekerja Wawan dihentikan oleh rekan kerjanya dia sudah bersiap ingin pulang.

"Wan, kamu dipanggil sama bos keruangannya."

Wawan tiba-tiba gemetar ada apa tuan Dion memanggilnya.

"Ada apa Dil!" tanya Wawan pada rekannya yang bernama Fadil dengan sedikit panik.

"Mana ku tau, mungkin kamu mau ditambahin bonus kali!" seloroh Fadil asal namun meledek.

"Sialan kamu Dil, bonus dari hongkong, kalau ternyata gue dipecat gimana?" Wawan cemas takutnya Dion memanggilnya hanya untuk memecatnya karena kejadian tadi siang.

"Ya... kalau kamu dipecat mungkin itu udah nasib kamu, hahaha!" Fadil tertawa becanda menakuti Wawan sambil berlalu.

"Sialan kamu Dil!" mau tak mau Wawan harus menemui bosnya.

Sudah sampai didepan ruangannya, Wawan malah jadi gugup dan ketakutan dia takut dipecat hanya karena masalah ini, lalu tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang pria yang juga tampan tinggi tegap dan pandangan datar yaitu Kevin sang asisten tuan muda Dion.

"Masuklah, tuan sudah menunggu!" seperti tau saja kalau ada orang dibalik pintu.

Wawan tambah gugup saat suara itu memanggilnya dia pun hanya mengangguk.

Didalam ruangan sangat sejuk dan nyaman dan baru kali ini Wawan memasuki ruangan kantor bos besar perusahaan 'Wijaya grup' dia merasa tersanjung sekaligus gugup tapi dia senang misalkan dia dipecat dia sudah pernah memasuki ruangan orang yang paling berkuasa itu, sedang duduk dengan santai.

"Tuan, memanggil saya!" Wawan menunduk tak berani menatap mata tajam nan dingin milik Dion.

"Kau yang bernama Wawan Suherman?" tanya Dion dengan pandangan menelisik.

"Iya tuan saya!" jawab Wawan masih tertunduk.

"Angkat kepalamu saat berbicara denganku." titah Dion datar..

"Ba-ik tuan!" Wawan lalu mengangkat wajahnya dan memperlihatkan pada Dion. Dion mengamatinya dari atas sampai bawah.

Sangat jauh denganku, aku tidak perlu memikirkannya.

batinnya dalam hati.

"Kau, pesan dari mana makanan kampung itu." tanya Dion setelahnya.

"Emm, makanan yang mana tuan?" Wawan malah balik bertanya.

Dion menggeram, "Makanan yang diributkan tadi siang."

"Oh.. itu, itu namanya nasi kuning tuan, saya memesannya dari gadis cantik yang tinggal di kontrakan ibu saya." jawab Wawan dia tersenyum saat menyebut gadis itu membuat Dion tidak suka.

"Jangan senyum-senyum," Wawan langsung berhenti tersenyum dan kembali memasang wajah biasa.

"Jadi kau memesan pada seorang gadis, apakah gadis yang dimaksud adalah gadis yang berhijab itu yang telah membuat keributan dikantorku" ucapnya panjang.

Dan Wawan hanya mengangguk membenarkan.

"Hemm..kalau begitu besok bawakan juga untukku, katakan padanya berikan yang spesial dan istimewa untukku atau... aku tidak akan membayarnya berikut pesanan yang akan kau ambil juga." terangnya datar.

Wawan mencerna ucapan 'aku tidak akan membayar berikut pesananmu' apakah bosnya ingin membayarkan.

"Maksud tuan, pesanan kami juga akan tuan bayar." ulangnya dan Dion hanya mengangguk datar.

Wawan sumringah dia segera menganggukan kepala semangat.

"Baik tuan, pasti saya akan beri tahu dia! terimakasih tuan." Wawan tersenyum senang karena bisa makan gratis.

"Satu lagi, untukku dipisahkan dan beri kata ucapan yang indah untuk selamat makan dan antarkan langsung kepadaku. Kau mengerti." ucapnya lagi membuat Kevin dan Wawan mengernyit.

Apa harus sampai segitunya?

"Kau mengerti tidak!" sentak Dion membuat Wawan terkaget.

"Mengerti tuan, ehh apakah tuan Kevin juga mau." tanyanya pada asisten Kevin yang sedari tadi diam sudah seperti patung.

Dion menatap asistennya yang diam saja lalu berganti menatap Wawan, tatapan tajam yang tiba-tiba itu seketika membuat Wawan menunduk.

"Kalau aku mau berarti dia juga, tapi samakan pesanan dia denganmu, hanya aku yang berbeda.".

"Baik tuan."

"Ingat jika sampai yang aku katakan tidak ada yang benar maka kau akan kehilangan gaji bulan ini." ancam Dion membuat mata Wawan membulat seketika.

"Jangan tuan, tuan tenang saja akan saya pastikan semuanya terwujud." segera Wawan menyanggahnya.

"Ehh... apa ada hal yang lain tuan!" tanya Wawan takut-takut.

"Tidak ada, menyingkirlah dari hadapanku!" kata Dion seenak jidat tanpa melihat.

"Baiklah kalau begitu saya permisi," Wawan membungkukkan kepala sedikit lalu bergegas keluar dari ruangan yang membuatnya berkeringat dingin.

"Huh... ada-ada saja permintaannya, mana ngancem lagi." gumamnya dibalik pintu.

"Atau jangan-jangan si bos suka lagi sama Zava pada pandangan pertama, waduh kalau gitu sainganku berat nih!" ucapnya lagi tiba-tiba panik.

"Hey, ngapain kamu masih disini, ayo pulang bro!" temannya mengagetkan membuat Wawan berjingkat.

"Kamu ngagetin aja!" Wawan mengelus dadanya kaget.

"Habisnya kamu malah ngomong sendiri disini, udah yuk, kita pulang !udah sore." temannya menarik tangan Wawan dan berlalu dari sana.

****

Wawan sampai dirumahnya dia harus segera memberi tahukan ini sebelum dia lupa menyampaikannya.

"Zava...!" panggilnya.

"Iya...!" Zava menyahut dari dalam dan membuka pintu.

Wawan langsung tersenyum pada Zava yang sudah didepannya.

"Eh bang Wawan, ada apa bang. Silahkan duduk diluar saja." kata Zava, Wawan mengangguk.

"Emm... begini Va, selamat kamu mendapatkan pesanan banyak sekali hari ini." Zava sampai terkaget mendengar Wawan berbicara tinggi.

"Eh maaf, kaget yah!"

"Iya, lagian iseng banget sih!"

"Hehehe! selamat Va nasi kuning kamu enak dan mereka mau pesan lagi besok."

"Hah yang bener, mereka suka." Zava langsung sumringah.

"Iya malah pesanan kali ini bertambah ada yang mau nyobain soalnya."

"Wah, aku senang sekali mereka suka dan pesanan bertambah berapa porsi bang." tanya Zava berbinar.

"Em.. semuanya 50 kotak, tapi satu kotak dipisah." ucapnya mulai ragu.

Zava mengernyit, "Dipisah."

"Iya yang satu itu untuk bosku." ucapnya pelan.

Zava langsung melotot saat Wawan mengucapkan kata bos, dia jadi teringat lagi kejadian tadi dikantor tempat Wawan bekerja.

"Dia juga berpesan agar untuknya dispesialkan dan diistimekan serta beri ucapan indah untuk mengucapkan selamat makan dan harus kamu yang mengantar keruangannya." terang Wawan pelan-pelan menyadari perubahan dari mimik wajah Zava.

"Hah! kenapa permintaannya aneh sekali, kalau aku tidak mau bagaimana?" ucap Zava mencoba menantang.

"Jangan, kamu harus mau kalau tidak maka aku tidak akan mendapati gaji bulan ini. Aku mohon buatkan yah! dia itu bos yang sangat kejam. Ya plis Zava aku mohon." ucap Wawan dengan wajah memelas mengatupkan kedua tangannya pada Zava.

Zava merasa iba melihatnya, " Baiklah, lalu apa lagi permintaannya?" akhirnya Zava mengalah karena dia tidak mau membuat orang lain susah karena dirinya.

"Sudah tidak ada hanya itu saja!".

"Hem, oke tapi kamu harus bantu aku menyiapkan semuanya."

"Oke tenang saja Zava, aku pasti akan membantumu." Wawan berdiri langsung semangat karena upayanya berhasil.

"Kalau begitu, aku ganti baju dulu dan akan menemuimu lagi." Wawan ingin bergegas tapi Zava segera menghentikan.

"Eh tunggu! panggil Daryna juga yah aku tidak mau kalau hanya berdua denganmu." kata Zava.

Wawan mendengus agak kecewa karena dia tidak bisa berdua dengan Zava dengan berat hati dia mengangguk dan kemudian pergi.

Terpopuler

Comments

Danna 🌹🌹

Danna 🌹🌹

saingan bang Wawan berat 😂😂,

2022-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Ke Kota
2 Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3 Berbelanja
4 Pertemuan Yang Mendebarkan
5 Terjebak Hujan
6 Berada Di Rumah Asing
7 Dua Gadis Yang Sama
8 Ingin Menggoda Malah Tergoda
9 Kembali Pulang
10 Bos Baru
11 Mendapatkan Teman Baru
12 Bertemu Lagi
13 Kiss
14 Permintaan Aneh Dion
15 Berdua dengan tuan muda
16 Hampir Bertemu
17 Berkunjung Dimalam Hari
18 Alasan Zava
19 Pertemuan Tak Terduga
20 Cerita Gilang
21 Mulut Yang Tak Bisa Diam
22 Rasa Penasaran Mega
23 Pertemuan Yang Tak Disengaja
24 Dion atau Gilang
25 Cara Mengusir Mereka
26 Kedatangan Seseorang
27 Mengantarkan Zava
28 Dion Yang Aneh
29 Pergi Sebentar
30 Bunga Mawar
31 Dua Pria Misterius
32 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33 Ingatan Kevin
34 Perawatan Zava
35 Pergi Ke Pesta
36 Semua Mata Tertuju Padamu
37 Dunia Memang Sempit
38 Rencana Yang Gagal
39 Dion yang Tergoda
40 Mengungkap Fakta Masa Lalu
41 Pesta Usai
42 Jatuh Cinta Memang Indah
43 Gilang Dilema
44 Bertemu Rian
45 Dibawa Lari
46 Kehilangan
47 Berada Di Vila
48 Seminggu Tak Bertemu
49 Mencari
50 Kedatangan Alvian
51 Dihadang
52 Hampir Ternoda
53 Tertembak
54 Di Rumah Sakit
55 Bermimpi
56 Ingat Kembali
57 Seperti Putri Tidur
58 Bertemu Doni
59 Tersadar
60 Cerita Kakak Beradik
61 Berkumpul
62 Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63 Hati Yang Terguncang
64 Pergi Bersama
65 Pernikahan Dion dan Zava
66 Tamu Tak Terduga
67 Seperti Reuni
68 Sekumpulan Para Pria
69 Senyuman Yang mencurigakan
70 Malam Yang Menyenangkan
71 Cerita Zava
72 Bahagia Bersama
73 Kejarlah Cintamu
74 Memberikan Semangat
75 Lamaran Tiba-tiba
76 Akhir Yang Bahagia
77 Pengumuman
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pindah Ke Kota
2
Kenangan Yang Tiba-Tiba Muncul
3
Berbelanja
4
Pertemuan Yang Mendebarkan
5
Terjebak Hujan
6
Berada Di Rumah Asing
7
Dua Gadis Yang Sama
8
Ingin Menggoda Malah Tergoda
9
Kembali Pulang
10
Bos Baru
11
Mendapatkan Teman Baru
12
Bertemu Lagi
13
Kiss
14
Permintaan Aneh Dion
15
Berdua dengan tuan muda
16
Hampir Bertemu
17
Berkunjung Dimalam Hari
18
Alasan Zava
19
Pertemuan Tak Terduga
20
Cerita Gilang
21
Mulut Yang Tak Bisa Diam
22
Rasa Penasaran Mega
23
Pertemuan Yang Tak Disengaja
24
Dion atau Gilang
25
Cara Mengusir Mereka
26
Kedatangan Seseorang
27
Mengantarkan Zava
28
Dion Yang Aneh
29
Pergi Sebentar
30
Bunga Mawar
31
Dua Pria Misterius
32
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
33
Ingatan Kevin
34
Perawatan Zava
35
Pergi Ke Pesta
36
Semua Mata Tertuju Padamu
37
Dunia Memang Sempit
38
Rencana Yang Gagal
39
Dion yang Tergoda
40
Mengungkap Fakta Masa Lalu
41
Pesta Usai
42
Jatuh Cinta Memang Indah
43
Gilang Dilema
44
Bertemu Rian
45
Dibawa Lari
46
Kehilangan
47
Berada Di Vila
48
Seminggu Tak Bertemu
49
Mencari
50
Kedatangan Alvian
51
Dihadang
52
Hampir Ternoda
53
Tertembak
54
Di Rumah Sakit
55
Bermimpi
56
Ingat Kembali
57
Seperti Putri Tidur
58
Bertemu Doni
59
Tersadar
60
Cerita Kakak Beradik
61
Berkumpul
62
Pengutaraan Yang Tak Disengaja
63
Hati Yang Terguncang
64
Pergi Bersama
65
Pernikahan Dion dan Zava
66
Tamu Tak Terduga
67
Seperti Reuni
68
Sekumpulan Para Pria
69
Senyuman Yang mencurigakan
70
Malam Yang Menyenangkan
71
Cerita Zava
72
Bahagia Bersama
73
Kejarlah Cintamu
74
Memberikan Semangat
75
Lamaran Tiba-tiba
76
Akhir Yang Bahagia
77
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!