Bab 17 :Menit Terakhir ...

Cinta Itu Sesuatu Yang Berharga

Kau Tak Kan Tahu Seberapa Bernilainya

Kecuali Kau Telah Kehilangannya

Saat Hilang Kau Tak Bisa Mengembalikannya

Pasca operasi kondisi Lastri membaik. Tetapi setelah memasuki bulan ke enam, wajah Lastri mulai kembali pucat pasi. Nafsu makannya telah menurun drastis. Ia mudah merasa letih dan lelah. Hingga ketika Jumat pagi, saat ia tengah sarapan pagi bersama suaminya, wajah Lastri terlihat semakin pucat bahkan nyaris seperti mayat hidup. Matanya terasa seperti diselimuti kabut. Hingga tampak kabur penglihatannya dan tiba-tiba saja, seketika itu juga ia terjatuh pingsan. Ia tidak sadarkan diri sama sekali. Jaka langsung terkejut karena begitu kagetnya. Spontan langsung saja ia membopongnya menuju mobilnya. Ia dapat merasakan tubuh istrinya jauh lebih ringan dalam dekapannya. Hingga dapat merasakan tubuh wanita itu hanya seperti tulang dengan sedikit daging yang dilapisi kulit. Untunglah terdapat beberapa rumah sakit besar yang tak jauh dari area mereka tinggal. Ia membawa ke salah satunya. Tepat dipintu khusus UGD ia memberhentikan mobilnya dan dibiarkan begitu saja karena luar biasa paniknya. Seorang suster perawat yang melihatnya segera berteriak kepada kawannya yang lain untuk memberikan sebuah ranjang beroda pada Jaka yang terlihat begitu panik membopong Lastri dalam dekapannya. Segera setelah para perawat membawanya kedalam ruangan khusus, Jaka segera kembali ke halaman depan pintu UGD, dimana ia masih membiarkan mobilnya dengan kunci yang menggantung didalamnya. Ia mencari area parkir yang tak jauh dari sana. Diparkirkannya mobil dan memastikan semua telah terkunci. Lalu, ia kembali kedalam ruangan UGD.

" Sus, bagaimana keadaan istri saya ?"tanya Jaka begitu panik. Ia sudah curiga dengan kondisi Lastri yang belakangan terlihat jauh lebih kurus dan pucat pada seluruh kulitnya. Tidak hanya wajahnya. Tetapi setiap kali ia menanyakan perihal kondisinya, Lastri selalu berkelit, itu hanya karena ia terlalu letih atau telat makan saja. Jantungnya berdegup kencang hingga rasanya hampir keluar dari dalam tubuhnya. Hatinya dipenuhi was-was dan cemas. Sekitar 1 jam lebih Jaka menunggu diruang tunggu khusus pasien UGD. Hingga seorang dokter keluar dan memanggilnya.

"Anda suaminya ?" tanya dokter tanpa basa-basi.

" Ya,betul Dok", jawabnya kembali.

" Maaf, kanker yang ada didalam tubuh istri anda telah menjalar ke beberapa organ vitalnya. Kami tidak dapat berbuat tindakan medis apapun..Sejujurnya jika dipersentasekan kemungkinan untuk ia dapat bertahan sekitar 40% saja. Saat ini kondisinya masih dalam keadaan belum sadar..Tetapi kami telah berusaha melakukan upaya maksimal.."terang dokter sambil mengelus lengan Jaka. Seperti dapat menebak reaksi lelaki ini. Jaka terasa seperti tersambar petir langsung yang menghujam menembus jantungnya. Ia tidak pernah merasakan sesesak ini dadanya. Seperti ribuan batu menghimpitnya. Ia bahkan merasa sulit sekali untuk bernapas. Kata-kata tak bisa terucap dari lisannya. Mulutnya seakan terkunci rapat. Airmata seperti tak dapat ia kendalikan.mengalir begitu deras.Ia menangis tanpa suara. Inilah kali pertama ia mengerti arti "kehilangan" yang sesungguhnya. Kelak uang tidak akan sanggup menebus dan menggantinya. Setiap menit yang ia lalui akan menjadi kenangan yang berharga melebihi harta apapun yang ia miliki.Ia memahami waktu tidak pernah berjalan mundur dan apa yang dilaluinya menjadi sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Inilah cinta. Sebuah kehidupan yang sesungguhnya.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!