Mira memeluk Zia.Sementara Arkan mengejar Zian.
"Apa yang aku katakan benar kan?Sepertinya kau tak punya kesempatan lagi kembali pada Zia.Lihat tu!Cincin pernikahan itu sudah ia lepas.Aku turut berduka.Semoga kau dan Clara bahagia tanpa Zia."Ucap Arkan menepuk pundak Zian.
"Oh ya!Besok aku cuti ya?Mau jemput calon istri dan anak."Kekeh Arkan lalu meninggalkan Zian dalam naungan kesedihan.
Zian baru teringat pada ucapan Zia.Jika besok Nayla sudah di izinkan pulang namun harus tetap menjalani kemotrapi di Rumah Sakit.
"Tidak akan aku biarkan."Ucap Zian lalu memakai kaca mata hitamnya menuju ke Parkiran.Zian melaju mobil menuju ke Rumah Clara.Clara terlihat sedang berbicara dengan seorang pria.Pria itu duduk berhadapan dengannya sambil memohon padanya.
"Untuk apa kau ke sini?Setelah apa yang kau perbuatkan padaku lalu kau kembali untuk memperbaikinya."Ucap Clara berdiri berbicara membelakangi pria tersebut.
Pria itu menghadap Clara mengambil memegang kedua tangan dan menciumnya.
"Kemarin aku pergi menemui orang tuaku untuk meminta restu.Tapi saat aku ingin menemui kamu,kau malah pindah Rumah.Aku berusaha mencari kamu,tapi tak kunjung ketemu.Hingga hari ini rasa cinta aku padamu tak berubah.Kembalilah,kita mulai dari awal.Bukankah waktu aku meninggalkanmu kau sedang hamil?Di mana anak kita?"Ishan memandangi sekitaran Rumah berharap ada suara anak kecil datang memeluknya.
"Aku tidak tahu."Ishan memandang datar lalu memegang kedua pundak Clara.Ishan menatap mata Clara yang sudah berkaca.
"Jangan bilang kau membunuhnya?Sudah cukup dosa yang kita lakukan karna cinta.Aku sudah menyesalinya karna melakukan itu tanpa ikatan sah.Hanya sekedar cinta tapi tak memikirkan dosa."Ucap Ishan memutar tubuh memegang pinggang.Ishan menyesal sudah menelantar Clara serta calon bayinya.Ishan juga sadar dosa yang ia lakukan sangat besar.Kini,ia telah bertobat dan ingin memperbaiki semua.Ishan juga ingin bertemu anaknya untuk memperbaiki semua kesalahan karna telah melalaikan tanggung jawabnya sebagai Ayah.
"Tapi,kau sudah terlambat!Aku sudah menikah."Jelas Clara mengusap air mata.Clara menutup pintu Rumahnya dan menangis terisak-isak.Dia sudah melupakan putrinya bahkan tak ingin mencari pria yang sudah merelakan hati menerimanya.Namun ia malah meninggalkan pria itu dan berpaling ke Zian.
"Di mana dia?Putriku pasti sudah tiga tahun."Lirih Clara lalu mengintai di sisi jendela.Clara ingin memastikan apa Ishan sudah pergi atau masih di tetap menunggu kepastian darinya.Clara sadar selama ini dia telah banyak berbohong pada Zian.Dari kehamilan sampai pernikahan sirihnya.Pamannya juga sudah menasehatinya untuk tidak menyakiti orang lain hanya demi mencari kebahagiaan sendiri.Clara yang keras kepala,masih tetap ingin membuat Zia terluka karna sudah berani masuk dalam kehidupannya.
"Sebelum aku membuat Zian bercerai dengan istrinya,aku tidak akan diam."Tegas Clara melihat pantulan dirinya di cermin.
Setelah melihat Ishan pergi,Zian menghampiri Clara.
tok tok tok
Ceklek
"Mas Zi___?"Zian memandang datar pada Clara.Zian terus saja berjalan hingga tubuh Clara menyandar ke dinding.
"Siapa pria tadi?Aku melihatnya dari kejauhan.Cepat katakan!Kalau tidak kau akan tahu akibatnya."Zian memporaranda kamar Clara untuk mencari identitas pria tersebut.Zian terdiam saat melihat foto Clara bersama Ishan beberapa tahun yang lalu.Dia juga melihat hasil pemeriksaan Clara tentang kehamilan palsunya.
"Ini apa?"Zian melempar foto dan kertas hasil pemeriksaan kehamilanya tepat di wajah Clara.Clara terdiam dan menunduk.
"Kau kaget?Ya,pria di foto itu mantan kekasihku.Masalah kehamilanku memang benar.Aku hanya berpura hamil agar kau tak meninggalkan aku.Aku sangat mencintaimu.Aku mohon,jangan tinggalkan aku.Aku tak sanggup jika harus berbagi cinta pada gadis itu."Ucap lirih Clara memegang kaki Zian.Clara menangis terseduh-seduh.Clara tak mau berpisah dengan Zian.Menjalin hubungan setahun lamanya meyakinkan hatinya untuk menerima Zian apa adanya.Clara sangat mengenal sosok Zian.Zian emang kasar dan katanya pedas jika ia sedang marah tapi jika dia sudah mencintai seseorang apapun ia berikan.
"Cukup.Kau tak perlu bersujud di kaki aku.Aku bukan tuhan.Bersujudlah pada Allah karna dosa yang kau lakukan.Aku sudah salah menilaimu.Aku pikir kau gadis yang baik ternyata kau ular berbisa.Demi memperjuangkan cinta,aku rela menyakiti gadis yang tak berdosa itu.Dia gadis yang setia.Mencintaiku apa adanya.Bahkan dia tak pernah membalas perbuatan kasar aku dengan kejahatan.Dia selalu tersenyum menyambutku pulang dari kantor meski aku merenggut.Dia selalu menyiapkan sarapan bahkan bersedia melayani meski aku selalu menolak bahkan menghinanya dengan menyamakan wanita malam.Aku suami yang jahat.Menyia-nyiakan gadis perindu surga malah merindukan gadis perindu neraka."Lirih Zian dengan manik mata yang sudah berkaca.Butiran kristal jatuh lolos dari pelupuk matanya.
"Aku mohon Zian!Berilah aku kesempatan sekali lagi?"Ucap Clara sambil mengusap air matanya dan berdiri lalu memeluk erat Zian namun Zian menolaknya.
"Jangan sentuh aku!Aku tak sudi wanita sepertimu menyentuh aku." Zian keluar dari Rumah Clara dengan hati yang penuh kecewa dan hampa.Kecewa pada dirinya sendiri yang telah percaya pada Clara,racun berbisa.Zian merasa hampa telah melewati kesempatan untuk mendapatkan istri seperti Zia.Gadis tulus mencintainya tak memandang rupa ataupun harta.Menerima Zian dengan tangan terbuka meski hatinya terluka karna tak dapat balasan cinta yang serupa.Cacian dan hinaan ia terima dalam menjalani kehidupan Rumah tangganya yang penuh duka.Zia,gadis setia pada pasangan.Sampai sekarang ia masih menjaga harkat dan martabat bahkan bunga nirwananya masih terlihat indah karna tak ada kumbang yang menghisap madunya.
Ishan sedari tadi tidaklah pulang.Ia memutuskan untuk mengintai menunggu Clara memberi kepastian.Dia terpelanga saat mendapati pria di sana bertengkar hebat hingga menolak Clara.
"Sudah,tak perlu kau meminta.Aku sudah tak ingin melanjutkan pernikahan ini.Kaulah yang menghancurkannya dengan merusak kepercayaan."Cetus Zian namun Clara terus saja ingin memeluk Zian agar Zian mengenang cintanya.
"Mulai detik ini,kau aku talak.Kita tak ada hubungan apa-apa.Aku akan urus surat perpisahan kita."Tegas Zian
Ishan melihat Clara menangis,ia pun memutuskan kembali menemui Clara.Ishan memukul Zian dengan kerasnya.Zian hanya tersenyum memegang bibirnya yang sudah berdarah.Zian emang sengaja memancing Ishan untuk menemuinya secara jantan.Zian juga sudah mengetahui kalo Ishan tidaklah pulang melainkan menunggu Clara keluar untuk memastikan agar Clara jujur tentang anaknya.Ishan ingin menemui buah cintanya yang begitu ia impikan.Ishan juga ingin memperbaiki hubungannya dengan Clara,tanpa melihat,mengenang masa lalu mereka yang kelam.Mencintai butuh pengorbanan yang pasti,bukan menanti,tapi keinginan hati yang perlu di kendali.Jangan sampai terlarut dalam lembah hitam yang nanti merusak cinta yang suci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ari Hidayati
miris perih menerrpa hati
2022-10-02
0
NFIA
tp kau pantas dgn clara zain. krn dia cerminan dirimu.sama2 k***r. lebih baik dengan duda tp bisa menjaga pergaulan hny dgn istrinya daripada bujangan tp tidak menghargai wanita.
2022-04-03
0
NFIA
semoga terkabul doamu.kasihan zia dapat bekasan dari kamu
2022-04-03
0