Aku Bukan Budakmu

Aku Bukan Budakmu

Part 1

"Hey...apa matamu sudah buta!Lihatlah pakaianku basah semua." ucap pria itu menjeling memandang gadis berhijab putih itu dengan tatapan yang tajam.

"Maaf Pak,aku tidak sengaja.Tadi,aku lagi minum.Eh,tiba-tiba bocah di belakangku menabrak.Jadi,basah deh bajunya.Sini Pak,biar aku bersihin." ucap Zia sambil mengambil jilbabnya untuk membersihkan jas Zian yang sudah di tempeli jelly.

"Jangan lakukan itu.Aku tak sudi,tangan kotormu itu menyentuh jas mahalku ini."

Zia hanyak menunduk mendengar hardikan pria di depannya.Selama ini Zia tak pernah melihat pria ini berada di sekolahnya.Namun hari ini,dia muncul bersama satu pria yang memakai pakaian yang sama sambil menahan tawa melihat ulah Zia yang tak sengaja menyiram air di baju Bosnya yang galak itu.

"Hey,mengapa kau menertawakanku?Mau ku pecat?" ancam Zian lalu membuka jas dan menyerahkan kepada pria di sampingnya beranjak meninggalkan Zian yang sudang mematung.

Pria itu bernama Arkan asisten Zian sekaligus sahabatnya.

"Kau yang sabar.Bosku itu emang seperti itu.Tapi,dia baik kog.Sebentar lagi,dia pasti memanggilku."

"Satu"

"Dua"

"Tiga" ucap hitungan Arkan

"Arkaaan,mari makan siang di luar.Rasanya perutku sudah mintak di isi." teriak Zian memutar tubuhnya menghadap Arkan yang sedang berbisik pada Zia.

Zia berlari dan tak sanggup berdiri lama melihat Zian.Wajah Zian menyeramkan untuknya.Zian terlihat garang meskipun wajahnya tampan dan mengiurkan.

"Eh,Zia.Pasti kamu di marahi sama pria tadi." ucap Lely teman sebangkunya.

"Iya.Pria itu siapa?Zia menghadap Lely.Zia yakin,Lely pasti tahu siapa pria itu.Secara Lely sudah lama menimba ilmu di sini.Sementara Zia,anak pindahan dari sekolah seberang sana.

"Dia itu Pemilik sekolah ini.Semua orang takut padanya.Dia orangnya disiplin,dan tegas.Jika siswa melakukan kesalahan yang fatal.Dia tak segan-segan mengeluarkan-nya tanpa belai kasihan."

Zia membulat mata dan menyentuh dadanya.Zia tak menyangka pria tadi pemilik sekolah tempat ia menimba ilmu.Zia mulai memikirkan nasip dirinya.Ulahnya tadi sudah membuat pria itu marah besar dan menghardiknya.

Bunyi alarm pulang tiba.

Semua murid berhamburan keluar menuju pagar sekolah.

Zia dan Lely berjalan beriringan sambil bercerita masalah tugas sekolah.

Seorang pria sedang berdiri di pagar sekolah sambil memandang Zia yang sudah mulai menuju ke arahnya.

"Hey kau.Kemari!" Zian melambai tangan pada dua siswi itu.

Zia dan Lely saling memandang satu sama lain.Sementara Zia sudah memasang wajah ketakutan pada sosok pria di depan-nya.

'Mati aku.Kalau sampai dia memanggilku,bisa-bisa runyam masalahku.' gumam batin Zia

"Saya" ujar Lely sambil menunjuk jari ke arahnya

"Bukan,tapi sebelahnya." ucap Zian lalu menyuruh Lely meninggalkan Zia.

Zia melangkah dengan lambat.Rasa takut mengelambui pikiran kecilnya dan memikirkan bibinya pasti akan memarahi jika dia pulang terlambat.

"Nih,jasku tadi.Aku mau kau mencucinya dengan bersih dan wangi.Ingat!Bau wanginya harus sesuai parfum kesukaanku.Kalau tidak sesuai,kau lihat saja apa balasannya." tegas Zian beranjak meninggalkan Zia yang hanya mengangguk sambil memegang jas Zian yang kotor itu.

Zia beranjak meninggalkan sekolah bergegas menuju rumahnya.Zia berjalan kaki di pinggir jalan sembari memikirkan jas yang di pegang ini.

"Apes,apes,kenapa aku harus bertemu dengan-nya?Jas ini lagi,pake di suruh cuci segala.Mana aku gak punya uang lagi." gerutu Zia menggantung jas di pundaknya.

Sesampai di Rumahnya terlihat Bibi Rani sedang berdiri berkacak pinggang menunggu Zia pulang.

"Hei,Zia!Dari mana saja kau?" Bik Rani menjewer telinga Zia.

"Ampun Bik,ampun!" Zia meringis menahan sakit sembari memegang telinganya yang sudah memerah.

'Apa salahku?Mengapa semua orang jahat padaku.' gumam Zia,setitik air mengalir dari bola matanya tanpa suara.

Zia mengganti pakaian lalu menuju ke dapur.Terlihat cucian sudah menumpuk dan piring kotor bertata rapi di baskom.

Zia menghela nafas berat bergegas memulai pekerjaan dengan Bismillah.Setelah melakukan pekerjaanya.Zia merasa lapar dan membuka tudung yang tempat biasa bik Rani meletakkan makanan.

"Cuma Nasi?Padahal waktu aku mencuci piring ada lauk ikan.Masak ikannya sudah habis?"ucapnya lalu mengisi nasi di piringnya.

Zia mengisi nasi putih di piring lalu menaburkan garam di atasnya.Dia teringat pesan almarhumah ibunya." Zia,kita harus bersyukur.Apapun yang masuk ke mulut kita,itulah rezeki kita.Meskipun hanya nasi doang." nasehat ibunya,kata semangat yang ia pegang sampai sekarang.

'Zia kangen Ibu..' gumam batin Zia mengingat kenangan indah bersama Ibunya.

Manik mata Zia berkaca-kaca kemudian dirinya baru teringat pada jas milik Pak Zian.

"Ya ampun.Jasnya mana?Bukan tadi aku jemur di situ.Kenapa sekarang tidak ada?" Zia menggaruk kepalanya yang kebingungan.Zia tak mampu membayangkan kalo Mr.Arrogant itu tahu jasnya hilang pasti Zia sudah di sembur dengan semburan air liurnya.Belum lagi ucapan pedasdan seenak jidat tanpa memikirkan perasaan dirinya.

Hari ini,Zia tak begitu semangat pergi ke sekolah.Pikiran-nya sudah melayang tak karuan memikirkan nasipnya yang akan datang.

Kini,dia sudah sampai di gerbang.Terlihat seorang pria berkacak pinggang menunggu kedatangan dirinya.

Zia terus saja melangkah sambil menutup sebagian wajahnya dengan buku.

"Hei,kau!Mana jas aku?" Zian menengadah tangan sambil melirik Zia yang menutup wajahnya dengan buku sambil menunduk.

'Sepertinya,anak ini mau aku kasih kejutan.' gumam batin Zian memikirkan cara agar Zia bisa berbicara.

Zian mengambil paksa buku dan terlihat wajah Zia yang sudah berkaca-kaca menahan air matanya.

"Mana jasku,hah?"

"Maaf,jasmu hilang.Tapi,beneran.Aku tidak bohong.Kemarin aku mencucinya namun saat aku ingin mengangkat jemuran-nya tapi malah hilang.Aku mohon!Kasih aku waktu.Aku janji,akan menggantinya." ucap Zia dengan suara yang serak.Zia tak tahu,dengan cara apa agar Zian percaya padanya.

"Oihh,kau bilang ganti?Apa kau tak tahu berapa harga jas itu?Jas itu pemberian dari nenek ku.Aku tak mau tahu,kau harus menggantikan-nya dengan jas yang sama.Camkan itu?Sekarang pergi sana masuk!Sebentar lagi bel masuk berbunyi." cetus Zian beranjak meninggalkan Zia menuju ruangan-nya.

Sesampai di ruangan-nya,Zian melihat laporan keuangan di sekolahnya.Kepala sekolah menyerahkan beberapa laporan serta nama murid yang belum membayar tunggakan sekolah.Salah satunya adalah Ziana.

Zian menyuruh seseorang untuk memanggil murid yang belum membayar tunggakan sekolah.Semua murid sudah masuk dan keluar dari ruangan Zian.Sementara Zia lebih memilih urutan terakhir karna takut.

"Ziana,masuk!"

Ceklek

"Silahkan duduk!"

Zia memperhatikan ruangan dan meja pemilik sekolah ini yang terlihat rapi dan berkelas.

'Jadi,namanya ZIAN AAZRAQI ADZRANI.' gumam batin Zia lalu memandang Zian yang sudah memegang selembar kertas.

Terpopuler

Comments

~¥^D^~

~¥^D^~

mmpir thor

2022-09-06

0

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

awalnya sudah menyedihkan 🤧🤧🤧

2022-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!