Keesokan harinya, ketika Cristian dan ibunya sedang sarapan pagi, Marvel sang ayah pun sadarkan diri.
“Dimana aku?” ucapnya dengan lirih.
“Ayah!” ucap Cristian dan ibunya, dan keduanya teramat bahagia karena orang yang mereka cintai telah sadarkan diri.
“Puji Tuhan, ayah sudah sadar,” ucap Celine.
“Yah, maafkan Crist, gara-gara Crist ayah jadi sakit begini, hiks....!” Cristian memeluk ayahnya seraya menangis.
Lalu Marvel menepuk punggung putranya dengan pelan.
“Syukurlah kalau kau sudah sadar nak, ayah sangat bahagia, bagaimana keadaan gadis itu sekarang?” tanya Marvel pada sang anak.
“Ku dengar dia sudah siuman yah,”
“Kau belum menjenguknya?”
“Belum yah,”
“Kenapa nak?”
“Crist sangat khawatir dengan kondisi ayah, jadi enggak kepikiran untuk melihat keadaanya,” terang Cristian.
“Begitu ya? Ayah mengerti, pergilah nak jenguk dia, agar perasaannya membaik, dan...,” Marvel menggenggam tangan anaknya.
“Ayah merestui hubungan kalian, dan juga merestui kau ikut kepercayaannya nak,”
Crist menarik nafas dalam-dalam, ia yang tak ingin ayahnya sakit lagi, akhirnya menuruti perkataan sang ayah.
“Terimakasih ayah atas restunya, dan aku akan kesana dulu.” Cristian beranjak dari kursinya duduk, lalu menuju kamar Beeve.
Sesampainya ia di depan pintu kamar sang kekasih, Cristian memutar handle pintu.
Ceklek!
Suara pintu terbuka membuat Jane dan Beeve melihat siapa yang datang.
“Permisi,” ucap Cristian.
“Silahkan masuk,” ujar Jane.
“Hanya ada mereka saja?” batin Crist.
Lalu Cristian di persilahkan duduk oleh Jane.
“Bagaiman kabar mu Bee?” tanya Cristian.
“Aku baik,” jawab Beeve.
“Maafkan aku Bee, karena aku kau jadi begini,” ungkap Cristian.
“Maafkan aku juga, karena tindakan ku sudah membuat om masuk rumah sakit,” ucap Beeve.
Jane yang ada di antara mereka hanya mengamati keduanya.
“Aku...., sudah memikirkan semuanya, aku akan menikahi mu, setelah kau dan ayah ku pulih,”
Wajah Beeve menjadi sumringan mendengar pernyataan sang kekasih.
“Tante, maafkan aku juga karena sudah meresahkan keluarga tante,”
“Iya nak, tante sudah memaafkan mu,” ucap Jane.
Sore harinya, Beeve yang sudah di nyatakan pulih oleh dokter pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Ia yang sebentar lagi akan menikah dengan Cristian menjadi sangat bahagia, berulang kali ia mengelus perutnya sambil berucap dalam hati.
“Sayang, sebentar lagi kita bertiga akan bersama,”
Sesampainya di rumah, Beeve di papah oleh sang ibu masuk ke dalam kamar.
“Istirahatlah Bee,”
“Terimakasih bu,” ucapnya.
Karena semua orang yang ada dalam rumah sama-sama lelah, mereka pun memutuskan untuk tidur.
Keesokan harinya, Beeve yang sudah bisa beraktivitas seperti biasa, memutuskan untuk menjenguk calon mertuanya ke rumah sakit.
Sesampainya ia di rumah sakit, ia segera menuju ruangan Marvel.
Namun ketika ia berada di depan pintu, ia mendengar isak tangis dan histeris dalam ruangan itu, yang membuat ia bergegas masuk.
“Ayah!!! Ayah!!!” ucap Cristian dan Celine, selain ibu dan anak itu, di dalam ruangan juga terdapat seorang dokter dan dua orang suster, yang satu membereskan peralatan medis, yang satunya lagi menutup wajah Marvel dengan kain putih.
Deg deg deg deg!!!
Jantung Beeve berdetak dengan kencang, karena calon ayah mertuanya meninggal akibat ulahnya.
3 Jam kemudian, Jenazah Marvel di bawa pulang ke kediamannya.
Beeve dengan segera mengabari keluarganya mengenai kabar duka itu.
Keluarganya yang menerima kabar itu buru-buru menuju rumah Cristian untuk melayat.
Tiga hari kemudian, Beeve datang berkunjung kembali ke rumah sang kekasih.
Tok tok tok!!!
Ceklek!! Ternyata yang membuka pintu adalah Cristian.
“Crist,”
“Mau apa kau kesini?” ucap Cristian dengan tatapan mata tajam.
“Aku hanya ingin mengunjungi mu,”
“Untuk apa? Pergi kau dari rumah ku, dan jangan pernah kembali lagi!” pekik Cristian.
Celine yang mendengar suara keras anaknya datang menghampiri.
“Ada apa nak?” ketika Celine melihat Beeve, mendadak wajahnya jadi masam.
“Tan,” ucap Beeve, namun Celine mengangkat tangannya, dan memutuskan kembali ke dalam kamar.
“Sudah, pergi kau dari rumah ku, perempuan brengse*! Jangan pernah kembali lagi,”
“Tapi Crist, bagaiman dengan pernikahan kita?”
“Pernikahan? Apa kau sudah gila? Ayah ku meninggal gara-gara mu! Masih bisa otak mu berpikir untuk menikah? Hei! Aku enggak sudi menjadikan mu istri, dasar perempuan kotor, perempuan gatal! Cuih!” Crist meludahi sepatu yang Beeve pakai.
“Tapi kau sudah berjanji Crist,”
“Akh!!! Aku enggak perduli, pergi kau! Jangan pernah lagi ganggu kehidupan ku! Lagi pula orang seperti mu tak layak untuk di jadikan istri, menjaga kesucian mu saja kau tak bisa, apa lagi menjaga kesetiaan dan anak-anak ku nanti, dan aku sudah punya kekasih, tentunya lebih baik, dan bisa menjaga harga dirinya, enggak seperti kau, dasar sampah!” hardik Cristian.
“Crist!! Aku kotor karena mu! Dasar bajinga*!”
“Aku enggak yakin, kau hanya bermain dengan ku, wanita gatal seperti mu pasti cari-cari mangsa untuk menggaruk buncis haram mu itu!” pekik Cristian.
“Apa kau bilang? Hanya karena aku sudah enggak suci, jadi kau anggap aku wanita murahan! Baiklah, aku enggak akan mengganggu hidup mu lagi, ingat Crist karma akan datang pada mu! Dasar brengse*!” hardiknya merasa emosi.
“Aku enggak perduli apa kata mu, pergi kau pelacu*! jangan injak kan lagi kaki kotor mu ke rumah ku, dasar perempuan pembawa sial!” Cristian mendorong tubuh Beeve, beruntung Beeve tak sampai jatuh ke tanah.
Beeve menatap tajam pria yang pernah ia cintai dengan penuh dendam.
Cristian yang sudah tak perduli padanya membanting pintu dengan kencang.
Bam!!
Beeve menghapus air matanya, harapan untuk hidup bersama Cristian pun seketika sirna.
Ia pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
Sesampainya ia di rumah, Jane yang melihat putrinya menangis pun bertanya.
“Ada apa Bee?”
Lalu Beeve memeluk erat tubuh sang ibu dengan masih menangis sesenggukan.
“Crist! Dia membatalkan pernikahan kami bu,” ucapnya lirih.
“Sudah ku duga,” batin Jane.
“Bee, mungkin dia bukan yang terbaik, sabar nak, berbesar hatilah sayang, apa boleh buat kalau sudah begini kau harus tegar, pikirkan bayi mu, kalau kau terus bersedih, nanti akan berpengaruh padanya.
“Iya bu, hiks....,”
Jane menyeka air mata putrinya, “Ingat, jangan coba-coba menyakiti dirimu sendiri, demi laki-laki yang tidak menginginkan mu, masa depan mu masih panjang, usia mu juga masih muda, kalau kau mati, itu tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan membuat masalah baru, yaitu antara kau dan Allah, orang yang bunuh diri, selamanya akan kekal di neraka tanpa hisab, kalau hanya soal kehamilan mu, itu bisa kita atasi, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya,” Jane menyemangati putrinya.
“Iya bu, terimakasih banyak bu,” ucap Beeve.
“Iya sayang, istirahatlah, nanti biar ibu yang bicara dengan ayah dan abang mu,”
“Baik bu, maaf sudah menyusahkan ibu.” ujarnya.
Bersambung...
HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, KASIH RATE 5, LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE, SERTA TEKAN FAVORIT, TERIMAKASIH BANYAK. ❤️
Instagram :@Saya_muchu
Jangan lupa mampir ke karya author di bawah ini ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Eva Rubani
kamprett jg si cristian
2022-12-02
0
Burhan Kamben
kasihan
2022-09-09
0
💕febhy ajah💕
huuuuuu bikin esmosi aja
owalah ngak bisa berhenti ini, mana blum cuci piring, baju dan anak blum di mandiin.
2022-06-13
1