“Tapi Crist, aku takut hubungan ini akan membuat banyak hati yang terluka,”
“Siapa yang akan terluka? Aku enggak punya pacar, kau pun begitu kan? Kita masih muda, kita berhak merasakan semua hal yang ada, sekarang aku tanya pada mu, ku mohon jawab dengan jujur, apa kau tidak punya perasaan sedikit pun pada ku?”
Bujuk rayu Cristian membuat Beeve yang masih polos menjadi ragu akan keteguhan hatinya
“Bee, aku sangat mencintai mu, sudah lama aku memimpikan mu menjadi pacar ku, di hatiku hanya ada kau dan kau, bahkan saat di kelas, fokus ku hanya untuk mu, ku yakin kau pun menyadari itu,” terang Cristian.
“Benar sih, dia sering bangat curi-curi pandang pada ku,” batin Beeve.
“Begini saja, berikan aku waktu untuk berfikir, 3 hari saja,”
“Bisakah hanya satu malam Bee?”
Beeve yang memang mencintai Cristian pun tak dapat menolak.
“Baiklah, besok aku akan memberi jawaban pada mu,”
“Yes! Yes!” seru Cristian kegirangan, yang membuat Beeve senyum-senyum sendiri.
Setelah percakapan itu, mereka pun pergi ke kantin bersama-sama.
Malam harinya, ketika Beeve sedang belajar, tiba-tiba ia mendapat pesan WhatsApp dari sebuah nomor baru.
“Hem? Siapa?” gumamnya.
saat ia membuka isi pesan tersebut, ternyata itu dari Cristian.
✉️ “Selamat malam, ini Cristian Bee, jangan lupa makan, dan sholat ya,” Cristian.
Beeve yang menerima perhatian seperti itu menjadi tersipu malu.
✉️ “Malam juga, terimakasih atas perhatiannya, kamu juga jangan lupa makan ya,” Beeve.
“Dia dapat nomor ku dari siapa?” batin Beeve. Selesai belajar, Beeve memutuskan untuk tidur.
Pagi harinya, baru saja Beeve sampai ke kelas, Cristian sudah datang menemuinya.
“Bee,”
“Crist??”
Arinda yang berada di antara keduanya merasa khawatir, apabila sahabatnya menerima Cristian sebagai kekasih.
“Gimana?” tanya Cristian.
“Umm,” Beeve menoleh ke arah Arinda.
“Ayo pergi Bee,” ujar Arinda, mengajaknya untuk segera ke kursi mereka.
Namun Cristian tiba-tiba menggenggam tangan Beeve, yang di saksikan banyak pasang mata.
“Crist??” Beeve mendadak grogi dan malu, sebab semua orang menaruh perhatian pada mereka.
Lalu Cristian, bertanya dengan santainya pada Beeve.
“Bagaimana Bee? Apa kau menerima ku sebagai kekasih?”
Semua yang ada di kelas menjadi heboh, pasalnya, sang idola sekolah belum pernah mendekati seorang wanita sebelumnya.
Tentu saja hal itu menuai beragam reaksi, ada yang senang, ada juga yang bersedih.
“Terima! Terima! Terima!” ucap Kevin sahabat Cristian, yang kemudian di ikuti oleh yang lainnya.
Karena banyaknya suara yang mendukung hubungan mereka, akhirnya Beeve mau menerima cinta Cristian.
“Iya, aku mau,”
“Wuuuuuh!! Yes! Yes! Yes!” teriak Cristian, ia yang bersemangat pun mengecup kening Beeve, dan para jomblo yang menyaksikan menjadi histeris.
Sejak hari itu, kabar kedekatan keduanya pun gempar di seluruh sekolah.
Tak sedikit yang mengidolakan keduanya, karena merupakan kombinasi yang sangat sempurna, yang satu tampan, yang satunya cantik jelita.
FLASHBACK OFF
Tididit tidididit!
Bunyi telepon membangunkan Beeve yang terlelap.
“Apa? Aku ketiduran?” gumam Beeve.
Ketika ia melihat ke layar handphonenya, ternyata yang menelepon adalah sahabatnya Arinda.
📲 “Assalamu'alaikum Bee, lagi dimana?” Arinda.
📲 “Aku lagi di rumah Nda,” Beeve.
Arinda yang mendengar suara serak sahabatnya pun bertanya.
📲 “Bee, kamu sakit? Kenapa suara mu serak begitu?” Arinda.
📲 “hem, hem..., enggak kok Nda, aku baik-baik saja,” Beeve.
📲 “Ohh, gitu ya? Gimana? Kau jadi datang ke kampus kan? Pendaftaran gelombang pertama sudah buka loh,” Arinda.
Beeve sangat ingin pergi mendaftar kuliah, namun ia tak sanggup jika menambah beban keluarganya, ia yang hamil tanpa suami, akan menjadi bahan gunjingan bagi orang lain nantinya.
📲 “Aku...., aku enggak jadi kuliah Nda tahun ini,” Beeve.
📲 “Hah???! Ada apa Bee? Apa kamu punya masalah? Cerita pada ku Bee,” Arinda.
📲 “Eng-enggak ada kok, sudah dulu ya, aku lagi sibuk,” Beeve.
Beeve kembali menangis dan menyesal, ia tidak menyangka, kenikmatan sesaat yang ia rasakan, membuatnya merugi dalam banyak hal di masa depannya.
“Aku juga mau kuliah, hiks....” ia hanya bisa menangisi segalanya.
Jika saja ia tak mempermudah dirinya, mungkin saat ini ia sedang bersenang-senang dengan teman-temannya, masuk universitas, mengejar semua mimpi-mimpinya.
________________________________________________
Erdogan sendiri tengah berbaring di atas ranjang dengan mata membelalak.
Sang istri yang khawatir pun duduk di sebelahnya, seraya memijat pelipis sang suami.
“Jane, apa semua akan baik-baik saja?”
“Mas, kita harus lebih tabah mas, mas juga harus menenangkan pikiran dulu, kita hadapi bersama, bagaimana pun semua sudah terjadi, tolong mas jangan hukum Beeve lagi,”
“Bagaimana, jika laki-laki itu pada akhirnya tak mau bertanggung jawab? Pada siapa kita akan menikahkan anak kita Jane? Tak mungkin anak itu lahir tanpa ayah, tak masuk akal pula jika kita mengurungnya sampai ia melahirkan, bagaimana Jane kalau orang-orang tahu kondisi Beeve? Aku malu Jane, sekarang saja aku tak dapat mengangkat kepala ku kalau melihat orang-orang di luar sana, apa lagi kalau ada yang tahu. Kita adalah salah satu orang terhormat di kota ini, jika masalah kehamilan Beeve bocor, bagaimana?” terang Erdogan menjelaskan ke khawatirannya.
“Mas...., jangan berpikir terlalu jauh begitu,”
“Jane, cepat atau lambat pasti orang akan tahu, jika Beeve tak segera menikah, belum lagi ayah dari anaknya, tidak seagama dengan kita Jane, kau tahu, mulut tetangga lebih tajam dari pada silet, bagaimana kita harus menghadapinya? Dan kalau dia mau menikahi Beeve, pernikahan seperti apa yang akan kita laksanakan? Islam atau Kristen? Jane, aku tak mau jika anak kita meninggalkan kepercayaannya, ku yakin orang tua anak itu juga begitu, hiks....”
Erdogan bertambah bersedih akan masa depan putrinya.
“Mas, Allah kasih cobaan pada kita, karena Allah yakin, kita mampu untuk melewatinya,” terang Jane, mencoba menenangkan suaminya.
“Tapi, aku tak bisa jika anak ku harus murtad Jane, kalau keduanya tetap pada keyakinan masing-masing, dalam agama kita pernikahannya takkan sah, sama dengan zinah, aku pusing Jane, jika janin itu harus di gugurkan, aku tak sanggup pula merenggut kehidupan anak tak berdosa itu, dan aku juga tak mau memaksa anak itu untuk meninggalkan Tuhannya, semua serba salah Jane, aku lelah,” Erdogan pun menangisi segala hal yang terjadi.
Jane, memeluk sang suami, dan ikut menangis bersama.
________________________________________________
Julian yang mengintip dari celah pintu kamar orang tuanya pun ikut menangis, ia tak pernah membayangkan kalau keluarganya akan berantakan dalam sekejap.
Ia pun mulai memikirkan cara bagaimana harus menyelamatkan harga diri keluarganya.
“Aku harus bantu ayah dan ibu,” batin Julian.
Keesokan harinya, ketika Julian dan sang ayah telah berangkat kerja, Beeve yang tidak makan dan minum selama dua hari pun memberanikan diri untuk keluar kamar.
Ia melirik ke kiri dan kanan dengan hati-hati, ia sangat takut jika ada yang melihat kehadirannya.
Bersambung...
HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, KASIH RATE 5, LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE, SERTA TEKAN FAVORIT, TERIMAKASIH BANYAK. ❤️
Instagram :@Saya_muchu
Jangan lupa mampir ke karya author di bawah ini ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Uthie
Itulah...... siapa yg tak ikuti aturan, akan merugi dan menyesal dikemudian hari 😌
2022-11-01
1
Burhan Kamben
penyesalan sll datang terlmbt
2022-09-09
0
Lottie
nah kan cuma kesenangan sesaat Ujung-ujungnya bkinn nyemsek 😫☝️
2022-05-30
0