Sesampainya di kediaman keluarga Beeve, Erdogan keluar dari dalam mobil dengan hati yang panas membara.
Jane yang duduk di ruang tamu pun sontak bangkit ketika melihat suami dan anak-anaknya telah kembali.
“Bagaimana mas?” tanya Celine dengan perasaan cemas.
Erdogan yang baru masuk rumah memeluk sang istri seraya menangis.
“Putri kita sungguh tidak beruntung Jane,”
“Ada apa mas?”
“Laki-laki itu tidak mau mengakui perbuatannya, hancur sudah masa depan putri ku, Astaghfirullahaladzim, aku tak sanggup Jane, rasanya kepala ku mau meledak,” ucap Erdogan yang kini rapuh.
Batin Jane tak sanggup menyaksikan suaminya menitikkan air mata, pasalnya itu pertama kali sang suami menangis.
“Kita harus kuat mas, demi Beeve kita harus kuat,” kedua orang tua itu pun menangis sesenggukan
Julian yang masuk bersamaan dengan sang adik pun menjadi gusar.
“Ini semua karena ke tololan mu, andai saja kau pandai menjaga diri, pasti ayah dan ibu tidak akan sesedih itu, keluarga ini menderita karena ulah mu, sebelum melalukan suatu hal, harusnya kau pikir matang-matang, karena yang akan rugi bukan dirimu saja, kalau sudah begini, mau bagaimana lagi? Sungguh keluarga ini tidak beruntung karena mu!” setelah menyampaikan kekesalan hatinya, Julian kembali ke kamarnya.
Beeve tak menjawab semua perkataan pedas yang abangnya lontarkan, karena bagaimana pun, semua yang terjadi murni atas kecerobohannya.
Ketika ia akan masuk ke kamarnya, ia berpapasan dengan kedua orang tuanya, sorot mata tajam sang ayah begitu menusuk jantungnya.
Sementara sang ibu tak mau melihat wajahnya, dalam sekejap Beeve merasa sendiri di dunia ini, di acuhkan keluarga di tinggal sang kekasih, membuatnya tak dapat menahan segala penderitaannya.
Ia pun masuk ke dalam kamar dengan derai air mata penyesalan.
Brak!!
Beeve mengunci pintu kamarnya, dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.
“Kenapa? Kenapa kamu sejahat ini Crist? Meninggalkan aku dengan anak yang aku kandung? Hiks.... hiks...., aku enggak nyangka ternyata kamu sebajingan itu.” Beeve membenamkan wajahnya ke ranjang, seraya meraung-raung.
FLASHBACK ON!
Di suatu pagi yang cerah, Beeve yang masih duduk di kelas X SMA sedang fokus mendengar penjelasan sang ibu guru yang ada di hadapan mereka semua.
Lalu dari sebelah bangkunya, ada yang memanggil namanya dengan suara yang sangat pelan.
“Ssst! Bee, Beeve....,” ucap salah satu teman perempuannya.
Sontak Beeve menoleh ke sebelahnya, “Apa?” ucap Beeve.
Kemudian temannya tersebut memberikan Beeve kepala kertas putih.
“Ini,” ucap sang teman.
Beeve pun menerima kertas tersebut, Arinda sahabat satu mejanya pun menjadi ingin tahu, apa kira-kira isi kertas itu.
“Dari siapa? Cepat buka,” pinta Arinda.
Ketika Beeve membuka kertas itu, ternyata isinya adalah sebuah permen kiss merah dengan tulisan I Love You, lalu di kertas itu juga tertulis sebuah pesan.
“Cantik, minta nomor handphonenya dong! By Cristian, calon pacar mu,”
Sontak keduanya tertawa geli, pasalnya di jaman yang sudah modern begitu, masih saja ada orang yang menggombal dengan surat dan permen.
“Gila ya dia,” ucap Beeve.
“Betul, tapi jangan kasihlah, sudah jelas bangat niatnya, untuk memacari kamu Bee,” ujar Arinda.
“Tapi dia lumayan tampan juga Nda, dan di sekolah sepertinya dia yang paling tampan,” ucap Beeve.
Kenyataannya memang seperti itu, meski mereka adalah siswa baru, tapi kepopuleran Cristian begitu melejit di kalangan anak perempuan, wajahnya yang tampan serta tubuhnya yang jenjang menjadi nilai plus di mata para wanita.
Selain itu, Cristian juga terkenal akan kecerdasannya, yang membuat kaum hawa mana pun pasti jatuh hati padanya.
“Betul, tapi kamu harus sadar Bee, tasbih mu tidak akan mungkin bersatu dengan salib nya, sadarlah,” ujar Arinda mencoba menasehati sahabatnya.
“Serius bangat sih Nda, hehehe,”
“Iya, karena ini sensitif bangat, biasanya perbedaan akan mempererat suatu hubungan, jadi sebelum terjadi, ada baiknya kamu membuang perasaan itu jauh-jauh.” terang Arinda lebih lanjut, yang membuat Beeve terdiam.
“Benar kata Arinda, kami itu berbeda,” sontak Beeve membuang kertas cinta Cristian tersebut ke lantai. Sementara permennya ia simpan di dalam saku.
Tett... tett... tett.... bel sekolah berbunyi, tanda istirahat pertama.
Ketika Beeve akan keluar kelas bersama Arinda, tiba-tiba Cristian bersama sahabatnya datang menghadang di pintu kelas.
“Apa-apaan ini?” ucap Arinda.
“Maaf Nda, tapi aku mau bicara penting dengan Beeve,” ujar Cristian.
Beeve yang mengetahui tujuan Cristian pun menjadi grogi.
“Ma-mau bicara apa Crist?” tanya Beeve dengan kikuk.
“Tapi enggak disini, boleh aku ajak kau ke taman, berdua?”
Pesona Cristian yang bak malaikat turun dari langit pun membuat Beeve si gadis cantik tak dapat menolak, meski Arinda telah menarik tangannya namun Beeve tak memperdulikannya.
“Baiklah, oh iya Nda, kamu duluan saja ke kantin, selesai berbicara dengan Cristian, aku akan menyusul mu,” ujar Beeve.
Arinda yang tak ingin ikut campur lebih jauh pun memutuskan untuk pergi ke kantin terlebih dahulu, sedangkan Beeve dan Cristian menuju taman.
Sesampainya mereka ke taman, Cristian mempersilahkan Beeve untuk duduk di salah satu kursi yang ada disana.
Lalu sebelum ia duduk, ia sempatkan dulu memetik sebuah bunga mawar merah yang berada tak jauh dari mereka.
Setelah itu, ia kembali dan duduk di sebelah Beeve.
“Ini untuk mu,” ucap pria tampan pentolan sekolah itu.
“Untuk ku?” sahut Beeve seraya menerima pemberian Cristian tersebut.
“Hemm,” Cristian mengepal kedua tangannya yang gagah.
“Oh iya, kamu mau bicara apa Crist?”
“Emmm, bagaimana Bee?”
“Apanya?” meski Beeve telah mengerti, namun ia pura-pura tak tahu maksud hati sang pria tampan itu.
“Apa kau mau menjadi kekasih ku?” ucap Cristian dengan percaya diri.
Beeve yang mendengar secara langsung pernyataan cinta dari pria paling tampan di seluruh sekolahnya menjadi merah padam, sekaligus deg degan, jantungnya menjadi tak stabil.
Meski pun ia tergolong sebagai wanita paling cantik juga di sekolahnya, namun tetap saja bila di sandingkan dengan Cristian, wajahnya masih kalah jauh.
“A...., aku....,” ia pun bingung harus menjawab apa, meski Cristian memiliki segalanya, namun perbedaan di antara mereka tak dapat di pungkiri.
“Ayolah Bee, terima aku menjadi lelaki mu, sebenarnya aku sudah lama menyukai mu, tapi...., aku tak berani untuk menyatakannya, untuk mengungkapkan ini semua, aku butuh keberanian yang besar, ku mohon terima aku,”
“Emm, begini Crist, aku sangat berterima kasih atas semuanya, tapi.... kau dan aku sama-sama tahu, kita tak seiman, jadi...,”
“Apa yang salah dengan hal itu? Yang terpenting aku mencintai mu, tak selamanya perbedaan itu menjadi hal buruk, justru karena kita berbeda, kita akan lebih berwarna, memahami satu sama lain, yang penting aku tak menggangu keyakinan mu, kau pun begitu pada ku,”
Bersambung...
HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, KASIH RATE 5, LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE, SERTA TEKAN FAVORIT, TERIMAKASIH BANYAK. ❤️
Instagram :@Saya_muchu
Nantikan karya baru dari author pada tanggal 15 Desember 2021.
Jangan lupa mampir ke karya author di bawah ini ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Burhan Kamben
jd cwek yg tegas la sdikit
2022-09-09
0
Marlyne Lia Lyne
dari awal memang terlalu mudah di rayu... cm krn cowok keren di sekolah.. ank sekolahan
2022-06-20
1
Megantrow
kau bodong juga beevee, tau halangannya berat, lo malah mau!
2022-05-30
1