“Beeve, tolong nak, jangan gegabah!” ucap Celine seraya mendekati Beeve.
“Jangan mendekat! Kalau maju selangkah saja, aku akan menyayat leher ku!” Beeve menaruh pisau cutter itu ke lehernya.
“Yah!!!” Celine berteriak memanggil suaminya.
Marvel yang mendengar teriakan istrinya langsung keluar dari kamar dengan terburu-buru.
“Ada apa bu?” ketika ia melihat Beeve dengan pisau di tangannya, Marvel menjadi syok, kepalanya bertambah pusing.
“Tolong nak, turunkan pisaunya, kita bicara baik-baik," bujuk Marvel pada gadis malang yang ada di hadapannya.
“Enggak, kalau Cristian tidak mau menikahi ku. aku akan mengakhiri hidup ku disini!”
“Jangan, jangan nak, om berjanji, Cristian akan menikahi mu, dia akan pulang sekarang juga,” ucap Marvel.
Lalu Celine mengambil handphonenya yang tergeletak di lantai, dan memberikannya pada sang suami.
📲 “Ibu, apa semua baik-baik saja?!” Cristian.
📲 “Crist, sekarang juga kau pulang, ayah tidak mau tahu! Jika kau tak pulang, ayah tidak akan bertanggung jawab atas kuliah mu, dan kami akan mencoret mu dari kartu keluarga,” Marvel.
📲 “Tapi yah....,” Cristian.
📲 “Cukup! Pulang sekarang! Kau pikir ini semua karena siapa?! Ayah tidak mau kalau ada yang terluka, pulang! Pulang kau anak bangsa*!” Marvel.
📲 “Baik ayah,” Cristian.
Tubuh Marvel bergetar setelah memarahi anaknya, Celine yang melihat suaminya tidak baik-baik saja, langsung memapahnya ke atas sofa.
“Tenang saja nak, ku pastikan dia akan pulang, jadi tolong, buang pisau mu, dunia takkan kiamat hanya karena kehamilan mu itu, tolong nak, sayangi dirimu, tak perlu risau, Cristian pasti akan menikahi mu,” terang Marvel seraya menahan sakit di jantungnya.
Celine perlahan mendekati Beeve, “Iya nak, jangan khawatir, kalian akan menikah, jadi tolong berikan pisaunya pada tante,”
Berkat kelembutan hati Celine dan Marvel, akhirnya Beeve menurunkan pisaunya.
Celine pun dengan hati-hati mengambil pisau itu dari tangan Beeve.
Setelah ia mendapatkannya, Celine buru-buru membawa pisau tersebut ke dapur.
“Duduklah,” ucap Marvel, Lalu Beeve pun duduk di atas sofa.
“Bu! Bawakan nasi pada anak menantu kita,” titah Marvel.
Karena ia tahu betul, Beeve yang berbadan dua pasti mudah lapar.
Celine yang masih di dapur pun segera menyiapkan sepiring nasi di campur lauk untuk Beeve.
Kemudian ia membawa makanan itu ke ruang tamu.
“Makanlah nak,” ucap Celine.
Beeve yang memang merasa lapar, dengan sigap menghabiskan nasi yang ada di atas piring.
Celine dan Marvel saling menatap satu sama lain, mereka teramat kasihan pada gadis muda yang ada di hadapan mereka.
Gluk gluk gluk! Beeve menelan habis air satu gelas yang di sajikan untuknya.
Setelah selesai, Beeve menatap kedua orang tua itu.
“Saya minta maaf, kalau sudah membuat om dan tante khawatir,”
“Tidak apa-apa, kami juga bersalah pada mu nak,” ujar Celine.
Celine melihat Beeve begitu lusuh, bagaimana tidak karena sudah dua hari gadis cantik itu tak membersihkan dirinya.
“Nak, apa kau sudah mandi?” tanya Celine.
“Be-belum tante,”
“Mandilah dulu, tidak mungkinkan kau bertemu Cristian dengan keadaan begitu?” ujar Celine.
Beeve yang merasa kalau aroma tubuhnya pub tak sedap menuruti perkataan Celine, lalu ia di arahkan ke kamar mandi tamu, tak lupa Celine memberikan sepasang pakaiannya waktu ia masih gadis pada Beeve.
Saat Beeve masih berada di dalam kamar mandi, Celine mengajak suaminya berdiskusi.
“Yah, apa benar ayah akan menikahkan Cristian dengan gadis itu?”
“Tentu saja, bagaimana pun juga, Cristian harus bertanggung jawab atas perbuatannya, gara-gara dia, hampir saja ada orang yang bunuh diri di rumah kita, anak itu memang gila, habis manis sepah di buang, dia harus dewasa bu,” ungkap Marvel.
“Berarti, anak kita gagal dong yah melanjutkan studinya?”
“Jangan khawatir bu, disini juga bisa kuliah kan?”
Saat mereka masih asyik berbincang, Beeve yang telah selesai mandi menghampiri mereka.
“Ayo duduk nak,” ucap Marvel, lalu Beeve duduk di hadapan mereka berdua.
“Besok malam, Crist akan sampai ke rumah, dan om akan menikahkan kalian di hari minggu besok, nak Beeve mau pemberkatan di gereja tempat keluarga om biasa berminggu, atau di gereja keluarga mu?”
Mendengar pertanyaan dari ayah Cristian membuat Beeve teringat, kalau untuk menikah pun takkan mudah untuk mereka berdua.
“Saya, saya muslim om,” ucap Beeve.
Mendengar pernyataan Beeve, membuat orang tua Cristian tersentak.
“Muslim?” Marvel mengernyit. Jantungnya menjadi lebih sakit dari yang sebelumnya.
“Kami pikir kau Kristen nak, ya Tuhan....,” wajah Celine nampak prustasi.
______________________________________________
Jane yang baru selesai memasak rendang kesukaan putrinya, memutuskan untuk mengajak sang putri untuk makan bersama.
Tok tok tok!
“Bee!!” ucap Jane.
Tok tok tok!
“Bee, ibu masak rendang nak, ayo makan dulu nak,”
Karena tak ada jawaban, Jane mencoba membuka handle pintu.
Ceklek!
Ternyata Beeve tak mengunci pintunya, saat Jane masuk ke dalam kamar, ia tak mendapati putrinya disana.
“Bee??!” Jane pun menyusuri kamar Beeve, tak lupa ia mengecek kamar mandi, namun hasilnya nihil.
Tak mau terlalu cemas, Jane pun mencari ke segala penjuru rumah, namun putrinya tak ada dimana pun.
“Bagaimana ini? Sebentar lagi mas pulang, gimana kalau mas Erdogan tahu, Beeve tak di rumah,” Jane yang khawatir pun mencoba mendial nomor putrinya.
Tut... tut...
Panggilannya pun tersambung, seiring dengan itu, terdengar samar-samar suara dering handphone, saat Jane mengikuti sumber suara, teryata asalnya dari kamar Beeve.
“Astaghfirullah.” tubuh Jane menjadi tak berdaya, ia menjadi bingung, harus mencari putrinya kemana, belum lagi ia takut, jika Erdogan tahu Beeve tak di rumah, putrinya akan mendapat hukuman lagi dari sang ayah.
Di tengah keresahannya, tiba-tiba Erdogan pulang.
“Assalamu'alaikum Jane,” ucap Erdogan.
Sar!!!
Deg deg deg!!
Jantung Jane seperti mau meledak, pembuluh darahnya seakan pecah, saat mendengar suara suaminya.
“Ya Allah, tolonglah hamba mu ini,” batin Jane.
Lalu ia keluar dari kamar putrinya, “Wa'alaikum salam mas,” sahut Jane.
Wajahnya yang pucat membuat Erdogan bertanya-tanya.
“Kau sakit Jane?” tanya Erdogan.
“Enggak mas, aku baik-baik saja,” jawab Jane.
“Benarkah? Wajah mu terlihat pucat sekali,”
“Benar mas,”
“Baiklah, oh iya, Beeve mana?”
“Ya Allah, aku harus jawab apa?” batin Jane.
“Eeem.. Beeve,”
“Panggil dia, aku mau bicara,” titah Erdogan.
Rasanya Jane ingin pingsan saja pada saat itu, ia teramat takut, kemarahan suaminya meledak lagi, kalau tahu Beeve tak ada di rumah.
“Kau sedang apa? Cepat panggilkan!”
Erdogan pun duduk di atas sofa seraya menyandarkan badannya ke punggung sofa.
“Mas, sebenarnya Beeve,”
“Kenapa lagi dia?” tanya Erdogan dengan wajah memasam.
“Beeve, enggak ada di rumah mas,” ucap Jane.
“Kalau begitu dimana dia? Katakan!”
Bersambung...
HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, KASIH RATE 5, LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE, SERTA TEKAN FAVORIT, TERIMAKASIH BANYAK. ❤️
Instagram :@Saya_muchu
Jangan lupa mampir ke karya author di bawah ini ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Burhan Kamben
lanjutkan
2022-09-09
0
Lottie
sedih bet Weh😭
2022-05-30
0
Yukity
suka
2022-05-30
0