“Memang aku sempat goyah karena cinta ku pada mu, tapi semua itu sirna ketika aku bertemu dengannya, jadi tolong Bee, lepaskan aku,”
Pikiran Beeve kembali kacau, ia yang merasa prustasi, mengambil pisau.
“Lebih baik aku mati dari pada hidup tersiksa,” ancam Beeve.
“Silahkan lakukan, aku enggak perduli, kalau bisa lakukan di depan semua orang, biar tak ada fitnah, nanti orang berpikir aku tak menyakiti mu kalau aku menyayat dirimu disini!” Cristian menantang Beeve.
“Baik.” perkataan menyakitkan Cristian membuat Beeve semakin down, ia pun berlari ke ruang tamu dengan membawa sebilah pisau tajam di tangannya.
Cristian tak menyangka kalau Beeve akan mengikuti perkataanya.
Ia pun mengejar Beeve yang larinya begitu kencang.
Ketika keluarga sedang mengobrol ringan disertai dengan tawa hangat, tiba-tiba Beeve muncul di hadapan mereka yang membuat semua tersentak.
Setttt...!!! Beeve menyayat urat nadinya.
“Akhhh!!!!!!!” Beeve!!!!”
Semua berteriak histeris, Erdogan memeluk tubuh putrinya yang akan tubuh kelantai.
“Beeve!!!!” Erdogan berulang kali memanggil nama putrinya
Lalu Jane, merobek kain bajunya untuk menahan pendarahan di tangan Beeve.
Dengan sigap Erdogan menggendong tubuh putrinya ke dalam mobil, untuk di bawa ke rumah sakit.
Sementara Marvel, mendatangi putranya yang berdiri beku, ia masih belum percaya kalau Beeve benar-benar melakukannya.
Plak! plak! Plak! Dug! dug! dug!
Marvel melayangkan tamparan dan tinjunya ke tubuh anaknya dengan sembarang.
“Binatan*! Apa yang sudah kau katakan pada gadis itu! Pada hal kami baru saja akan akrab dengan keluarga ini!”
Dug! dug! dug!
Marvel terus saja memukuli anaknya, sedangkan Celine tak bisa bergerak dari duduknya, tubuhnya gemetar, trauma melihat apa yang baru saja ia saksikan.
Cristian hanya menerima pukulan ayahnya tanpa berkata apapun, apa lagi mengelak.
Julian yang baru sampai ke rumah menyaksikan pemukulan brutal yang begitu mengerikan.
Sontak ia menarik tubuh Marvel menjauh dari Cristian.
“Kenapa kalian ribut di rumah ku!” pekik Julian.
“Anak jahanam!!!” teriak Marvel.
Julian bingung dengan apa yang terjadi, sampai ia menelepon ibunya.
📲 “Ibu dimana?” Julian.
📲 “Kami di jalan, menuju rumah sakit, Beeve mencoba bunuh diri, hiks!” Jane.
Seketika Julian faham situasinya, dengan emosi membara, ia menarik kerah baju Cristian, lalu memukulnya dengan sekuat tenaga.
Seketika penyakit jantung Marvel kambuh, ia pun jatuh pingsan ke lantai.
“Yah!!” Celine berlari ke arah suaminya yang sudah tak berdaya, begitu pula dengan Cristian yang babak belur.
“Ayah, bangun yah!” Cristian dan ibunya mulai menangis.
“Cepat ke rumah sakit!” walau marah, tapi Julian masih membantu Cristian menggotong tubuh besar Marvel masuk ke dalam mobil keluarga Cristian.
Kemudian mereka bertiga bergegas menuju rumah sakit yang sama dengan Beeve.
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya mereka tiba di rumah sakit, langsung saja Marvel di bawa ke UGD.
Sementara Beeve telah di masukkan ke ruang rawat.
“Mohon tunggu di luar ya pak,” ucap suster yang menangani Beeve.
Erdogan begitu terpukul dengan tindakan putrinya, ia memeluk Jane dengan tangis yang luar biasa.
“Putri ku, putri ku Jane,”
“Sabar mas, mari kita berdo'a agar Allah beri keselamatan untuk putri kita.” Jane dan Erdogan sama-sama menangis, menerima kenyataan yang mereka hadapi saat ini.
30 Menit kemudian, dokter yang menangani Beeve pun keluar dari dalam ruangan.
Sontak Jane dan Erdogan bangkit dari duduknya.
“Bagaimana dok?” tanya Keduanya bersamaan.
“Alhamdulillah, beruntung lukanya tidak dalam pak, bu, jadi pasien bisa terselamatkan,” terang sang dokter.
“Alhamdulilah,” Jane dan Erdogan saling berpelukan.
“Bisa kami lihat ke dalam dok?” tanya Erdogan.
“Bisa pak, tapi pasien untuk saat ini masih belum sadarkan diri, karena pengaruh obat yang di konsumsinya,” ujar sang dokter.
“Baik dok.” ucap keduanya, saat mereka akan memasuki ruangan, tiba-tiba Julian datang dengan nafas tak beraturan.
“Ayah, ibu!”
“Jul, kenapa lama sekali sampainya?” tanya Jane.
“Itu, ayahnya Cristian pingsan,”
“Apa?!”
“Iya, penyakit jantungnya kambuh,” ujar Julian.
“Sekarang ada dimana?” tanya Erdogan.
“Di ruangan 215 yah,” ujar Julian.
Erdogan tak bisa berpikir jernih lagi, ia kembali duduk di kursi tunggu untuk menenangkan diri.
“Jaga ayah mu nak,” ucap Jane.
“Baik bu,” sahut Julian.
Kemudian Jane masuk ke dalam ruangan putrinya di rawat terlebih dahulu.
Ketika Jane melihat wajah putrinya yang pucat, hatinya begitu hancur berkeping-keping, ia pun mengelus perut Beeve lembut.
“Kenapa kau sebodoh ini nak? Apa kau tidak kasihan dengan janin yang ada di rahim mu? Kenapa gegabah begitu Bee? Apa kau tidak menyayangi kami juga? Sehingga kau berbuat nekat? Beeve, Beeve kecil ku, hiks...,” Lagi-lagi Jane di buat menangis oleh tindakan putrinya.
Suara tangisan Jane membuat kesadaran Beeve kembali.
“Bu....,” ucapnya lirih.
“Bee!” Jane memeluk tubuh anaknya.
“Maafkan Beeve bu, sudah membuat keluarga kita menderita,” ucap Beeve.
“Sudah nak, jangan berpikir terlalu banyak, istirahatlah,” ucap Jane mengusap rambut putrinya.
Lalu dari luar Julian dan Erdogan pun datang, “Kau sudah sadar?” tanya Erdogan.
“Yah, maafkan Beeve yah,”
“Aku sudah memaafkan mu, istirahatlah, kalau kau sudah sehat, baru kita bicara lagi,” ujar Erdogan, lalu meninggalkan ruangan menuju ruang rawat Marvel
“Baik ayah,” ucap Beeve.
Lalu Erdogan keluar menuju ruangan Marvel, dan sesampainya ia di depan ruangan 215, ia membuka handle pintu.
Ceklek! Sontak Cristian dan Celine menoleh padanya.
“Silahkan duduk pak,” ucap Celine.
Lalu Cristian bangkit dari kursinya untuk bergantian dengan Erdogan.
“Bagaimana keadaanya bu?” tanya Erdogan.
“Seperti yang bapak lihat, suami saya belum sadarkan diri dari tadi,”
“Perbanyak sabar dan berdo'a bu, semoga yang maha kuasa memberikan kesehatan untuk pak Marvel,” ucap Erdogan.
“Terimakasih banyak pak, dan tolong maafkan kesalahan anak saya, karena dia sudah membuat anak bapak menderita, hiks....,” Celine betul-betul merasa bersalah dan berdosa, ia tak kuasa menahan cobaan yang di berikan Tuhan padanya.
“Sudahlah bu, ini sudah kehendak Allah, ia memberikan kita ujian, karena menganggap kita mampu, ini adalah kesalahan kedua belah pihak, kita tunggu keduanya sehat, baru kita bicarakan masalah anak-anak kita kembali,” ujar Erdogan.
“Baik pak, terimakasih atas kemurahan hatinya,” ucap Celine.
Lalu Cristian yang merasa bersalah pun memberanikan diri untuk meminta maaf.
“Maafkan saya om, saya salah, dan saya akan bertanggung jawab atas segala kesalahan yang telah saya perbuat,”
Erdogan menatap tajam Cristian, “Saya terima permintaan maaf mu, ingat! Jangan bermain-
-main untuk yang kesekian kalinya pada putri ku, dan juga keluarga ku,”
“Baik om, saya berjanji, tidak akan main-main, mohon maafkan saya,”
Erdogan dapat melihat ketulusan hati Cristian, dengan lapang dada ia memaafkan laki-laki yang di cintai putrinya itu.
“Sudahlah, mungkin memang keduanya berjodoh,” batinnya.
“Baiklah, saya permisi dulu bu, nanti saya kembali lagi kesini,” ucap Erdogan.
“Baik pak.” Celine menjabat tangan Erdogan, begitu pula dengan Cristian.
Setelah itu, Erdogan keluar dari ruangan tersebut.
“Kau harus bersyukur, bertemu keluarga sebaik itu, mungkin kalau itu orang lain, kau sudah masuk penjara,” ucap Celine pada anaknya.
Bersambung...
HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, KASIH RATE 5, LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE, SERTA TEKAN FAVORIT, TERIMAKASIH BANYAK. ❤️
Instagram :@Saya_muchu
Jangan lupa mampir ke karya author di bawah ini ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Uthie
Walaupun jadi sama Christian, pasti hubungan dari hal begitu gak akan tentram dan awet 😌
2022-11-01
0
Burhan Kamben
seru
2022-09-09
0
Yukity
😘😘😘😘😘😘😘
2022-05-30
0