"Hebat juga mereka bisa masuk lewat atas gedung!" Ujar Max.
"Kalau ku ajak mereka untuk nyerang Gerxas bisa nih!" Usul Max dengan seringai.
Max tersenyum lalu menggelengkan kepalanya dan kembali melihat berkas yang ada ditangannya tidak butuh waktu lama tibalah Volker dengan yang lainnya.
"Tuan muda, apakah wanita itu dari sini?" Tanya Volker.
"Apakah kalian sudah ada kemajuan, tuan muda?"
Yang lain hanya bingung siapa yang dimaksudkan oleh Volker dan sejak kapan tuan muda mereka memiliki seorang wanita di hidupnya.
"Maksudmu siapa Volker?" Tanya Amar.
Max hanya melayangkan tatapan maut kepada Volker agar dirinya tidak membahasnya disini dan yang di tatap akhirnya terdiam dan menunduk.
"Apakah tuan muda kita sudah punya kekasih?" Tanya Amar berbisik.
"Diamlah, nanti kuberitahu!" Jawab Volker berbisik.
Mereka lagi menjalankan misi mereka di ruangan itu dengan mendatangkan teman Saguna di negara itu yaitu hacker terbaik dunia.
...----------------...
"Kak Zo! Bagaimana kita lewat lift aja Kitakan sudah punya tiket, Verin capek banget! Lagian ini ya kak Zo bisa-bisa kita sampai sana udah kosong gak ada orang lagi,"
"Hmmm okelah, kita pakai lift itu!"
Mereka berjalan menuju lift berada dan turun kelantai 5, ternyata acara sudah dimulai sejak tadi. Verin sangat antusias dan menyerahkan dua tiket itu kepada penjaga dan masuk menarik tangan Zoya.
Verin berteriak dan mengeluarkan spanduk bertuliskan I Love You Idolaku berserta gambar mereka, Zoya kaget melihatnya sejak kapan Verin membawanya.
"Hei, sejak kapan kau membawa itu?"
"Sejak dari rumah dong kak Zo!" Jawabnya dan kembali berteriak bersama yang lainnya.
Zoya yang awalnya kurang tertarik menjadi sangat tertarik dengan artis idola Verin karena ketampanan nya, membuat Zoya ikut berteriak dan berpartisipasi dengan yang lainnya.
"Ahhhhhh!"
"Wow, I love you!"
"Wow!"
"Aaaaaahhh, hangat rahimku bang!" Ujar salah satu wanita menggunakan bahasa negara Y.
Zoya lantas melirik wanita itu yang kelihatannya satu negara dengan nya karena menggunakan bahasa yang tidak asing baginya. Zoya hanya tersenyum lalu kembali berteriak di setiap gerakan para idola mereka.
...----------------...
Diruangan Max.
"Kapan dia datang?" Tanya Max yang bosan menunggu.
"Sekitar 25 menit lagi sampai!" Jawab Volker.
"Aku keluar sebentar!" Ujar Max dan berjalan keluar menuju lift untuk turun ke lantai 5.
"Volker, apa tuan muda akan menemui wanita nya itu?"
"Mungkinlah, emang kau tau siapa wanitanya?"
"Ya enggaklah, tapi bakal tau sebentar lagi!" Ujar Amar dengan tersenyum.
...----------------...
Setelah Artis itu selesai dance dan melanjutkan ke acara berikutnya yaitu menunjuk salah satu fans untuk naik ke panggung. Artis itu bernama Zeyn dan tatapannya menuju kepada Zoya yang sedang mengobrol dengan Verin.
"Wanita itu!" Tunjuk Zeyn kepada Zoya.
Membuat semua wanita itu kembali berteriak dan tidak terima karena Zoya yang terpilih sedangkan Zoya hanya terdiam tidak mengerti maksud mereka apa dan dipanggil oleh pembawa acara.
"Ayo nona yang ditunjuk oleh Zeyn agar naik ke panggung! Ini kesempatan emas banget dong yaa, dipanggil sendiri oleh idola kalian tentunya!" Ujar pembawa acara.
"Aku dipanggil? Buat apa Verin?" Tanya Zoya.
"Maju aja kak Zo, sampaikan salam ku pada Zeyn ya!" Ujar nya antusias karena Zoya yang dipanggil untuk naik ke panggung.
Tibalah Max di lantai lima dan melihat keramaian yang luar biasa disini membuatnya sesak dan ingin keluar tetapi pandangannya terhenti tepat pada seorang wanita yang ingin naik ke atas panggung yaitu Zoya.
"Apa yang mau dilakukan nya?"
Max terus memperhatikan dengan tatapan datar.
"Oke, siapa namanya nona?" Tanya pembawa acara.
"Zoya!"
"Ooh, Zoya nama yang sungguh luar biasa dan paras yang cantik! Apakah kalian semua setuju?" Tanyanya pada penonton.
Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju karena sebenarnya mereka iri tidak mendapatkan kesempatan berharga seperti itu.
"Oke disini kita akan masuk ke wawancara ya! Apa yang ingin Zoya tanyakan kepada Zeyn atau yang lainnya dipersilahkan, atau sebaliknya misalnya Zeyn dengan yang lainnya mau bertanya juga boleh!"
"Hmm, alasan kalian menjadi artis apa?" Tanya Zoya menohok yang menghadiahkan tawaan dari semua penggemar.
"Kenapa pertanyanmu begitu aneh Zoya! Kenapa gak seperti yang lainnya minta foto? Tanda tangan? Atau memintanya menjadi kekasihmu?" Ujar pembawa acara dengan tertawa.
Max ikut tertawa tetapi mendengar menjadikan kekasihnya membuat nya kembali datar dan memperhatikan.
"Oke, apa kau sudah memiliki kekasih Zoya?" Tanya Zeyn.
Membuat seluruh wanita kembali berteriak tidak terima.
"Hmmm, aku..."
"Sudah!" Teriak Max dari kejauhan.
Semua tatapan sekarang beralih ke arah Max yang ternyata lebih tampan dari Zeyn membuat mereka semua terpana dengan tatapan mengikuti kemana langkah Max tertuju.
Max berjalan menaiki panggung dan mendekat kepada Zoya sedangkan Zoya masih terdiam menatap perlakuan Max.
Max menggenggam tangan Zoya, "Dia wanitaku!"
"Aahhhhhhh! Ganteng banget kekasih nya!"
"Mereka cocok banget!"
"Kenapa lelakinya bucin banget, kelihatan cemburu ya! Ahhh pengen!"
"Kenapa kita disini malah menjadi penonton kemesraan mereka?"
"Mau dong satu kayak lelaki itu!"
"Maafkan aku Zeyn! Aku beralih kepada lelaki itu"
Begitulah ujar para fans dengan berteriak membuat Zeyn mengepalkan tangannya dan melirik tajam ke arah Max yang telah mengacaukan acaranya dan menjatuhkan harga dirinya.
Zoya tidak berontak dan masih terpaku ditempat.
"Sudah bicara dengan wanitaku! Dia terlalu berharga untuk kalian pajang di acara televisi itu!" Ujar Max dengan menekankan bicaranya dan menatap tajam kembali ke Zeyn mengeluarkan aura yang membuat semua orang merinding.
Max menarik tangan Zoya untuk turun dari situ dan masih terus menggenggam tangannya, Zoya yang tersadar merasa malu dan menunduk kan kepalanya.
"Angkat kepalamu!" Ujar Max saat mengetahui Zoya menundukkan kepalanya.
"Seorang kekasih Max tidak boleh menundukkan kepalanya!"
"Aku bukan kekasihmu!" Protes Zoya dengan berbisik.
"Turuti! Karena kau sekarang telah menjadi budakku!"
Zoya pasrah dan mengangkat kepala nya dan melewati kerumunan para wanita yang begitu kagum akan pasangan itu dan juga kagum hanya pada Max.
Verin masih terpana dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan juga belum sadar dengan kejadian tadi, karena baru kali ini pesona Zeyn terkalahkan oleh seorang Max.
Verin berlari dan membuang spanduknya lalu mengikuti kemana Zoya dibawa oleh Max.
Zeyn masih tidak terima dan menatap tajam ke arah Max sampai dirinya menghilang tidak terlihat lagi.
Setelah sampai ditempat sepi Zoya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Max dan melayangkan tatapan tajam.
"Apa kau sudah gila?"
"Berterima kasihlah padaku karena telah menyelamatkan kau dari lelaki itu!" Ujar Max dengan tenang.
"Hei, aku tidak dalam masalah! Justru kau datang membuat masalah baru dihidupku!" Protes Zoya.
"Ucapan terima kasih mu akan ku tunggu sampai malam ini!" Ujarnya dan meninggalkan Zoya sendiri.
Verin yang berlari ngos-ngosan mengejar mereka, "Hei kak Zo! Kalian cepat banget menghilangnya, hampir aku kehilanganmu disini!"
"Lah, mana kakak itu?" Tanya Verin.
"Ayolah kita pulang!" Ujar Zoya kesal dan meninggalkan kembali Verin.
"Hei, jangan ditinggalkan lagi dong!" Ujarnya berlari mengimbangi jalan Zoya.
bersambung...
hai guys author mau ngerekomendasikan cerita berbagi cinta tetapi ada komedi nya nih, ceritanya bagus silahkan mampir yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
~🌹eveliniq🌹~
salam hangat dari cinta online dan find the Perfect Love
2022-03-05
0
Har Tini
wahh zayn kalah ganteng dr max😄😄
2022-02-01
0
Untaian Fiksi(Hiatus)
jejak dulu thor
2022-01-20
0