"Apa kalian bisa janji untuk terus bersamaku?" Tanya Zoya dengan mata yang sembab.
"Aku janji!" Ujar Fayza dan Khansa.
"Nangislah lagi! Aku gak akan menyuruhmu untuk berhenti menangis!"
"Karena, kata Mama menangis akan bisa membuat kita lebih baik! Luapkan semuanya kami disini!" Ujar Khansa.
"Yee!! Masa kata Mama dasar khansa anak Mama," ejek Fayza dengan menjulurkan lidahnya.
"Eehh, enak aja aku gak anak Mama yaa! Aku makan udah gak di suapin!" Protes Khansa.
"Tetap aja anak Mama! Huuu"
"Awas ya lu za!" Ancam Khansa dan mengejar dirinya.
"Za, stop itu kelinci kuuuu!!" Ujar Khansa lalu menunjuk ke arah kunci.
"Jangan gerak, atau dia bakal kabur lagi!" Ujar Fayza.
"Oke!"
Setelah beberapa menit akhirnya Khansa sadar gunanya mereka diam tanpa ada yang mendekati untuk mengambil tetap sama aja tidak bakal ketangkap.
"Eh Za, kalau kita gini terus yang ngambil itu kelinci siapa?" Ketus Khansa.
"Hahah, akhirnya otak Lo kepakek?" Ejek Fayza dan berlari menghindar.
"Wah lu nyari masalah terus ya daritadi! Tunggu situ!" Ujar Khansa lalu mengejar Fayza dengan kesal.
Zoya yang melihat mereka akhirnya bisa tersenyum dengan tingkah konyol mereka berdua, hidup terlalu serius kali juga gak baik untuk kesehatan sesekali perlu bermain dan candaan untuk melengkapi dunia yang kejam ini. Mungkin kejam bagi segelintir orang dan juga indah bagi banyak orang tergantung bagaimana cara perspektif orang itu memandangnya.
"Yaaaahhh, za kan kelinci nya lari lagi!" Kesel Khansa.
"Kok aku? Makanya punya kelinci di sayang bukan disuruh kerjaan rumah!" Ketus Fayza.
"Dah ah, gak guna ngomong samamu!" Ketus Khansa. "Cimon...cimonn...cimonn! Sini dong nanti kita cari jantan!" Bujuk Khansa pada kelinci nya dengan berusaha mendekat.
Kelincinya tidak berlari hanya diam di tempat. Membuat Khansa langsung menangkapnya.
"Akhirnya... Aku mendapatkanmuu cimon!" Teriak Khansa dengan senang.
"Masih kecil dah gatal! Dibilang jantan aja langsung diem!" Ketus Fayza.
"Heii...gak boleh bicara kasar sama anak kecil!" Ketus Khansa balik.
Fayza melongos pergi sedangkan Zoya mendekat kepada Khansa menatap kagum pada kelinci itu.
"Boleh...aku memegangnya?" Tanya Zoya.
"Boleh dong...ini sama aunty...aunty siapa ya?" Tanya Khansa.
"Aku Zoya!"
"Ohh...sama aunty Zoya yaaa! Namaku Khansa!" Ujar Khansa sembari memberikan kelinci kepada Zoya.
"Kalau dia?" Tanya Zoya sambil menunjuk ke arah Fayza yang duduk di kursi.
"Namanya Fayza...panggil aja za! Tau gak kepanjangan za apa?" Bisik Khansa ditelinga Zoya.
Zoya tidak mengerti dan hanya menggelengkan kepalanya.
"Zambul," ujar Khansa sambil tertawa terguling-guling.
Zoya spontan ikut tertawa terbahak-bahak bukan karena kata zambul tapi karena tertawanya Khansa yang berlebihan.
"Hei! Siapa tadi namamu, Zoya? Jangan dengerin curut satu itu! Sesat," teriak Fayza yang sudah mengerti arti tertawanya Khansa.
"Cimon...cimon...kenapa kamu ucul bangettt!" Ujar Zoya gemas.
"Kau jangan pernah mencoba melakukan itu lagi ya! Aku ada disini beserta Fayza, kau harus kuat!" Ujar Khansa memegang bahu Zoya.
"Kalau kau takut dirumah sendiri nanti aku temenin sama Fayza juga! Iyakan za?" Tanya Khansa teriak.
"Iyaaa!" Jawab Fayza yang gak tau apa yang Khansa bicarakan.
Flashback end
Akhirnya makanan telah selesai membuat Zoya ingin segera menyantapnya, menyusun rapi di atas piring dan dengan segelas jus mangga dibawanya ke ruangan depan sekalian menonton acara televisi.
Acara televisi menyiarkan berita tentang olahraga yang akan di adakan oleh negara X untuk satu dunia salah satunya ilmu beda diri yang sangat membuat Zoya tertarik dan terus fokus mendengarnya.
"Handphone mana handpone...aku harus ikut!" Ujar Zoya senang dan mencari handphonenya.
Dengan senangnya diri nya sampai tidak ketemu dimana handphone nya berada sampai melempar semua bantal sofa.
"Mana ya?"
"Astaga! Masih di dapur," ujarnya langsung berlari ke dapur untuk mengambil handphone nya.
Setelah menemukan handphonenya langsung mencari cari alamat untuk tempat dirinya mendaftar.
Setelah dapat saat ingin mendaftar dirinya langsung teringat oleh Fayza dan Khansa akhirnya memutuskan untuk menghubungi mereka terlebih dahulu.
Drrrtttt...drrtttt...drrrttt
📞
"Hallo,"
"Khansa, tau gak disini ada perlombaan olahraga salah satu nya bela diri dan ditujukan untuk satu dunia! Apa menurutmu aku harus mengikutinya?"
"Hmmm...kalau menurut gue sih lebih baik kau ikut aja, soalnya ilmu bela dirimu tidak bisa diragukan lagi, aku akan dukungmu selalu nanti pas dua hari sebelum lomba dimulai aku berkunjung ke negara X untuk melihatmu!"
"Seriusan? Makasih Khansaku, yaudah aku mau ngabarin Fayza dulu yaa.. byeee!"
"Iya Zoya!"
Sambungan terputus dan beralih ke Fayza.
Drrrtttt...drrrtttt...drrrttttt
📞
"Fayzaa!!" Teriak Zoya.
"Woi, santai dong! Untung ni telinga ciptaan tuhan kalau gak udah hancur dari dulu!" Cerocos Fayza.
"Menurut Lo gimana?"
"Apanya gimana? Telinga ku kalau hancur gitu?"
"Bukaan! Jadikan disini ada ngadain lomba olahraga satu dunia salah satunya ada bela diri, dan aku mau ikutin itu! Menurutmu apa aku harus ikut atau gak?"
"Harus gak pake tapi! Dua hari sebelumnya aku bakal datang kesana sama Khansa!"
"Seriusan? Wahh kalian emang sahabat terbaikku! Makasihh yaudaah bye!"
Sambungan terputus.
Mencari-cari sosial media yang menyelenggarakan perlombaan itu, akhirnya Zoya menemukannya dan langsung mendaftarkan diri secara online menyiapkan seluruh persyaratan dan menjadikannya satu lalu dia simpan baik-baik di laci meja belajarnya, agar besok tinggal mudah hanya mengantarkan berkas itu saja.
Zoya pergi ke ruangan olahraga nya untuk pemanasan dan kembali melatih kekuatan nya, empat jam telah berlalu membuat Zoya dibanjiri oleh keringat yang dia hasilkan dari berlatih, tidak dengan puas dengan melatih sendiri akhirnya Zoya memutuskan untuk menghubungi gurunya agar dapat berlatih dengannya.
📞
"Sensei, apa aku boleh berlatih denganmu? Aku ingin mengikuti perlombaan yang diadakan di negara ini!"
"Sepuluh menit terhitung dari sekarang!" Ujar sensei.
Telephon terputus.
"Wahh, kelakuannya selalu begini, buat orang gelagapan! Gimana mau sampai sana cuma waktu sepuluh menit!" Cerocos Zoya sambil menyiapkan peralatan dan kebutuhannya dan langsung bergegas keluar apartemen.
"Astaga! Kunci mobil ketinggalan!" Ujarnya langsung berlari lagi masuk kedalam.
Setelah selesai langsung Zoya tancap gas menuju kediaman gurunya yang berada di negara X, karena guru yang berada di negara Y telah wafat beberapa tahun yang lalu. Sehingga membuatnya mencari guru baru yang siap mengajarinya dan menuntunnya menjadi lebih hebat, Zoya menemukan guru yang dia inginkan tetapi tidak dengan sikap nya yang membuat Zoya selalu terintimidasi.
Zoya terus mengebut mengejar waktu yang tinggal 5 menit lagi tetapi jarak masih cukup jauh membuat Zoya panik dan terus menambah kecepatannya.
"Tuhan permudah jalanku, aku tidak ingin telat kalau tidak aku bakal disuruh pulang lagiiiii huwaaaa!" Teriaknya sedih dengan wajah yang dikusutkan.
"2 MENIT LAGI!! apa yang harus kulakukan! Wah lampu merah bentar lagi muncul, gawat!" Ucapnya panik dan langsung menyalip mobil didepannya dan menambah kecepatannya lagii.
Akhirnya sampai dikediaman gurunya dengan rumah yang tidak terlalu besar dan cukup ditempatinya berdua dengan cucunya saja! Seorang guru sederhana namun sangat disegani, jika ingin berguru dengannya harus menerima kesulitan yang selalu dia ciptakan. Seperti yang sedang diterima oleh Zoya.
"59 detik lagi! Masih ada waktu!" Ucapnya langsung keluar dan berlari ke halaman belakang tempat berlatih.
Saat dirinya telah sampai dengan nafas yang pendek dan ngos-ngosan ia melihat gurunya yang telah menunggu dengan duduk di kursi keramatnya memandang datar Zoya dan memberhentikan pemutaran waktunya.
"Masih tersisa 1 detik lagi! Berarti kamu bisa berlatih denganku hari ini!" Ujarnya dengan tersenyum.
Astaga, ni guru ngeselin banget! Batin Zoya berteriak.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Momon Pieres
m hjyk
yj
2022-02-16
0
Har Tini
suka ni sm cerita cewek bela diri, ku jg dulu ikut latihan bela diri tp syng orang tua ndak mendukung😢😢
2022-02-01
0
Leli Leli
namanya unik"dan sangat bagus mampir lg ne Thor salam hangat dari Cintamu membawaku pulang 🤗🤗🤗
2022-01-21
0