Max tampak berfikir dan mencerna perkataan Volker, karena apa yang dibicarakan Volker benar adanya, wanita itu berbeda dari wanita lainnya. Dan juga baru kali ini Max seperti tertarik kepada wanita bukan mencintai tetapi lebih ke memanfaatkan dirinya. Terdengar sadis namun itulah watak asli seorang Max dengan julukan King Mafia mata merah.
Namun pikiran Max saat ini tidak ingin terpecah dan terus mengintai ke kediaman Gerxas dan meletakkan Senapan yang jika ditarik langsung bisa mematikan seseorang yang diintai. Mereka berada di sebuah gedung tertinggi hingga keberadaan mereka tidak menjadi perhatian publik yang akan membuat curiga keluarga Gerxas.
Di bawah tepat nya seorang pedagang buah yang habis di palak oleh anak buah Gerxas tersenyum penuh arti tetapi orang di sekitarnya merasa ngeri melihat wajah Zen yang seram dan badan yang penuh dengan otot.
"Apa ada pedagang buah seperti itu? Atau jangan-jangan dia penculikan anak?"
"Ayok kak masuk, Bawak anak kalian semua langsung masuk ke dalam kunci pintu dengan rapat jangan membukanya jika kalian tidak mengenalnya! Bisa jadi itu komplotan mereka!" Ucap warga setempat yang telah melihat Zen berjalan melewati sekitaran daerah itu.
Zen yang asik berjalan terperangah melihat warga sekitar berbondong-bondong memasuki rumah nya saat dirinya lewat, membuat Zen merasa terlecehkan dan mengumpat kesal kepada mereka.
"Apa mereka fikir aku siluman?"
"Kurang ajar sekali mereka!" Ujarnya dengan meletakkan tangannya di pinggang.
"Tapi yaudalah mungkin memang aku seperti siluman pangeran tampan!"
Dia terus berjalan dan memakai earpiece ketelinga nya dan menghubungi Max.
"Tuan muda! Aku memiliki informasi ntah ini berguna atau tidak tetapi sepertinya berkaitan dengan Gex yang telah menghadang kalian kemarin, tuan muda!"
"Simpan baik-baik didalam otakmu! Dan keluarkan saat rapat nanti!" Perintah Max yang menghunus tajam ke relung hati Zen.
"Baik, tuan muda."
"Wajah tampan mulut bak cabe 1000 kilogram," cerocos Zen sambil berjalan ke arah mobil yang terparkir kurang lebih satu kilometer dari kediaman Gerxas.
...----------------...
Kediaman Gerxas..
Lien yang telah resmi menjadi tukang kebun keluarga Gerxas langsung membersihkan kebun milik Gerxas dan sesekali telinganya mencari salah satu informasi yang bisa dijadikan bahan untuk rapat nanti malam namun Lien tidak mendapatkan informasi apapun dan berpindah tempat mendekat ke arah penjaga gerbang utama.
"Hallo bang! Apa boleh saya bertanya?"
"Mau nanya apa?" Tanya salah satu dari penjaga dengan sambil menghisap batang rokoknya.
"Apa abang mengenal orang yaang berbadan tinggi, tegap terus rambutnya sedikit keriting ada tatto bunga di dada nya?"
Mereka tampak berfikir dengan ciri-ciri yang disebutkan Lien seperti memancing mereka membuka suara, sedangkan mereka langsung tertuju kepada Gex yang telah wafat karena di umpankan kepada mafia mata merah. Mereka langsung menatap Lien dengan tajam.
"Apa kau kesini memiliki tujuan tertentu?"
"Bukan bang! Sebenarnya dia itu tetanggaku di kampung dulu, aku ingin bertemu dengannya dan katanya dia bekerja disini sebagai pasukan inti! Aku kagum dan ingin melihatnya dan juga merindukan nya bang! Dia dulu saingankan di kampung, tetapi selalu kalah karena aku paling unggul dan tampan tapi sekarang dia yang lebih sukses daripadaku, liatlah aku hanya tukang kebun!"
"Hahaha, tapi kau banggalah bisa bekerja di Keluarga Gerxas! Karena bukan orang sembarang yang bekerja disini!"
Kenapa dia malah menceramahiku, sialan! Batin Lien.
"Aku pun sangat bersyukur bang! Jadi apa Abang tau dimana dia?"
"Apa Gex yang kau cari?"
"Ha iya bang, si Gex kemana dia??"
"Apa kau kira ini tempat penampungan orang pemalas sepertimu! Lanjutkan pekerjaanmu!" Perintah mereka tanpa memperdulikan pertanyaan Lien.
Lien langsung berbalik mengerjakan pekerjaan nya dengan perasaan kesal karena tidak dapat info apapun hari ini, dan lanjut memotong dan merapikan rumput-rumput yang ada di taman belakang.
...----------------...
"Volker, kau lanjutkan pantau ini aku ada kerjaan lain!" Ucap Max dan langsung bergegas pergi dan turun kebawah.
"Baik tuan muda!"
"Apa tuan muda mau menemui wanita itu?" Ujarnya dengan tersenyum.
Dengan berburu Bian turun melewati tangga karena lift di gudang tersebut lagi perbaikan jadi sedikit menguras waktu dan tenaga Max.
Setelah sampai dimana mobilnya berada langsung Max bergegas melajukan mobilnya menuju ke arah apartemen wanita yang dia temuin tadi pagi.
Sesampainya di halaman depan apartemen Max melihat kosong seperti tidak ada penghuni dan langsung melajukan kembali mobilnya meninggalkan perkarangan apartemen milik Zoya.
...----------------...
Zoya telah selesai berlatih dengan sensei Hisao hingga membuat badannya saat ini sangat kelelahan dan sangat menguras tenaganya jurus yang diberi kali ini sungguh luar biasa efeknya pada tubuhnya karena sangat sulit untuk dikuasai.
"Sensei, terimakasih ilmu dan waktunya!" Ucapnya menunduk.
"Hmmm, pelajari kembali dimanapun agar kau terbiasa!"
"Siap, sensei!"
"Verin, aku pamit pulang yaa,"
Verin langsung berlari saat mendengar suara Zoya, "Gak nanti malam aja kak? Kan kita bisa main-main dulu!"
"Lain kali yaa, capek banget badanku seperti di remas Sampek tulangnya terasa mau patah!"
"Hahah, ternyata kak Zoya ngalamin yang ku alami kemarin! Yaudah semangat kak Zoya jangan menyerah yaa!"
"Okee, balik dulu ya!"
"Hati-hati kak Zoya!"
Zoya langsung bergegas memasuki mobilnya dan tancap gas menuju apartemen nya, beberapa menit berjalan dirinya melihat seseorang berhenti dan sepertinya mobil nya sedang mogok lalu langsung Zoya menepi dan menghampiri pemilik mobil.
"Halo, ada yang bisaku bantu?"
"Enggak! Cuma kehabisan bahan bakar mobil aja!" Jawab datar lelaki itu tanpa menoleh yang tidak lain adalah Max.
"Bagaimana kalau pakai bahan bakar cadangan punyaku?"
"Boleehh..." Ucapnya dan menoleh ke arah Zoya. "Kau?"
"Ternyata kau lelaki yang gak punya sopan santun itu! Maaf tawarannya aku tarik lagi!" Ujarnya dan langsung berbalik badan ingin meninggalkan Max.
"Jangan pura-pura, kau sengaja menolongku kan? Dan lebih tepatnya kau terus mengikutiku? Apa karna aku gak bayar uang sewa selama di apartemen mu?"
"Jaga ya omongan dirimu, ternyata selain gak punya sopan santun kau juga gak punya pikiran!" Ketus Zoya dan segera meninggalkan Max.
Tetapi keburu Max menarik kasar tangan Zoya hingga membuat Zoya kesakitan memberontak melepaskan nya tetapi gagal, karena Max terlalu kuat mencekram tangannya.
"Beraninya kau!" Bentak Max.
"Kau kira dirimu itu siapa? Beraninya mengataiku seperti itu?" Ucapnya dengan tatapan tajam seperti mau memangsa mangsanya.
"Matamu merah?" Sontak Zoya bertanya.
"Kenapa? Apa kau takut?"
"Zoya gak pernah takut sama siapapun! Mau matamu berubah warna menjadi pink sekalipun aku gak takut!" Ketus Zoya.
Max kembali emosi dan langsung mendorong tubuh Zoya hingga terbentur mobil lalu cengkeraman tangannya dinaikkan ke atas.
Zoya semakin merasa tidak beres dan langsung menginjak kaki Max dan menendang perutnya namun Max tidak bergeming malah mengeluarkan seringainya.
Zoya terpaksa mengambil tindakan darurat dengan menendang si masa depan Max namun Max yang sudah terbiasa dengan jurus wanita yang dikeluarkan langsung menghalanginya dengan kakinya membuat Zoya membelalakkan matanya.
"Lepas, Jangan bertindak kurang ajar!"
"Kurang ajar? Ini belum seberapa, untuk membalas kejahatanmu seharusnya kau harus merelakan dirimu untukku jual!"
"Shi*ttt, sialan kau,"
Ujar Zoya dan langsung memutarkan tangan Max yang mencekram tangannya hingga terpelintir lalu melepaskan tangannya dan meninju wajah Max dan melayangkan tendangan ke perut Max, setelah Max tidak fokus langsung Zoya memasuki mobilnya dan bergegas meninggalkan Max.
"Menarik!" Ujar Max dengan seringai.
"Sialan ya itu orang! Kenapa aku harus ketemu sama manusia terkutuk seperti dia!" Ujarnya dan langsung memukul stir dengan kesal mengingat omongan Max yang selalu terngiang-ngiang di kepalanya.
**Bersambung...
Hai para kesayangan author mohon dukungannya yaa buat karya kedua authorrrr.
saya ucapkan terimakasih kepada yang sudah ikut mendukung karya ini! dukungan bisa berupa like,komentar,vote,hadiah, bintang 5. intinya mohon dukungannya yaa semua**!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
~🌹eveliniq🌹~
hadir lg selaku memdukung
2022-03-05
0
El_Tien
maaf baru mampir di sini
2022-02-10
0
Leli Leli
lanjut......
2022-01-21
0