Zoya melempar handphone nya kesembarang tempat karena semakin kesal akibat temannya yang pada kurang se ons itu hingga memutuskan untuk kebawah dan membuat makanan agar mood nya kembali lagi.
Zoya menyalakan lagu Here's your perfect di handphone nya dan mendengarkannya sebagai teman membuat makanan kesukaan nya. Zoya sangat menikmati suasana nya saat ini, tanpa gangguan. Hidup seperti ini yang sangat selalu di inginkan Zoya selamanya, lalu bertemu dengan kekasih idamannya dan hidup bahagia, begitulah yang ada di dalam pikiran Zoya. Simple tetapi itu sulit!
"Kapan sih my handsome diturunkan!"
"Gak muluk-muluk kok, yang penting tampan, baik, tanggung jawab! Gak ada cela deh sedikitpun!"
"I'm the first to say that i'm not perfect"
"And you're the first to say you want the best thing,"
Zoya yang asik ikut bernyanyi dengan berteriak menggunakan pisau di tangannya sebagai mic, terdengar cringe tetapi itulah kenyataan nya. Zoya tidak takut apapun tetapi dia tidak ingin bertemu seorang mafia sama sekali seperti yang diinginkan oleh sahabat nya Khansa.
Akibat terlalu banyak baca novel Mafia kejam jadi bucin akhirnya Khansa menetapkan hatinya hanya untuk abang mafia seorang, tapi sesuai ekspektasi nya kalau tidak mungkin saja bakal tidak lolos seleksi pasangan hidup Khansa.
Balik ke Zoya, ia tipe wanita yang anti bucin selalu mempermainkan perasaan lelaki yang mencintainya karena emang Zoya belum ingin membuka hatinya untuk siapapun, lebih tepat bukan mempermainkan tetapi menseleksi. Karena dirinya masih mau berkeliling dunia untuk mengetahui luasnya ciptaan tuhan dan mengagumi serta bersyukur kepadanya.
Zoya telah hidup seorang diri dari tragedi kecelakaan itu yang menewaskan manusia terbaik yang Tuhan kirim untuknya tetapi begitu cepat juga mengambilnya, jika bisa Zoya akan mengorbankan apapun yang telah dimiliki nya saat ini agar bisa bertemu dengan manusia terbaik itu lagi walaupun di versi yang berbeda.
Untuk menutupi segala kehancuran hidupnya saat itu, ia mulai membentengi dirinya dengan anti lemah menjadikan dirinya kuat baik itu fisik maupun batinnya. Seorang Zoya tidak boleh dipatahkan lagi di masa depan itu yang ditanamkan nya dan dari situ hingga saat ini belum ada seseorangpun yang bisa membuka hatinya, terlalu kuat benteng yang melindungi dirinya sampai dia akan menemukan seseorang yang mampu memecahkan benteng itu.
Sebelum dirinya sekuat saat ini sebenarnya banyak duri yang telah ia lewati, begitu banyak hinaan ataupun kehampaan hidupnya. Sampai titik dimana Zoya ingin mengakhiri hidupnya bukan karena sudah tidak dapat berdiri lagi tetapi ia rasa hidupnya akan lebih tenang setelah keluar dari dunia yang kejam ini, akan tetapi saat Zoya ingin mengakhiri hidupnya datang dua orang yang mampu memberhentikan tindakan Zoya yang akhirnya menjadi sahabat Zoya sampai sekarang.
Flashback
Di sebuah pohon besar belakang rumahnya dia telah menyiapkan tangga untuk dirinya naik ke atas dan menerjunkan bebas tubuhnya kebawah yang penuh batu tajam. Saat ia telah berada di ujung dahan pohon lewat seorang dua gadis remaja seumuran nya sedang mencari kelinci yang lepas, dan tanpa sengaja melihat dirinya sudah berada di atas dan ingin terjun.
"Aaaaaahhhh...za...za ada yang mau bunuh diri!" Ujar Khansa dengan menutup matanya ketakutan.
"Mana sa!" Fayza melihat kesana kemari namun tidak melihat siapapun.
"Sa, kau berbohong yaa!"
"Itu!" Tunjuk Khansa ke atas pohon tempat Zoya berdiri.
"Aaaaaaaaahhhhhhh!!" Teriak Fayza.
"Kok ikut teriak! Itu bagaimana kalau keburu loncat!" Ketus Khansa.
Fayza yang panik langsung berlari menarik tangan Khansa mendekat ke pohon dan berdiri tepat dibawahnya.
"Hei, apa kau bodoh?" Teriak Fayza.
"Fayza! Kok malah Lo maki dia?"
"Sttt!! Diam aku panik nih!"
"Hei, apapun masalahmu turunlah berbicara sama kami! Jangan akhiri hidupmu dengan sia-sia! E..emang kami gak kenal samamu, tapi kita bisa jadi sahabat turun, please!" Teriak Fayza.
Zoya yang mendengar seseorang berbicara langsung melihat mereka dengan lekat dan menatap dengan tatapan kosong.
"Bener gitu kan?" Tanya fayza.
"Iya, bener za! Terus lagi gue merinding nih!" Ujar Khansa gemetar.
"Turunlah lewat tangga! Kami akan selalu ada untukmu, turun yaaa!" Bujuk Fayza.
"Iya, kau turunlah jangan melakukan hal bodoh!" Lanjut Khansa.
"Aa..apa aku terlihat memakinya juga?" Tanyanya pada Fayza.
"Enggak...dia emang bodoh!"
Mereka langsung menatap ke atas lagi, dan belum melihat tingkah Zoya yang akan turun membuat mereka semakin khawatir dan ketakutan.
"Aduh! Bagaimana nih za apa kita lapor sama orang dekat sini aja kali ya?"
"IYA AKU TURUN!" Teriak Zoya.
"Sukurlah, dia gak terlalu bodoh!" Ujar Khansa sambil mengelus dada nya.
Fayza berlari mendekat ke tangga untuk membantu Zoya turun dengan baik karena kalau terjatuh akibatnya akan fatal karena batu batu itu sangat tajam, setelah berhasil turun fayza langsung membopong tubuh Zoya menjauh dari pohon dan membantunya untuk duduk di kursi yang sedikit jauh dari tempat tadi.
"Kenapa kau mau ngelakuin itu?" Tanya Khansa gemetar.
"Aku...udah capek! Hidup sebatang kara dan selalu mendapat pandangan buruk dari sekitar, mengecap aku sebagai anak pembawa sial!" Ujar Zoya dengan air mata yang sudah memenuhi kelopaknya.
"Kau, tenangin diri dulu ya! Nanti aja cerita sama kami nya," ujar fayza sambil mengelus pundak Zoya yang langsung membuat tangis Zoya pecah tidak terbendung.
Khansa tidak tega melihatnya dan mendekat memeluk Zoya dengan erat, seperti merasakan apa yang telah ia rasakan.
"Orang tuaku meninggal akibat kecelakaan bulan lalu, dan sekarang aku hidup sendiri! Apa pantas mereka menghinaku seperti itu?" Protes Zoya dengan senggugukan.
Hikss...hiksss.hiksss
"Apa benar aku pembawa sial? Kalau begitu kalian gak usah dekat samaku, aku gak mau jadi penyebab sial kalian berdua!"
"Stop!! Aku gak tau apa yang kau alami tapi please jangan ngomong gitu! Sekarang kita sahabat, kami selalu ada untukmu!" Ujar Khansa yang diangguki oleh Fayza.
"Tapi kenapa harus aku yang ngalamin ini? Apa kesalahanku? Apa aku pernah berbuat jahat di masa laluku? Atau aku emang gak pantas berada di dunia ini? Kalau begitu kenapa tuhan gak ikut ambil nyawaku kenapa cuma orang tuaku? Kenapa? Apa kalian bisa jelasin itu kepadaku?" Jerit Zoya dengan air mata yang telah membasahi dirinya.
"Kalau aku gak pantas hidup disini biarkan aku pergi, kalian pergilah dari sini! Aku ingin menemukan kebahagiaanku di tempat lain."
"Stop!! Jangan pernah lakuin itu dan buang itu dari pikiranmu!" Teriak Fayza.
"Kau harus bangkit, buktikan itu semua sama mereka dan bungkam mulut mereka. Itu yang harus kau lakukan bukan hal bodoh seperti ini, emang kita baru kenal saat ini tapi aku gak mau kehilangan dirimu! Please sadar." Teriak Khansa.
"Aku gak ingin hidup seperti ini!kalau aku bisa memilih aku ingin kedua orang tuaku kembali berada di sisiku! Apa kalian bisa ngerasain yang kurasa? Apa kalian paham? Kalian gak paham sama sekali!"
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Kartika Septawiyati
mode nangis thor, love you sehat terus semangat berkarya💙💙💙
2022-11-10
0
~🌹eveliniq🌹~
hadir lg memberi semangat
2022-03-05
0
Har Tini
lanjutt masih stay 👍😚
2022-02-01
0