Setelah obrolan keluarga Raina sangat nyaman
dengan Kinan ia suka sekali dengan sosok Kinan.
Reyhan berpamitan mengantar Kinan pulang.
"Apa aku bilang kamu gampang berbaur sama keluarga aku apa lagi Raina, kamu keren bisa meyakinkan Raina secepat itu, dikeluarga kita tuh yang paling susah di bujuk Raina loh , susah juga buat nyaman sama orang anak itu,"ucap Reyhan.
"Aku juga senang bisa dekat sama Raina dia asik banget," ucap Kinan.
Setelah banyak berbicang dijalan tentang keluarga Reyhan tak disadari sudah sampai di rumah Kinan.
"Eh udah sampai yaaa, kaya nya cepat banget,"ucap Kinan heran.
"Bilang aja kamu gak mau pisah sama aku hahaha," ucap Rey tertawa.
"Bukan begitu aku teralu senang membicarakan
tingkah menggemaskan Raina saat kecil," ucap
Kinan mengelak sebenarnya dia memang tidak
mau berpisah dengan Reyhan.
"Jangan mengelak nanti hidungmu hilang," ucap
Reyhan menirukan gaya bicara dari pemeran utama salah satu film.
"Rey kamu gak cocok jadi Dilan hahaha," tawa
Kinan memenuhi mobil.
"Memang karena aku lebih tampan dari Dilan
sejuta umat itu," ucap Reyhan menaik turunkan alisnya.
"Ya sudah aku turun yaaa, udah malam kamu
langsung pulang jangan kelayapan,"ucap Kinan.
"Siap pacarku yang cantik," ucap Rey memperagakan hormat seperti di upacara.
"Awas aja kelayapan, nanti aku tanya ke Raina,"
ancam Kinan.
"Ohh gitu sombong ya yang udah dikasih lampu hijau sama adik aku sekarang udah berani mengancam ya," ucap Reyhan.
"Ya sudah sana pulang, udah malem nanti dicariin mama," ucap Kinan.
"Ngusir nih , cie manggil nya mama," ucap Reyhan yang terus menggoda Kikan.
"Terus aja ngeledek, udah buruan pulang," ucap
Kinan yang sangat malu menampakkan pipinya
bersemu merah.
"Oke aku pulang ya, bye sayang,"pamit Reyhan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sejak acara makan malam di rumah Raina tidak memainkan ponselnya, sehingga banyak sekali notifikasi yang masuk saat Raina melihat ponselnya.
"Banyak banget notifnya ada apa yaa." ucap Raina duduk di meja belajarnya.
Raina melihat isi notifikasi ponselnya satu persatu dan membalasnya, satu notifikasi membuat Raina mengernyitkan dahinya.
+62 8128912xxxxx
Selesai jam pertama kuliah, dateng ke taman
belakang kampus.
Maaf ini siapa ?
Fathan
Saat menerima balasan Raina terkejut dan hanya membaca pesan tersebut.
" Hwaaaaa beneran ini kak Fathan, kok dia aneh
banget ntar baik ntar galak sekarang malah ngajak ketemu." teriak Raina berjingkat jingkatan.
"Orang iseng kali ya," pikir Raina, "Ya udah ah bodoamat pikirin ntar aja," ucap raina lalu memutuskan untuk tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi di Rumah Fathan.
"Bun liat hp aku gak ?" tanya Fathan grasak grusuk.
"Kamu yang lupa kali naro dimana," ucap Ita.
"Ntahlah bun aku pusing nyarinya ga ketemu temu," ucap Fathan frustasi.
"Nyari apa si lo?" tanya Farhan.
Fathan yang mendengar pertanyaan Farhan
seketika lupa dengan ponselnya dan tertawa
terbahak bahak.
" Sejak kapan cara ngomong lo
jadi kaya gw hahaha," tawa Fathan tak berhenti
henti hingga ia memegangi perutnya.
"Apasi lo rame banget, lagian orang sini tuh cara ngomongnya pada begini semua ya jadinya gw harus begini, kerenkan gw bisa juga bahasa ginian," ucap Farhan tersenyum membanggakan dirinya.
"Belajar dari mana lo ? " tanya Fathan.
"Dari youtube dong," jawab Farhan tersenyum.
"Niat banget anak ini, ohhh iyaaaa liat hp gw
gak ? "ucap Fathan yang teringat kembali dengan ponselnya.
" Bukannya semalam ada di atas meja tamu,"ucap Farhan.
"Nah itu gw inget setelahnya gw ga liat lagi," ucap Fathan frustasi mengacak ngacak rambutnya.
"Pagiiiii," teriak Aisyah.
"Ade liat hp abang gak ? " tanya Fathan.
"hmmm, hp yang di meja tamu ya ?" tanya Aisyah.
"Iyaaaa kamu liat ? " tanya Fathan semangat.
"Liat, diatas meja kan hehe." ucap Aisyah nyengir.
"Ah ilahh ga itu aku tauuu, ya udahlah biarin nanti cari lagi, Bun nanti kalau ketemu simpan dulu yaaa." ucap Fathan berjalan menuju meja makan Sedari tadi Aisyah menahan tawanya dan disadari oleh Farhan.
"Hayooo kamu ya yang ngambil." ucap Farhan menatap Aisyah.
" Hehe jangan bilang ya Bang Han." ucap Aisyah
memelas.
"Lain kali tidak boleh seperti itu, kasian itu Bang Fath kaya orang stress nyari ponselnya, nanti kalau pacarnya minta jemput gimana." ucap Farhan menasehati Aisyah sembari tertawa.
"Iya bang Han sekali aja kok besok besok engga
hehe, pacar aja gak punya dia hahaha," ucap
Aisyah.
" Ehh tunggu kok cara ngomong bang Han ada yang beda ya," ucap Aisyah lalu menatap Farhan dari atas sampai bawah.
"Yang berbeda cara bicaraku bukan penampilanku," ucap Farhan mengacak rambut
Aisyah gemas.
"Abang Ade buruan ke meja makan," teriak Ita.
"Iya bundaaa sabar," teriak Aisyah.
"Yaudah yuk ke meja makan," ajak Farhan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Raina sudah sampai di kampus ia sengaja datang pagi.
"Bener gak ya ini kak Fathan dari fotonya si bener," gumam Raina sambil melihat ponselnya.
"Hayoooooo kerasukan apa lo jam segini udah
dateng," ucap Zara sengaja mengagetkan Raina.
"Zar sumpah yaaa kaget baget," ucap Raina menormalkan detak jantungnya.
"Ya maaf lagian aneh banget sepagi ini gw liat lo udah ada disini." ucap Zara.
"Lagi pengen dateng pagi aja Zar, oh iyaa semalem gw dapet notif WA dari kak Fathan loh," ucap Raina menceritakan apa yang menggangu pikirannya sejak tadi dan menunjukan pesan dari Fathan.
"Ohhh jadi lo berangkat sepagi ini karena abis
dapet notif dari kak Fathan hahahha," tawa Zara.
"Apasih Zar bukan gara gara itu juga kali, tapi gw bingung deh ini beneran kak Fathan apa bukan," ucap Raina tidak yakin.
"Kalo lo bingung tanyain aja ke Ais pasti dia punya kontaknya kak Fathan dia kan adiknya, gitu aja kok pusing," ucap Zara memberi saran.
"Ah iyaaaa kenapa gak kepikiran yaaa," ucap Raina menepuk jidatnya.
"Jadi bloon lo Rain kalo udah menyangkut kak
Fathan," ucap Zara meledek.
Saat mereka asik ngobrol sudah terlihat Aisyah dan Fathan berjalan ke arah mereka.
"Noh Rain mau nanya orangnya langsung
sekalian," ucap Zara menyenggol lengan Raina.
"Gak berani ah Zar takutnya bukan, terus ntar gw di kira ngarep banget," ucap Raina.
"Ya udah tanya Ais aja," ucap Zara memaklumi
karena ia tahu bagaimana Sikap Fathan terhadap Raina.
"Bang Fath jangan ditekuk gitu mukanyaaa yaa, nanti aku bantuin cariin kok tenang aja."bujuk Aisyah saat berada tepat di hadapan Raina dan Zara.
"Ya udah ntar bantuin, abang duluan yaa kalo ada apa apa kabarin." pamit Fathan.
"Iyaa bye bye sayang, aku bakal kangen kamu,"ucap Aisyah menggoda Fathan layaknya Maira yang di goda hanya mendelik sebal lalu pergi.
"Ais iseng banget si hahahah, liat tuh ekspresi kak Fathan lucu banget." ucap Zara tertawa terbahak bahak.
"Biarin ah, emang Maira doang yang bisa begitu." ucap Aisyah tanpa menggunakan embel embel kak untuk Maira.
"Tapi itu kenapa kak Fathan muka nya keliatan
kesel banget Ais," tanya Raina.
"Ah biasalah Rain," ucap Aisyah menahan tawanya.
"Paling diisengin sama Ais," jawab Zara.
"Lala kemana yaa kok tumben belum dateng
biasanya kita belum nyampe dia udah disini,"tanya Aisyah yang merasa heran.
"Iya ya tumben banget itu anak jam segini belom nongol," ucap Zara.
"Apa dia sakit ya, nanti kalo dia gak masuk kita ke rumahnya yuk," ajak Raina.
"Iyaa gw khawatir sama tuh anak gak biasanya dia begini," ucap Zara yang mengkhawatirkan Lala.
"Oh iyaaa hampir lupaaa, Ais si Raina mau nanya tuh." ucap Zara.
"Nanya apa Rain," ucap Aisyah.
"Ini kontak Kak fathan bukan," tanya Raina
menunjukan akun WA yang digunakan Fathan mengirimi ia pesan.
Aisyah tersenyum." Sudah ku duga pasti dia bakal nanya hehe,"ucap Aisyah dalam hati," Iya bener Rain, kok kamu bisa punya kontak bang Fath ? hayoo jadi selama ini kalian sering chatingan ya," ucap Aisyah berusaha sebisa mungkin tidak terlihat mencurigakan.
"Engga kok, ini baru chatingannya makanya gw
nanya ini beneran kontak dia apa bukan."ucap Raina.
"Cie di WA sama abang akuuuu," goda Aisyah.
"Kayanya bentar lagi bakal ada yang jadian nih," ucap Zara tersenyum menyenggol Raina.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah menggantikan tugas Reyhan mengantarkan Raina hari ini, Reno bergegas
menuju kantor.
Aaaaaaaaaaa!
Suara teriakan Lala terdengar di jalan beberapa orang di sekitar jalanan terkejut melihatnya nyaris tertabrak mobil lalu berlarian menghampirinya.
Reno terkejut melihat perempuan yang jaraknya sangat dekat dengan posisi mobilnya refleks menginjak rem dadakan agar mobilnya tidak menyentuh perempuan tersebut, Reno menghela nafas lega saat ia berhasil menghentikan mobilnya lalu Reno keluar menghampiri perempuan yang sedang menunduk.
"Maaf saya tidak sengaja, apa ada yang terluka
atau sakit, kita ke dokter aja bagaimana?"panik
Reno ketika melihat perempuan yang ia tabrak meringis kesakitan.
" Sakitlahhh, kalo ketabrak semut baru gak sakit," ucap perempuan tersebut.
"Nyaut aja lagi, ya sudah mari saya antarkan ke
dokter," ucap Reno membantu perempuan tersebut berdiri lalu menuntun masuk ke dalam mobilnya. Reno mengambil ponselnya dari dalam saku lalu mengabari papa Gio bahwa ia tidak bisa datang ke kantor hari ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
olla<3
hrusny bg reyhan jgn punya pcr dlu 😪
ga rela
2021-05-06
0
ChromosomeX
ih garela abang nya raina pnya pcr ini terlalu cepat :") inginku mrk msh fokus ke raina nya T_T
2021-02-28
7
triana 13
like
2020-11-16
0