Setelah selesai selesai mengganti pakaiannya ia keluar dari kamar mandi berniat kembali menyusul teman temannya di kelas.
Bruk!
Raina berjalan keluar kamar mandi tidak sengaja Raina menabrak seseorang.
"Eh maaf Kak gak sengaja maafin gw yang jalannya meleng,"ucap Raina sembari mengambil tas yang berisi baju basahnya.
"Iya tak apa, lain kali kau harus berhati hati saat berjalan,"ucap Farhan tersenyum ramah lalu pergi meninggalkan Raina.
Raina termenung melihat sikap laki laki yang sempat berada di hadapannya, ia sangat mengenal laki laki tersebut namun ia merasa ada yang berbeda dengan laki laki tersebut.
"Dia kenapa ya tumben banget ramah begitu abis kejedot pohon kali ya kepalanya, udah gitu kaku banget lagi ngomongnya,"ucap Raina menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari menatap punggung Farhan yang semakin lama menghilang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fathan sedang berjalan bersama kedua temannya melihat laki laki yang sangat ia kenal lalu berjalan menghampirinya.
"Eh ngapain lo disini, nyasar lo,"ucap Fathan menatap Farhan dari atas sampai bawah meyakini bahwa laki laki yang berada di hadapannya benar benar saudara kembarnya.
"Eh Farhan udah balik makin cakep aja lo,"sapa Raka merangkul bahu Farhan.
"Gila si tinggal di Sydney bisa bikin cakep ternyata tau gitu gw kuliah disono aja ya,"ucap Rama sembari mengkhayal.
Farhan mendengar pujian yang dilontarkan oleh Rama dan Raka hanya terkekeh tanpa menyauti perkataan mereka.
"Lo ngapain kesini,"tanya Fathan.
"Memangnya kenapa? Lagi pula aku bosan di rumah sepi sekali, mana Aisyah aku sangat rindu padanya,"ucap Farhan.
"Lo pikir ini kampus punya nenek moyang lo seenaknya aja masuk masuk,"omel Fathan.
"Ya sudah cepat katakan dimana adikku,"ucap Farhan tak sabar dan terus memaksa Fathan untuk memberitahu keberadaan Aisyah padanya.
"Cari Aisyah di ruang 3.1 kalo gak ketemu cari di kantin,"jawab Fathan.
"Okay terimakasih Abang,"ucap Farhan tersenyum mencubit gemas pipi Fathan lalu bergegas pergi mencari Aisyah.
"Gilaaa ya mukanya masih mirip aja sama lo Fath gw kira kalo kalian dipisah mukanya jadi beda,"ucap Rama heboh sembari memperhatikan wajah Fathan.
"Mereka kembarnya takdir udah dari sononya bukan gara gara oplas sejauh apapun mereka dipisah tetep aja gak bakal berubah tuh muka,"ucap Raka gemas menoyor kening Rama.
"Iya si, tapi gw tau Rak perbedaan mereka berdua tuh ada dimana,"ucap Rama terus menatap Fathan dari atas sampai bawah.
"Apa,"tanya Raka malas karena ia tahu perkataan Rama berujung dengan garing.
"Cara ngomongnya mereka kocak Rak yang satu bahasanya gaul yang satu baku kaya EYD hahah,"ucap Rama tertawa terbahak bahak sedangkan Raka dan Fathan mengerutkan alisnya menatap Rama yang sebegitu senangnya.
"Sumpah garing banget lo,"ucap Fathan berjalan meninggalkan Rama.
"Iya Fath lo bener tungguin gw dong,"teriak Raka berlarian menyusul Fathan.
"Kan gw ditinggal tungguin woyyy parah lo bedua,"teriak Rama berlarian.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah sekian lama berkeliling mencari Aisyah dan membiarkan orang orang sekitar kebingungan lalu mengiranya Fathan akhirnya ia menemukan Aisyah yang sedang duduk di bangku sendirian.
Farhan tersenyum berjalan menyusul adik kesayangannya.
Aisyah menyadari ada yang menghampirinya ia menolehkan kepalanya.
"Bang Fath ngapain kesini,"tanya Aisyah.
"Mencarimu,"jawab Farham tersenyum merangkul Aisyah.
Aisyah menatap Farhan bingung tidak biasanya Fathan bersikap seperti itu ia merasa sikap dan logatnya mirip sekali dengan Abangnya yang sekarang ini sedang berada di Sydney.
"Bang Fath gak usah ngerjain aku deh itu mah logatnya Bang Han aku gak percaya buruan ngomong ngapain nyamperin aku."ucap Aisyah menatap Fathan kesal karena berhasil membuatnya kembali merindukan Abangnya yang jauh darinya.
"Ini memang cara bicaraku Aisyah mau diubah bagaimana lagi,"ucap Farham gemas mencubit pipi Aisyah lalu mencium puncak kepala Aisyah.
Aisyah tercengang refleks ia memutarkan badan Farhan lalu meraba wajahnya memastikan yang berada di hadapannya sekarang benar benar Farhan Rahardian abangnya.
"Ini beneran Bang Han yaampunnn kenapa gak ngabarin kalo mau pulang ke indonesia,"ucap Aisyah heboh memeluk Farhan erat ia sangat merindukan sosok laki laki yang sekarang ini berada di hadapannya.
"Aku ingin memberikan kejutan pada orang rumah saat aku sampai rumah sepi sekali,"ucap Farhan cemberut.
"Rasain kualat si mau pulang gak ngabarin dulu,"ledek Aisyah tertawa.
"Bagaimana kuliah disini, apa kau suka dengan suasananya,"tanya Farhan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kampus.
Tanpa disadari kedekatan mereka menjadi perbincangan banyak orang banyak sekali mahasiswa disana yang sibuk berbisik bisik membicarakan mereka.
"Yaudah bang Han aku masuk kelas dulu ya bentar lagi masuk,"pamit Aisyah.
"Ya sudah belajar yang rajin ya,"ucap Farhan tersenyum.
Aisyah berjalan meninggalkan Farhan yang masih setia menatapnya hingga tubuhnya tak terlihat oleh penglihatan Farhan.
Farhan kembali melangkahkan kakinya, ia berjalan menuju kantin ia merasa perutnya sangat lapar.
"Eh Fathan mau makan apa kaya biasa apa yang baru,"tanya mba Wiwik mengira laki laki yang berada di hadapannya adalah Fathan.
"I..iyaaa seperti biasa aja Bu,"ucap Farhan bingung.
"Biasanya juga Mba segala Ibu aneh aneh aja kamu Fath,"ucap mba Wiwik tertawa.
Farhan ikut tertawa dengan raut wajah yang kebingungan.
"Tunggu aja Fath di meja nanti Mba anterin,"ucap mba Wiwik.
Farhan menganggukan kepalanya dan tersenyum ramah pada mba Wiwik lalu berjalan mencari meja.
Sembari menunggu pesanannya datang Farhan memainkan ponselnya ia dibuat terkejut oleh perempuan yang datang tiba tiba merangkul lengannya.
"Hai Fath, aku kangen banget sama kamu,"sapa Maira manja.
Fathan mengerutkan alisnya saat mendengar perkataan perempuan yang berada di hadapannya.
"Siapa perempuan ini apa dia pacarnya Fathan, tapi Fathan tidak pernah cerita, ah mungkin dia malu cerita makanya dia tidak memberitahuku,"ucap Farhan dalam hati sembari melirik Maira.
"Ah iya aku juga rindu,"ucap Farhan tersenyum berusaha melepaskan tangan Maira dari lengannya.
"Serius kamu kangen aku,"ucap Maira tersenyum senang karena baru kali ini Fathan baik padanya.
Sedangkan kedua teman Maira dibuat melongo oleh perubahan sikap Fathan.
"Sinta ini seriusan Fathan, aneh banget si kenapa tiba tiba jadi begitu padahal biasanya galak banget sama Maira,"bisik Shasha.
"Sama gw juga bingung bukan lo doang,"saut Sinta menatap Maira dan Farhan bergantian.
"Kalian ngapain si bisik bisik mending kalian pesenin makanan buat kita terus kalian cari meja lain gw pengen berduaan sama Fathan,"bisik Maira.
"Lo juga bisik bisik kali Ra,"ucap Shasha.
"Terserah lo deh heran gw oon nya gak ilang ilang, karena gw lagi seneng banget lo gak gw jitak hari ini,"ucap Maira tersenyum lebar.
"Gw kira karena lagi seneng dibayarin,"gerutu Shasha berjalan memesan makanan.
"Fath nanti kita jalan yuk ke mall,"ajak Maira manja.
"Hehe iya nanti,"jawab Farhan risih berusaha melepaskan tangan Maira.
Pesanan Farhan datang ia tidak menyerah dan terus berusaha melepaskan tangan Maira dari lengannya.
"Makananku sudah datang, lepas dulu ya aku mau makan,"ucap Farhan tersenyum.
"Biar aku suapin aja ya sayang,"ucap Maira mengambil mangkuk yang berisi bakso punya Farhan lalu menyuapi Farhan sedangkan Farhan hanya bisa pasrah karena ia rasa percuma menolaknya.
"Sayang aku ke kelas dulu ya habisin baksonya, jangan lupa nanti kita jalan jalan ke mall ya,"ucap Maira manja sembari mengedipkan matanya sebelah lalu pergi bersama teman temannya.
"Ra lo ngerasa ada yang aneh gak si sama Fathan,"tanya Shasha.
"Awalnya si gw ngerasa aneh tapi gapapalah yang penting dia ngerespon gw terus dia tadi mau lagi gw ajak jalan ke mall,"ucap Maira heboh.
"Ah masa si dia mau,"ucap Shasha tidak percaya dengan perkataan Maira.
"Terserah lo mau percaya apa engga nanti pulang kampus liat aja,"ucap Maira percaya diri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jam kuliah di kelas Raina telah usai perlahan murid keluar kelas sedikit demi sedikit.
"Gw duluan ya udah dijemput nih,"pamit Lala.
"La bareng dong keluarnya gw pengen ke kantin nanti lo langsung pulang aja gak usah ikut ke kantin,"ucap Raina.
"Kenapa gak bareng kita aja dikit lagi gw kelar nih,"ucap Zara yang sedang menulis.
"Bentar doang kok nungguin lo keburu dehidrasi akut gw,"ucap Raina lalu pergi keluar kelas bersama Lala.
Saat sampai lantai dasar mereka berpisah, Raina melangkahkan kakinya menuju kantin ia membeli satu botol air mineral lalu melihat sekeliling kantin.
"Hai kak Fathan, hari ini lo lagi bahagia kayanya dari tadi senyum senyum terus padahalkan lo galak banget apa lagi sama gw,"sapa Raina tersenyum manis pada Fathan.
Fathan mengerutkan dahinya, ia menatap Raina bingung dan tidak mengerti dengan ucapan Raina.
"Senyum sama lo, dih ogaj banget mending gw senyum sama tembok,"ucap Fathan ketus.
"Tadi di kamar mandi pas gw mau keluar gak sengaja nabrak lo, terus lo senyum ramah gitu sama gw udahlah Kak gak usah sok sok amnesia deh Kak tinggal ngaku aja segala gengsi,"ucap Raina.
"Terserah,"ucap Fathan malas pergi meninggalkan Raina.
"Pasti yang dia temuin itu Farhan,"ucap Fatham dalam hati.
"Ih dasar cowo aneh, nyesel gw suka sama dia,"gerutu Raina berjalan menuju kelasnya.
"Lama banget lo Raina beli air ke Arab ya,"ucap Zara yang susah selesai membereskan alat tulisnya.
"Maap namanya juga ke kantin pasti ngobrol dulu dong sama yang lain hehe,"ucap Raina menyengir.
"Yaudah mending kita pulang yuk,"ajak Aisyah.
Mereka berjalan bersamaan keluar kelas dan berpisah di depan gerbang.
"Gw duluan ya bang Rey udah jemput nih,"pamit Raina melambaikan tangannya menghampiri mobil Reyhan.
"Tumben banget cepet,"ucap Aisyah.
"Begitulah bang Reno suka aneh,"ucap Zara.
Zara mengedarkan pandangannya tertuju pada parkiran ia melihat Fathan yang sedang berbicara dengan Maira dan teman temannya dengan raut wajah yang kesal.
"Aisyah itu kak Fathan ngapain sama Maira dan temen temennya,"tanya Zara mengarahkan jari telunjuknya ke arah mereka.
"Gak tau Zar palingan kaya biasa mau cari perhatian lagi,"jawab Aisyah Malas.
"Mending kita samperin aja yuk, penasaran gw,"ajak Zara menarik tangan Aisyah menghampiri mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
Noorhikmah
suka sama ceritanya
2021-05-12
0
Nawangsih
waduh dimanfaatin dah
2021-03-01
0
Chocopie Pie
tambah asyikk ajh nihhh😊😊
2020-12-25
6