"Oke sekarang gw yang muter pulpennya,"ucap Raina mulai memutar pulpen dan pulpen berhenti tepat di hadapan Fathan.
"Yhaaa kak Fathan, Truth or Dare,"ucap Zara mendahului Raina.
"Dare,"jawab Fathan malas ia sengaja memilih dare karena tidak suka terlalu banyak ditanya tanya.
"Gak ada request,"tanya Raina sejujurnya malas berbicara dengan Fathan.
"Gw aja deh yang request haha, gendong gw keliling kompleks 100 putaran atau gendong Raina keliling kompleks 3 putaran,"ucap Rama tertawa menantang.
"Pilihan macam apa itu gak ada yang bagus,"gerutu Fathan dengan tatapan kesal.
"Yaudah tinggal pilih aja yang mana gak usah ngeluh terus hahaha,"ucap Rama tertawa ia yakin sekali Fathan pasti memilih menggendongnya 100 putaran karena ia sangat tahu bagaimana sahabatnya.
"Gw pilih yang kedua,"ucap Fathan menatap Rama kesal dalam hatinya terus menyumpah serapah sahabatnya.
Rama tercengang mendengar pilihan Fathan tidak hanya Rama tetapi yang lain sama terkejutnya.
"Yaudah 3 putarankan,"ucap Fathan beranjak dari duduknya dan berjalan keluar mendahului mereka.
"Rak ini seriusan Fathan temen kita, dia lagi mabok kali ya baru kali ini dia milih cewe dibanding gw,"tanya Rama pada Raka hanya disahuti dengan bahu yang diangkat menandakan ia tidak tahu.
Mereka tak sabar ingin menyaksikan bersama adegan Fathan yang menggendong Raina keliling kompleks.
"Gilaaa Raina kapan lagi bisa digendong kak Fathan,"ucap Zara heboh.
"Ayoooo Rainaaaa lo harus bangga walaupun cinta lo bertepuk sebelah tangan setidaknya lo digendong kak Fathan,"ucap Lala bersorak sorak sembari bertepuk tangan berhasil mendapat hadiah jitakan dari Zara.
"Heh kalo ngomong dikontrol jangan bikin Raina malu,"omel Zara sedangkan yang diomelin hanya mengerucutkan bibirnya.
Fathan sedari tadi menunggu Raina merasa kesal karena Raina tidak mendekat kearahnya dan ia memutuskan untuk menghampiri Raina.
"Buruan naik,"ucap Fathan menepuk nepuk pundaknya Raina dengan gugup menaiki pundak Fathan sedangkan yang lain heboh bersorak sorak saat Fathan memulai tantangannya.
Raina yang sekarang berada di pundak Fathan hanya diam karena bingung harus berbuat apa.
"Gak usah kegeeran dulu ini gara gara Rama yang minta dari pada gw gendong dia 100 putaran yang ada pegel pundak gw,"ucap Fathan dingin memecahkan keheningan yang sedari tadi melanda.
"Siapa juga yang geer,"ucap Raina tidak terima dengan perkataan Fathan.
"Berat banget si, lo makan batu ya,"ucap Fathan sengaja membohongi Raina padahal nyatanya tidak berat sama sekali.
"Kalo gw makan batu serem dong dan gw gak ada serem seremnya yang cocok mah lo,"ucap Raina kesal dan tidak digubris oleh Fathan.
Fathan dan Raina baru saja sampai di depan gerbang dan terlihat yang lain bersorak sorak heboh melihat Fathan dan Raina sudah sampai di depan gerbang dengan satu putarannya masih ada dua putaran lagi.
"Kudu diabadikan nih jarang jarang Fathan begini,"ucap Raka tertawa mengambil ponselnya dari dalam saku celananya.
"Iya ambil foto mereka buruan,"ucap Aisyah sembari tertawa.
"Gw bikin video terus masukin snap ig bakalan heboh nih pasti,"ucap Zara mengambil video lalu mempostingnya di akun instagram miliknya.
Disaat yang bersamaan Aisyah masuk ke dalam rumahnya lalu kembali berkumpul dengan yang lain sembari membawa ponsel milik Fathan dan Raina yang sengaja mereka tinggal di atas meja.
"Mending kita post diinstagram mereka aja, gimana," ucap Aisyah menunjukan dua ponsel yang sudah berada digenggamannya.
"Aisyah ternyata iseng juga ya, gw aja gak kepikiran nanti kalo mereka marah gimana,"ucap Lala.
"Tenang aja mereka gak akan marah,"ucap Lala tersenyum lebar.
Mereka memposting foto tersebut tanpa caption apapun lalu Aisyah tag akun instagram Raina tidak butuh waktu lama akun instagram Fathan menjadi ramai karena ulah mereka lebih tepat adiknya sendiri.
Mereka asik membaca isi komentar yang baru saja masuk di instagram Fathan dan asik tertawa melihat isi komentarnya.
Aisyah tersadar ia harus masuk kembali ke dalam rumah meletakan kedua ponsel yang sempat ia ambil sebelum ketahuan oleh pemilik ponsel.
"Eh iya aku balikin hp nya dulu deh takutnya nanti ketauan sama mereka,"ucap Aisyah berjalan ke dalam rumah lalu meletakan ponsel kembali pada asalnya.
Aisyah masuk kedalam rumah untuk meletakan ponsel Fathan dan Raina tidak lama mereka datang.
"1 putaran semangat bebepkuu,"teriak Rama bersorak sorak sembari berjoget joget.
"Jijik,"ucap Fathan ketus melanjutkan kembali hukumannya.
"Gendong lo dua puteran berasa seribu puteran,"keluh Fathan mengusap keringat di dahinya.
"Lebay banget sih, udah turunin aja kalo gak ikhlas,"omel Raina kesal sedari tadi Fathan terus meledeknya.
Brughhhhhhhh
"Aduhhhhh sakitttt,"teriak Raina saat tubuhnya mendarat tepat di aspal ia menatap Fathan kesal.
"Kok lo jatohin gw sih Kak,"omel Raina meringis kesakitan.
"Tadi lo minta turunin yaudah gw turunin,"ucap Fathan santai sedangkan Raina menghela nafas kesalnya saat melihat Fathan yang begitu santai.
Fathan melirik Raina yang sedari tadi tidak beranjak dari duduknya di aspal ia mulai panik berniat menanyakan keadaan Raina.
"Sakit?"tanya Fathan.
"Yaiyalah sakitt lo kira gw bolaa yang dijatohin diem aja,"ucap Raina ketus.
"Yaudah maaf gw cuma becanda, buruan naik lagi,"ucap Fathan.
"Gak dah nanti gw dijatohin lagi,"tolak Raina berusaha berdiri.
Fathan menatap Raina malas tanpa permisi ia membopong tubuh Raina lalu berjalan menuju rumahnya.
"Kelamaaan, jangan ngoceh awas aja kalo lo ngoceh gw turunin lagi,"ucap Fathan.
Raina diam ia tidak mau diturunkan oleh Fathan sakit di bokongnya saja belum reda jadi ia tidak berniat untuk menambah rasa sakitnya.
Sedangkan mereka yang melihat Raina dan Fathan muncul mulai bersorak sorak meneriaki nama mereka.
"Raina lo kenapa,"tanya Zara penasaran saat melihat raut wajah Raina yang cemberut.
"Dijatohin ke aspal sama kak Fathan, jahat banget kan dia," adu Raina dengan wajah yang murung.
"Yaudah yuk masuk ke dalem aja,"ajak Aisyah menatap Fathan kesal.
Mereka masuk ke dalam rumah kembali melanjutkan permainan sampai selesai. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat rasanya baru saja mereka sampai namun tidak terasa sudah sore, mereka memutuskan untuk berpamitan pulang.
"Tante kita pamit pulang dulu ya udah sore,"pamit Zara.
"Cepet banget padahal baru aja Bunda sampe rumah,"ucap Ita.
"Kita mainnya udah dari pagi Tante, aku udah dijemput juga sama supir,"ucap Zara tersenyum.
Perlahan mereka pulang satu per satu tersisa Raina disana menunggu Abangnya.
"Raina belum dijemput,"tanya Ita
"Belum Tante aku lagi nunggu Abang ngejemput,"jawab Raina tersenyum.
"Yaudah kamu disini aja sekalian makan malam disini, nanti kalo belum dijemput juga biar Fathan yang anterin kalo mau nginep juga gapapa,"ucap Ita mengelus rambut Raina.
"Makasih ya Tante, maaf Raina ngerepotin,"ucap Raina merasa segan dengan Ita.
"Gak ngerepotin kok Tante senang kamu main kesini, Tante tinggal dulu ya,"ucap Ita berjalan meninggalkan Raina.
Ponsel Raina bergetar tanda ada pesan masuk, ia membuka dan membaca isi pesan yang ternyata dari Reyhan yang mengabari tidak bisa jemput sekarang.
Raina mendengus kesal menatap ponselnya ia hanya membacanya saja malas membalas pesan Reyhan.
"Kenapa gak bilang dari tadi si kebiasaan banget,"gerutu Raina.
"Kenapa Raina,"tanya Aisyah tiba tiba berhasil mengejutkan Raina.
"Ngagetin aja si Ais, ini Abang gw gak bisa jemput katanya,"ucap Raina cemberut.
"Gak usah sedih begitu anggep aja rumah aku rumah kamu juga, kalo Abang kamu jemputnya lama kamu nginep aja di rumah aku,"ucap Aisyah tersenyum berharap Raina setuju menginap dirumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
angie_13
emang Raina ga bisa pulang pake taxi ya?
2021-06-28
0
Marsha
oghey
2021-06-26
0
Phoenix VR
suka banget
2021-03-27
1