Aisyah dan Farhan baru saja sampai di rumahnya.
"Kok rame bangat ya Bang Han, ada siapa
dirumah?" tanya Aisyah.
"Dari tadi aja abang bareng kamu, masa kamu
tanya sama abang de,"ucap Farhan gemas.
"Oh iya juga ya hehe," ucap Aisyah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Ya udah mending kita masuk terus liat ada siapa di dalam," ajak Farhan.
"Weyyyy Ais yang isengnya bukan main
datang,"ucap Rama menyambut dengan tepuk
tangan.
"Hai kak Rama," sapa Aisyah tersenyum pelit.
"Eh ada kembaran gw, gw kira lo balik ke Sydney Han,"sapa Rama.
"Sejak kapan abang aku jadi 3,"ucap Aisyah.
"Sejak sekarang,"ucap Rama.
"Ini ada acara apa ramai sekali sampai terdengar di pintu depan,"tanya Farhan.
"Kedatangan kita kesini tuh buat nemenin si
Fathan yang lagi galau,"jawab Raka tertawa sambil melirik Fathan.
"Sembarangan lo kalo ngomong,"ucap Fathan
sambil melempar bantal sofa kearah Raka.
Aisyah memandang Fathan dengan rasa
bersalahnya.
"Gara gara aku Bang Fath sama Raina
jadi musuhan padahal niat aku bukan begitu,"ucap Aisyah dalam hati sambil menatap Fathan.
"Kenapa lo natap gw begitu,"ucap Fathan ketus.
"Bang Fath jangan marah dong, aku gak ada
maksud buat bikin bang Fath sama Raina jadi
marahan suer,"ucap Aisyah memelas sambil
menunjukkan jarinya membentuk huruf V.
"Enggak,"ucap Fathan ketus.
"Fath jangan gitulah sama Ais, kasian tuh udah
sedih bangat muka nya,"ucap Farhan membela
Aisyah.
"Dia udah kelewatan, kalo masih batas wajar
oke lah gampang gw maafin, ini udah kelewat
batas,"omel Fathan.
"Iya aku minta maaf aku gak akan ulangin lagi,"ucap Aisyah berkaca kaca.
Fathan melirik Aisyah dan melihat mata adik perempuannya yang sudah berkaca kaca membuatnya merasa iba dan tidak tega.
"Yaudah iya dimaafin tapi besok besok jangan diulangin lagi,"ucap Fathan dengan penuh penekanan.
"Iya janji besok gak gitu lagi,"ucap Aisyah tersenyum senang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Raina, Reyhan dan Kikan habis mampir ke toko es krim lalu berniat untuk pulang.
"De lo pulang sendiri mau gak? gw mau jalan nih
sama Kikan,"ucap Reyhan.
"Engga ah, pokoknya lo harus anterin gw pulang
dulu atau gak lo gw aduin ke bang Reno, papa sama mama,"ancam Raina.
"Yah gitu lo, gak pengertian bangat sama abang lo yang cakep ini," ucap Reyhan cemberut.
"Bodoamat, lagian lo kenapa bucin bangat si
sampe tega nyuruh gw pulang sendiri kan lo ngajak gw keluar rumah,"omel Raina memalingkan wajahnya.
"Ya udah gw anter pulang, gitu aja ngambek ga
seru lo ah,"ucap Reyhan.
"Bodoamat,"ucap Raina ketus.
"Antar Raina pulang dulu ya nanti kita jalan,"ucap Reyhan tersenyum.
"Iya kita di rumah kamu juga gak apa sekalian
nemenin Raina, kasian dia sendiri gak ada teman ngobrolnya,"ucap Kinan.
"Tuh denger kak Kinan aja mau nemenin gw masa lo yang abang gw tega biarin gw pulang sendiri huuuu dasar bucin akut,"ledek Raina sembari menjulurkan lidahnya.
"Songong yaa ngeledek ledek kualat sama yang
tuaan tau rasa,"ucap Reyhan.
"Udah kamu juga yang lebih dewasa gak mau
ngalah sama adiknya,"omel Kinan.
"Yuhuuuu berasa punya kakak baru, tetap jadi
kakak yang selalu berada dipihak aku ya kak
Kinan aku sayang deh sama kak Kinan, Love you so much,"ucap Raina memeluk Kinan dan mencium pipi Kinan.
"Heh pacar gw itu ngapain lo cium cium,"omel
Reyhan.
"Emang kenapa? kak Kinannya aja gak marah,"ucap Raina cuek.
"Tapi Kinan itu pacar gw jadi jangan cium cium
pacar orang,"ucap Reyhan sambil memelototi Raina.
"Pelit bangat dasar, awas aja lo ya gw punya pacar lo gak boleh nyium pacar gw," ucap Raina sengit.
"Gw masih normal gak bakalan gw cium pacar
lo,"ucap Reyhan gemas sambil menyentil dahi Raina.
"Kan kali aja lo gemes gitu sama pacar gw terus lo mau nyium dia,"ucap Raina.
"Ada ada aja kamu tuh Rain,"ucap Kinan menggelengkan kepalanya heran.
Akhirnya mereka sampai di rumah lalu Raina
berpamitan kepada Rey dan Kinan.
"Jagain rumah jangan sampe pindah lokasi yaaa
susah nyari jalan pulang ntar gw mau pulang kemana,"ucap Reyhan.
"Terserah lo deh kak, kalo lu nyampe sini rumah
nya gak ada berarti kita pindah ke Arab ya,"ucap Raina asal.
"Mulai deh debatnya, ini Rain jangan lupa
cemilannya dibawa," ucap Kinan memberikan
tentengan belanjaan yang tertinggal di mobil.
"Oh iyaaa makasih kak Kinan udah ingetin aku,
untung aja mereka gak ikut sama kalian nanti
cemilan aku bisa berubah jadi obat nyamuk,"ucap Raina memeluk kantong plastik yang berisi cemilan yang ia beli di super market menggunakan uang Reyhan.
"Yaudah sana pergi, selamat berbucin bucin ria,
gw mau masuk kedalam byeeee,"ucap Raina sambil balik badan dan masuk kedalam rumah.
Raina masuk kedalam rumah lalu berjalan menuju dapur untuk menyimpan cemilan yang ia beli di lemari pendingin.
"Hp gw kemana ya,"tanya Raina pada diri sendiri.
"Dikamar kali ya, soalnya gw dari tadi gak megang hp pas di mall,"ucap Raina.
Setelah meletakan cemilannya di lemari pendingin ia berjalan menuju kamar lalu mengambil ponselnya yang lumayan lama tidak ia lihat.
"Loh kok ada panggilan video call tak terjawab
dari kak Fathan, mau ngapain dia,"ucap Raina ketus.
"Udah ah biarin aja ga usah ditanyain,"ucap Raina.
Reno yang sedang sibuk di rumah sakit mengurus pengobatan Lala terlihat sangat lelah.
"Gw boleh minjem hp lo gak, bentar doang kok,"ucap Lala memohon.
"Buat apa?" tanya Reno.
"Buat ngabarin keluarga gw dan sahabat sahabat gw, "jawab Lala.
"Gilaaa lo kata gw bandar pulsa bisa nelpon
sebanyak itu,"omel Reno.
"Pelit bangat si bersedekah sekali kali biar berkah usahanya,"ucap Lala.
Reno memberikan ponselnya pada Lala, Lala mulai mengetik nomor yang ia hapal saat ia mengetik nomor Raina muncul nama kontak Raina.
"Loh ini lo punya kontaknya Raina?"tanya Lala
kaget ketika melihat kontak ponsel Reno terdapat kontak Raina.
"Lo siapanya Raina ? kok bisa kenal Raina."tanya Lala memicingkan matanya.
"Sebelum lo kenal Raina gw udah kenal duluan, gw kenal Raina dari dia masih di perut mama gw," ucap Reno.
"Maksudnya ?" tanya Lala gagal paham.
Reno menghela nafasnya kesal ia merasa perlu banyak kesabaran menghadapi Lala.
"Aku abangnya Raina,"jawab Reno.
"Serius abangnya Raina? Kok lo nyebelin banget si beda sama Raina, maaf ya kak gw gak tau suer kalo lo abangnya Raina,"ucap Lala menyengir.
"Jadi nelpon gak, aku ambil lagi nih ya hp nya,"ucap Reno ketus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam hari di rumah keluarga Rahardian.
Selesai makan malam Fathan menyusul Aisyah
ke kamarnya karena ada suatu hal yang ingin ia
bicarakan.
Tok-tok-tok
Terdengar suara pintu kamar Aisyah yang di ketuk oleh Aisyah, sang pemilik kamar beranjak menghampiri pintu.
"Ais abang masuk ya,"ucap Fathan sambil membuka pintu kamar Aisyah.
"Kenapa bang Fath ? aku mau pake masker dulu ya biar segar, bang Fath harus ikut juga pake masker okayyy,"ucap Aisyah.
"Ada yang mau abang bicarain sama kamu,"ucap Fathan.
"Nanti ya abis maskeran ngobrolnya, sekarang
waktunya maskeran,"ucap Aisyah girang kapan lagi ia bisa maskeran bersama Fathan.
"Bang Han mana kaya nya bakal seru deh kalo ada bang Han juga, bakal jadi keren kan," ucap Aisyah.
"Farhan di ruang tamu lagi asik main ps dia," ucap Fathan.
"Oh ya sudah biarin aja,"ucap Aisyah yang sudah membawa beberapa macam masker ditangannya untuk membuat pilihan kepada Fathan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
Phoenix VR
lagi gemes ma eunwoo jd anggep j fathan dy 😁 gpp y thor q berkhayal dlm imajinasi q dewek
2021-03-27
0
Fithriea Phutrie Melayu
hahaaa.. sampai sakit perut aq bacanya🤣🤣🤣
2021-03-04
0
Zhea_07
thor,kok gk di lihatin foto mereka..kepooo nihhhh....
2021-03-03
0