Disela obrolan mereka tanpa disadari Fathan dan Raina saling menatap satu sama lain, Raina tersadar refleks dengan cepat memalingkan wajahnya.
"Apa liat liat, mulai naksir gw kan lo,"ucap Raina menatap Fathan.
"Siapa juga yang mau naksir sama cewe aneh kaya lo,"ucap Fathan cuek berjalan meninggalkan mereka.
"Kalian ribut terus kalo ketemu heran aku,"ucap Aisyah menggelengkan kepalanya.
"Yaudah yuk jalan betah banget disini si kalian,"ajak Zara.
Mereka berjalan menuju kelas lalu mengobrol sembari menunggu dosen datang.
"Raina benerankan kamu dianterin sampe rumah sama bang Fath,"tanya Aisyah ingin memastikan kembali.
"Engga kok emangnya kenapa,"tanya Raina penasaran karena dari kemarin Aisyah menanyakan hal yang sama.
"Ais bukannya udah nanya ya kemaren di grup,"ucap Lala.
"Hehe memastikan kembali gak ada salahnyakan, kalian tau gak sih itu pertama kalinya bang Fath nganterin perempuan gak diturunin ditengah jalan," ucap Aisyah tersenyum senang.
"Eh iya ya kak Fathankan terkenal dinginnya dan ogah banget deketin perempuan,"ucap Zara.
"Iya terakhir gw liat Maira di putri kampus yang centil itu deketin kak Fathan dicuekin parah deh pokonya,"ucap Lala.
"Kenapa jadi gosip si, udah gak usah dibahas,"ucap Raina yang tidak ingin membicarakan Fathan teralu banyak.
"Hmmm lo ada apa Rain sama kak Fathan,"tanya Lala penasaran dengan tatapan menyelidik.
"Gak ada apa apa dia galak begitu gimana mau ada apa apa,"jawab Raina mulai kesal.
"Tapi kamu suka Bang Fathkan,"ucap Aisyah sengaja menggoda Raina ingin melihat bagaimana reaksinya.
Dosenpun datang dengan terpaksa mereka menghentikan obrolan mereka dan fokus pada materi yang dijelaskan oleh dosen satu kelas menatap bosan dan mulai mengantuk, setelah sekian lama menahan kantuk akhirnya sesi pembelajaran selesai dosen pun keluar kelas.
"Gilaa si bosen banget terus ngantuk lagi berasa di dongengin,"ucap Lala menguap.
"Sama, berasa begadang seminggu,"ucap Zara mengusap matanya.
"Gw mau toilet dulu ya,"pamit Raina beranjak dari tempat duduknya.
"Mau ditemenin gak,"ucap Aisyah.
"Gak usah gw sendiri aja, bentar doang kok gak lama,"tolak Raina lalu berjalan keluar kelas menuju toilet.
Saat menuju toilet Raina melihat Fathan sedang membaca buku Raina mengurungkan niatnya untuk ke toilet lalu berjalan menghampiri Fathan dan duduk tepat disampingnya.
Fathan merasakan baru saja ada yang duduk di sampingnya menggerakan bola matanya sedikit, ia menghela nafas saat mengetahui Raina yang berada di sampingnya.
"Ada apa,"tanya Fathan terus membaca bukunya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Dia gak waras kali ya buku ditanyain giliran yang disamping dicuekin,"gerutu Raina heran sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Berisik banget si,"omel Fathan menatap Raina kesal.
"Jangan marah marah dulu dong, gw kesini niatnya baik karena gw liat lo baca buku sendirian makanya gw nyusul lo biar gak sendirian kaya jomblo,"ucap Raina tersenyum.
"Gak perlu, mending lo pergi deh sono,"usir Fathan yang mulai kesal dengan Raina yang terus menggangunya.
"Udah niat nya baik pengen nemenin malah diusir,"ucap Raina cemberut tidak mendapat respon apapun dari Fathan.
Ternyata banyak sekali orang yang menatap mereka yang sedang duduk bersama yang mereka lihat Raina dan Fathan sangat akrab padahal kenyataannya Fathan susah payah mengusir Raina.
"Eh itu Raina tadi pagi dateng sama cowo sekarang deketin kak Fathan maruk banget dia jadi cewe"
"Ini sih langka banget biasanya orang yang deketin kak Fathan auto diusir ini mah beda bangettt gilaaa ada apasi mereka,"
Disela gosip mahasiswa, Maira dan teman temannya melewati mereka dan mendengar perkataan mereka.
"Ada apa si heboh banget,"tanya Maira penasaran hal apa yang membuat orang di sekitar lapangan berbisik bisik.
"Tuh liat Raina keren banget bisa ngobrol beduaan sama kak Fathan terus gak diusir kaya lo kemaren hahahah,"saut salah satu mahasiswa tertawa sembari meledek Maira dan menunjuk kearah mereka.
Maira merasa kesal dan panas mendengar ucapan salah satu mahasiswa, ia menghentakan kakinya berjalan menghampiri Fathan dan Raina.
"Tuh cewe centil harus dikasih pelajaran biar paham kalo Fathan tuh punya gw ganjen banget si jadi cewe,"omel Maira berjalan cepat menghampiri mereka lalu menarik Raina supaya menjauh dari Fathan dan mendorongnya sekuat tenaga hingga Raina terjatuh.
Raina meringis saat melihat siku dan kakinya lecet tergores aspal menatap Maira kesal.
"Dasar cewe ganjen ngapain lo nempel nempelin Fathan, kamu ngapain si Fathan deket deket sama dia,"ucap Maira memeluk lengan Fathan.
Fathan menatap lengannya kesal lalu berusaha melepaskannya namun Maira mengeratkan pelukannya pada lengan Fathan.
"Lepas!"bentak Fathan.
"Oke, tapi kamu jangan deket deket sama dia lagi ngapain si deket deket sama dia jelas jelas cantikan aku,"ucap Maira manja melepaskan tangannya dari lengan Fathan.
Fathan tida mau ambil pusing dengan masalah sepele seperti ini ia meninggalkan Raina yang tersungkur diaspal, Raina memandang Fathan kecewa ia mengira Fathan akan menolongnya seperti adegan di sinetro sinetron kenyataannya itu hanya hayalannya saja.
Raina berusaha berdiri namun kakinya terasa sakit sepertinya kaki dia terkilir karena tubuhnya tidak siap saat Maira mendorongnya.
"Gw ingetin ya sama lo, jangan deketin Fathan dia tuh pacar gw ngapain lo kecentilan sama dia,"omel Maira pergi meninggalkan Raina.
Zara, Lala dan Aisyah melihat banyak kerumunan di sekitar lapangan mereka penasaran menghampiri kerumunan tersebut, mereka terkejut saat melihat Raina tersungkur diaspal.
"Raina ih bukannya bangun malah diem aja heran gw,"ucap Lala gemas berlarian menghampiri Raina diikuti oleh Lala dan Aisyah.
"Rainaaaaa bangunnn woy jangan duduk disitu, kalian bubar ngapain nontonin orang duduk di aspal kurang kerjaan banget si,"omel Lala mengusir kerumunan orang lalu membantu Raina berdiri.
"Mending kita bawa Raina ke UKS deh tangan sama kakinya luka luka takut infeksi,"ucap Aisyah mereka minta bantuan orang sekita untuk mengangkat Raina.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hwaaa pelan pelan ampunnn perih bangettt,"teriak Raina memukul mukul Zara yang sedang meneteskan obat merah.
"Kurang ajar lo ya diobatin bukannya makasih malah mukulin gw, mending lo diem deh Raina budek kuping gw kalo lo teriak terus,"omel Zara.
"Raina lo jatoh di dorong apa abis ngepot si lukanya banyak amat,"tanya Lala melirik luka Raina.
"Kalian gak tau sih rasanya jadi gw gak tau apa apa tiba tiba di dorong,"ucap Raina kesal.
"Lagian lo mah bloon juga bukannya bales malah diem duduk diaspal,"ucap Lala menoyor kening Raina pelan.
"Kalo gw bisa diri gw udah bales kali bahkan bisa guling guling tuh anak gw dorong,"ucap Raina meringis saat Zara meneteskan obat merah kembali.
"Abis lo diomelin Mama Wina Rain hahaha, jadi pengen nginep mau liat Raina diomelin seharian haha,"ucap Lala membayangkan Raina seharian dapat ceramah dari Mama Wina.
"Ngomong mulu nih gw suapin betadine lo ya,"omel Zara.
"Udah biarin Zar, si Lala kalo diem malah aneh,"ucap Aisyah tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
Dumora Sitoris
hahaha lalanya lucu kali
2022-04-19
0
Dwi Rustiani
kebangetan si fathan...masa gak nolongin
2021-12-06
0
Karo Menneng
ih si Fathan ngeselin banget ..,😠
2021-04-25
1