SENIOR
Pagi ini, Raina sibuk berlarian kesana kemari mencari perlengkapannya untuk berangkat ngampus ia bangun kesiangan karena teralu asik menonton drama korea kesukaannya hingga ia begadang hingga pukul 03.15 dini hari, ia tampak berlarian mencari kunci mobilnya.
"Kamu cari apa Nak?" tanya Wina sang mama yang sedari tadi berada di depan pintu kamar Raina memperhatikan kebiasaan anaknya yang setiap pagi selalu sibuk mondar mandir mencari barangnya.
"Kunci mobil Ma," jawab Raina sambil mengacak acak barang yang ada di kamarnya.
"Heran deh nih anak cerobohnya gak ilang ilang, yaudah minta anterin abang aja dulu, kalo kamu terus terusan nyari begini yang ada kamu telat," saran Wina yang sangat hafal betul dengan sikap ceroboh anaknya.
"Ah iya, Mamaku emang paling terbaik deh, yaudah aku ke bawah dulu ya Ma," ucap Raina memeluk Mamanya lalu pamit berlarian menuju lantai dasar rumahnya.
Saat sampai bawah Raina berjalan menuju meja makan lalu melakukan kebiasaannya di setiap pagi yaitu menyapa orang yang sudah siap di meja makan.
"Pagi semuaaaaa," teriak Raina.
"Pagi pagi aja lo, orang udah pada kelar makan lo baru turun untung gak diabisin semua nih makanan,"omel Reyhan merupakan abang nomor 2 setelah Reno.
"Ah dia mah ngomel terus kaya ibu ibu, Mama aja yang mama mama gak ngomel ish," ucap Raina cemberut dan Reyhan hanya melirik Raina dengan tatapan malas tanpa membalas perkataan Raina.
"Udah udah guys di meja makan gak boleh ribut, mending sekarang Raina sarapan keburu telat mumpung masih adaa waktu walaupun sedikit sih hehe,"saut Gio sang Papa yang sudah biasa melerai perdebatan di pagi hari yang di buat oleh anak anaknya.
Reyhan dan Raina merupakan adik dan abang yang usianya hanya terpaut satu tahun dan jarang sekali akur meskipun begitu mereka saling menyayangi satu sama lain, bagi mereka satu hari saja tidak ada keributan diantara mereka seperti ada yang kurang berbeda dengan Reno yang sangat dewasa dan bijak usianya terpaut dua tahun dari Raina.
"ohhhh iyaaa, Raina jadi lupa tujuan awal kesini," ucap Raina sembari menepuk dahinya lalu melirik Reyhan sembari memperlihatkan cengiran khasnya di pagi hari.
"Hmmmm, bang Rey ganteng deh baik juga terus kece tapi nomer 3 setelah Papa dan bang Reno," ucap Raina sambil menyengir dengan mata yang dikedip kedipkan berusaha membujuk Reyhan dengan pujiannya berharap Reyhan mau mengantarkannya.
"Udah langsung aja lo mau minta apa, muji kaya gak ikhlas masa gw dijadiin nomer 3 doang," ucap Reyhan ketus melirik Raina malas.
"Udah dipuji puji masih galak aja gimana gak jomblo lo Bang, anterin gw ke kampus plisss, kunci mobil gw ilang gitu aja pergi tanpa pamit, sedih bangetkan Bang," ucap Raina mendramakan ucapannya supaya Reyhan dengan senang hati mau mengantarkannya karena yang searah dengan jalan menuju kampusnya hanya Reyhan.
"Drama queen dasar, yaudah buruan telat nih gara gara lo bayi kambing," ucap Reyhan berjalan mendahului Raina menuju garasi mobilnya.
Reyhan dan Raina kuliah di kampus yang berbeda itu sudah menjadi pilihan mereka masing masing dengan alasan bosan sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas selalu bersama bagaikan upin ipin, sedangkan Reno ketika ia lulus kuliah ia sudah bekerja di perusahaan milik keluarganya membatu Gio.
************
Sesampainya di depan gerbang kampus Raina berpamitan pada Reyhan lalu membuka pintu mobil dan berlarian memasuki kampus.
Bughhhh.
Terlalu terburu buru membuat Raina tidak memperhatikan sekitar hingga membuatnya menabrak seseorang sampai buku yang dibawa oleh orang tersebut berserakan di lantai.
"Duhh maaf gw gak sengaja, gw buru buru soalnya dikit lagi kelasnya mulai,"ucap Raina terburu buru sembari membantu memunguti buku buku yang berserakan.
"Udah kelar nih, gw duluan ya bye bye udah telat banget soalnya takut dimakan sama singa kelas," ucap Raina berlarian meninggalkan orang yang sedari taadi meneriakinya.
"Eh tunggu," teriak orang yang ditabrak oleh Raina namun Raina tidak mendengarnya.
Seampainya di kelas Raina menatap bingung dan mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut keas yang sangat ramai seperti tidak ada tanda tanda keberadaan singa yang ia sebutkan.
"Kok rame banget ya, padahal gw udah telat banget loh apa jam rumah gw eror kali ya," gumam Raina pada dirinya sendiri lalu mengalihkan pandangannya pada kedua perempuan yang sedang meliriknya sembari menahan tawanya.
Raina menghela nafasnya, ia paham bahwa ia sedang di kerjai oleh kedua temannya ia berjalan menghampiri kedua temannya dengan tatapan sebal.
"Heh lo berdua ngerjain gw ya, gak usah sok sok nahan ketawa deh," omel Raina berkacak pinggang saat ia sudah berada di hadapan kedua sahabatnya.
"Muka lo kocak banget sumpah Rain, gw mau ketawa tapi takut dosa kerena ngetawain temen sendiri yaudah deh gw tahan tawa aja," ucap Lala tersenyum lebar sembari menunjuk wajah Raina.
"Oh jadi kalian berdua ngerjain gw, terus sekrang kelasnya bu Tini kosong nih," omel Raina menghela nafasnya berusaha menahan kesal lalu mendudukan dirinya.
"Iya dong, bu Tini lagi ada dinas ke luar kota jadi kita freeeee, asik banget gak tuh," ucap Lala berloncat locatan kegirangan sembari joget joget dan mendapatkan tatapan dari teman kelasnya.
"Kenapa kalian gak bilang sama si teman macam apa kalian ini, gw capek lari larian tausampe nabrak orang gw kira tuh dosen dateng,"omel Raina melempari kedua temannya dengan kertas yang sedari tadi sudah ia ambil dari dalam tasnya untuk dilemparkan pada mereka.
"Lo gak nanya,"ucap Zara dan Lala bersamaan.
"Au ah bodo,"ucap Raina berjalan keluar kelas.
"Riana mau kemana?" tanya Zara.
"Toilet, byee! " ucap Raina ketus.
Setelah selesai dari toilet Raina kembali menuju kelasnya dan melihat kedua sahabatnya sedang asik mengobrol dengan orang yang sepertinya ia kenal tepatnya baru saja ia kenal secara tidak sengaja.
"Itukan orang yang gw tabrak tadi," gumam Raina dan berjalan menghampiri kedua sahabatnya.
"Hai, kamu yang tadi kan?" tanya Aisyah sembari melambai lambaikan tangannya menyapa Raina.
"Kita ketemu lagi, ini kelas kamu juga," sambung Aisyah.
"Iya kelas gw disini, lo mahasiswa baru ya? kita belom kenalan maaf tadi gw buru buru ternyata gw dikerjain sama dua manusia ini, nama gw Raina putri Geraldy pnggil aja Raina," ucap Raina mengenalkan dirinya dengan tersenyum ramah.
"Hmmm, aku Aisyah Erita Rahardian panggil aja sesuka kamu, salam kenal ya semoga kita bisa berteman dengan baik," ucap Aisyah tersenyum, ia sangat nyaman bertemu dengan Raina dan teman temannya.
"Iya Aisyah seneng dapet temen baru, tau gak Ais? gw tuh bosen ngeliat mereka berdua terus gak ada variasinya,"curhat Raina terkekeh ia sengaja menggoda kedua sahabatnya untuk membalaskan keisengan mereka.
"Ohh gituya, awas lo ya nyari nyari kita yuk pindah Zar," ucap Lala meneteng tasnya berniat pergi mencri tempat lain.
"Lo yakin mau pindah, bangku aja penuh semua ogah ah gw males," ucap Zara.
"Ih Zara kan ceritanya kita mau ngambek gitu terus dicegah sama Raina biar gak jadi pindah gak pernah nonton sinetron nih jadinya kudet," ucap Lala gemas.
"Jelaslah gw mah bukan sinteron lovers, lo kebayakan nonton sinetron sih jadinya jiwa jiwa drama sinetron lo tersalurkan di dunia nyata," ucap Zara malas.
Raina menggelengkan kepalanya melihat perdebatan kedua sahabatnya yang amat sangat tidak penting, ia merasakan perutnya keroncongan dan baru ingat ia tidak sarapan karena telat.
"Udah deh kalian mah debat mulu, gw mau ke kantin nih mau ikut gak," ajak Raina berjalan mendahului mereka.
Mendengar kata kantin mata Lala berbinar binar dan berubah menjadi lebih semangat.
"Okeee yukkk kantin dibayarin Raina," ucap Lala semangat menggandeng tangan Zara dan Aisyah.
************
Saat di kantin mereka berempat mengambil tempat duduk lalu memesan makanan dan minuman.
"Aku yang mesen baksonya ya," ucap Aisyah mengajukan diri bergegas menuju kedai bakso Mba Wiwik.
"Lo yang beli jus ya Rain kalo Lala yang bawa bisa abis nyampe sini di minumin sama dia,"ucap Zara sembari melirik Lala yang sedang asik memainkan ponselnya.
"Dasar pemalas, yaudah gw mesen dulu ya,"ucap Raina bergegas menuju kedai jus.
Setelah selesai mengantre jus, Raina membawa empat jus menggunakan nampan sedikit lagi ia sampai di mejanya kakinya tersandung bangku yang berada di dekatnya dan jusnya menumpahi orang yang berada di dekatnya.
Arghhhhh.
Raina tecengang melihat seseorang yang berada di hadapannya ia terus menatap lekat lekat dan merasa tidak menyangka bisa sedekat ini dengan laki laki yang sudah lama ia sukai.
"Ganteng banget gilaaaa," gumam Raina dalam hati.
"Duh kak Fathan maaf gw gak sengaja, gw kesandung bangku jadi kalo mau marah lo marahin aja bangkunya suer gw gak sengaja dan gak ada niatan guyur lo pake jus," ucap Raina panik berusaha mengenap baju Fathan yang sudah kotor terkena tumpahan jus.
Fathan menatap Raina jengah ia memutar bola matanya sebal dan menepis kasar tangan Raina yang ingin membersihkan bajunya.
"Berisik!!! kalo jalan tuh mata digunain buat liat, bangku lo salahin dasar cewe aneh,"bentak Fathan.
Raina tercengang ia fikir selama ini gosip tentang Fathan yang galak dan dingin hanya mitos dan ia merasakan sendiri rasanya dibentak oleh Fathan ia bersumpah pada dirinya tidak akan membuat kesalahan seceroboh ini.
"Yaudah gw minta maaf kak lagian emang bener bangkunya yang salah. kalo tuh bangku gak disitu gw gak akan jatoh dan jusnya gak akan melayang ke lo," ucap Raina terus membela dirinya.
Fathan tidak menggubris celotehan Raina ketika ia melihat sang adik yaitu Aisyah membawa empat mangkuk berisi bakso dengan kesusahan berjalan menghampiri Aisyah dan mengambil alih nampan yang dibawa oleh Aisyah.
"Sini Abang yang bawa, kenapa lo bawa bakso sebanyak ini kalo tumpah kena lo semua gimana lumayankan ini panas," omel Fathan mengambil alih nampan berjaan mengikuti arah Aisyah berjalan ia menatap kesal saat Aisyah berhenti di meja Raina kemudian ia meletakan bakso di meja.
"Lain kali bawa makanan masing masing jangan nyuruh nyuruh,"ucap Fathan.
"Siapa yang nyuruh, kita bagi bagi tugas itu tuh jus yang melayang ke baju lo tugas gw jadi gak usah marah marah mulu nanti cepet tua tau rasa, ntar keriput terus gak ganteng lagi deh," ucap Raina.
Fathan tak menggubris ucapan Raina ia berlalu pergi tanpa melihat Raina dan Raina berjalan kembali menuju kedai jus.
"Ais lo kenal sama kak Fathan? kok dia bisa bantuin kamu dia kan cuek banget terus galak lagi," tanya Zara penasaran.
Aisyah tertawa mendengar perkataan Zara mengenai sikap Abang kesayangannya.
"Dia Abang aku Zar," jawab Aisyah tersenyum.
"Serius kak Fathan Abang lo, pantes aja dia perhatian banget sama lo," sambung Lala yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka.
"Aslinya gak gitu kok La Zar dia tuh baik banget sayang keluarga juga, kalo sama orang asing emang begitu bang Fath," ucap Aisyah menjelaskan sikap asli Abangnya.
Raina datang membawa nampan dengan 4 gelas jus kali ini ia sampai dengan selamat tanpa adegan tersandung dan meletakan gelas gelas tersebut diatas meja.
"Ngomongin apa si asik banget kayanya," tanya Raina mendudukan dirinya di samping Lala.
"Kepooo lo Rain, gw udah laper yuk makan," ucap Lala mengambil mangkuk yang berisi bakso miliknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.......
TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG BERSEDIA MEMBACA KARYAKU YANG RECEH INI DAN BERSEDIA PINDAH LAPAK HEHE, LOVE YOU GAISSSS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Ksian banget bangku yg kena sasaran😂
2022-10-01
0
Pecandu Kopi
gimana
2022-04-05
0
Amelia New
Bagus sekali
2022-03-20
0