" Sa... " tegur Grey..
" Hemmm... iya? ada apa? apa ada yang Mr butuhkan? tanya Nisa dengan sedikit melirik arah sang suami
" Sayaaaaa........
" Saya apaaa?!! ucap Nisa dengan nada sedikit meninggi.
" Astagfirullah Nisa... bikin kaget aja, saya mau bicara sama kamu..ini antara kita, soalnya kita kan sudah menikah walaupun belum tercatat dalam Negara namun saya akan mengurus secepatnya." ucap Grey dengan bersandar di dekat jendela kamar sedangkan Nisa duduk di atas tempat tidur sederhana berhadapan dengan Grey
" Mr Grey.. trus gimana soal restu keluarga Mr Grey, ibu saya juga.. kita sama sekali belum memberi tahu mereka, saya takut akan ada masalah di kemudian hari,walaupun antara kita belum ada rasa cinta tapi, tetap saja saya sudah sah jadi istri Mr Grey" ucap Nisa dengan berani mentap lekat wajah suaminya.
" Nisa, bisa kamu percaya saya.. kita akan hadapi semuanya bersama, entah apa yang akan terjadi nanti asal kamu tahu, prinsipku kalau aku memiliki seorang istri maka saat itu aku sudah berjanji pada Tuhan untuk selamanya dengan nya, memperbaiki dan mempertahankan hubungan kita dengan berbagai cara, dan saling jujur dengan apapun masalah, suka duka kita akan tetap sama-sama, jadi... aku ingin kita sama-sama berusaha menjalankan ibadah ini, sama-sama berusaha saling memiliki, menerima, memberi, saling kasih mulai dari malam ini gimana bersedia?? Perkataan Grey yang panjang kali lebar tanpa rasa ragu Nisa mengangguk.
" Iya Mr... " jawab Nisa singkat dengan senyum manisnya
" Terima kasih, sekarang... kamu bisa tidak panggil saya jangan pake kata Mr.. Mr.. saya suami kamu, oke.. dikantor itu nggak masalah tapi, kalau saat di luar kantor kamu harus panggil aku yang lain gimana?? ucap Grey dengan nada lembut.
" Ba.. baik, kalau gitu Nisa panggil abang??? boleh??? tanya Nisa
" Boleh... abang, nggak masalah... kamu panggil abang Aleek oke??
" Iya.. Abang Leek" ucap Nisa.
" Sekarang pasti kamu cape kan kita istirahat ,kamu di atas kasur biar abang di lantai.. "
" Eeehhh... abang, maaf emang abang nggak mau tidur sama Nisa? maksud Nisa apa abang jijik sama Nisa atau marah? tanya Nisa ragu
" Heeeiiii... nggak.. bukan gitu, takutnya kamu nggak nyaman tidur sama abang, atau kamu yang belum bisa terima kalau abang..
" Abang tidur sama Nisa di atas.. nggak ada di lantai lantaian.. oke? no debat...!!! potong Nisa
Mendengar penuturan Nisa ,Grey yang punya keabiasaan tidur dengab tak memakai baju salah tingkah. Namun gimana lagi udah kebiasaan.
Melihat Nisa yang masih tetap memakai hijap instannya, Grey paham mungkin Nisa belum terbiasa.
" Nis... emmmm
" Kenapa? abang butuh sesuatu?
" Nggak, cuma abang.. punya permintaan
" Hahhh... permintaan? apa? abang jangan macam-macam yaahh.. ini rumah orang !!
Pletak... 💥💥💥
" Awwwsstt.. sakit abang, wmang salah Nisa apa sampe abang jitak Nisa lagi.. ?
" Kamu. mikir apa? abang cuma mau bilang kalau abang kalau tidur biasa telanjang..
" Te.. telanjang, abang mesum yaa??!!!
" Bukan gitu, abang cuma biasa kalau tidur ga pake baju... "
" Ooohhh.. ya udah sok,nggak papa kok itu kan kebiasaan abang.. " ucap Nisa
Akhirnya mereka kini sama-sama di satu tempat tidur yang sama dengan perasaan yang sama, yaitu sama-sama merasakan hal yang berbeda dengan perasaan mereka.
Benar saja Grey menanggalkan bajunya dan kini dia bertelan jang dada.
Nisa yang tidur memunggungi Grey mulai berusaha memejamkan matanya,walau hatinya terasa resah, dia tak tenang karena adanya orang di sampingnya, apalagi berbeda jenis kelamin, Nisa masih mencoba tidur dengan posisi ter nyaman nya,namun usahanya tak berhasil.
Sedang Grey yang tadinya sudah memejamkan matanya merasakan gerakan di temat tidur, membuat dia membuka matanya.
" Nis.. Nisa, kamu nggak bisa tidur? karena ada saya? tanya Grey dan memandang punggung sang istri.
" Bu.. bukan, cuma mungkin Nisa belum terbiasa saja bang... emmm,, abang keganggu yah? kata Nisa namun masih dengan posisi membelakangi Grey
Grey dengan sedikit kuat menarik tangan Nisa menjadi mereka saling berhadapan
" Aaa.... aafftttutttttff" Nisa reflek menjerit karena kaget dengan tingkah Grey,namun dengan cepat Grey membungkam Nisa dengan tangannya
" Sstttttttt... diamlah, kamu perlu penyesuain.. bukan menghindar.. denger, untuk sementara pernikahan kita biar ini jadi rahasia dulu, aku juga perlu waktu untuk menyelesaikan sesuatu,karena aku nggak mau kamu dalam bahaya.. namun mulai saat ini dan selamanya kamu dalam lindungan aku. " ucap Grey memandang dalam ke mata Nisa yang terlihat bulat dan indah.
" I... iya, maaf tadi Nisa munggungin abang... emmm.. abang,apa abang mau minta hak abang sekarang? tanya Nisa ragu dan merasa malu telah mengatakan hal itu
" Emang kamu udah siap.. hemmm?? tanya Grey menggoda Nisa dengan kerlingan mata nya
Nisa dengan menggelengkan kepalanya. Dan Grey melihat hal itu tersenyum lebar
"Kamu sampai saat ini belum lepas hijab kamu aja, aku tau kamu masih canggung dengan ku, tapi..malam ini abang minta ijin boleh..? Nisa mengangguk.. " Biarkan abang memeluk Nisa malam ini.. yah? karena abang nggak tau besok kita tinggal disini bersama atau kita sudah kembali ke Jakarta " ungkap Grey membuat Nisa tersadar jika mereka masih di rumah orang.
" Kalau gitu Nisa ngontrak sendiri aja boleh kan bang, biar abang dateng juga bebas.. maksudnya kalau kita ketemu di luar kantor" ucap Nisa
" Emmmm... kalau itu boleh sih, tapi.. gimana kalau kamu cari satu rumah tempat nya ngvak jauh dari perumahan abang.. gimana? usul Grey
" Emang kalau jauh dari rumah abang kenapa? tanya Nisa melihat kearah Grey
" Kalau ada apa-apa abang cepet dateng,gimana ?
" Nanti kita liat aja deh yaaa... gimana baiknya sekarang Nisa udah ngantuk.. " ucap Nisa dengan nada manja..
" Oke.. kita tidur, biar besok pagi lebih fit.. " ucap Grey
Dan Grey membawa tubuh Nisa masuk dalam pelukannya membenamkan wajahnya di dada bidangnya, dengan sedikit memberanikan diri mengecup pucuk kepalan Nisa yang masih terbalut hijab.
Mereka berdua saling memeluk dan tertidur.Nisa menemukan kenyamanan di sana dan berangsur mengganti dengan mimpi indah. Dan tak beda dengan Grey yang merasakan tubuhnya merasa mulai menemukan kedamaian hati dan ketenangan jiwa, entahlah.. untuk saat ini dia sudah beruntung terhindar dari perjodohan yang dilakukan sang kakek.
Dan bertekad untuk melegalkan pernikahannya bersama Nisa.
.
.
Pagi menjelang adzan subuh berkumandang dan dua manusia yang batu baru menyandang sebagai suami istri itu,masih terasa nyaman dalam kamar sederhana milik Pak Kamal.
Namun suara ponsel milik Nisa yang ternyata sudah terisi daya, membangunkan dua orang yang sedang saling berpelukan., sengan cepat mereka membuka matanya dan Nisa tarasa kaget karena saking Kagetnya Nisa reflek mendorong tubuh kekar Grey
" Aaaaa.... " teriak Nisa dengan mendorong tubuh Grey.
Grey yang masih setengah sadar, belum kumpul juga tenaganya, tubuhnya tetjatuh dari tempat tidur terhempas ke lantai begitu mengenaskan
" Aaawwww....Nisa, apa-apaan kamu..!!! pekik Grey yang sudah jatuh terduduk di lantai
" Mr Grey.. yang apa-apaan peluk Nisa.. " jawab Nisa sambil meletakkan kedua tangan nay menyilang di depan dadanya.
" Nisa Ardina.. saya suami kamu,jadi sah sah saja saya peluk kamu... Awwwsstt kamu ini, pagi-pagi udah nganiaya suami aja
" Su... suami... astagfirullah.. abang maaafff... maafin Nisa... " ucap Nisa dengan wajah yang merasa bersah.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Bzaa
Nisa kdrt nih sama suami
2024-06-28
0
Andika Puput
🤣🤣🤣
2024-03-03
0
Rini Apriyanti
🤣🤣
2022-07-04
0