Mereka berdua sangat bingung apa yang harus mereka lakukan, jangan kan dekat mereka baru beberapa hari kenal dan sekarang mereka harus menikah.
" Maaf bisa saya bicara berdua sebentar" ujar Grey dan di setujui oleh semuanya
Grey membawa Nisa ke ruang tengah dan mereka duduk berhadapan.
" Mr. Grey bagaimana ini, kita kan nggak mungkin menikah..Mr Grey nggak cinta sama Nisa dan Nisa juga baru patah hati.. " ucap Nisa dengan menundukkan kepalanya.
" Dia baru patah hati.. dan aku butuh dia untuk menyelamatkan Angkasa Corp " batin Grey
" Nisa.. begini kamu, cerita sesingkat mungkin kenapa kamu sampai putus dengan kekasih kamu? Tanya Grey
" Emmm... orang tuanya nggak setuju,karena saya dianggap morotin anaknya padahal nggak pernah Nisa kayak gitu" jelas Nisa singkat
" Nisa maaf, saya mau tanya..kamu percaya saya? Nisa dengan mantap menganggukan kepalanya
" Nis, saya pun punya masalah.. dan kakek memaksa saya untuk menikah dengan anak dari kawan nya dan setelah Alex menyelidiki ternyata dia mau mengambil alih aset Angkasa dan itu atas suruhan Simon, saya nggak mau hasil kerja keras ayah juga kakek jatuh ke tangan yang salah, maka dari itu... saya butuh dukungan dari kamu, jadilah istri saya.. selamanya.. kita belajar saling mencintai secara perlahan gimana? tanya Grey pada Nisa
" Tapi, Nisa.. kan belum kenal...
" Anggap kita nikah karena ta'aruf bukan karena di grebek.. " ucap Grey lebih santai
" Kita nikah agama dulu, serelah kita rasa tepat untuk bilang ke keluarga kita, aku akan sah kan dimata negara ,atau setelah kita di jakarta kita diskusikan lagi, gimana.. ?? ucap Grey dengan pandangan memohon
" Mr Grey yakin?? tanya Nisa dengan memicingkan matanya
" Bismillah yakinn.. niat kita baik, Insyaallah Allah permudah semuanya" ucap Grey dengan tatapan lembut
" Ba.. baiklah..." jawab Nisa dengan senyum kikuk
" Oke kita balik ke depan " ucap Grey dan mereka kembali ke tempat dimana pak Kamal dan para warga berkumpul
Grey menyampaikan mereka akan menikah menurut adat setempat...
Dan tak butuh waktu lama, sebelum subuh.. Grey telah mengucap janji suci sebuah pernikahan sederhana di lakukan di pondok milik Keluarga Pak Kamal.
Wajah Nisa terlihat sendu karena tadi selama ijab Qobul Nisa menagis karena mengingat kedua orang tuanya.
" Nisa.. sudah,jangan menangis... semua yang berlaku di muka bumi ini sudah di gariskan Allah dan sebagai manusia kita hanya bisa berikhtiar supaya ketentuan Allah yang kita anggap tak baik menjadi baik, nak... Ibu liat nak Aleek orang yang baik walaupun terkesan garang." ucap Ibu Mae
" Iya bu.. cuma kayaknya Nisa sangat salah.. karena menikah tanpa mak tau " ucap Nisa menangis di pelukan bu Mae
" Sekarang kita sholat subuh, berdoa dan mohon ampun pada yang maha kuasa.. " ucap Bu Mae
Setelah sekian lama mereka sudah selesai sholat, Bu Mae dan juga Nisa sedang sibuk menyiapkan sarapan didapur.
" Assalamualaikum " terdengar suara salam terdengar dari luar rumah
" Wa'alaikumsalam " jawab mereka
Bu Mae langsung menuju depan rumah ternyata warga desa yang ronda semalam
" Bu Mae, pak Kamal ada.. kami ma yg ngasih tau kalau tanggul kali sebelah selatan jebol terus akses jalan ke desa ini terputus." ucap Salah satu warga
" Astaghfirullah ,sebentar.. nah itu pak Kamal " ucap Bu Mae melihat Pak Kamal turun dari mobil milik Grey
" Ada apa ini? tanya Pak Kamal saat mau masuk ke dalam rumah.
" Ini pak, tanggul selatan Jebol dan juga jalan terputus akses jalan kita keblokir karena longsoran tebing juga pak Kamal" lapor salah satu warga.
" Astagfirullah, nak Aleek sebaiknya kalian hubungi orang rumah ,kasih tau kalau.. kemungkinan kalian akan beberapa hari disini" ucap Pak Kamal dengan memandang Nisa juga Grey
" Tenang pak, nanti saya kabari.. " ucap Grey denga cepat
" Mr Grey.. tolong kasih tau tuan Alex dan bilang sama Jane saya sama Mr Grey" ucap Nisa
Grey akhinya mencoba menghubungi Alex namun jaringan internet terganggu.
Akhirnya Grey menulis pesan untuk Alex.. jadi, jika sewaktu-waktu sinyal nya ada langsung terkirim otomatis.
"Para pengungsi sudah ada di barak pengungsian kan? tanya Pak Kamal
" Sudah pak, warga yang lain juga masih ikut mengefakuasi " jawab salah satu warga
" Baiklah, mendingan kalian langsung ke lokasi, teus data semuanya.. nanti saya nyusul" tukas pak Kamal.
Akhirnya warhga mengikuti intruksi pak Kamal,sebelum kelokasi banjir Pak Kamal dan juga Grey sarapan .
" Sarapan dulu, trus kalian istirahat ..bapak yakin kalian belum tidur kan? kata pak Kamal
" Nisa saja tidur Sa, biar saya ikut Pak Kamal ke barak. " ucap Grey.
" Tapi... aku juga ikut kalau kalian semua kesana, Nisa takut.. "ucap Nisa dengan wajah yang khawatir.
" Ya udah kalian sarapan dulu kalau gitu" ucap Bu Mae.
Mereka akhirnya sarapan bersama, Nisa dengan cekatan menyiapkan sarapan untuk Grey sebagai seorang istri tentunya.
" Kamu yakin mau ikut ke pengungsin? tanya Grey saat di mereka di dapur.
" Emmm.. yakin,kenapa Mr? tanya Nisa dengan sedikit melirik arah sang suami
" Ya udah, saya ke pengungsian dulu sama Pak Kamal " ucap Grey dan melangkah ke arah luar.
Tak lama Nisa dan bu Mae menyusul, saat mereka keluar rumah ternyata Grey dan pak Kamal masih di halaman rumah .
" Lho belom berangkat pak..?? tanya bu Mae melihat Grey dan juga pak Kamal sedang bongkar bagasi mobil Grey.
" Mr Grey lagi ngapain? tanya Nisa melihat kearah Grey yang memegang sebuah tas, seperti peralatan medis.
" Alhamdulillah pak, ternyata saya bawa... soalnya sudah lama saya nggak pernah bongkar bagasi." bukannya menjawab pertanyaan Nisa malah masih ngobrol dengan Pak Kamal.
"Orang aku nanya malah di kacangin.. ngeselin" gumam Nisa melihat tingkah Grey yang ngeselin menurut Nisa.
Akhirnya mereka pergi bersama ke pengungsian,medan yang lumayan curam dan licin membuat mereka sangat berhati-hati.
Sampai di pengungsian ternyata sudah ada yang mulai mendata dan mengefakuasi penduduk.
Ada penduduk yang terluka sedang di tangani oleh seseorang seperti dokter desa.
" Permisi, ini. bapak nya kenapa? tanya Grey saat melihat tubuh bapak itu penuh luka.
" Bapaknya kena runtuhan rumahnya pak, karena longsor. " ucap orang yang sedang Mencob menangani lukanya.
" Persediaan obat di balai kesehatan sekitar sini banyak tidak? tanya Grey masih bertanya-tanya
Namun wajah orang yang diajak ngobrol Grey berubah kala Grey terus bertanya pada nya.
" Maaf anda siapa ya? kalau anda tidak berkepentingan mendingan diam saja" ucapnya sinis
" Saya ingin bantu, tapi.. saya tak tau obat apa saja yang tersedia..? baiklah ,boleh saya minta tolong berikan saya obat.. yang saya tuliskan jika tersedia..
Akhirnya Grey menulis daftar obat yang di butuhkan.
" Ini daftar obat yang saya butuhkan, dan ini identitas saya.. " Grey menyerahkan sebuah identitas diri nya dan juga lembaran kertas ke team medis.
" Oh... maaf Dr. Grey.. kami akan siapkan" ucap orang itu dan menyerahkan sebuah kartu pada Grey.
Grey mulai membuka tas yang dia bawa dan Nisa yang melihat sang boss dan sekaligus suaminya dengan ekspresi terkejut dan melihat sisi lain seorang Mr Grey yang terlihat ramah dan penyayang.
Nisa dan Bu Mae membantu di dapur umum dengan relawan untuk masak menu makan siang para pengungsi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
moemoe
Ya ampuun sholat subuh pun lg gk smpat?
2022-10-18
0
moemoe
😂😂😂
2022-10-18
0
moemoe
Apa hub ny sama nyelamatin angkasa corp?
2022-10-18
0