#12

Saat di pantri ternyata disana ada Jihan yang sedang membuat sesuatu,dengan senyum ramahnya Nisa arahkan pada Jihan namun tanggapan Jihan sangat sinis.

Jihan langsung berlalu begitu saja keluar dari pantri tanpa mengucapkan sepatah kata pada Nisa, hanya tampang sinis nya yang melekat di wajah nya.

" Mbak Nisa kenapa? tanya seseorang mengagetkan Nisa

" Astagfirullah.. mba sampe Nisa kaget, itu aku liat Jihan.. dia kan cantik masak senyum dikit aja pelit banget.. " ucap Nisa dengan mengaduk aduk kopi nya

" Lahhh.. mbak Nisa nggak tau apa, mbak Jihan itu mah pelit segalanya.. senyum yang gratis aja dia pelit... hehehe" ucap salah satu OG kantor Angkasa Corp

" Huss..mba,nggak boleh gitu.. mungkin dia nggak punya stock senyum.. hehehe " balas Nisa dengan ucapan yang tak kalah mengundang tawa

" Lahhh... mbak Nisa bisa guyon juga toh..?? kata mbak Moona OG itu

" Mbak Moona orang mana, kok logatnya jawa? saya Jogja loh.. " ucap Nisa dengan meletakkan gelas kopi di nampan.

" Yahhh.. saya solo mba, oalah ternyata kita satu frekuensi yo.. mbak.. hihihi" ucap Moona dengan nyengir kuda.

" Yo wes aku anter minuman buat Mr Grey, takut nanti macan nya ngamuk.. " kata Nisa membawa nampan keluar ruang pantri.

" Selamat menjinakkan macan mba, awas di cakar.. awwww..." teriak Moona dengan guyonannya.

.

.

.

Tok tok tok

"Masuk.. " teriak dari dalam ruangan itu

"Maaf Mr. Grey.. ini. kopinya... " Nisa meletakkan kopi buatannya di meja kerja Grey

Tasya memandang Nisa tak percaya kalau Nisa dengan lancang membuat kopi buat Grey.

" Siapa yang suruh kamu bawa kopi buat saya,kan saya nyuruh kamu buat OG yang buat kopi yang biasa saya minum." ucap Grey dengan tatapan tajam.

" Maaf Mr. Grey.. dari tadi saya telpon ruang pantry tapi, nggak ada yang jawab.. akhirnya saya inisiatif buat kopi untuk Mr Grey dan memang ternyata mbak Moona lagi di kamar mandi lagi sakit perut, jadi saya deh yang buatin... kalau Mr Greya anggap saya lancang maafin saya, kalau Mr Grey khawatir saya racunin Mr Grey saya tidak keberatan kalau saya harus lebih dulu cicipin itu. kopi" ucap Nisa nyerocos tanpa henti

" Stop.. kak Tasya bisa kembali ke meja kerja kakak , dan kamu tetap disini buat buktikan omongan kamu" ucap Grey menunjuk Nisa dengan tatapan tajam nya.

" Baik Mr Grey.. " jawab Tasya

" Ba-baik Mr Grey.. " jawab Nisa juga dengan suara terbata.

Setelah Tasya keluar ruangan itu Grey menatap Nisa dengan intens, membuat Nisa salah tingkah.

" Kamu mau buktikan dengan cara apa kalau kamu nggak ada racun dalam minuman saya?

Tanya Grey dengan melirik Nisa dengan senyum samar

Terlihat jelas dari wajah Nisa yang sedang merasa takut dengan sikap dingin Grey.

Grey melangkah ke arah sofa dan duduk mengambil sebatang rokok nya dan meletakkan kakinya yang panjang di meja depan sofa itu.

" Ayo..!! kamu buktikan yang kamu bilang tadi kesaya, dengan cara apa kamu buktikan ke saya.? Grey melihat wajah ketakutan yang ada dalam Nisa sekarang

" Mr Grey maaf, kalau saya lancang.. cuma kalau saya buktikan berarti saya harus...

" Saya bilang lakukan apa yang bisa kamu perbuat untuk buktikan kata-kata kamu!! bentak Grey tiba-tiba membuat Nisa kaget

" Ihh.. macan!! " gerutu Nisa lirih

" Apa kamu bilang??? teriak Grey

Grey dengar gerutuan Nisa bukan marah sebenarnya namun Grey tak tau ingin sekali mengerjai Nisa..yang terlihat menggemaskan di hadapannya

" Iya saya buktikan apa kata-kata saya.. " ucap Nisa tak kalah galaknya sekarang membuat Grey tersenyum dengan tingkah Nisa

Nisa melngkah mendekati meja Grey dan mengambil cangkir yang berisi air kopi buatannya dan mencicipi kopi itu langsung menyesapnya dengan cankir tersebut.

Grey melihat tingkah Nisa dan menggeleng gelengkan kepalanya

" Begitu cara kamu membuktikannya pada saya? tanya Grey dan diangguki Nisa cepat, dan mengambil cangkir yang sama dengan yang disesap Nisa tadi

Grey melirik Nisa dengan wajah yang tertunduk.

" Nisa.. tadi dimana kamu minum kopi ini? tanya Grey dan sontak membuat Nisa mendongakkan kepalanya dan dengan wajah yang bingung dengan pertanyaan yang di ajukan Grey

" Tadi dimana kamu minum kopi ini, coba tunjukkan !! " ucap Grey lagi menyodorkan gelas berisi kopi tadi.

Nisa dengan cepat menunjukkan sisi bekas dimana dia tadi meminum air itu.

Tak disangkan Grey pun minum dari sisi yang sama dengan tempat yang Nisa minum. Nisa kaget dengan tindakan Grey,

" Mr. Itu kan bekas sa..

" Saya tau ini bekas bibir kamu minum, kenapa? kamu keberatan? tanya Grey dengan sedikit membungkuk dan mendekatkan Wajahnya di depan Nisa.

" Emmmm.. anu bu.. bukan gitu, cuma itu belas bibir saya.. apa Mr Grey nggak jijik? tanya Nisa memberanikan diri untuk bertanya hal yang menurutnya konyol

" Not bad.. selagi itu bekas bibir kamu, bukan bibir Moona " jawab Grey dengan santai dan kembali duduk di kursi kebesarannya

Sementara Nisa dibuat melongo dengan jawaban Grey barusan. tanpa sadar Nisa meraba bibirnya dan sialnya Grey melihat tingkah Nisa itu.

" Kenapa Nisa, mau secara langsung.. kamu rasain bibir saya..?? " ucap Grey mengarahkan wajahnya pada Nisa dengan senyuman devilnya.

" Mesum...!! seru Nisa dengan lantang mengatakan bahwa boss besarnya itu mesum

" Hahahaha... Nisa.. Nisa.. mulai hari ini, kamu yang bikin Kopi buat saya dan.. jangan lupa kamu cicipi dulu di depan saya..baru saya mau minum" tawa Grey menggema dan mengatakan hal yang tak di sangka Nisa membuat dirinya syok

" Hahhh.. Mr Grey mau saya buat kopi tiap hari buat Mr Grey, trus saya harus cicipi kayak tadi, dan Mr Grey baru mau minum jika saya sudah cicipi dulu, setiap hari?? yang bener saja Mr Grey.. berarti setiap hari...

" Setiap hari secara nggak langsung kamu dan saya ciu*an dengan tak secara langsung,itu faktanya Nisa Ardina...?!! ungkap Grey membuat Nisa tercekat kaget karena mendengar ucapan Mr Grey yang tak lain adalah boss nya, mengatakan hal yang absurd menurut Nisa

" Hahhh... heiii....Mr Grey bisa nggak kalau ngomong jangan mesum gitu, trus ngapain coba Mr Grey ngomong nya kencengnya kaya pake toa musholla, apa coba tujuannya?? biar orang tau kalau kita...

" Kita apa?? kita nggak lakuin apapun lho...kamu jangan mengada ada Nisa, kamu cuma punya tugas istimewa yaitu membuatkan saya kopi itu aja..udahlah kembali bekerja, nanti apa kata Kak Tasya kalau kamu lama-lama di ruangan saya " ucap Mr Grey tanpa merasa salah sama sekali dengan ucapannya.

Akhirnya Nisa keluar dari ruangan Grey dengan kesal dengan tingkah boss nya itu..

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ria Syifa Ahmad

Ria Syifa Ahmad

judul ke 3,,,,serrrruuuuuuu walo tak lari dri drma pernikahan LIKE MORE,,,semangat kk othor syang🥰🫰

2024-05-12

0

Neulis Saja

Neulis Saja

grey, kalau cinta kenapa tdk ajak nikah aja biar pacarannya jadi halal ?

2024-03-30

0

Aqella Lindi

Aqella Lindi

suka cerita ny

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 #1
2 #2
3 #3
4 Nisa dan Jane
5 Escort Girl
6 Mabuk
7 Perkenalan
8 Hari pertama kerja
9 Bertemu Dia
10 Masalah
11 #8
12 #9
13 #10
14 #11
15 #12
16 #13
17 #14
18 #15
19 #16
20 #17
21 #18
22 #19
23 #20
24 #21
25 #22
26 #23
27 #24
28 #25
29 #26
30 # Making Out of Absurd
31 Daftar Kandidat Tunangan
32 # Cemburu??
33 #Tolak Perjodohan
34 # Belanja
35 # Bertemu
36 # Jujur Pada Jannah
37 # Pindah ke Apartement
38 # Jujur
39 Permohonan Maaf dari Othor...
40 # Mengundurkan Diri
41 # Meninggalkan
42 Memulai hari Baru.
43 # Siapa Grey?
44 #Mendadak Pulang
45 # Bertemu Ayah Mertua
46 # Menikah kembali
47 # Pulang ke Rumah
48 #YDK & YDS
49 #Rencana buat Klinik
50 # Bapak yang Beli tanah
51 # Bayar pake Dollar
52 #Jagung Afrika
53 #Usaha baru
54 #Rencana Baksos
55 # Mendadak jadi jutawan
56 # Baksos
57 # Siapa dibalik Insiden Nisa??
58 # Pesugihan
59 # Sahabat kok Gitu
60 #Pembukaan Pabrik
61 #Jhon si kambing Nisa
62 # Wati
63 # Wati Pingsan
64 # masih Ngambek
65 # Baikan
66 #.Jannah Dilamar
67 #Gara-gara Mangga Muda
68 # Penolakan Grey
69 # Tak Terduga
70 # Cari Gaun pengantin Jannah
71 # Jannah Gagal Nikah
72 # Hasil Test Pack
73 # Delapan bulan Kemudian
74 # Keputusan Grey
75 # Perpisahan Sementara
76 # Mengikuti Permainan
77 # Nisa Pingsan
78 # Menyusun Rencana
79 #Ke Jakarta
80 # G'V ARDINA Company
81 # Bertemu Maria
82 # Masuk RS
83 # Rawat Inap
84 # Grey Datang
85 # Suka Apem nggak suka naga api
86 # Menemukan Bukti kejahatan
87 # Kedatangan Pemilik G'V ARDINA Company
88 # Berdamai dan Bahagia akhir cerita
Episodes

Updated 88 Episodes

1
#1
2
#2
3
#3
4
Nisa dan Jane
5
Escort Girl
6
Mabuk
7
Perkenalan
8
Hari pertama kerja
9
Bertemu Dia
10
Masalah
11
#8
12
#9
13
#10
14
#11
15
#12
16
#13
17
#14
18
#15
19
#16
20
#17
21
#18
22
#19
23
#20
24
#21
25
#22
26
#23
27
#24
28
#25
29
#26
30
# Making Out of Absurd
31
Daftar Kandidat Tunangan
32
# Cemburu??
33
#Tolak Perjodohan
34
# Belanja
35
# Bertemu
36
# Jujur Pada Jannah
37
# Pindah ke Apartement
38
# Jujur
39
Permohonan Maaf dari Othor...
40
# Mengundurkan Diri
41
# Meninggalkan
42
Memulai hari Baru.
43
# Siapa Grey?
44
#Mendadak Pulang
45
# Bertemu Ayah Mertua
46
# Menikah kembali
47
# Pulang ke Rumah
48
#YDK & YDS
49
#Rencana buat Klinik
50
# Bapak yang Beli tanah
51
# Bayar pake Dollar
52
#Jagung Afrika
53
#Usaha baru
54
#Rencana Baksos
55
# Mendadak jadi jutawan
56
# Baksos
57
# Siapa dibalik Insiden Nisa??
58
# Pesugihan
59
# Sahabat kok Gitu
60
#Pembukaan Pabrik
61
#Jhon si kambing Nisa
62
# Wati
63
# Wati Pingsan
64
# masih Ngambek
65
# Baikan
66
#.Jannah Dilamar
67
#Gara-gara Mangga Muda
68
# Penolakan Grey
69
# Tak Terduga
70
# Cari Gaun pengantin Jannah
71
# Jannah Gagal Nikah
72
# Hasil Test Pack
73
# Delapan bulan Kemudian
74
# Keputusan Grey
75
# Perpisahan Sementara
76
# Mengikuti Permainan
77
# Nisa Pingsan
78
# Menyusun Rencana
79
#Ke Jakarta
80
# G'V ARDINA Company
81
# Bertemu Maria
82
# Masuk RS
83
# Rawat Inap
84
# Grey Datang
85
# Suka Apem nggak suka naga api
86
# Menemukan Bukti kejahatan
87
# Kedatangan Pemilik G'V ARDINA Company
88
# Berdamai dan Bahagia akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!