Akhirnya Nisa keluar dari ruangan Grey dengan kesal dengan tingkah boss nya itu..
" Nis... Nisa, kamu kenapa? tanya Tasya dengan memicingkan matanya penuh tanya
" Ehhh.. kak, nggak papa.. oh ya.. aku sama Mr Grey aja yah kak ke Bogor nya ? tanya Nisa msngalihkan pembicaraan
" I.. iya, kenapa ? kamu harus siap-siap Nisa..Mr Grey orangnya nggak bisa lama nunggu " ucap Tasya mengarahkan Nisa
" Iya kak, ini aku lagi siapin apa yang harus aku bawa.. " ucap Nisa dengan memasukkan kebutuhan untuk dia meninjau proyek.
Beberapa saat kemudian Grey dengan santai keluar dari ruangannya.
" Nisa.. kita berangkat..!! ucap Grey langsung berjalan dengan cepat ke arah lift
" Nisaaaa... cepat..!!! teriak Grey saat di depan lift
" Iyaaaa....!! teriak Nisa "kak aku berangkat.. " pekik Nisa dengan sedikit berlari menghampiri sang boss.
Nisa juga Grey masuk dalam Lift namun mereka bersamaan dengan Simon juga Jihan masuk lift juga.
" Wiihhhh... sekretaris baru, mau di bawa kemana? kelihatan nya kalian sangat dekat yaa?? ujar Simon melihat hal yang tak biasa dengan apa yang dilakukan sang sepupu
" Maksudnya apa? tanya Grey memicingkan matanya penuh selidik
" Yahhh.. seorang Mr. Grey yang biasanya cepat menghindar jika berdekatan dengan seorang wanita,kenapa sekarang lain yaa....apalagi dibilang sekretaris baru" sindir Simon
" Apa salahnya, dia anak buah gw.. dan itu bukan urusan lo... ngerti !! bentak Grey yang kesal karena memang dia tak sadar akan dirinya yang begitu dekat dengan Nisa.
Ting
Grey cepat keluar dari lift dan dengan langkah lebar dia berjalan
" Nisa cepat...!! teriak Grey dengan masih berjalan begitu saja
" I.. iya..!! seru Nisa yang tersadar dari lamunannya
Dia segera menyusul sang boss yang sudah masuk dalam mobilnya.
" Masukk...!!! bentak Grey
Brakk
Pintu mobil mewah Grey di banting begitu saja, karena kesal dengan perkataan sepupunya tadi.
Nisa masuk dalam mobil itu dan duduk di kursi penumpang samping Grey dia langsung memasang Seatbelt nya.
Benar saja kata kata Simon membuat Grey geram dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ,Nisa yang merasakan tubuhnya nya menegang karena rasa ketakutan dengan kelakuan Grey, jalan umum yang ramai di jadikan arena balap untuknya.
Mobil mewah milik Grey membelah jalanan yang padat,Nisa yang dilanda ketegangan karena ulah Grey. Tiba-tiba terisak.
" Hiks.. hiks.. " tangis Nisa pecah dan Grey melihat Nisa yang menangis menurunkan kecepatannya.
Dan masih jelas terdengar isakan Nisa dan akhirnya Grey menepikan mobil nya dan berhenti.
" Nisa.. Nis.. " panggil Grey dan menyentuh bahu Nisa yang bergetar.
Nisa merasa ada yang menyentuh bahunya lama lama membuka matanya yang sedari tadi terpejam karena takut.
" Hiks.. hiks... kalau Mr Grey mau mati, mati aja sendiri.. jangan bawa-bawa saya, karena saya masih pengen hidup.. pengen buat ibu bahagia,pengen kasih tau sama orang sombong itu aku bisa hidup tanpa anaknya, aku bisa sukses tidak tergantung sama anaknya itu..!! " omel Nisa dengan masih menangis sesegukan
" Aaaaagghhhh... " Grey dengan nada kesal memukul mukul stir mobilnya.
" Mr Grey kenapa sih, kalau marah mendingan banyak istighfar bukan malah ngajak saya adu nyawa, saya masih pengen hidup..!!!" bentak Nisa dengan masih memasang wajah kesalnya
" Huftttt... oke.. oke.. sorry, saya tadi kelepasan " ucap Grey menoleh ke arah Nisa
" Pasti kebiasaan kan? kalau bukan kebiasaan itu nggak. mungkin kayak tadi, Mr Grey itu cocoknya jadi joki balap.. " ujar Nisa mencebikkan bibirnya
Grey mendengar penuturan Nisa dia hanya geleng kepala dan segera mengambil botol air mineral di sampingnya dan menyerahkan ke arah Nisa.
" Minum dulu, maaf tadi..saya bikin syok kamu" ucap nya meminta maaf karena mungkin Nisa tak pernah merasakan hal tersebut
" Maaf maaf maaf, bikin spot jantung aja.. " Nisa terus saja ngedumel namun Grey menganggapi dengan biasa.
Melihat botol minum yang di pegang Nisa masih terbuka dan masih ada setengah botol Grey langsung Merebutnya dari tangan Nisa
" Eeeehhhh... kebiasaan deh, tadi pagi kopi sekarang air mineral.. besok apa lagi..?? omel Nisa dengan memanyunkan bibirnya
" Besok besok bibir kamu yang saya cicipin" tukas Grey dengan menarik sedikit bibir nya tersenyum jahil.
" Dasar mesum..!!! umpat Nisa.
" Hahahaha... udah lah, kita harus cepat sampai lokasi" ucap Grey dan mulai melajukan mobil mewah nya dengan kecepantan normal.
Grey melirik kearah Nisa yang ternyata diam diam dia memejamkan mata, dan Grey melihat nya tersenyum manis.
Selama tiga jam mereka sampai di daerah cipanas puncak ,mereka sampai di kawasan perkebunan teh dan juga perkebunan pinus.
Sampai di depan sebuah rumah sederhana Grey menghentikan mobilnya.
Grey melepas Seatbelt nya dan membuka pintu mobil namun dia menegok Nisa ternyata dia masih tertidur dengan nyenyak.
" Astaga.. dia masih molor,enak banget yaa.. kayak nyonya besar rupanya.. " gumam Grey lirih.
" Nis.. Nisa... Nisa.. Nisa Ardina..!! pekik Grey
" Iya.. saya... " Nisa langsung membuka matanya dengan sempurna karena mendengar teriakan Grey di dekat kupingnya.
" Aishhhttt...Mr Grey, bisa nggak kalau manggil tuh biasa aja, nggak usah pake ngegas...!! protes Nisa dengan mencebikkan bibirnya
Pletak..
" Awwshhh.. " pekik Nisa memegangi keningnya yang disentil oleh Grey
" Dari tadi saya bangunin kamu, bukan main.. kamu tuh kaya nyonya besar.. tidur terus sementara gw ngupirin lo.. " ucap Grey sembari membuka pintu mobil
" Cepat turun..!! seru Grey ngelongok Nisa yan masih dalam keadaan sadar nggak sadar
" Iyaaa... sabar...!! jawab Nisa dan lekas membuka Seatbelt nya dan menyusul bos nya keluar mobil
Saat Nisa keluar ternyata Grey sedang berbicara pada seseorang.
" Nah.. Pak Kamal ,ini sekretaris saya Nisa Ardina " ucap Grey dengan menarik tubuh Nisa sedikit lebih dekat dengannya.
" Nisa.. pak.. " ucap Nisa memperkenalkan diri dengan ramah.
"Kenalkan nak Nisa saya Pak Kamal dan ini istri saya Maemunah..." ucap pak Kamal memperkenalkan istrinya juga
" Bagaimana pak apa kita bisa langsung bisa tinjau lahannya. " ucap Grey dan di setujui Pak Kamal
Pak Kamal adalah sesepuh kampung BG ( wilayah tersebut karangan othor) ,jadi semua penduduk sekitar banyak yang segan dengan pak Kamal.
Saat sampai di lahan, mereka melihat sebuah lahan yang luas diantara kebun pohon pinus dan seberangnya ada tanah pertanian masyarakat daerah tersebut.
Rencananya Angkasa Corp akan membangun sebuah resort mewah dengan pemandangan yang indah dan juga akan berdiri disana sebuah agro wisata sebagai daya tarik tersendiri dan tak jauh dari sana ada sebuah air terjun menambah pesona keindahan alam pedesaan.
" Bagaimana nak Aleek dengan lahannya? tanya Pak Kamal dengan berjalan beriringan
" Saya tertarik dengan lahan ini pak, dan seminggu lagi Insyaallah saya akan kesini dengan asisten saya juga pengacara saya untuk penandatanganan surat jual peli dan dihadapan notaris. " ucap Grey
Pak Kamal memanggil Grey dengan namanya yaitu Aleek.
Mereka barjalan beriringan menuju rumah pak Kamal, namun saat Grey melihat ke samping tak ada sosok Nisa dan menoleh ke belakang ternyata, Nisa sedang kesusahan melangkah.
" Nisa.. kamu kenapa? " tanya Grey namun tak ada jawaban dari Nisa
Grey segera menghampiri Nisa dengan cepat.
" Nisa.. kamu kenapa? tanya Grey saat sampai di depan Nisa yang sedang jongkok.
" Hahh.. Mr Grey nggak liat, sepatu Nisa haknya copotttttttt... " ucap Nisa mengarahkan sepatu high heel nya yang sudah rusak dengan mata yang sudah berkaca kaca
" Astaga, lagian kenapa pake sepatu begitu sih..ini keproyek bukan pergi kepesta.. " omel Grey dengan mencopot sepatu Nisa yng sebelah
Dakkkkk. 💥
" Mr Grey.. kamu apain sepatu sayaaaa... oh.. my God...!! sepatuku...!! pekik Nisa melihat sepatu satu-satu nya yang layak pakai di rusak oleh Grey.
"Yang satu udah patah.. ngapain yang satu masih tinggi yang satunya udah ceper.. kamu mau jalan kaya orang pengkor..?? ucap Grey dengan santai
" Tapi, ini sepatu Nisa satu-satu nya..!! teriak Nisa dengan memandang sepatunya yang sudah ceper
" Besok saya beliin.. sekarang pakai sepatu kamu, lain kali kalau saya ajak kamu ke proyek jangan sampai pakai sepatu begituan, pake yang seharusnya kamu pakai " ucap Grey menyuruh Nisa mamakai sepatunya.
" Iya.. laen kali Nisa pake sendal jepit aja dari pada di rusakin lagi " balas Nisa..
Namun Grey tak menghiraukan omongan Nisa.
" Wahhh.. kenapa istrinya Nak Aleek? tanya Pak Kamal
" Istri?? ohhhh... maksud bapak Nisa, dia hnya sekretaris saya pak, nggak lebih.. " ucap Grey.
Akhirnya mereka kembali ke rumah pak Kamal.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Bzaa
yakin gak lebih leek? 😉
2024-06-28
0
Alesha Zhafira
kerja kalo nyolot ke bos gak sampek sehari wes di keluarin, mana bawahan berani bentak ke atasan. hem... cuma novel yg ada ky gt.
2022-07-23
2
Sri Widjiastuti
sdh nglamun berapa kali sih?? nisa2
2022-06-22
0