Setelah menyelesaikan membantu di dapur umum,Nisa membawa sebungkus menu makan siang untuknya dan Grey.
" Dr. Nita silahkan istirahat dulu makan siangnya sudah tersedia disana, dan Dr. Grey ini makan siang anda.. " ucap Nisa dengan wajah yang sudah lelah duduk di samping Grey
Nisa membuka bungkusan nasi itu dan juga membuka botol air mineral.
" Kamu udah makan? tanya Grey pada Nisa
" Bagaimana saya mau makan, sedang anda masih sibuk memeriksa para pengungsi " ucap Nisa dengan bibir yang manyun
" Oke.. kita makan, yuk...!! " ucap Grey akhirnya.
" Mr Grey cuci tangan dulu disana, kita makan disini.. " ucap Nisa dengan menunjuk kearah tempat cuci cuci.
Grey segera beranjak ke arah tempat yang di tunjuk untuk cuci tangan.
" Dr Grey mana, dia belum makan lho... " ucap Dr Nita duduk dekat dengan kursi Nisa
" Lagi cuci tangan, ini sudah saya ambilkan buat Dr Grey juga. " mengarahkan telunjuknya ke makanan di depannya.
Grey mengambil kursi kosong dekat Dr Nita dan meletakkannya di sisi lain Nisa.
" Ini... makan, ini minumnya... mau kopi nggak ? tanya Nisa menawarkan kopi seingat Nisa dia belum membuatkan Grey kopi.
" Memang ada, kalau ada setelah makan yaa..?? ucap Grey menggeser Nasi bungkus di hadapannya di tengah-tengah antara Nisa dan Grey
" Mau aku suapi atau makan sendiri? tanya Grey berbisik pada Nisa.
" Hahhh... Nisa bisa makan sendiri, masih punya tangan yang sangat baik fungsinya" jawab Nisa
Grey tersenyum manis mendengar penuturan Nisa yang terdengar sinis, namun membuat Grey tersenyum lebar.
" Oke..nyonya Hermawan... " cicit Grey menggoda Nisa.
" Lho.. kenapa kalian sebungkus berdua, emang kenyang Dr. Grey? tanya Nita melihat Nisa dan Grey makan sebungkus berdua
" Alhamdulillah kenyang " jawab Nisa cepat.
Grey yang mendengar penuturan Nisa hanya tersenyum simpul
Setelah mendengar jawaban Nisa ,Nita tak bertanya apapun lagi namun masih mencuri curi pandang ke Grey yang dengan tenang makan bersama Nisa.
setelah selesai makan siang Mereka Nisa dengan cepat membuat kopi buat Grey.
" Mr. ini kopinya.. sesuai jadwal seperti biasa" ucap Nisa dengan meletakkan gelas kopi di atas meja.
" Ok.. makasih, sebentar kamu duduk dulu, saya lagi nulis resep tanggung. " ucap Grey dan Nisa hanya menurut dan duduk disamaping Grey
Setelah selesai dengan tulis menulisnya Grey memandang Nisa yang meletakkan kepalanya di atas meja di ganjal dengan kedua tangannya
" Sa... Nisa, kamu istirahat di rumah saja sama Bu Mae, saya juga nanti sore balik ke rumah Pak Kamal. " ucap Grey mengelus kepala sang istri yang terbalut hijab instan yang dia pinjam dari bu Mae
" Hemmm... nggak usah, ibu sama pak Kamal juga masih disini, aku nggak enak di rumah orang sendiri.., oh iya kopinya diminum mumpung belum dingin" ujar Nisa dengan kepala mengarah memandang Grey
" Udah teaster?? tanya Grey
" Hahhhh... harus?? nggak bakal Nisa racun, kalau Nisa racun itu mah sama aja membuat Nisa jadi Janda tau... " jawab Nisa membuat Grey terkekeh kecil mendengar penuturan sang istri
" Kirain lupa status? ya udah kamu minum baru saya" ucap Grey dengan menyodorkan gelas berisi kopi
Akhirnya Nisa dengan cepat meminum kopi kepunyaan Grey, dan setelahnya menyodorkan gelas iti kembali ke Grey.
" Dah... ini, disebelah sini aku minumnya.. " ucap Nisa mengingat peraturan dari Grey.
" Ngasihnya pake senyum dong, biar air kopi yang masuk dalam tubuh saya jadi mood booster buat saya.. " bisik Grey dengan mengerlingkan matanya.
" Genit...!!! iya tuan suami.. " ucap Nisa dan tersenyum manis pada Grey
" Aaahhhh... Masyaallah rasanya ada yang kurang sama kopinya ,kurang manis.."
" Apa? kurang manis, Nisa kasih takaran gulanya kayak biasa kok"
" Iya kurang manis ,karena kalah manis sama senyuman Nisa.. " goda Grey dengan mencubit pipi Nisa dengan gemas...
" Abanggg...!!! ihhhh... sakit..!! pekik Nisa seraya mengusap pipinya dan memukul lengan kekar suaminya
" Hahaha.. abis gemesss... liat pipi kamu, dari tadi manyun mulu... cup... " Grey mencuri ciuman di pipi Nisa dengan singkat membuat Nisa terpaku dengan sikap Grey yang dia anggap gila karena banyak pasan mata melihat ke arah mereka. Apalagi Nita yang syok melihat kelakuan Grey yang dia pamerkan, Nita terpaku pada Nisa yang masih memanyun kan bibirnya melihat gelagat mereka di awal merasa mereka hanya orang pendatang.
" Hadeuhhhh...lain yaa, yang penganten baru.. maunya sosor aja, Dr. Grey lebih baik bawa pulang dulu ke rumah pak Kamal biar istrinya ilang ngambeknya" ucap salah satu warga yang melihat aksi Grey
" Kalian suami istri? tanya Nita dengan lebih syok mendengar penuturan laki-laki tadi.
" Iya.. kita suami istri, apa ada yang salah Dr. Nita? tanya Grey dengan nada sedikit sinis
" Nggak... nggak ada, cuma saya kaget soalnya Nisa yang saya tau dia kan panggil dr Grey dengan kata Mr. jadi saya pikir dia hanya...
" Sa a memang sekretaris suami saya, makanya kebiasaan manggil seperti itu... " ucap Nisa dengan wajah yang sudah berubah ekspresi lebih baik .
" Sorry...saya tau kamu nggak nyaman dengan kelakuan Dr. Nita makanya saya harus cium pipi kamu tadi. " bisik Grey dengan menarik Nita yang suda berpaling dari pandangannya ke arah Mereka.
" Nggak papa kok, lagian saya sudah jadi hak Mr Grey." jawab Nisa dengan senyum kikuk .
.
.
Sehabis magrib mereka sampai di rumah pak Kamal.
" Nak Aleek malam ini kalian bisa istirahat dulu, semalam kan kalian nggak istirahat trus tadi kalian ikut bantu kami, kalian bisa langsung istirahat sehabis makan nanti, kalian tidur di kamar yang di tempati Nisa yaa..? kalian sekarang sudah jadi suami istri nggak papa juga satu kamar, mau ngapain juga sudah halal. " ucap Pak Kamal membuat Nisa tercekat kaget karena mendengar penuturan pak Kamal
" Aduhhhhh... gimana nih, aku harus tidur satu kamar sama Mr. Grey.. ,tapi... dia sekarang suamiku kalau dia akan meminta hak nya itu kewajiban ku, tapi.. aku belum siap.. " batin Nisa pun berkecamuk dalam kebimbangan dan juga membayangkan kecanggungan nanti saat berdua dengan suaminya.
" Kalian bisa langsung bersih bersih trus kita makan, baru istirahat " ucap Pak Kamal lagi.
" Pasti Nisa berpikir kalau aku akan meminta hak ku.. astaga kenapa aku mikir Nisa berpikir begitu.. please jantung tenanglah.. " batin Grey tak kalah dengan Nisa walaupun,dia pernah tidur satu kamar dengan lawan jenis tapi, kenapa rasa nya saat ini lain rasanya.
Mereka akhirnya benar-benar sekamar, ada kecanggungan di hati mereka.
" Sa... " tegur Grey..
" Hemmm... iya? ada apa? apa ada yang Mr butuhkan? tanya Nisa dengan sedikit melirik arah sang suami
" Sayaaaaa........
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Bzaa
sayaaa....
di gantung deh,😉
2024-06-28
0
Ryta Maya
😂
2022-06-20
0
N Hayati
next
2022-02-13
1