Bagian-10

**************

Happy reading

****************

.

.

.

Alluna menggerutu di sepanjang perjalanan menuju Apartemen miliknya. Pasalnya, gadis berparas cantik itu tengah memapah Andrew yang sedang mabuk berat. Sebenarnya bisa saja Luna meninggalkan Andrew di hotel tempat pesta pernikahan Lea beserta Sagi di gelar tadi, namun ada sebagian dari dirinya yang merasa tak tega melihat tubuh tak berdaya Andrew tergeletak begitu saja. Alhasil dengan berat hati ia pun membawa Pria itu untuk ikut pulang ke apartemennya.

"Kau masih gadis atau sudah jandaa~" dendang Andrew di telinga Luna, gadis itu mendengus kasar sembari menyentak kuat tangan Andrew yang berusaha mentoel-toel dagunya.

Jika ia tau mabuknya Andrew lebih menyusahkan dari pada saat lelaki itu sadar, Luna lebih memilih meninggalkan Andrew bersama para bodyguard lelaki itu saja. Sekarang ia merasa begitu menyesal.

"Ck. Aku masih gadis sebelum kau memperk*saku malam itu, Tuan." ketusnya sembari membuka pintu apartemennya dengan susah payah.

Andrew terkekeh, mata tajamnya menatap Luna geli dari samping. Lalu ia pun menyentak tubuh gadis itu kuat membuat tubuh mereka saling berhimpit berhadapan. Mata Luna melotot ngeri dengan dentuman jantung yang menggila. Ia berpikir mungkin saja itu efek dari ke kagetannya.

"Kau cantik." ucap Andrew lembut, ia menyelipkan anakan rambut Luna ke belakang telinga. "dan tak ada yang berubah darimu." tambahnya lagi dengan nada melirih. Bahkan mata Andrew sudah berkaca-kaca sekarang.

Jantung Luna semakin menggila. Ia bahkan menahan nafasnya sendiri ketika merasa terpaan nafas Andrew di wajahnya semakin mendekat. Begitu hangat dan mendebarkan. Perlahan, kedua mata Luna pun menutup sempurna. Dalam hati siap menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan bibir mereka. Namun sampai hitungan kelima pun bibir Andrew tak kunjung mengecup bibirnya, malah sekarang Luna dapat merasa nafas teratur milik lelaki itu tengah memenuhi leher putihnya.

"Aish, bodoh! Sudah berapa kali ini terjadi?! " Dengus Luna merasa dajavu, ia menatap wajah damai Andrew yang tertidur lalu tersenyum lembut. "di lihat seperti ini kau sangat tampan ya Oom. Dan tak terlihat tua sama sekali." monolog Luna dengan posisi mereka yang masih berdiri, saling memeluk agar Andrew tak terjatuh.

Sedang asik asiknya memandang wajah tampan Andrew, mata lelaki itu mengerjap dan langsung terbuka kembali. Membuat mata caramel Luna dan mata hitam pekat milik Andrew beradu pandang. Luna tak bisa berpaling, rasanya warna hitam di mata Andrew seakan menariknya ikut tenggelam dengan dalam serta gelapnya mata lelaki itu.

"Menikmati pemandanganmu, nona?!" serak Andrew, sepertinya lelaki itu sudah tak mabuk lagi.

Luna menggeleng tegas, ia baru akan melepas pelukan Andrew ketika lelaki itu memeluk pinggangnya semakin erat dengan sebelah tangan. Sementara tangan yang satunya, ia pakai untuk menggenggam jemari Luna.

Begitu pas dan nyaman.

"A-apa yang kau lakukan?!" Gugup gadis itu seketika.

Andrew tersenyum manis, "Aku ingin berdansa. Tadi kau menghindariku ketika waktu dansa tiba." sungut Andrew dengan bibir memaju.

Ah, lucuuunyaa.. Pekik Luna dalam hati.

Ia mengangkat alisnya tinggi, "Dansa tanpa musik?! Heol." cibir Luna.

Andrew mengerling, ia merogoh kantung celana tampa melepas pelukannya di pinggang Luna. Lalu menarik sebuah headset yang sudah tersambung dengan smartphone pintarnya. "Dansa tampa musik begitu buruk, sayang." kerlingnya memasangkan sebelah headset di telinga Luna dan sebelah lagi di telinganya.

Wajah Luna kontan merona. Ia tak tahu jika Andrew bisa memikirkan hal romantis seperti ini.

"Ada lagu yang ingin kau dengar, sayang?!" tanya Andrew tak menatap Luna, ia masih sibuk mengotak ngatik ponselnya. Mencari lagu yang sekiranya akan cocok untuk dansa mereka.

Luna menggeleng pelan membuat Andrew tersenyum segaris saat melihatnya. Itu membuat lubang di pipi Pria itu terlihat dan tangan Luna seketika terangkat reflek untuk memegang pipi Andrew. Awalnya, lelaki berumur 39 tahun itu begitu kaget. Pasalanya ini adalah kali pertama Luna menyentuh wajahnya. Itu membuat jantung Andrew berdebar keras. Namun senyum nakal Andrew mulai terbit ketika tangan mungil Luna menelusuri wajah tampannya.

"Kau menyukainya?!"

"Hm." jawab Luna dengan anggukan polos.

Lagi lagi Andrew hanya mengatupkan bibirnya rapat. Ia berniat menggoda Luna, namun ialah yang sekarang tak bisa berkata-kata.

Andrew memilih lagu All of Me dari John Legend untuk dansa mereka. Ia tersenyum lembut menatap mata Luna ketika alunan musik bermain.

🎼"**Berikanlah sepenuh dirimu padaku. Kan kuberikan sepenuh diriku padamu.

Kaulah akhir dan awalku

Meski saat kalah pun aku menang, karena kuberikan sepenuh diriku padamu.

Dan kau berikan sepenuh dirimu padaku**."

Andrew mengikuti suara penyanyi itu dengan mata yang tak lepas memandang Luna, lembut. Sementara gadis itu mulai menyembunyikan kepalanya malu malu ke dada bidang milik Andrew.

🎼"**Berapa kali harus kukatakan padamu, meskipun saat menangis kau tetaplah cantik

Dunia ini mengecilkan hatimu

Aku kan selalu ada. Kaulah kehancuranku, kaulah lamunanku. Gangguan terburukku, ritme dan bluesku

Aku tak bisa berhenti bernyanyi**."

Perlahan Andrew mengangkat dagu Luna agar bisa menatap matanya. Penyanyi masih menyanyikan bagiannya, sementara dua orang itu tampak tak lagi peduli.

"Boleh kah?!" Tanya Andrew menelusuri garis bibir Luna.

Bagai terhipnotis Luna pun menganggukkan kepalanya membuat benda lunak nan basah milik Andrew menayapu bibirnya lembut. Ia memindahkan tangan ke arah leher Pria itu. Sementara tangan Andrew tetap memegangi pipi Luna erat.

***

"Apa-apaan baju ini, sayang! Aku tak ingin memakainya!" Sungut Andrew tak suka menunjuk ke arah ranjang Luna. Tempat di mana ia baru saja melemparkan sebuah baju.

Luna menahan tawa, mata caramelnya menyipit dengan kedua tangan di silang ke depan dada. "Hanya itu yang aku punya, Oom. Jika kau tak ingin memakainya, terserahmu saja. Aku tak peduli jika kau tidur dengan baju penuh cairan muntahan itu. Tapi kau harus tidur di lantai. Jangan mengotori sofa ataupun ranjangku!" sungut Luna penuh peringatan.

Ia kembali teringat dengan ciuman mereka setengah jam yang lalu. Ciuman lembut yang membuatnya melayang itu harus terhenti akibat Andrew yang mendadak ingin muntah. Baru saja ciuman mereka terlepas, lelaki itu langsung memuntahkan semua cairan di perutnya hingga mengenai kaki Luna. Tentu saja gadis itu merasa sedikit kesal, tetapi bukan karna ciuman mereka harus terhenti. Melainkan karna Andrew yang mendadak muntah di waktu yang tidak tepat.

Luna pun ingin membalas Andrew dengan menyuruh lelaki itu berpenampilan imut.

"Ayolah sayang~ aku bisa tidur tanpa memakai baju." bujuk Andrew pantang menyerah.

Egonya terluka jika menuruti permintaan aneh Luna.

Memutar bola mata malas, Luna baru saja hendak berbalik untuk pergi ketika Andrew berteriak histeris.

"Aku akan memakainya!" ucap Pria itu dengan kedua jari terangkat.

Luna terkekeh puas dalam hati. "Terserah!" jawabnya tak peduli, namun ia tetap melirik Andrew yang mengambil baju itu dengan bersungut-sungut.

"Hanya demi tidur seranjang denganmu! " ketus Andrew lagi sebelum memasuki kamar mandi.

Sepeninggalan Pria itu, Luna langsung menghempaskan badannya ke arah ranjang lalu mulai terbahak puas. Ia tak bisa membayangkan Andrew memakai pakaian seperti itu. Namun Luna tersenyum lembut mengingat perkataan Andrew tadi. Jika lelaki itu mau memakainya hanya karna dirinya - ah, ralat.

Tidur seranjang dengannya lebih tepatnya.

Hampir setengah jam Luna menunggu kehadiran Andrew, namun lelaki itu tak kunjung keluar dari kamar mandi. Luna yang sudah tak lagi bisa menahan kantuknya sendiri pun akhirnya memilih tidur duluan tanpa melihat penampilan Andrew dahulu. Ia berpikir akan melihat itu besok pagi saja.

Di dalam kamar mandi, Andrew bermonolog sendiri sembari berjalan bolak balik. Ini sudah terjadi sekitar setengah jam yang lalu, ia menunggu Luna tertidur baru akan keluar.

“Ah. Aku sudah hampir berumur 40. Apa-apaan baju ini." desah Andrew ketika matanya tak sengaja menatap kaca.

Baju itu berbeda sekali dengan yang biasa ia pakai. Biasanya selalu kemeja licin serta jaz mengkilap yang di pakainya. Tapi sekarang demi wanita yang di cintainya Andrew berani memakai pakaian anak-anak ini.

Andrew pun melongokkan sedikit kepalanya untuk mengintip Luna. Sudut bibirnya tertarik sempurna ketika matanya tak menangkap pergerakan aneh dari gadis itu. Dengan langkah lambat, Andrew berjalan keluar hingga telah berdiri di samping Luna.

"Sayang." panggil Andrew dengan menusuk lengan Luna pelan menggunakan jari telunjuknya.

Hening.

"Kau sudah tidur?" Bisik Andrew, namun Luna tetap tak bergeming membuat Pria itu tersenyum lebar.

Rencananya berhasil.

Ia mengambil duduk di sebelah Luna, lalu mulai menatap wajah gadis itu dalam diam. Sudah sejak lama Andrew tak melihat Luna tertidur damai seperti sekarang.

"Aku merindukanmu." lirih Andrew, ia memberanikan diri menyentuh pipi lembut Luna. "Kapan kau akan mengingat kita?!" Lanjutnya lagi masih dengan suara sendu.

Jika Luna terbangun sekarang, Andrew tak yakin bisa menahan segala uneg-unegnya selama ini. Ia begitu merindukan gadis itu sehingga tak lagi peduli dengan reaksi tubuh Luna nantinya. Andrew menangis dengan kepala menengadah ke atas, hendak menghalau air matanya sendiri. Namun mata tajamnya malah bersitobrok dengan sebuket bunga yang di susun apik di dalam vas kaca - bunga Mawar yang telah mengering.

"Kau masih menyimpannya." senyum Andrew sebelum mengecup dahi Luna, lama.

Ia merasa bahagia ketika melihat bunga pemberiannya empat tahun yang lalu, masih disimpan baik oleh gadis itu.

.

.

.

Bersambung...

jangan lupa like dan komentarnya yaa! 😘

Terpopuler

Comments

ef_ef⭑ᵉᶥᶠ

ef_ef⭑ᵉᶥᶠ

🌊🐾makin tua makin banyak santannya👍👍👍

2020-11-11

1

👊🅼🅳💫

👊🅼🅳💫

Aluna pcr andrew trs jd amnesia ky Saga 😑😑😑....msh teka-teki.....

2020-09-10

1

KomaLia

KomaLia

rahasiah apa sih antara kalian

2020-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!