Tak terasa ia sudah sampai di butiknya.
Saat ia sudah sampai di butiknya, semua karyawan sudah pada kerja. Ia senang melihat pandangan itu. Di lantai pertama, ia melihat resepsionis yang sudah siap. Kemudian ia naik ke lantai dua dan melihat masing-masing sibuk dengan kerjanya hingga tidak menyadari kalau bosnya datang.
"Wahhhh, selamat pagi semuanya." sapa Anne dengan hangat.
"Selamat pagi juga Nona." balas karyawannya serentak.
"Saking seriusnya kalian tidak melihat kedatanganku." cibirnya.
"Maaf nona..." balas salah satu dari mereka.
"Hahaha... tidak apa-apa. Aku hanya bercanda. Senang melihat kalian bersemangat seperti ini." ungkapnya.
"Ya sudah. Lanjutkan. Jangan lupa istirahat." Anne meninggalkan ruangan itu seperti mendapatkan tambahan kekuatan. Semua karyawannya semangat bekerja dan ia harus lebih semangat.
Ting...
lift menuju ke lantai paling atas.
Ting...
lift terbuka.
"Selamat pagi Siska. Aduhhh serius amat." sapa Anne pada Siska.
"Ehh nona. Selamat pagi juga." Siska berdiri untuk menyambut kedatangan bosnya.
"Kopi ya." titahnya.
"Siap nona. Ditunggu." Siska beranjak menuju pantri untuk membuat kopinya.
Sementara Anne masuk ke ruangannya dan mengecek kembali surat kontrak kerja sama dengan papanya. Ia senang saat melihat surat kontrak itu.
Tok...
tok...
tok....
"Masuk." sahut Anne dari ruangannya.
cekleeekkkk...
Siska memegang handle pintu dan masuk ke ruangan Anne. Kemudian meletakkan kopi itu di mejanya.
"Ini surat kontrak dengan perusahaan papa." Anne menyodorkan map itu kepada Siska. Siska pun mengambil map itu dari tangan Anne.
"Wahhh, awal yang baik nona." puji Siska.
"Benar katamu. Apakah untuk perusahaan yang lainnya sudah bisa dihubungi?"
"Sudah nona. Nona harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan CEOnya yang ganteng. Siapa tahu kecantol." goda Siska.
"Hahahaha ... kamu bisa aja. Mana ada yang mau denganku." rendah Anne.
"Tidak semua laki-laki melihat fisik nona. Dan tidak semua laki-laki suka dengan triplek." sahut Siska yang membuat Anne semakin kekeh.
"Hahaha.... baiklah. Siapkan dokumennya dan atur jadwal meetingnya." jawab Anne nyerah.
"Siap nona. Laksanakan." tegas Siska.
"Sebentar lagi kita rapat. Jangan lupa." ucap Anne mengingatkan Siska.
"Siap nona. Saya ingat. Saya permisi nona." Siska undur diri dari hadapan Anne dan kembali ke ruangannya untuk mempersiapkan rapat.
Sedangkan Anne memikirkan kata-kata yang diucapkan Siska mengenai CEO itu. Seketika ia menepis pikirannya agar tidak berharap kepada angin yang tidak bisa dipegang.
Tepat pukul 09.00 rapat dimulai.
"Baiklah. Terima kasih atas kehadiran kalian yang tepat waktu." ucap Anne tersenyum atas kehadiran karyawan-karyawannya yang sudah mulai disiplin.
"Siska laporkan pekerjaanmu." perintahnya pada Siska.
"Baik nona. Selamat pagi nona dan rekan-rekan. Awal yang baik. Kita sudah bekerja sama dengan perusahaan tuan Alex dan surat kontrak sudah ditandatangani. Hari ini pukul 14.00, nona akan ada rapat dengan Perusahaan kain yang lainnya." Siska sengaja tidak menyebutkan dahulu perusahaan yang akan diajak kerja sama agar bosnya penasaran.
"Baiklah. Silahkan Lidya berbicara." Lanjutnya.
"Baik nona. Terima kasih rekan-rekan semua. Kemarin saya sudah membuat lowongan pekerjaan untuk fotografer profesional yang akan bekerja sama dengan kita. Ini hasil pemotretannya. Silahkan rekan-rekan melihatnya." Lidya menyodorkan beberapa hasil jepretan dari fotografer-fotografet yang siap bekerja sama.
"Kemudian untuk modelnya, sudah ada dua puluh orang yang memasukkan dokumennya. Ini foto-foto mereka." Lidya kembali menyodorkan foto-foto kepada mereka.
"Silahkan dipertimbangkan mana yang baik untuk nona dan rekan-rekan." imbuh Lidya.
Mereka pun masing-masing memperhatikan semua lembaran-lembaran yang diberikan oleh Lidya.
"Baiklah. Terima kasih atas kerja kerasmu Lid. Setelah aku lihat dan seleksi, akan aku berikan kembali kepadamu untuk casting Lidya. Setelah itu, Toni yang akan urus untuk ukuran baju mereka." puji Anne dan dibalas dengan anggukan kepala dan senyuman Lidya.
"Untuk Toni, bagaimana bagianmu?"
"Aman nona. Semua sudah siap. Tinggal produksi saja." ucap Toni.
"Baiklah. Rapat kita sampai disini. Siska nanti temani aku untuk meeting."
"Baik nona."
Mereka menghamburkan diri masing-masing dan kembali kepada pekerjaannya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai readers....
Terima kasih sudah mampir di novelku yang kedua...
Semoga kalian senang dan menikmatinya....
Mohon koreksinya ya...
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Dan jangan lupa untuk like ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Mamahnya Ferdi Salsa
kayakny ceo yg ganten itu si jacky🤔🤔
2020-10-25
2
Kustri
terlalu mendetail, jd bertele²
2020-10-23
1