Jacky masih mematung atas sikap Anne tersebut. Ia menggelengkan kepalanya untuk menghapus memori yang barusan terekam dalam otaknya.
"Selamat pagi anak-anak." semua murid langsung duduk diam di tempatnya masing-masing. Tak terkecuali dengan Anne yang sudah melepaskan headsetnya dan menyimpannya di dalam laci.
"Selamat pagi juga Bu guru." jawab serentak semua siswa.
"Baiklah, pada hari pertama ini kita akan berkenalan terlebih dahulu sebelum masuk dalam pelajaran matematika. Perkenalkan nama ibu Stefani Olivia Kusuma. Panggil ibu dengan Stefani saja. Ibu yang akan menjadi wali kelas kalian. Tentunya kalian sudah berkenalan satu dengan yang lain kan?" ucap Bu Stefani.
"Sudah Bu. Kecuali satu murid yang duduk di bangku paling depan pojok." sahut salah satu murid dari belakang. Sontak Bu Stefani menoleh ke arah yang dimaksudkan. Seorang siswi yang tenang dan menundukkan kepalanya.
"Baiklah, perkenalkan namamu agar teman-teman kamu mendengar dan mengenalmu." pinta Bu Stefani kepada Anne.
"Namaku Anne Saputra." ucap Anne dengan berat hati.
"Oh, si gentong itu namanya Anne Saputra..." ejek salah satu murid yang di belakang.
"Sudah... sudah... tidak boleh seperti itu. Itu namanya membully dan itu sudah termasuk membunuh orang." semua murid terkejut dengan perkataan Bu Stefani "membunuh".
Anne hanya tertunduk diam mendengarkan kata-kata itu. Karena ia sudah menduga akan kejadian seperti ini.
"Baiklah. Ibu akan memberikan beberapa peraturan selama ibu mengajar kalian. Peraturan pertama, kalian tidak boleh terlambat. Terlambat 5 menit berarti alpha. Kedua, kalian harus mengerjakan semua PR kalian. Jika tidak mengerjakan maka sankinya tidak boleh mengikuti pelajaran. Ketiga, Ulangan akan diadakan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Jadi, kalian harus belajar. Untuk nilai dibawah 6 maka akan mengerjakan tugas." ucap Bu Stefani.
Berbagai respon mereka layangkan atas peraturan-peraturan tersebut. Ada yang pro dan kontra.
Sedangkan Anne hanya tertunduk mendengarkan semua peraturan itu. Bagi dia tidak masalah karena dia memiliki otak yang jenius.
"Sekarang kita akan menentukan siapa yang menjadi ketua dan wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Apakah ada usul?"
"Usul Bu. Untuk ketua Jacky dan untuk wakil Anne saja Bu." celetuk Gilbert.
Seketika mata Anne terbelalak mendengarnya.
"Apa semua setuju?"
"Setuju." jawab semua murid.
Anne mengangkat tangannya untuk menginterupsi, "Maaf Bu, saya tidak bersedia."ucapnya singkat.
"Kenapa Anne? Ini semua pilihan temanmu dan temanmu sudah percayakan kepadamu. Jadi, kamu harus menerimanya.
Anne pun menerima keputusan itu dengan kesal.
"Kamu harus bisa kerja sama dengan ku ya..." lirih Jacky di sampingnya.
"Aku sebenarnya juga tidak mau kerja sama dengan kamu *****." balas Anne.
"Untuk sekretaris dan bendahara, silahkan kalian berdua pilih."
"Untuk sekretaris saya memilih Leoni Bu. Untuk bendahara saya memilih Katty." jawab Jacky.
"Bagaimana menurutmu, An?
"Saya setuju aja Bu." jawab Anne pasrah dan tidak mau ambil pusing karena dia belum mengenal satu per satu temannya.
"Apa semua setuju?" ucap Bu Stefani meminta persetujuan.
"Setuju." jawab semua secara bersama-sama.
Leoni dan Katty adalah gadis tercantik di kelas itu. Oleh karena itu, Jacky memilih mereka agar bisa mendekatinya.
"Baiklah. Perkenalan kita hari ini cukup sampai disini. Jacky dan Anne harus bekerja sama dengan baik. Ciptakan kelas yang menjadi teladan dan panutan bagi kelas yang lainnya." pesan Bu Stefani.
"Baik Bu." jawab berdua serentak.
"Selamat pagi."
"Pagi bu."
Bu Stefani meninggalkan kelas dan kelas pun kembali ricuh.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai readers....
Terima kasih sudah mampir di novelku yang kedua...
Semoga kalian senang dan menikmatinya....
Mohon koreksinya ya...
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ester
maaf kak.... hehehe
2020-10-29
0
Kustri
sayang partnya pendek²
2020-10-23
1