Part 13

Kemudian Siska kembali ke ruangannya.

Sekalipun Siska menduduki jabatan yang lebih tinggi dari Lidya dan Toni, namun Siska tidak mau menciptakan perbedaan di antara mereka.

Siska ingin bersikap hangat kepada mereka supaya mereka tidak tegang dan bisa bekerja sama dengan baik untuk memajukan butik Big Size.

Siska kembali mengerjakan tugasnya untuk membuat surat kontrak kerja sama dan menghubungi beberapa perusahaan tekstil.

"Sis, sudah selesai?" tanya Anne yang menghampiri Siska.

"Eh Nona... Belum non. Sebentar lagi." jawab singkat Siska sambil menoleh ke arah Anne.

"Baiklah. Nanti kalau sudah selesai, kasih aku di ruanganku ya. Setelah itu, kamu bisa pulang." titah Anne.

"Siap non." balas Siska.

"Bagaimana dengan Lidya dan Toni?" tanya Anne.

"Mereka juga sedang mengerjakan non. Lidya sedang membuat kualifikasi model dan fotografer. Sedangkan Toni sedang mengecek semua peralatan dan perlengkapan produksi." jelas Siska.

"Baguslah. Aku tunggu di ruangku ya..." Anne meninggalkan Siska dan menuju ke ruangannya.

"Siap Non."

Lima belas menit kemudian Siska sudah menyelesaikan pekerjaannya dan ia meninggalkan mejanya untuk menyerahkan dokumen itu kepada Anne.

Tok....

tok...

"Masuk." suara Anne dari ruangannya.

cekleeekkkk....

Siska membuka pintu ruangan Anne.

"Permisi Non. Saya sudah selesai." Siska berjalan ke arah Anne dan menyerahkan dokumen itu.

"Terima kasih." Anne membuka hasil kerja Siska dan mengeceknya.

"Baiklah. It is not bad. Good job. Terima kasih." Puji Anne kepada Siska.

"Sama-sama non."

"Oya, selain perusahaan papa, apakah kamu sudah menghubungi perusahaan lain?" tanya Anne.

"Saya sudah menghubungi perusahaan Wijaya grup non, tetapi belum ada kepastian." balas Siska."

"Baiklah, jika sudah ada info dari mereka tolong segera memberitahuku dan segera buatkan janji untuk pertemuan. Kamu sudah boleh pulang sekarang."

"Siap nona. Saya permisi." Saat Siska hendak keluar dari ruangan Anne,

"Sis, jangan lupa rapat besok pukul 09.00 tepat. Masing-masing menyiapkan laporannya agar kita bahas." ucap Anne menginginkan Siska.

"Siap Nona. Saya permisi." kali ini Siska benar-benar keluar dari ruangan Anne.

Anne mengecek lagi dokumen yang akan diserahkan kepada papanya. Ia memastikan tidak ada yang kurang dan terlewatkan.

Setelah Anne selesai, ia mengambil tasnya dan keluar ruangan. Saat melewati ruangan meja Siska, ia melihat Siska belum juga pulang.

"Sis, kamu belum pulang?" tanya Anne dan Siska pun menoleh.

"Sebentar lagi Nona. Ini saya sedang merapikan meja saya." balas Siska.

"Baiklah. Segera pulang karena saya tidak akan memperhitungkan jam lembur." goda Anne sambil tersenyum.

Anne harus bersikap profesional terhadap semua karyawannya. Ia tidak boleh mengambil waktu kerja karyawan secara berlebihan. Semua karyawan harus datang dan pulang tepat waktu. Jika harus lembur, Anne harus membayar uang lembur kepada karyawan.

"Hehehe baik nona."

"Sampai bertemu besok." pungkas Anne yang meninggalkan Siska lalu menuju ke lift. Anne menekan tombol panah ke bawah.

Ting....

Lift terbuka dan Anne masuk ke dalam lift. Anne menekan tombol angka satu untuk menuju ke lantai dasar.

Ting...

Lift sampai di lantai dasar dan Anne pun keluar dari lift.

Saat keluar dari lift, ia juga melihat karyawan bagian resepsionis belum pulang.

"Kalian bisa segera pulang juga." ucap Anne. Ketika pegawai resepsionis melihat, ia pun langsung berdiri.

"Baik nona." jawabnya.

Anne menuju pintu utama dan Langsung ke tempat parkiran.

Ia masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan butiknya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=