Mereka menghamburkan diri masing-masing dan kembali kepada pekerjaannya.
Anne mengecek semua foto-foto yang telah diberikan oleh Lidya dan menyeleksi calon model yang akan dipakai.
Ia juga melihat hasil jepretan para fotografer yang diberikan Lidya.
Anne memilih lima belas model yang menjadi pilihannya. Namun masih perlu menyeleksinya ketika audisi nanti.
Anne juga memilih dua fotografer yang akan diajak kerja sama dengannya.
Setelah memantapkan pilihannya, ia kembali menyerahkan dokumen-dokumen itu kepada Lidya.
Tut....
Tut...
Tut...
Ia memanggil Lidya via telepon kantor.
"Ya nona." sahut Lidya dari ruangannya.
"Kemarilah." perintahnya.
Lidya menutup gagang telepon dan secepat mungkin menemui bosnya.
Tok....
tok...
tok...
Lidya memegang handle pintu dan membukanya.
"Permisi nona." kepala Lidya nonggol dari luar pintu sementara badannya masih di luar.
"Masuklah." Lidya pun masuk dan mendekati Anne.
"Ini, sudah kucek dan seleksi. Tolong segera hubungi mereka untuk datang besok pagi pukul 08.00 untuk audisi mereka. Sekalian fotografernya ya..." Anne menyodorkan biodata-biodata kepada Lidya.
"Baik nona. Saya permisi." Lidya undur diri dari hadapan Anne dan kembali ke mejanya untuk menghubungi orang-orang yang akan diaudisi.
Setelah Anne menghubungi Lidya, ia kembali menghubungi Toni.
"Toni, silahkan ke ruanganku." ia menutup telepon genggam itu.
Tidak lama kemudian Toni sudah datang.
"Toni, tolong besok siapkan peralatan untuk pengukuran. Kita akan audisi pukul 08.00."
"Baik nona." Toni keluar dari ruangan bosnya menuju ke lantai dua untuk memberitahukan bawahannya.
"Mohon perhatiannya untuk semua." semua mata beralih ke arah Toni.
"Besok sudah ada audisi model, Lani tolong siapkan peralatannya untuk mengukur mereka." lanjutnya.
"Baik pak."
Toni kembali ke ruangannya dan bertemu dengan Lidya.
"Lid, semua sudah siap ya?" tanya Toni.
"Ini aku sedang menghubungi mereka untuk audisi besok." jawab Lidya.
"Baiklah. Semangat."
Waktu jam makan siang telah tiba. Semua karyawan berhamburan untuk menikmati makan siang mereka. Ada yang makan di kantor untuk pengiritan dan ada pula yang makan di luar.
"Sis, kita makan di luar sekalian kita berangkat meeting." ajak Anne.
"Baik nona." mereka pun meninggalkan kantor dan menuju lift.
Saat sampai di parkiran, Siska jadi parno saat ia melihat mobil bosnya.
"Wahhhh, ini pengalaman pertamaku naik mobil sekeren itu." girangnya dalam hati.
"Heeei, ngapain kamu bengong. Ayo masuk!!!" perintah bosnya.
Siska masih terpana dengan kemewahan mobil Itu.
"Masuk Siska." sekali lagi Anne membuyarkan lamunan Siska. Siska menanggapinya hanya tersenyum.
Siska pun masuk ke mobil itu. Lalu Anne menjalankan mobilnya.
"Non, ini pertama kalinya saya naik mobil semewah ini." jujurnya kepada Anne.
"Oya? Nanti kamu akan sering-sering menaikinya." ucap Anne.
"Sungguh non? Ah, tidak... Saya tidak pantas naik mobil semewah ini." balas Siska serendah-rendahnya.
"Iya. Karena kita akan sering pergi bersama-sama." Siska menimpali dengan girangnya.
10 menit kemudian mereka pun tiba di restoran. Anne memesan ruangan khusus sekalian untuk melakukan rapatnya agar tidak terganggu dengan kebisingan pengunjung.
Siska pun tercengang. Ini pertama kalinya ia masuk restoran mewah. Ia tidak nyangka bisa bertemu dengan bos yang murah hati.
Mereka pun duduk di meja yang sudah disiapkan.
"Silahkan pilih menu yang kamu suka, Siska."
"Baik nona." Siska membolak-balik menu yang di hadapannya. Tak satu pun yang menjadi pilihannya. Ia juga terheran melihat harga makanannya. Jika dibelikan beras, sudah cukup untuk dia makan beberapa bulan ke depan.
"Mau makan apa?" tanya Anne. Siska masih bingung dengan pilihannya.
"Hmmm... sama dengan nona saja." pasrahnya.
"Baiklah. Minumnya, sama juga?" Siska tersenyum tanda setuju.
10 menit kemudian, pesanan datang. Siska semakin tercengang dengan menu itu.
"Ah, jangan-jangan lidahku terkejut makan makanan seperti ini." gumamnya.
Mereka pun menikmati makan mereka.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai readers....
Terima kasih sudah mampir di novelku yang kedua...
Semoga kalian senang dan menikmatinya....
Mohon koreksinya ya...
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Dan jangan lupa untuk like ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Riyan Fahrudin
kereeennn bosnya baiikk bangeettt
2020-10-25
1