Part 5

Kelas hari pertama telah usai. Semua murid langsung berhamburan keluar dari kelas.

"Hai gentong!!!" sapa Leoni dan Katty dari belakang Anne. Tetapi Anne terus berjalaan lurus.

"Udah gentong, blagu lagi." Anne mengambil headsetnya dan memutar musik dengan kencang agar tidak mendengar suara-suara sumbang itu.

Anne menuju gerbang sekolah. Menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Pak Budi.

Ketika Anne melihat pak Budi di sebelah kanan gerbang yang kira-kira 200 meter jaraknya (seperti pesannya tadi pagi), Anne pun menghampirinya.

Saat mau belok ke kanan, tiba-tiba muncullah Jacky.

"Hei gendut, kamu jalan kaki ya. Baguslah biar ngurangin beban kamu." ucap Jacky yang tidak dihiraukan oleh Anne.

Anne terus melangkahkan kakinya menuju mobilnya.

"Selamat siang non." sapa pak Budi.

"Selamat siang juga pak." Anne membuka pintu mobil Avanzannya sendiri karena Anne selalu berpesan agar Pak Budi tidak memperlakukannya seperti tuan putri.

Anne menghempaskan tubuhnya di kursi penumpang dengan raut wajah yang sedikit cemberut.

"Jalan pak."

"Baik nona." Pak Budi pun menjalankan mobilnya. Pak Budi tahu bahwa anak majikannya ini sekarang sedang tidak dalam suasana hati yang baik.

Di dalam mobil, masing-masing sibuk dengan pikirannya. Suasan hening.

"Nona mau langsung pulang atau mau mampir kemana non?" tanya pak Budi.

"Langsung pulang saja pak." jawab Anne.

"Baik non."

Tiga puluh menit kemudian mobil Avanza itu sampai di mansion milik keluarga Saputra.

"Terima kasih pak." ucap Anne sambil turun dari mobil.

"Sama-sama non." balas Pak Budi.

Anne memasuki rumah mansionnya.

"Selamat siang ma..." sapa Anne kepada mamanya yang sedang menyiapkan makan siang untuk Anne.

"Selamat siang sayang. Bagaimana pengalamanmu pada hari pertama nak...?" tanya mamanya Anne.

"Tidak perlu aku kasih tau, pasti mama sudah bisa menebaknya. Bukankah semua orang akan mengatakan hal yang sama ketika melihat badanku yang bagaikan tong ini?" jawab Anne.

"Mama ngerti sayang. Sekarang kamu naik dulu ganti baju dan membersihkan diri lalu turun untuk makan."

"Oke ma."

Anne menaiki tangga mansionnya menuju ke kamarnya. Diletakkannya buku dan tasnya. Lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

lima belas menit kemudian setelah acaranya di kamar mandi selesai, ia pun turun untuk makan siang bersama mamanya.

"Ma, kapan papa akan pulang dari perjalanan dinasnya ma?"

"3 hari lagi sayang. Kamu sudah kangen sama papamu?".

"Anne hanya bertanya ma. Anne mau meminta papa membelikan alat nge-gym ma."

"Kamu mau olahraga nak? Kamu tidak perlu menunggu papa pulang. Nanti mama akan kasih tau papa kalau kamu membutuhkan alat nge-gym. Nanti mama juga akan carikan pelatih khusus buat kamu nak. Sekarang selesaikan makanmu dan beristirahatlah."

"Terima kasih ma. Mama memang the best." puji Anne pada mamanya.

Anne menyelesaikan makannya dan meninggalkan meja makan untuk beristirahat.

Anne mencoba untuk tidur namun mata itu susah untuk ditutup. Dia masih memikirkan, bagaimana mungkin dia bisa menjadi wakil ketua kelas? Apakah teman-temannya bisa dikendalikan? Apakah dia bisa menghadapinya? Pikirannya terus berputar untuk tanggung jawab yang akan membebaninya.

Ia juga belum memberitahukan posisinya di sekolah kepada mamanya. Jika mamanya tahu pasti akan senang.

Karena ia, tidak bisa-bisa tidur, Anne pun keluar dari kamarnya dan menuju studio lukisnya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Hai readers....

Terima kasih sudah mampir di novelku yang kedua...

Semoga kalian senang dan menikmatinya....

Mohon koreksinya ya...

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***