Melihat Marsha yang menundukkan kepalanya membuat Gin terdiam. Meski dia adalah orang egois yang memikirkan dirinya sendiri, tapi dia juga merasa kasihan karena begitu banyak penderitaan yang harus di tanggung gadis 10 tahun itu.
Gin juga tahu bahwa tekad Marsha saat ini telah pada kesimpulan penuh. Dia benar-benar ingin melakukan apa saja demi bisa membalaskan dendamnya kepada Goro.
Saat ini, meski Marsha masih anak kecil, tapi dia juga terbilang gadis yang pintar. Marsha berpikir bahwa alasan mengapa ayah dan ibunya mati, mungkin itu juga berhubungan dengan Goro, kakeknya yang tahu itu semua tidak ingin Marsha mengambil beban dan memikirkan balas dendam yang sulit dicapai.
Oleh sebab itu, kakeknya hingga saat ini tetap diam dan hanya menjalani hidup normal sambil juga mengasuh para anak-anak di panti asuhan.
Namun, sekarang berbeda. Marsha menemukan Kuro yang bisa berhadapan dengan Goro. Jika Kuro menerima, setidaknya dia bisa membuat Goro menderita meski tidak menggunakan tangannya sendiri.
Kuro yang melihat Marsha bersujud di bawahnya tidak bisa menggaruk pipinya, dia sedikit malu. Tapi Kuro juga melihat penderitaan Marsha dan berkata. "Aku akan membantumu. Tapi aku tidak akan meminta apa-apa sebagai balasannya. Aku hanya ingin orang-orang di kota tidak akan terus tertindas oleh keberadaannya dan bisa hidup damai."
Kuro bukan orang yang tidak memiliki hati nurani dan mengabaikan penderitaan Marsha. Selagi dia bisa membantu, mengapa tidak?
Adelyn yang melihat dari samping berkata. "Masih seperti sebelumnya. Kamu sangat peduli pada orang-orang yang tertindas. Kamu seperti pahlawan sekarang."
Kuro menggelengkan kepalanya. "Aku bukan pahlawan. Aku hanya seseorang yang peduli membantu, itu saja."
Maria hanya terkikik melihat itu dan berkata. "Kurasa, penaklukan yang akan kamu lakukan terbilang cukup mudah nanti."
Marsha mendengar itu cukup terkejut. "Bagaimana itu bisa mudah?" Secara alami dia tidak tahu bagaimana Goro seseorang yang telah berakar dalam di Kota Aresia bisa ditaklukkan dengan mudah.
Maria hanya tersenyum kemudian berkata. "Hal apa yang membuat Goro dapat berkembang pesat di kota ini dan bahkan tidak dapat diganggu walikota meski sudah bertindak terlalu jauh."
Gin mencoba memikirkannya dan seperti mendapat secercah jawaban. "Goro mungkin memiliki dukungan yang kuat dibelakangnya..."
Maria tersenyum dan mengangguk. "Seperti diharapkan dari anak Kuro, kamu sangat pandai. " Maria mencubit pipi Gin dan mempermainkannya seolah itu sesuatu yang menggemaskan.
Muehehe...
Mengabaikan Gin, Maria berkata. "Apakah kamu tahu siapa orang yang dibelakang Goro?"
Marsha tidak tahu dan begitupun orang lain. Maria melirik Kuro dan tersenyum aneh. "Yah, orang itu adalah orang yang diusir Kuro sebelumnya."
"..."
Oh?
"Pria apakah pria bernama Dias itu?" Tukas Kuro merasa dia tidak bisa terkejut.
Adelyn juga sedikit mengangkat matanya dan tersenyum. "Hehe, ini menjadi semakin menarik..."
Hanya Gin dan Marsha yang saling memandang karena mereka tidak tahu apa-apa. Siapa itu Dias?
Keduanya bingung.
Setelah Maria menceritakan kejadian sebelumnya, barulah mereka tahu. Marsha yang tahu bahwa Kuro mampu membuat takut bahkan orang dibelakang Goro juga ikut gembira.
Dia akhirnya sadar, bahwa menggulingkan Goro yang sangat sulit baginya akhirnya akan datang tidak jauh lagi. Dan dendam yang telah terpendam selama ini akhirnya akan tersampaikan.
...
...
...
Setelah acara diskusi singkat itu. Gin yang beristirahat di kamar Maria karena tubuhnya tidak bisa bergerak terlihat senang.
Bukannya dia masokis karena senang tubuhnya menderita, tapi karena alasan lain.
'Oh, apakah ini kamar Maria-san?'Gin tidak bisa membatin bahwa kamar ini cukup sederhana tanpa dekorasi yang begitu mewah.
'Wangi wangi! Muehehe wanita dewasa memang memiliki aroma yang unik.' Idiot Gin tampak memiliki wajah menjijikkan.
'Yah, lupakan hal ini dulu, aku perlu memeriksa sesuatu. 'Gin kemudian membuka bilah sistemnya untuk melihat notifikasi pada hologram biru yang terpampang.
[Gelar: Putra Mahkota Dewa Jahat.
• Dengan gelar ini pemilik dapat membuka kekuatan dari “The Most Ancient Evil” secara bertahap dan berskala. Setiap kekuatan dibagi sembilan level yang akan terbuka setiap pemilik juga menaikkan level sistem. ]
Putra Mahkota?
Dewa Jahat The Most Ancient Evil?
Siapa itu?
Gin terus memeriksa dan membaca layar sistem hingga dia menyimpulkan jawaban.
'Hei? Orang ini secara acak memilihku dan mengirimku ke dunia lain? Apakah dia sedang melakukan permainan Gacha?' Meski Gin merasa bahwa Dewa yang melakukan sesuatu padanya seperti kurang pekerjaan, tapi dia cukup bersyukur karena menjadi orang yang dipilih.
Paling tidak, dia senang karena keluar dari kehidupan pengap itu. Gin tidak terlalu memikirkan identitas dewa itu. Karena semakin dia memikirkannya, semakin dia tidak tahu. Dia malas berpikir dan hanya akan membuatnya tidak maju.
'Yah apapun alasannya, aku hanya perlu menjalani kehidupanku saat ini.' Gin tidak hilang terlalu lama dalam pikiran dan kembali melihat sesuatu yang lain.
'Hmm, Aku dapat membuka setiap kekuatan “The Most Ancient Evil” setiap aku menaikan level sistem, baik, aku mengerti ... Tapi, bagaimana menaikan level sistem itu sendiri?' Gin bingung dengan itu dan mencoba bertanya pada sistem.
Ding...
[Memenuhi akses ... ]
[Host secara alami dapat membuka level sistem setiap host bisa mengalahkan orang yang lebih kuat dari host itu sendiri. Sistem secara otomatis akan menilai dan memberikan poin setiap host mengalahkan seseorang (tidak terbatas pada manusia, tapi mahkluk lain juga dinilai)
Pemberitahuan!
Setiap kali host naik level sistem, host juga diberikan hadiah yang sepadan menurut kriteria “The Most Ancient Evil”. Selain itu, pembaruan cara kerja sistem juga akan ditingkatkan yang akan menambah kelengkapan dalam sistem. ]
[Misi menaikan level sistem ...
Level 1: Kalahkan 1 orang (1/1)
Level 2: Kalahkan 10 orang (0/10)
Level 3: Kalahkan 100 orang (0/100)
Level 4: Kalahkan ...
Level 5 ... ]
Suara hambar sistem menjawab dengan datar. Tapi entah mengapa sistem sepertinya cukup berbeda.
Setelah Gin membaca itu, ia akhirnya mengerti. Jadi selama dia bisa mengalahkan banyak orang yang lebih kuat darinya, dia akan bisa membuka setiap sistem.
Ya, itu terbilang mudah. Tapi Gin juga menyadari sesuatu yang lain.
Sistem ini sepertinya memiliki celah bug yang bisa dimanfaatkan.
'Tunggu dulu, bagaimana jika aku mengalahkan seseorang yang lebih kuat saat ini? Bukankah aku saat ini masih terbilang cukup lemah! Jika aku bisa mengalahkan 10 orang saja, bukankah aku bisa langsung menaikan sistem ke level 2?' Gin menemukan ini dan tidak bisa berhenti gembira.
Memang ini adalah bug yang bisa diuntungkan oleh Gin. Tapi Gin juga merasa was-was jika ia juga bertambah kuat terlalu cepat, maka lawan yang harus dia kalahkan juga harus lebih kuat lagi.
'Mm, tapi bagaimana jika aku membayar seseorang yang lebih kuat dariku untuk berpura-pura kalah dalam pertarungan! Apakah itu juga bisa?... Hehe! Aku benar-benar cerdas? 'Gin seperti mendapatkan secercah harapan yang membuat matanya bersinar.
Akan tetapi suara sistem seperti melemparkan sebuah air panas di kepalanya.
Ding...
[Tidak semudah itu idiot! ]
"..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
next.
2022-02-12
2
Scurity MT
♡87
2022-01-29
0
Draco Acquilla Rubrum Kness
mantapp
2022-01-03
9