"Ah, jadi? Apakah Kota Aresia meminta bantuan petualangan luar untuk menanganinya?"
Marsha mengangguk, "Ya, lagipula ini adalah kota kecil dan tidak memiliki petualangan berperingkat tinggi disini. Apalagi Beast yang ditangani tergolong peringkat B."
"Eh! Bukankah sistem pemeringkatan Beast hingga saat ini belum pasti? Bagaimana bisa semudah itu menilai?" tanya Gin karena dari perkataan Clause, setiap Beast memiliki peringkat yang kadang tidak sesuai.
"Sebenarnya itu tidak terlalu susah dipahami. Kita buat saja yang terendah adalah peringkat “E” dan yang tertinggi adalah peringkat “S”. Memang ini tidak relevan karena terkadang Beast peringkat E kadang bisa membunuh Beast Peringkat di atasnya. Itu lumrah, karena pasti setiap Beast juga akan bertambah kuat.
Kita akan mengirim petualangan untuk menilai kemampuan Beast itu sendiri. Jika petualangan peringkat D mati di tangan Beast peringkat E, itu berarti Beast itu statusnya akan menjadi Beast peringkat D. Kasusnya sama sampai bidang ke atasnya.
Dan jika satu Beast bisa menghancurkan kota atau membunuh petualangan peringkat S. Maka statusnya bisa dipastikan melonjak menjadi Beast King. Dan itu hanya bisa ditangani oleh sekumpulan petualangan peringkat S.
Memang ini adalah sistem yang cacat karena kita tidak memiliki data lengkap terhadap semua jenis Beast, lagipula setiap hari akan ada Beast yang lahir dan mati secara bersamaan. Mau bagaimana lagi? Kita tidak akan bisa mendata jutaan Beast yang akan sering muncul di dunia ini.
Namun dengan pemeringkatan ini pula, itu bisa sedikit mengatur perburuan setiap petualangan. Dan itu cukup membawa manfaat yang layak."
Gin akhirnya mengerti dengan penjelasan Marsha. Yang lebih penting tentang perburuan adalah informasi. Sebelum seseorang berburu, diharuskan untuk memeriksa Beast yang ingin di buru. Mereka harus menilai kemampuan mereka sendiri agar tidak menjadi korban santapan sendiri bagi para Beast. Jika tidak hati-hati maka nyawa dipertaruhkan!
Akhirnya Gin menyadari bahwa dunia luar lebih kejam dari yang dia harapkan!
‘Aku ingin pulang!’
Mengabaikan Gin yang gelisah dalam batinnya. Kini giliran Gin, Kuro, dan Marsha diperiksa. Entah sejak kapan bahwa Marsha telah mengenakan topeng dan memakai jubah yang hampir menutupi identitasnya, tapi Gin malas bertanya dan Kuro juga hanya terkekeh.
"Selanjutnya!" teriak salah satu penjaga.
Kuro memimpin ke depan dan memberikan kartu Identitas. Penjaga itu dengan wajah datar memeriksa kartunya. Setelah melihat nama yang ada dalam kartu, penjaga itu terkejut.
"Ah, jadi ini Tuan Kuro! Maafkan atas kelancangan saya karena tidak menyambut kedatangan anda, jika saya tahu, anda tidak perlu untuk berbaris pemeriksaan." ucap penjaga itu rendah hati.
Kuro tertawa dan berkata, "Tidak apa apa, aku tidak keberatan dengan itu. Tapi bisakah kamu mengizinkan anakku untuk masuk, dia masih belum memiliki kartu Identitas dan akan membuat di kota."
Penjaga itu melihat Kuro dan Marsha sambil mengangguk. Tanpa sadar, penjaga itu berfikir bahwa Marsha juga anak dari Kuro.
"Oh, tentu saja ... Silahkan masuk!" Penjaga itu mengisyaratkan tangan membiarkan penjaga lainnya membuka jalan.
"Eh, apakah kamu tidak diperiksa Marsha?" Kuro bertanya dan membuat Marsha sedikit panik.
"Hmm, apakah nona juga perlu diperiksa?" tanya penjaga dengan sikap ramah dan sopan.
Entah kenapa gadis Marsha ini menyembunyikan sesuatu.
"Eh, aku masih belum punya surat identitas ayah! Ayo ayo aku dan Gin akan membuat kartu identitas! Segera ... " Suara Marsha sedikit gugup dan ia menarik tangan Kuro dan Gin untuk segera masuk.
Gin"..."
Hei? Kapan ayahku menjadi ayahmu?
Meninggalkan para penjaga dengan cepat. Marsha terus menarik keduanya agar jauh dari gerbang. Setelah ketiganya memasuki kota dan jauh dari pandangan penjaga. Kini penjaga yang memeriksa tiba-tiba mengingat sesuatu.
"Hm? Marsha? Aku sepertinya pernah mendengar nama ini. Tapi dimana ya?" Penjaga itu mengelus dagunya dan mencoba mencari dalam ingatannya.
Dia kemudian bertanya pada kawan penjaga di sampingnya. "Ronald, apakah kamu merasa nama Marsha ini sedikit familiar, kan?"
Penjaga bernama Ronald itu berkata. "James, bukankah nama itu seperti nama pencuri yang dicari selama ini ... "
"...!"
"Kau benar, haha, aku sempat berpikir bahwa anak Tuan Kuro itu pen... Eh?"
Tiba-tiba James yang hendak berbicara memikirkan sesuatu.
"Ada apa James?"
James tersadar dan berbicara. "Apakah gadis itu tadi, benar-benar anak dari Tuan Kuro? Tapi kenapa aku merasa aneh? Dan lagi, kenapa gadis itu menutupi mukanya? Bukankah itu seperti menyembunyikan sesuatu."
Ronald tidak terlalu pintar, namun dia juga menyadari dari perkataan eksplisit James. "Apakah Marsha itu anak dari Tuan Kuro adalah Si Pencuri?"
James dengan ringan memukul kepala Ronald yang membuatnya meringis. "Bukan begitu bodoh! Marsha bukanlah anak dari Tuan Kuro tapi anak dari pak tua gila itu. Marsha mungkin menggunakan Tuan Kuro untuk dapat masuk ke dalam kota. Terakhir kali, dia pergi dari kota dari pengejaran, kan?"
"Itu benar juga. " kata Ronald sambil mengelus kepalanya.
Segera James berteriak untuk mengumpulkan penjaga datang. "Semuanya, pencuri itu sudah memasuki kota, dia saat ini tengah bersama dengan Tuan Kuro. Cepat temukan! Dan bawa gadis itu"
"Siap!?" Suara penjaga kompak serentak dan mulai berpisah diri untuk mencari.
...
Sementara itu, Gin tidak tahu apa-apa yang terjadi di gerbang dan telah memasuki daerah pasar pusat perbelanjaan di Kota Aresia.
Dia sudah tidak di seret oleh Marsha saat ini dan menatap gadis di depannya dengan pandangan bertanya? Apa maksudnya ini?
Marsha juga menyadari sesuatu jadi dia hanya menundukkan kepalanya. "Maafkan aku, Kuro-san dan Gin-san tapi aku juga memiliki sedikit kesalahpahaman dengan para penjaga di kota ini. Aku harus segera kembali karena kakekku saat ini sedang sakit parah! Sekali lagi, maafkan aku!"
Kuro memandang Marsha dan dia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Meski Kuro sudah memaafkan karena pandangannya lebih luas. Tapi tidak bagi Gin.
"Kamu terus mengatakan kesalahpahaman berulang-ulang kali! Memangnya, apa kesalahpahaman itu?" tanya Gin dengan kesal.
"Itu ... Aku tidak bisa menjelaskan. Pada intinya, aku bermaksud baik kau tahu! Kalau begitu, kita bisa berpisah disini. Sampai jumpa!" Marsha dengan cepat menaiki Jet-pack dan terbang jauh.
Setelah sedikit cukup jauh. Marsha tiba-tiba mengingat sesuatu dan berhenti. "Oh ... Gin-san aku sangat berterima kasih kepadamu. Terima kasih karena telah meminjamkan uang milikmu saat ini dan aku akan berjanji mengembalikannya suatu hari!"
"...!"
Gin yang mendengar suara Marsha dari jauh tiba-tiba terkejut.
Hah? Apa yang gadis itu bicarakan? Kapan aku pernah meminjamkannya uang?
Tiba-tiba dia menyadari sesuatu. Tangannya merogoh ke pinggangnya dimana kantong dompetnya berada.
Dafaq!?
Gadis itu mencuri uangku!?
"Bajingan! Marsha! Kembalikan uangku! Itu adalah uang tabungan selama lima bulan yang telah susah payah aku kumpulkan!" Gin berteriak marah dan merasa jengkel karena uangnya telah dicuri.
"Aku sudah bilang! Aku akan mengembalikannya suatu hari!" Marsha juga berteriak dari kejauhan sambil melaju dengan Jet-pack.
Sial!?
"Ayah! Ayo kejar gadis itu! Aku ingin mengambil kembali uangku!"
Kuro hanya tertawa terbahak-bahak sambil menggelengkan kepalanya. "Ayah sudah sampai disini, dan janji ayah bertemu seseorang juga waktunya sudah dekat. Kamu bisa mengejarnya sendiri."
Gin hendak berbicara lagi, namun dia melihat bahwa ayahnya sudah berjalan pergi.
Oi? Serius! Kamu menelantarkan anak kamu yang masih belum genap enam tahun ini.
Gin kesal dan dia hampir merobek pakaiannya. Namun dengan menggertakan giginya, dia akhirnya memilih untuk mengejar Marsha dengan sekuat tenaga.
Lagipula itu adalah uang tabungan berharganya.
Jika aku menangkapnya! Aku akan melemparkannya pada sarang pedopil! Sangat disayangkan bahwa dia tepos dan gadis loli.
Lagipula disini tidak ada FBI, jadi Gin bisa puas melakukan apapun!
Pada titik Gin akhirnya menyadari sesuatu. Bahwa gadis loli sangat meresahkan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Scurity MT
♡108
2022-01-29
1
Draco Acquilla Rubrum Kness
hmmm
2022-01-03
4
J e a l y n_
~♥
2021-12-22
2