Gin setelah berbicara dengan ayahnya akhirnya mengalihkan perhatian ke arah belakang dimana mobil terbang itu terjatuh.
Sebelumnya saat Gin dan Kuro menghindari mobil terbang yang hampir menabraknya. Mobil itu menabrak beberapa pohon dan akhirnya jatuh dengan ledakan keras.
Namun mobil itu tidak meledak dan hanya rusak parah seperti rongsokan. Gin mencoba mendekati mobil itu dan memeriksanya.
Tiba-tiba suara rintihan muncul.
"Aduh ... Duh! Sakit sekali!"
Sosok gadis dengan topi mekanik pilot keluar dari mobil dengan mata seperti berkunang-kunang. Dia terlihat seperti gadis berusia 10 tahun dengan wajah mungil dan rambut pirang di kuncir dua bagian.
Gadis itu menggelengkan kepalanya dan seperti mencoba mengurangi rasa pusing dengan menyentuh kepalanya.
Setelah sedikit baik, mata gadis itu seperti memperhatikan seseorang dan menengok.
Gin secara alami melihat gadis itu dan bertanya. "Apakah kamu baik-baik saja?"
Gadis itu seperti kesal oleh pertanyaan Gin dan mengerutkan bibirnya. "Hei! Aku jatuh dari atas langit bagaimana baik-baik saja!"
"..."
Gin malu dan menggaruk pipinya. "Ah, benar juga."
Gadis itu mengabaikan Gin dan seperti mengingat sesuatu hal yang tertinggal di mobil dan segera mengambilnya.
Gin dan Kuro saling memandang dan hanya memperhatikan.
"Ah, untungnya masih utuh..." Gadis itu mengambil sebuah koper besar yang tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya sambil terengah-engah.
Dia menghela nafas dan duduk tidak berdaya seperti mengistirahatkan tubuhnya. Namun sebelum dia bisa tenang, dia merintih lagi.
Gin memperhatikan bahwa kepalanya berdarah dan mencoba menawari pengobatan. "Hei, kepalamu berdarah. Aku bisa sedikit sihir penyembuhan, apakah kamu mau aku obati?"
Gadis itu tidak menolak dan mengangguk kepalanya. "Oh, terima kasih."
Tanpa berbicara lagi, Gin mengobatinya dengan skill Heal salah satu teknik dasar sihir penyembuh. Sambil Gin menyembuhkan gadis itu, Kuro bertanya. "Nak, bagaimana kamu bisa dikejar Beast King itu?"
Gadis itu yang menikmati sensasi dingin berkat sihir Gin menjawab. "Uh, ceritanya sangat rumit dan panjang. Pada intinya aku memiliki sedikit kesalahpahaman dengan ular itu." Ia seperti menghela nafas dengan nada kesal.
Gin yang mendengar dari samping terkejut.
Beast King!
Gin telah mengetahui dari Clause bahwa di dunia ini juga ada monster yang hidup berdampingan dengan manusia yang sangat buas. Itu adalah “Beast”, tidak ada yang tahu pasti sistem pemeringkatan beberapa Beast, tapi jika suatu Beast sudah memiliki gelar “King” dibelakangnya, maka itu sudah cukup untuk menghancurkan satu kota kecil.
Mahkluk ajaib itu sungguh supernatural. Itu bisa muncul kapan saja dari balik kekosongan dengan membuka seperti sebuah “gate”. Sebenarnya para Beast juga memiliki dunianya sendiri yang terpisah secara dimensi. Mereka akan membuka gate mungkin untuk mencari makan di dunia manusia atau berkembang biak.
Untungnya tidak semua Beast bisa membuka gate dan hanya Beast King saja yang bisa melakukannya. Namun tentu saja itu masih menjadi hal yang menakutkan jika tiba-tiba Beast King muncul di depan rumahmu.
Maka dari itu manusia di dunia ini memiliki sihir array untuk menangkal kemunculan Beast King secara tiba-tiba. Beast King tidak akan bisa muncul dari daerah yang sudah memiliki array sihir dan hanya di luarnya.
Gin yang telah menyembuhkan luka di kepala gadis itu bertanya. "Jadi, siapa namamu?"
Gadis itu tersenyum dan memperkenalkan diri dengan bangga. "Namaku Marsha! Seorang gadis yang akan menjadi ahli mekanik terbaik di seluruh dunia!"
Marsha berdiri dengan bangga dan seperti memberikan tekad luar biasa pada tujuannya.
"Jadi, siapa nama kalian berdua?"
Sebelum Gin bisa menjawab, Kuro memotong. "Namaku Kuro dan ini anakku Gin..."
Gin melihat ayahnya berkedip padanya dan mengerti sesuatu. Meski dia tidak tahu mengapa ayahnya menyembunyikan identitas keluarga Rose, namun dia masih mengikuti.
"Ah, jadi itu Kuro-san dan Gin-san! Mohon saling kenal." Gadis itu tersenyum dan memberi salam sopan.
Setelah sedikit bercakap-cakap dengan Marsha. Gin tahu bahwa ternyata Marsha juga berasal dari kota kecil yang ingin di tuju Gin saat ini.
"Benarkah? Apakah kalian juga ingin ke Aresia?"
"Ya, itu benar, apakah kamu juga ingin bergabung dengan kami?" tanya Kuro.
"Tentu saja! Aku juga ingin segera kembali ke rumah, kakekku pasti sudah mengkhawatirkan aku." ucap Marsha sambil membawa kopernya.
Melihat Marsha membawa koper yang begitu berat. Kuro menawarkan untuk membawanya.
"Tidak perlu, aku bisa mengatasinya."
Gin dan Kuro saling memandang dan tidak bisa terdiam. Sungguh aneh untuk melihat gadis berusia 10 tahun untuk membawa koper sebesar itu. Namun anehnya, Marsha tampak tidak kesulitan dan santai.
Gin tidak bisa membatin, 'Bahkan gadis Marsha memiliki kekuatan sebesar ini! Dunia ini benar-benar luar biasa?'
"Apakah kamu akan meninggalkan mobil ini?" tanya Kuro sambil memainkan besi rongsokan dari mobil yang rusak.
"Tidak usah, itu adalah produk gagal!"
Gin"..."
Setelah itu perjalanan ketiganya pergi ke kota Aresia berlanjut.
Sebenarnya karena kawasan ini adalah tempat Beast sering kali muncul, ini akan sedikit berbahaya. Namun karena kemunculan Beast King sebelumnya, membuat takut para Beast di jalan.
Berkat itu perjalanan tampak aman dan santai.
...
...
...
Beberapa jam setelah perjalanan, akhirnya Gin, Kuro dan Marsha telah keluar dari kawasan hutan. Ketiganya di sambut padang rumput yang luas. Di kejauhan Gin dapat melihat tembok kota dan pintu masuk gerbang layaknya kota abad pertengahan yang cukup maju.
"Apakah itu Kota Aresia?" Gin takjub dan merasa bahwa perjalanannya kali tidak sia-sia.
"Ya, itulah Aresia City." Marsha turun dari Jet-pack di punggungnya dan memandangi kota.
Ya, itu Jet-pack!
Dalam perjalanan sebelumnya, Marsha menggunakan benda terbang itu yang mampu membawanya terbang dengan mudah.
Model Jet-pack itu tidak seperti mengeluarkan api di bawahnya seperti yang dia ketahui, melainkan terdapat baling-baling yang cukup besar pada bagian atas.
Gin sangat iri dan ingin merasakannya. Namun karena hanya satu ditambah tidak bisa membawa beban terlalu berat. Gin merasa pasrah.
"Ayo ini kita sudah hampir sampai. " ucap Kuro sambil berjalan santai.
"Yosh! Ayo pergi!" Gin sangat bersemangat hingga melompat layaknya anak kecil meski memang dia bocah.
...
Sampai di depan gerbang.
Gin bisa melihat puluhan penjaga dengan baju zirah dengan membawa tombak dikedua sisi gerbang. Selain Gin, Kuro, dan Marsha, sebenarnya ada juga beberapa pendatang dan pedangan dengan membawa karavan berbaris di pintu masuk melakukan pendataan.
Gin yang penasaran matanya terus melihat orang-orang di sekelilingnya.
"Apakah biasanya kota selalu di datangi orang sebanyak ini?" Gin merasa bahwa jumlah orang yang datang berbaris bisa dihitung sekitar ratusan orang.
Marsha dari samping menggelengkan kepalanya. "Kota sebenarnya setiap hari pasti ada pelancong dan petualangan yang datang. Tapi tidak seramai ini. Itu mungkin karena ada acara besar yang akan datang..."
"Oh? Acara apa?" tanya Gin.
"Aku juga tidak tahu. Tapi aku pernah mendengar rumor bahwa beberapa desa yang cukup jauh dari Kota Aresia terserang oleh sekawanan Beast!" kata Marsha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
next
2022-02-12
0
Scurity MT
♡117
2022-01-29
0
Kutang Naga
Mulai gelut kah?
2022-01-06
3