Setelah pertarungan kemarin dengan ayahnya, kini Gin benar-benar penuh memar karena dipukuli ayahnya. Jika bukan karena tubuh fisiknya yang cukup kuat dan dia bisa sihir penyembuh, dia mungkin akan berbaring di ranjang selama seminggu.
Sial! Orang tua itu!
Aku akan membalasnya ketika aku dewasa nanti!
Gin akhirnya merasa lebih baik ketika dia telah mendapat colekan lembut dengan para maid Onee-san yang mengerumuninya?
Menjadi Shota adalah yang terbaik!
Pada jadwal pagi kali ini, setelah berolahraga seperti biasa. Gin akan belajar di bimbing pelayan sekaligus orang yang bertanggung jawab penuh atas seluruh pelayan di Villa ini.
Kakek Clause.
Ya, selain menjadi pemimpin para pelayan, ia juga seseorang yang berpendidikan dan berpengetahuan luas. Kabarnya dia dulu pernah menjadi yang pertama dalam akademi dalam nilai pengetahuan.
Jadi karena itu, Gin akan seringkali bertanya dengan Kakek Clause jika dia tidak mengerti sesuatu.
Kakek Clause adalah seorang pria tua yang sudah beruban dengan tubuh kurus namun tegap, dan kumis putih dan kacamata. Dia akan seringkali terlihat dengan pakaian pelayan hitam dan membawa serbet di tangan kanannya.
"Baik, tuan muda, sekarang kita lanjutkan pelajaran kemarin, sampai mana bab-nya?"
"Emm, kita sampai pengenalan energi mana, kakek."
Karena Gin tampak sulit memanggilnya guru, Gin lebih suka memanggilnya kakek karena sudah dari kecil dia menyebutnya begitu.
"Mm, jadi, apa yang diketahui tuan muda tentang apa itu Mana?"
Gin mengelus dagunya sambil berfikir, "Oh, itu sebuah energi yang bisa digunakan untuk mengeluarkan sihir, kan?"
Clause mengangguk, tapi juga menggelengkan kepalanya, "Mana, bukan hanya sebuah energi spiritual yang bisa digunakan dalam berhubungan dengan mistisisme sihir, tapi juga sebuah energi alami yang menjadi penopang kehidupan bagi para mahkluk di dunia ini.
Mana adalah bentuk energi yang ada di alam dan di dalam manusia. Ini adalah sumber dari semua mantra sihir.
Mana adalah aspek penting dari setiap penyihir yang pernah hidup karena itu adalah sumber mereka kekuatan sihir, yang digunakan untuk mengaktifkan berbagai mantra sihir. Energi ini secara alami ada dan mengalir di lingkungan dan di dalam setiap orang. Karena ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap orang dapat menggunakan sihir sampai batas tertentu. Pada saat yang sama, orang-orang yang tidak memiliki mana dan tidak dapat menggunakan sihir adalah kejadian yang sangat langka.
Lebih jauh lagi, ketika seseorang menggunakan semua mana mereka, itu bisa menyebabkan mereka kelelahan parah dan akhirnya membuat mereka pingsan.
Jadi karena itu, penyihir harus melatih mana dan sihir mereka, dan lebih mengetahui batasan mereka sendiri agar tidak pingsan."
Gin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan menelaah dengan cermat.
"Em, aku mengerti." Dengan bakat supernya, memahami materi semudah menelan air.
Gin kemudian memikirkan sesuatu dan bertanya. "Kakek, aku pernah melihat ibuku menggunakan sihir tanpa aktivasi mantra sihir, tapi menurut perkataan kakek, seseorang hanya bisa mengeluarkan sihir dengan mantra sihir, bagaimana itu?"
Clause dengan tenang menjawab, "Tuan muda, ada tiga metode aktivasi mantra sihir. Pertama adalah menggunakan mulut, dengan merapalkan kata-kata yang sudah ditentukan, kedua menggunakan segel tangan yang juga sudah ditentukan, dan ketiga dengan menggunakan perasaan, ini lebih sulit dari dua sebelumnya karena seseorang perlu imajinasi dan manipulasi sihir yang sangat tinggi, selain itu kontrol mana juga harus sangat mahir."
Mendengar itu, Gin tiba-tiba menyadari sesuatu.
Eh? Pantas saja!
Gin melihat statusnya dan tersenyum. Di sana dia bisa tahu bahwa manipulasi sihir dan imajinasinya telah sampai pada level (MAX).
Terakhir kali dia bereksperimen dalam menyalurkan mana dalam tubuhnya dan terjadi insiden yang mengejutkan.
Dia hampir meledakkan seluruh hutan!
Gin mencoba meniru beberapa trik sihir salah satu anime yang dulu pernah dia tonton. Dan hasilnya, sangat sesuai.
Itu benar-benar sihir ledakan yang luar biasa!
Setelah insiden itu, Gin karena kehabisan mana, pingsan hampir dua bulan.
Yah, itu tentu demikian karena kontrol mananya tidak mahir. Jika itu mencapai level (MAX) mungkin dia akan sudah menjadi ahli sihir tertinggi.
Gin bisa saja, menggunakan aktivasi mantra sihir tanpa metode pertama dan kedua, tapi masalah jika menggunakan metode ketiga, dia tidak bisa mengontrolnya dan sihir kadang akan terlalu banyak menggunakan mana yang tersimpan dalam tubuh. Jadi karena itu, Gin lebih memilih belajar metode pertama dan kedua.
Lagipula dengan bakatnya, dia hampir bisa mempelajari segalanya.
"Tuan muda, di dunia ini ada beberapa hal yang masih tidak bisa dijelaskan. Ada banyak penyihir berbakat, pendekar hebat dan manusia super yang memiliki kekuatan tak terbayangkan, namun berapa banyak dari mereka yang masih hidup? Apakah kamu tahu kenapa demikian?"
Gin mencoba memikirkannya dan menjawab, "Mungkin mereka menyinggung orang yang lebih kuat dari mereka atau mati karena binatang mistis."
Clause tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Itu bisa saja terjadi, namun kebanyakan, itu karena ada campuran tangan dari ‘Dewa’."
Dewa?
Benar sekali, di dunia ini pasti ada yang namanya Dewa!
Namun saat Gin hendak bertanya tentang Dewa, itu dipotong oleh Clause.
"Ini sudah terlalu menyimpang tuan muda, kamu akan segera mengerti ini jika kamu sudah menyelesaikan beberapa bab pelajaran." ucap Clause mengangkat kaca matanya.
Uh?
Sial! Aku sangat penasaran!
Gin tidak berdaya dan hanya bisa mengubur keingintahuan itu. Lagipula, cepat atau lambat, dia akan tahu juga.
Setelah menyelesaikan pelajaran tentang dunia, Gin kemudian melanjutkan pada pelajaran lainnya.
Ini adalah tahap masa yang sangat membosankan, tapi Gin senang melakukannya. Entah kenapa dia sangat tertarik dan penasaran dengan hal-hal baru.
Yang lebih penting, setiap hal dapat masuk di otaknya dan bisa diingat.
Jika saja dulu dia di Bumi memiliki kemampuan ini, dia mungkin sudah menjadi siswa cerdas nasional. Atau lebih mungkin, dia bisa menjadi profesor dan membawa revolusi terhadap dunia.
Yah, itupun sekarang hanya akan menjadi angan-angan saja. Hidup di dunia ini sudah menjadi hal cukup bagi Gin.
Waktu terus mengalir dan tidak menyangka sore hari telah tiba. Sebenarnya jam kelas Kakek Clause sudah selesai lima jam yang lalu.
Namun Gin merasa malas untuk bergerak dan lebih membaca buku hingga sore hari. Dia membaca kisah novel dari penulis bernama Mr. M yang berjudul “Sorcerer”.
Sebenarnya buku ini dia temukan di dekat telaga dekat dengan Villanya. Karena penasaran dia kemudian membawa dan membacanya.
Karena buku ini cukup tebal, Gin baru bisa menyelesaikannya setelah 2 bulan.
Gin tidak tahu apakah dia penulis terkenal di dunia ini, namun dia sangat menyukai novel dan alur ceritanya.
Terlebih lagi, setiap hal yang dibawa dalam novel benar-benar imajinasi baru yang tidak dapat dipikirkan di Bumi. Itu sungguh luar biasa, dan Gin bisa merasakan atmosfer kehidupan nyata dalam buku itu.
Gin juga banyak terinspirasi dari buku itu dan berlari keluar untuk mencoba meniru setiap gaya sihir di dalam buku.
Namun yang tidak disadari Gin, buku itu tiba-tiba terbakar secara mistis dan tidak meninggalkan jejak sisa sama sekali.
Hal yang mengejutkan adalah, buku ini sebenarnya hanya bisa dilihat oleh Gin saja, bahkan Clause dan orang-orang lain tidak bisa melihat.
Sungguh aneh bahwa buku dengan penampilan buruk dan besar tidak bisa dilihat. Namun saat Gin membawanya, harusnya itu jelas terlihat, tapi dimata orang lain itu seperti tidak membawa apa-apa sama sekali.
Dan kerena buku inilah?
Masa depan Gin akan membawa dalam kejutan luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Astarte
jarang marah sekali ngamok rata
2023-01-07
0
Hito
pasti konosuba kwkwoakwowk
2022-10-01
0
ꇙꋬ꓄ꌦꋬ ꀘꏂꋊꉔꋬꋊꋬ
gw suka sorcerer, apalagi kalo dalam bertarung bergerak dan menyerang dengan indah
2022-09-06
0