Rumah Sakit

Dengan sedikit khawatir melihat Elisa yang diam tertunduk Edward tampak turun dari mobil dengan menggendong Elisa menuju rumah sakit.

17.30

Dokter keluar ruangan setelah menyampaikan keadaan Elisa yang baik-baik saja.Edward tampak serius menanggapi semua yang di katakan Dokter,sementara Elisa tampak terbaring lesu di atas tempat tidur pasien.

Rumah sakit itu adalah rumah sakit terbesar di kota X,mempunyai fasilitas kelas tinggi.

Di ruangan kamar rawat Elisa adalah kamar viv, terdapat dua tempat tidur untuk pasien dan keluarga menunggu, serta sofa panjang dan tv untuk menonton, dan kamar mandi yang sangat nyaman.

Elisa tampak melihat sekeliling, dan sesekali menoleh pada lengannya yang di balut dan di infus.Ini adalah kali pertamanya ia masuk rumah sakit sebagai pasien, sementara itu ia sedikit teringat ibunya yang pernah sakit ,namun tidak mampu membawanya untuk berobat ke rumah sakit, apa lagi ke rumah sakit besar seperti ini ,bathin nya mengeluh pilu hingga air matanya kembali mengalir.

Tap......tap.....tap......

Suara langkah kaki yang mendekat dan membuka pintu ruangan.

"Apa tanganMu sudah membaik? Edward datang dengan membawa nampan berisikan Semangkuk bubur dan satu gelas air putih.

"Sudah tidak begitu sakit ,"pelan Elisa menjawab dengan wajah berpaling.kini tatapannya ia tujukan pada jendela di pojok kiri yang menghadap ke luar kota X, sementara Edward duduk di samping Elisa.

"Sebaik nya kau makan dulu!" tambah Edward menawarkan makanan yang dibawanya.

"Aku masih kenyang !" singkat jawaban Lisa tanpa menoleh pria yang duduk di sampingnya.

"Keras kepala " ketus Edward sembari meletakkan nampannya pada meja di sebelah tempat tidur Elisa.

"Kapan aku bisa pulang?" Memberanikan diri Elisa tampak menoleh pada pria yang duduk di sampingnya, yang kini tengah menatapnya serius.

"Besok juga boleh pulang, Rugi jika membiarkan kau terlalu lama di Rumah sakit !" tambah Edward dengan senyum sinis nya sembari memalingkan tatapannya pada ponsel yang ia keluarkan dari saku celana.

Bodoh,sudah tau rugi pakai acara bawa ke Rumah sakit segala, aku kan cuma keseleo di bawa ke Tukang urut saja selesai ,sedikit kesal Elisa memalingkan wajahnya, sementara Edward tampak tersenyum dengan memainkan ponselnya.

"Istirahatlah ! Aku masih ada urusan jadi harus pergi, jika butuh sesuatu pengawal ku stay di belakang pintu." pria itu tampak berdiri dan melangkah meninggalkan Elisa yang langsung menolehnya.Tubuh kokoh yang tegap itu bejalan dengan santai kemudian hilang di balik pintu.

Dunia..Bilang saja kamu pulang ke rumah, bukankah kau sudah punya istri, sok sibuk segala,bodoh amat lah, bibir kecil itu bergumam dan matanya berusaha terpejam.

Tidak butuh waktu lama, rasa kantuknya datang menerpa, dirasanya mata itu kian berat terasa, membuat ia lupa akan rasa sakitnya, hingga Elisa terlelap begitu pulas seperti seorang bayi yang tengah di manja.

08.00

'Pagi Nyonya Lisa!" Sapa dua orang perawat wanita yang masuk ke dalam ruangan dengan membawa obat dan peralatan kedokterannya.

"Pagi.." jawab Elisa ramah pada ke dua perawat itu, Elisa sudah bangun sejak awal jadi tidak terlalu terkejut akan kedatangan perawatnya .

"Suami nyonya belum kembali ya ?"tanya seorang perawat sembari mengecek infus di tangan Elisa.

Suami, benarkah? bagaimana bisa mereka menyebut Edward suamiku, jika demikian aku seharusnya merasa bahagia atau bersedih, sedikit melamun Elisa diam sejenak.

"Apa aku sudah bisa pulang?" tanya Elisa sedikit ragu.

"Nanti tunggu Dokter Jordan dulu ya,lengan Anda sudah baikan kok,biasanya sudah bisa pulang!" jawab perawat itu sembari mengisi catatan pasien.

"Anda tidak perlu khawatir nyonya! ,tambah perawat satunya lagi menenangkan.

"Ya sudah, kalau begitu kami permisi dulu, semoga anda cepat sembuh !" kedua perawat itu berlalu sembari tersenyum.

"Terimakasih" ,jawab Elisa membalas senyuman kedua perawat itu..

Setelah di rasanya kedua perawat itu kian jauh meninggalkan ruangan dengan teguran beberapa pengawal di depan pintu.

Elisa kini berusaha bangkit dan duduk , lengannya terasa sedikit ngilu, dengan perban yang di balut serta di ikat ke pundak leher.

Lenganku seperti patah saja, ujar Lisa sedikit tersenyum melihat keadaan anehnya.

"Sebaiknya aku mandi dulu" Dirasa tubuhnya sangat lengket dan tidak nyaman ,karena dari kemarin ia belum mandi, dan aroma tubuhnya kian tak sedap tercium.

Kini ia berusaha berdiri mengangkat tubuhnya yang lemah akibat terlalu lama berbaring.

"Apa yang kau lakukan ?" suara yang tak asing itu datang melangkah menghampirinya.

Edward, dia kenapa datang lagi, kembali Elisa duduk di tempat tidurnya karena sedikit terkejut dengan kedatangan pria itu.

'Aku mau mandi" Singkat Lisa menjawab.

'Biar aku bantu !" jawab pria itu melangkah maju mendekati Elisa.

"Em.. itu tidak perlu ,aku bisa mandi sendiri kok," tambah Lisa sedikit tertunduk malu mendengar tawaran pria itu.

Bagaimana bisa aku merasakan malu seperti ini. sangat tidak wajar, Elisa berusaha bangkit dan melangkah menuju kamar mandinya setelah melepaskan infus di tangannya.

"Hey, kenapa kau lepas infusnya?" dasar keras kepala ! tambah pria itu dengan seketika melangkah mengejar Lisa dan kemudian mengangkatnya.

"Tuan apa yang kamu lakukan ?"Sontak Lisa kaget ,kini ia telah berada di pangkuan pria itu.

"Aku ingin memandikan mu!"jawab pria itu dingin dengan senyum liciknya sembari menuju kamar mandi.

"Aku bisa mandi sendiri, cepat turunkan aku !" teriak Lisa sedikit keras.sementara pria itu tak memperdulikan.

Sesampai di kamar mandi ,Elisa di turunkan nya dengan perlahan.

"Sekarang sebaiknya Tuan keluar saja, aku bisa mandi sendiri kok!". dengan jelas Elisa berkata sembari menunjuk ke arah pintu.

Namun pria itu tak menghiraukan apa yang di katakan gadis yang berada di hadapannya itu.

"Lagi-lagi kau mengusirku !" ketus pria itu berkata sembari mendekatkan tubuhnya pada Elisa yang tak segera meresponnya.

Apa yang pria ini inginkan, ya ampun aku harus berbuat apa, tidakkah bisa meloloskan ku dalam keadaan seperti ini.

Seketika tangan pria itu menggapai kancing baju Lisa dari bagian leher dan membukanya dengan tatapannya yang tajam,perlahan kancing baju Lisa di buka satu persatu,nafas Edward kian terasa menyentuh leher Lisa hingga bagian dada mengikuti jemarinya yang kian meraba, hingga dirasa batin Elisa turut bergejolak dengan detak jantungnya yang semakim lama semakin kuat terasa,namun ia berusaha menahannya.

"Tuan, aku Mau mandi sendiri ,! bagaimana bisa tuan memperlakukan ku seperti ini?" dengan pelan Elisa berkata menyesuaikan situasi.

"Baiklah ! kau mandilah dulu aku tunggu di luar "jelas jawaban itu keluar dengan lembut dari bibir pria yang berada di hadapannya.

kemudian dengan tenang Edward melangkah pergi keluar meninggalkan Elisa yang terdiam di kamar mandi itu.

Kenapa dia bisa berubah seketika, hanya dengan mendengarkan perkataan ku yang pelan barusan , benar-benar tidak bisa di duga, Elisa tampak bingung namun ia tidak ingin berlarut dalam kebingungannya.

Segera ia melepaskan seluruh pakaiannya dan kemudian mengguyur tubuhnya dengan air.

Dirasanya sangat segar dan nyaman, namun ia harus berhati-hati mandi agar airnya tidak mengenai lengannya yang di perban.

setelah selesai mandi ia memakai handuk yang sudah tersedia di sana,kemudian melangkah keluar. di perhatikannya sekeliling tenyata pria itu tidak ada ,mungkin saja sudah keluar ruangan.

Di lihatnya ada beberapa lembar pakaian lengkap di atas tempat tidur, Elisa segera melangkah menghampiri pakaian itu.

"Apa dia yang menyiapkan semua ini"! ujar Lisa bingung sendiri.namun tanpa basa-basi lagi Elisa segera mengenakan pakaian itu,

Satu gaun pendek santai berwarna hijau muda, Elisa tampak segar kembali dan sangat cantik meski rambutnya masih dalam balutan handuk kecil.

Gaun itu tanpa lengan, hanya dua buah pita yang panjang dari arah dada yang di ikat ke lehernya ,memudahkan Lisa untuk mengenakan nya dengan santai ,mengingat keadaan lengan nya sekarang, tidak mungkin memakai pakaian yang ribet.

Pria itu agaknya paham sekali apa yang harus di lakukan nya sehingga membuat poin khusus di hati Elisa.

Lanjut ........Like like jangan lupa vote juga..

Terpopuler

Comments

Aditya Rizky

Aditya Rizky

tapi sayang klo Edward udah punya istri...

2020-09-06

10

Suwati Wati

Suwati Wati

kayaknya romantis edward

2020-07-26

8

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

tp hati2 jg Lisa btarvada istrinjya dtng sapantauii

2020-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 nakal_episode 1
2 penipuan _eposode 2
3 keterangan episode 3
4 Pulang rumah
5 Rasa
6 Habis Gelap TerbitLah Terang
7 Rumah Sakit
8 Pulang
9 Suasana Semu
10 Keadaan Nisa
11 Edward Manopo
12 Bosan
13 Bisakah?rasanya Manis
14 Jadi skretaris, mungkinkah?
15 Pengalaman Baru
16 Lelah dengan perasaan aneh
17 Badmood/cemburu ??
18 Persentase gagal, kembali ke klub
19 Tidak suka bukan berarti Benci
20 Vila. Edward sakit
21 Merasa peduli
22 perasaan
23 Belinda
24 Bertemu Ibu edward
25 Restu Ibu kandung
26 cerita biasa
27 kembali ke kantor
28 Dendam Belinda rasa Aneh Elisa
29 Rencana Edward, pertemuan Masa lalu Elisa
30 Cemburu , Merusak harga diri
31 Dimas Erlangga Dan Masa lalunya
32 kantor, sedikit bertengkar.
33 Minta Gaji
34 Mau bilang ??
35 Deklarasi Edward
36 Penculikan
37 Edward khawatir, kabar Dimas
38 Ketakutan elisa
39 kata author dan pengeditan tokoh
40 Pengorbanan Nisa, penyelamatan Elisa
41 keadaan elisa
42 Seminggu
43 salah paham
44 Rahasia
45 Diam
46 Dalang Dan penyelidikan
47 Vila,elisa canggung
48 Praduga
49 Pesta Menyebalkan
50 Perasaan Hati Dimas
51 Rasa Lagi _ Elisa
52 Jadi Seleb
53 persoalan _Ganti partner
54 Partner /
55 Seleb park ll
56 seleb park lll_ Obat dan fakta
57 seleb park llll_ resiko
58 Di balik pintu.
59 Lebih mirip sidang _ Elisa
60 Lanjut _
61 Cuaca cerah_
62 Berubah_geLap
63 kesan_ dan rasa
64 Sisi Lain kota X
65 Kesan seseorang
66 Lamaran _( Tak terduga )
67 PerihaL_Edward_
68 _Kejadian _ Elisa
69 Kejadian _ park ll
70 Morning Lisa _
71 Menjenguk _Elisa
72 sakit Hati_Dimas
73 Perasaan ! Lanjut
74 Rumah sakit_sweet
75 Kepulangan Elisa_
76 Berusaha_Membujuk
77 Sweet_Moment
78 Masalah_
79 Dua sisi _masalah dan kehangatan
80 Tak terduga_Elisa
81 Kaget_
82 persiapan Elisa dan Edward_love
83 Pernikahan_Elisa dan Edward
84 Tak terduga_Kacau
85 Sekarat _Park 1
86 Rumah sakit_
87 Kesadaran Ayah_
88 Lagi_
89 Lagi_ll
90 Lagi_lll
91 Di balik motif_
92 Pilihan _
93 Rumah sakit
94 Kenyataan
95 Kabar_
96 Kesadaran
97 Harapan
98 AwaL yang Baru
99 Kasih sayang
100 Manis
101 Dengarkan aku!
102 Perusahaan
103 Mual
104 Dimas
105 Aku Hamil
106 Bisikan Cinta
107 Kabar dari Jordi
108 Cerita Jordi
109 Bertemu Dimas
110 Makan malam
111 Mengejutkan
112 Di balik kesadaran Edward
113 Perasaan seorang Ayah
114 Kembali ke perusahaan
115 Rasa Terimakasih
116 Akhir bahagia
Episodes

Updated 116 Episodes

1
nakal_episode 1
2
penipuan _eposode 2
3
keterangan episode 3
4
Pulang rumah
5
Rasa
6
Habis Gelap TerbitLah Terang
7
Rumah Sakit
8
Pulang
9
Suasana Semu
10
Keadaan Nisa
11
Edward Manopo
12
Bosan
13
Bisakah?rasanya Manis
14
Jadi skretaris, mungkinkah?
15
Pengalaman Baru
16
Lelah dengan perasaan aneh
17
Badmood/cemburu ??
18
Persentase gagal, kembali ke klub
19
Tidak suka bukan berarti Benci
20
Vila. Edward sakit
21
Merasa peduli
22
perasaan
23
Belinda
24
Bertemu Ibu edward
25
Restu Ibu kandung
26
cerita biasa
27
kembali ke kantor
28
Dendam Belinda rasa Aneh Elisa
29
Rencana Edward, pertemuan Masa lalu Elisa
30
Cemburu , Merusak harga diri
31
Dimas Erlangga Dan Masa lalunya
32
kantor, sedikit bertengkar.
33
Minta Gaji
34
Mau bilang ??
35
Deklarasi Edward
36
Penculikan
37
Edward khawatir, kabar Dimas
38
Ketakutan elisa
39
kata author dan pengeditan tokoh
40
Pengorbanan Nisa, penyelamatan Elisa
41
keadaan elisa
42
Seminggu
43
salah paham
44
Rahasia
45
Diam
46
Dalang Dan penyelidikan
47
Vila,elisa canggung
48
Praduga
49
Pesta Menyebalkan
50
Perasaan Hati Dimas
51
Rasa Lagi _ Elisa
52
Jadi Seleb
53
persoalan _Ganti partner
54
Partner /
55
Seleb park ll
56
seleb park lll_ Obat dan fakta
57
seleb park llll_ resiko
58
Di balik pintu.
59
Lebih mirip sidang _ Elisa
60
Lanjut _
61
Cuaca cerah_
62
Berubah_geLap
63
kesan_ dan rasa
64
Sisi Lain kota X
65
Kesan seseorang
66
Lamaran _( Tak terduga )
67
PerihaL_Edward_
68
_Kejadian _ Elisa
69
Kejadian _ park ll
70
Morning Lisa _
71
Menjenguk _Elisa
72
sakit Hati_Dimas
73
Perasaan ! Lanjut
74
Rumah sakit_sweet
75
Kepulangan Elisa_
76
Berusaha_Membujuk
77
Sweet_Moment
78
Masalah_
79
Dua sisi _masalah dan kehangatan
80
Tak terduga_Elisa
81
Kaget_
82
persiapan Elisa dan Edward_love
83
Pernikahan_Elisa dan Edward
84
Tak terduga_Kacau
85
Sekarat _Park 1
86
Rumah sakit_
87
Kesadaran Ayah_
88
Lagi_
89
Lagi_ll
90
Lagi_lll
91
Di balik motif_
92
Pilihan _
93
Rumah sakit
94
Kenyataan
95
Kabar_
96
Kesadaran
97
Harapan
98
AwaL yang Baru
99
Kasih sayang
100
Manis
101
Dengarkan aku!
102
Perusahaan
103
Mual
104
Dimas
105
Aku Hamil
106
Bisikan Cinta
107
Kabar dari Jordi
108
Cerita Jordi
109
Bertemu Dimas
110
Makan malam
111
Mengejutkan
112
Di balik kesadaran Edward
113
Perasaan seorang Ayah
114
Kembali ke perusahaan
115
Rasa Terimakasih
116
Akhir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!