Bab 19

Perusahaan Royal Group

Gedung pencakar langit yang bertuliskan Royal Group berdiri dengan megahnya di Pusat Kota Serenity. Tampak orang berlalu lalang keluar masuk gedung tersebut dan sejumlah orang berbaris dua jalur di depan pintu masuk gedung.

Beberapa tampak masih merapikan pakaiannya dan ada yang sudah berdiri tegap dan ada yang sedang mengobrol dengan yang lain, mereka adalah karyawan Royal Group.

Pagi ini matahari cukup terik, benar-benar membuat gerah, tetapi mereka tidak bergeming dari tempat mereka berdiri. Tidak berapa lama, sebuah mobil Maybach hitam berhenti di depan gedung itu, semua karyawan yang tadinya masih sibuk dengan aktivitas mereka, terdiam dan berdiri tegap.

Seorang lelaki tampan berwajah dingin dengan setelan jas hitamnya turun dari mobil Maybach tersebut, orang itu adalah Vincent Zhang.

"SELAMAT PAGI, PAK PRESDIR!" sapa barisan karyawan tersebut sambil membungkukkan badan mereka.

Vincent memberikan kunci mobilnya kepada salah satu petugas di sana, kemudian berjalan melewati barisan itu. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya di tengah barisan itu, kemudian mendekati salah satu karyawannya. Mereka semua meneguk salivanya.

Apa lagi yang akan dilakukan bos? teriak suara hati mereka masing-masing.

Vincent memegang dasi karyawan tersebut dan merapikannya, kemudian dia menepuk bahu karyawan tersebut.

"Selamat pagi semua," ucapnya menatap semua karyawan dan memberikan senyuman kecil.

Para karyawan terdiam dan mengerjap-ngerjapkan mata mereka seolah tidak percaya dengan penglihatan dan pendengaran mereka sendiri. Mereka tidak berani berkomentar. Dengan cepat mereka mengikuti Vincent dari belakang.

Lucas yang baru masuk ke Gedung Royal Group segera bergegas menghampiri bosnya.

"Maaf Bos. Saya terlambat," ucap Lucas terengah-engah sambil mengikuti langkah Vincent.

Vincent hanya mengangguk dan menengadahkan tangannya, kemudian Lucas menyerahkan sebuah majalah ke tangannya.

Setelah sampai di depan lift, tanpa aba-aba semua karyawan bubar ke tempatnya masing-masing. Vincent dan Lucas masuk ke dalam lift khusus Presdir. Mereka naik ke lantai 38.

Lantai 38 adalah lantai khusus untuk ruangan Presdir, serta ruang rapat yang biasa digunakan oleh Vincent. Ruangan Lucas dan sekretaris Vincent juga berada di lantai yang sama, sedangkan ruangan Komisaris ada di lantai 39.

Setelah sampai di lantai 38, Vincent masuk ke dalam ruangannya. Lucas tetap mengikutinya masuk.

Vincent duduk di sofa ruangan tersebut dan menyilangkan kakinya. Ia menyenderkan punggungnya di sofa itu, kemudian membuka majalah yang diberikan Lucas tadi, majalah MUSE.

Dia membaca artikel dirinya dan Amira sambil tersenyum kecil penuh arti.

E**ntah apa yang akan dilakukan gadis itu, kalau dia membaca artikel ini, batin Vincent masih dengan senyuman menggantung di bibirnya.

"Ehem ... Bos."

Lucas berdeham membuyarkan lamunan Vincent dan mengalihkan pandangannya dari majalah ke Lucas.

"Bos, saya sudah menyiapkan kontrak kerja sama kita dengan Lee Construction. Kapan akan diadakan konferensi pers untuk menandatangani kerjasama itu?" tanya Lucas pada Vincent.

"Kamu atur saja," ucap Vincent kemudian beralih kembali ke majalah tersebut.

"Mmm ... Bos, saya dengar dari tim perencanaan, kalau Lin Corp juga ada mengajukan kerja sama dengan kita, tetapi ditolak oleh Pak Jason Zhang," lapor Lucas.

Sepertinya sekarang sudah menjadi kebiasaan Lucas untuk melaporkan semua yang berhubungan dengan Amira Lin, termasuk Lin Corp.

Vincent mengernyitkan keningnya dan tatapannya sedikit menunjukkan bahwa dia tidak senang dengan keputusan dari Jason Zhang selaku Direktur Perencanaan.

"Saya sudah menanyakan kepada Pak Jason. Beliau mengatakan bahwa dia menolak kerja sama dengan Lin Corp karena kondisi perusahaan tersebut yang sudah tidak stabil dan takutnya akan mempengaruhi pembangunan Green Resort nantinya." Lucas memberikan penjelasan.

"Panggil Jason kemari!" perintah Vincent yang dianggukin oleh Lucas.

Beberapa menit kemudian, masuk seorang pria muda tampan dengan setelannya yang modis dan tampangnya yang ceria menyejukkan suasana ruangan Presdir yang sedikit suram saat ini.

Jason Zhang, 27 tahun, Direktur Perencanaan Royal Group dan juga merupakan sepupu Vincent dari pihak ayahnya. Dia juga satu-satunya teman yang dekat dengan Vincent, karena pribadinya yang supel dan cuek.

"Halo Bro," sapa Jason ketika masuk.

"Apa kamu mau ditendang dari sini?" tanya Vincent mendelik tajam kepadanya.

"Bro, maksudku Pak Presdir. Jangan galak begitu .... Apa kau habis sarapan bahan peledak lagi hari ini?" canda Jason yang mendapatkan tatapan tajam dari Vincent.

Jason memanyunkan bibirnya dan duduk di depan Vincent, "Ah, sudahlah. Kau ini sama sekali tidak bisa diajak bercanda, tidak seru!"

"Katakanlah, ada apa kamu mencariku? Aku sedang sibuk," ucap Jason mulai sedikit serius.

"Sibuk? Maksudmu sibuk menggoda para sekretarismu itu?" sindir Vincent yang sudah hafal dengan sikap Jason yang memang terkenal playboy.

"Hahaha .... Nah mulai deh. Giliran aku serius, kamu malah nyindir aku."

"Aku benaran sibuk, Bro. Kamu kan menyuruhku untuk menyiapkan semua proposal perencanaan untuk Green Resort itu. Kalau nggak kukerjain, nanti kamu memotong gajiku tanpa ampun," ucap Jason memelas.

"Seharusnya gajimu memang dipotong lima puluh persen saja," ucap Vincent sinis.

"Kenapa? Aku salah apa?" ucap Jason panik.

"Kamu tega sekali. Bro, kalau gak ada uang, aku gimana bisa hidup," ucap Jason sedikit membesar-besarkan.

"Ck ... sandiwaramu hebat. Seharusnya kamu jadi artis saja mungkin sudah mendapatkan piala oscar," Vincent berucap dengan malas.

"Ah, ide yang bagus. Kalau begitu aku akan mendaftarkan diriku ke agensi," ujar Jason segera berdiri.

"Kamu mau ke mana?" tanya Vincent dingin.

"Ke agensi," ucap Jason dengan wajah polos.

"Sudah cukup main-mainnya. Aku mau menanyakan kepadamu, apa benar kamu menolak kerja sama yang diajukan Lin Corp?" tanya Vincent dengan wajah serius.

"Ah ... apa kamu menaruh cctv di tubuhku?"

Jason ingin memulai candaannya tetapi diurungkan niatnya melihat tatapan tajam dari Vincent, dia kembali duduk di sofanya.

"Ehem, kamu kan tau sekarang kondisi perusahaan Lin Corp sedikit menurun. Aku tidak mau Royal Group dimanfaatkan oleh mereka," jelas Jason sekarang dengan lebih serius.

"Royal Group tidak akan terpengaruh akan itu, aku rasa perusahaan mereka bisa dipertimbangkan," ucap Vincent yang membuat Jason melotot.

"Aku rasa hari ini kamu bukan sarapan bahan peledak, tapi mungkin kamu lupa minum obat," ucap Jason sambil berdiri dan memegang dahi Vincent yang membuat tangannya ditepis oleh Vincent.

"Kau serius? Apa aku tidak salah dengar, Vin?"

"Bukankah kau biasanya tidak akan memandang perusahaan seperti itu, apalagi dengan citranya yang sudah mulai menurun. Ke mana sikapmu yang biasanya, Bro?"

Jason heran melihat perubahan sikap Vincent, kemudian dia melirik majalah yang ada di samping tempat duduk Vincent dan mengambilnya.

Vincent ingin menahan tangannya, tapi kalah cepat. Jason sudah berlari menjauh mengambil majalah itu.

Dilihatnya judul headline news majalah itu, " Seorang pengusaha mapan memamerkan kemesraannya di depan publik? Hahaha .... ini ... ini ...."

Jason melihat gambar sampul depan majalah itu dan menunjuk wajah Vincent dan majalah itu bergantian.

"Ini bukannya kamu, Bro? Hahahaha. Tumben kamu masuk majalah gosip begini, hah?" ledek Jason.

Vincent memijat pelipisnya dan menatap Jason yang masih berbicara, "Bukankah biasanya kalau ada berita begini, Si Lucas sudah duluan tau dan memblokirnya? Kenapa bisa kelewatan?"

Jason menatap Vincent curiga, "Atau jangan-jangan ...," Jason memincingkan matanya, "...kau sengaja, ha?"

Vincent hanya diam dan tidak berkomentar apapun.

"Wow, wow, Bro. Siapa wanita ini? Cerita ayo cerita ...." Jason semakin bersemangat dan penasaran, dia duduk di samping Vincent dan menepuk pundaknya.

Vincent memincingkan matanya tajam dan melepaskan tangan Jason di pundaknya.

"Ck, tidak mau cerita ya tidak apa-apa. Aku bisa cari tau sendiri," ucap Jason dengan mata berbinar-binar.

"Tapi ngomong-ngomong, wanita ini lumayan manis juga ...." Jason menyeringai menatap gambar Amira di majalah itu.

"Jangan ganggu dia!" Vincent menatap dingin ke arah Jason seolah akan menerkamnya apabila mengganggu mangsanya.

Glek! Jason menelan salivanya pelan.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

To be continue ....

Terpopuler

Comments

runma

runma

keren

2021-07-26

0

Merdin Judris

Merdin Judris

Vincent.......berani Pepet berani bntu donkkkkk

2020-11-02

0

Tw Renal

Tw Renal

ttp smngt

2020-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126 (Ending)
127 Bonus Chapter
128 Minta Pendapat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126 (Ending)
127
Bonus Chapter
128
Minta Pendapat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!