Bab 15

Amira POV

Vincent menatapku dengan tajam, aku mengalihkan tatapanku, "Itu apa?"

Bagaimana aku mengatakannya? batinku.

Flashback 2 hari yang lalu

Ibu mengajakku menjenguk kakek di rumah sakit. Kakek menyambutku dengan gembira, kesehatannya berangsur-angsur membaik. Kami mengobrol cukup lama, sudah lama tidak berkumpul seperti ini.

"Ami, kapan kuliahmu selesai?" tanya kakek padaku.

"Tinggal satu semester, Kek. Aku tinggal membuat laporan akhir saja, Kek. Setelah itu, aku sudah bisa kembali ke sini menemani kakek selamanya," jawabku.

"Mulutmu manis sekali. Memangnya kamu gak mau menikah? Kalau kamu menemani kakek selamanya, suamimu bagaimana? Ada-ada saja kamu ini," ucap kakek padaku yang disambut anggukan ibu.

"Iya, kamu ini. Kakek ada Ibu yang menjaga. Kapan kamu akan mengenalkan calon menantu pada kami?" cecar ibu padaku.

"Ibu ... masa habis kuliah langsung disuruh nikah sih. Kan aku masih mau lanjut cari kerja!" protesku.

"Kalau cari kerja itu gampang, Kakek bisa bantu kamu. Tinggal kamu sebut aja mau di bagian apa, kakakmu pasti langsung mengiyakan."

"Iiih ... Kakek!! Aku gak mau kerja bareng kakak, yang iyanya nanti aku dikerjain sama dia," ucapku menolak tawaran kakek.

"Siapa suruh kamu suka ngerjain kakakmu."

Kakek mencubit hidungku dengan gemas. Aku mengerucutkan bibirku.

"Kalau kamu belum punya pacar, setelah Kakek keluar rumah sakit, Kakek kenalkan ke kamu, cucu-cucu teman Kakek," tawar kakek yang membuatku makin jengkel.

"Ya ampun Kek! Memangnya Ami gak laku apa. Pakai acara dijodoh-jodohkan segala!" Aku memanyunkan bibirku.

"Hahahaha ...."

Kakek dan Ibu tertawa membuatku makin kesal.

"Oh iya, kemarin kamu kemana? Katanya mau jenguk Kakek. Semalam juga Kakek telepon, gak kamu angkat."

"Masa sih? Memangnya Kakek ada telepon, kok aku gak tau."

Aku merogoh handphone di tasku dan mengeluarkannya.

Kulihat daftar panggilan masuk, ternyata Kakek memang ada telepon, tapi saat itu aku sudah terlelap. Kemudian kulihat ada panggilan masuk lagi dari Si Mesum itu.

Huh! Dia masih ada muka meneleponku?!

Aku merengut melihat namanya, kemudian aku langsung memblokir nomornya dari handphoneku!

End of flashback

"Ah ... itu ... aku memblokirnya," jawabku pasrah.

"APA?" Vincent menaikkan suaranya, aku memejamkan mataku erat.

"Iya, aku memblokir nomormu. Siapa suruh kamu berbuat seperti itu kepadaku, jadi aku kesal dan memblokirnya!" ucapku cepat dan segera berlari dari hadapannya. Tetapi tangan Vincent bergerak lebih cepat dan menarikku ke dalam pelukannya.

Dia memeluk pinggangku erat dan menyeringai, mendekatkan wajahnya padaku. Aku memalingkan wajahku. Dia membenamkan wajahnya dibahuku, kemudian menjelajahi leherku.

"Sepertinya kamu bukan gadis yang patuh," bisiknya di telingaku.

"Ini hukuman buatmu," lanjutnya dan mencium daun telingaku dan turun menjelajahi leherku mencium aroma tubuhku dan membuat gigitan kecil di belakangnya.

Astaga, si mesum ini, benar-benar mesum!

Aku meronta, tetapi tetap tidak bisa melepaskan diri, malah membuat tubuhku jatuh ke atas sofa dan dia di atasku.

Aku membulatkan mataku melihat posisi kami saat ini.

Benar-benar sungguh bodoh kamu, Ami!

Jantungku berdegup dengan cepat dan tidak beraturan, melihat matanya yang penuh seringai, suaraku tercekat.

Dia mengelus wajahku dengan punggung tangannya. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya di wajahku. Dia menatapku dengan lembut, aku seperti tersihir olehnya.

Melihat tidak ada penolakan dariku, dia mendekatkan bibirnya ke bibirku. Ia menciumku perlahan dan meraih tengkuk leherku memperdalam ciuman kami, aku memejamkan mataku.

Tiba-tiba dering ponsel Vincent membuatku tersadar, aku mendorong tubuh Vincent dengan kedua tanganku, berusaha melepaskan ciuman kami.

Tetapi Vincent dengan cepat menahan kedua tanganku, dia mencium tengkuk leherku, menjilatinya dan membuatku sedikit melenguh. Dia tidak menggubris dering ponsel yang terus berbunyi.

"Vin ... Vincent ... hand ... handphonemu!" teriakku dengan suara terputus-putus, akhirnya ia menghentikan aktivitas mesumnya itu.

Vincent mendengus kasar, dan berdiri mengambil ponselnya. Aku mengangkat tubuhku dan duduk di sofa, menepuk-nepuk wajahku.

Ami, sadar Ami! Apa yang kau lakukan tadi?! Kenapa kau tidak menolaknya, malah menikmatinya?! Ingat bahwa yang kau suka itu Kak Leon, Ami! Kau tidak boleh terlena dengan si mesum ini! batinku seperti merapal mantra untuk melepaskan sihir Vincent dariku.

Aku menguatkan diriku dan menarik nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan, berusaha menenangkan diriku.

"Tidak apa-apa, biarkan saja, tidak perlu dihapus," ucap Vincent yang masih menelpon dengan seseorang. Sepertinya ada hal penting, karena dia sempat terdiam dan mengecek ponselnya. Dia menelpon sambil menatapku. Mata kami bertemu, dia menyeringai. Entah siapa yang menelponnya, perasaanku tidak enak.

Aku segera memalingkan wajahku dan berdiri mengambil botol mineral yang kuminum yang kutinggalkan di atas meja mini bar tadi dan meneguknya hingga habis.

Setelah memutuskan telepon, Vincent menatapku. Ia berjalan ke arahku, mendekatiku sehingga membuat tubuhku mundur dan menabrak meja mini bar, aku menelan salivaku.

Dia mendekatkan wajahnya, aku memejamkan mataku erat dan menundukkan wajahku.

"Aku minta maaf, aku tidak akan memblokir nomormu lagi!" ucapku kemudian membuka satu mataku melihat ekspresinya.

Vincent menjentikkan jarinya di dahiku, membuatku meringis kesakitan, kemudian mengambil ponselku di atas meja mini bar dan melemparnya ke tanganku.

"Tidak ada lain kali lagi, buka blokirnya! Jangan sampai aku telepon lagi tidak bisa!" perintahnya padaku yang mendapatkan anggukanku dengan cepat.

Dengan segera aku membuka blokir nomornya di ponselku di hadapannya. Dia melihat namanya di daftar kontakku dan menatapku marah, aku menyengir dan dengan segera mengubah namanya menjadi 'Vincent', tetapi dia tidak suka dan merebut ponselku dan mengetikkan namanya sendiri, kemudian mengembalikannya padaku.

Aku melongo melihat nama yang diketikkannya di sana 'My Vincent'.

Dasar narsis!

Tiba-tiba aku teringat sepatuku yang tertinggal di apartemen Vincent, "Ehem ... dua hari yang lalu aku meninggalkan sepatuku di sini, apa kau masih menyimpannya?" tanyaku dengan hati-hati.

"Sudah kubuang!" jawabnya singkat.

"APAAAA?!"

Aku melongo mendengarnya. Rasanya aku ingin mencekik lehernya sekarang.

*H*iks ... sepatu kesayanganku ... Kak Leooonn ....

Dia berjalan meninggalkanku menuju kamar tidurnya, aku menghela nafas, rasanya sia-sia juga aku melawannya.

Ketika melihat dia masuk, aku terpikir untuk meninggalkan tempat mesum ini secepatnya, tetapi baru akan melangkahkan kakiku, Vincent keluar dari kamarnya.

"Jangan coba-coba berani kabur atau kau akan menerima hukuman lebih dari yang kuberikan tadi," ancamnya padaku. Aku menelan salivaku mendengar ancamannya.

Dia mengambil ponsel dan kunci mobilku. Tidak lupa ia mengunci pintu apartemennya dari dalam dengan kode sandi, kemudian masuk kembali ke dalam kamarnya.

Selesai sudah! Aku sudah tidak bisa kabur lagi!

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

To be continue ....

Terpopuler

Comments

Vera Diani

Vera Diani

Kaya Tom n Jerry aja mreka brdua y 😀🤣😂😘😍🥰

2022-02-03

1

Taz

Taz

Ami, ganteng dan gagah mana?
Apakah Vincent atau Leon?

2021-08-26

1

Taz

Taz

Ami jadi tawanan Vincent
Ami

2021-08-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126 (Ending)
127 Bonus Chapter
128 Minta Pendapat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126 (Ending)
127
Bonus Chapter
128
Minta Pendapat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!