Sosok pria tampan yang baru selesai mandi disore hari.
Dengan Mia yang membantu memakaikan handuk mandi untuk menutupi tubuh kekar dan perut sixpack miliki suaminya.
"Bagaimana, apa sudah bisa menghubungi papah?"
"Belum mas, tadi Bayu bilang papa masih di kantor." jawab Mia sambil menuntun suaminya untuk duduk di tepi kasur.
Agar Mia tidak kesulitan mengurus andre yang tinggi nya jauh berbeda dengan nya.
Setelah andre duduk. Mia mengambil handuk dan berdiri di samping andre untuk mengeringkan rambut andre yang masih basah.
Namun kali ini berbeda karena andre menarik Mia agar posisi Mia langsung menghadap nya
Membuat Mia gelisah tidak menentu melihat wajah tampan suaminya tepat di depan nya.
Rambut basah dengan air yang masih menetes jatuh keleher. Lalu turun kedada bidang milik suaminya itu.
Mia hanya menarik nafas panjang untuk meredakan jantung nya yang terus berdebar tidak menentu.
Kedua tangan Mia yang sibuk mengeringkan rambut sambil sesekali memijit kepala suaminya
membuat pria itu menyukai perlakuan Mia semenjak jadi istrinya.
Tiba-tiba tangan andre meraih tubuh Mia dan menjagah kepalanya di bahu Mia,
"Mas jangan peluk-peluk, Mia kan belum selesai mengeringkan rambut mu." tegur Mia semakin panik.
"Kau ini benar-benar datar yak" celetuk Andre menyinggung dada Mia yang terasa rata.
"Sembarangan!' ukuran Mia ini normal mas." pekik Mia kesal
"Normal apanya tubuh setanting begini." ujar andre menyinggung perawakan Mia.
"setanting memang Mia balita! kenapa mas selalu....emmm !" sahut Mia ingin membela. akan tetapi sudah terpotong.
Karena Andre mencium bibirnya dan menahan takup leher Mia agar tak bisa menghindar.
Cukup lama membuat Mia susah bernafas. Lalu mendorong bahu andre sekuat tenaga agar terlepas dan bernafas bebas.
tidak hanya itu Mia juga merasakan tangan andre yang lain mulai menjamah.
"Tunggu dulu mas," pinta Mia menahan tangan andre yang turun kebawah pinggul nya.
Tiba-tiba suara handphone bergetar membuat andre tidak jadi meneruskan keinginnanya.
"Cihk menyebalkan!" keluh andre menahan hasrat nya yang mulai bereaksi.
"drett...drettt... drettt.. getar hendpone di meja nakas.
Sebuah panggilan masuk tertera nama papah mertua.
Mia segera meminta andre untuk melepaskan dirinya. lalu mengambil banda pipih kesukaan seluruh umat manusia.
Lalu Mia menekan tombol hijau dan memberikan ke pada andre.
Sontak bukan hendpon yang diraih melainkan tubuh Mia agar selalu melekat dekat nya.
"Assalamualaikum? " sapa nya dari jarak jauh disisi lain.
"wa'alaikumsalam pah!" jawab andre sopan.
Mia terlihat heran menatap suaminya yang biasa nya selalu berdebat dengan papah nya. namun berbeda saat di telepon sopan dalam berkata.
"Ada apa dre?"
"Aku mau pulang pah." pinta andre the poin.
Segera Mia ingin menjauh untuk membiarkan mereka berdua mengobrol di telepon.
Namun andre menahan nya dan menarik Mia ke dalam pangkuannya.
sampai-sampai wajah Mia menabrak dada bidang milik suaminya.
"Pulang, yang benar saja memang kalian berdua sudah berhasil seperti yang papah mau? " ujar wijaya menanyakan calon cucunya.
"Tentu saja, tapi sepertinya menantu mu akan bertambah dua atau tiga dan semua nya akan membawakan cucu untukmu pah!" jawab andre berbicara sembarangan.
"Apa maksudmu andre?" tegur wijaya dangan suara mulai tinggi.
"Kemarin malam beberapa perempuan nakal mengganggu ku!"
"lalu?" tanya wijaya heran.
"Lalu membuat Mia sampai pingsan karena minuman nya diberi obat, setelah itu papah tahu, apa yang mereka coba lakukan pada ku?" ujar andre berbohong untuk menakuti papahnya.
"Bagaimana bisa andre? kenapa kalian berdua tidak hati-hati?" tanya wijaya dari jarak jauh.
Perasaan wijaya yang mulai mengkhawatirkan keadaan putranya yang memang bayak di kagumi kaum Hawa.
"Anak mu ini buta pah!' mengurus diri sendiri saja kesulitan, di tambah menantu mu yang belum paham lingkungan disini." keluh andre membuat papahnya cukup lama terdiam.
Mia yang sedang duduk di pangkuan suaminya karena di paksa.
Lalu lengan andre yang melingkar di pinggang Mia sembari menyesap masuk kedalam dres yang Mia pakai.
Dan meremas dua buah dada yang tadi andre keluhkan berukuran rata.
Membuat pemiliknya menahan tangan andre dan menutup mulut nya sendiri,
Agar tidak mengeluarkan suara sensual yang sampai terdengar di handphone yang masih terhubung panggilan.
"Bagaimana kalau di ganti saja tempat hanymoon nya?" bujuk wijaya yang benar-benar menginginkan cucu dari putra nya itu.
"Tempat ini saja sudah membuat kesulitan berjalan dan bergerak, apa lagi tempat yang baru." seloroh andre menggunakan alasan lain untuk menolaknya.
"Sudahlah papah tak ingin berdebat dengan mu, besok Bayu akan datang menjemput kalian berdua." sahut wijaya menjelaskan.
"Terima kasih pah?" jawab andre yang langsung di akhir salam kedua belah pihak. Dan berakhir nya panggilan teknologi kesukaan seluruh umat.
Setelah itu andre melempar kan handphone milik istrinya sembarangan arah,
"Jangan di buang Mas, itu kan dari papah, kalau rusak bagaimana?" tegur Mia yang melihat handphone miliknya sudah tergeletak di karpet lantai.
"Tinggal beli yang baru!" ujar andre santai. sambil merebahkan tubuh nya. dengan tangan yang masih setia melingkar di tubuh Mia
sontak kelakuan andre. otomatis membuat Mia ikut terjatuh di atas tubuh suaminya.
dan melanjutkan yang tadi tertunda, agar benar-benar bisa pulang bertiga.
*
*
*
*
Di sisi lain seorang wanita berambut diatas bahu sedang duduk bak ratu kerajaan.
Dengan seorang pria yang terus berdiri disamping nya. tinggi dan juga tampan.
Sebuah ruangan butik kalangan atas yang tergolong super duper wah.
Dengan beberapa pelayan butik berjejer sambil memapah beberapa gaun yang masih terbungkus plastik transparan.
Dan beberapa perhiasan yang menyilaukan mata.
"Sayang coba kau lihat gaun mana yang cocok untuk ku" pinta fani manja (ala siluman rubah).
"yang mana saja asal tidak mengganggu cabang bayi di perut mu." sahut Rangga menasihati.
"Ayolah sayang apa kau masih marah dengan kakak ku yang membawa mu dengan paksa waktu itu?" tanya fani ingin tahu.
"bukan hanya memaksa ku, kakak mu juga berani mengancam keluarga ku." ujar Rangga menjelaskan.
"Aku juga sebenarnya tidak menginginkan itu semua rangga." sahut dengan santai tanpa dosa.
"Lalu kenapa kau memfitnahku tentang kehamilan mu yang tidak jelas itu didepan kakakmu?" ujar rangga.
Yang tidak terima atas perlakuan yang tidak semestinya dia yang menanggung nya.
"memang nya kalau aku menjelaskan pada kak Rusdi yang sebenarnya? Dirimu dan keluarga mu akan tetap aman dan bebas begitu!" tidak akan...!!!!'sebuah masa lalu yang begitu tragis" jelasnya penuh penekanan dan juga ancamam.
"sudah ku bilang ikuti permainan ku dan jangan berniat kabur dari ku! ' mungkin aku dan kakak ku tak perlu melakukan semua ini." sahut fani penuh rencana licik.
lalu fani menunjuk seorang pelayan yang sedang memapah gaun biru muda. untuk berjalan bersama nya.
Rangga hanya terdiam mendengar rencana Fani yang sedang menjeratnya bukan tak mampu melawan.
melainkan kekhawatiran terhadap keluarga nya yang sekarang di pegang kendali Rusdi dan juga fani.
pria itu mengepal erat tangannya dan hanya bisa menarik nafas dengan berat. lalu menghembus kan perlahan.
Melihat fani pergi keruang ganti untuk mencoba beberapa gaun pesta pertunangannya. yang hanya tinggal menghitung hari.
Rangga hanya seorang pria biasa. yang bekerja sebagai karyawan di sebuah supermarket.
Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sebagai anak tertua sekaligus tulang punggung keluarga.
Karena sebuah rahasia kelam keluarganya yang di ketahui fani. membuat hidup Rangga kini dalam kendali.
bersambung.....
tinggalkan jejak setelah membaca ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sunarti
lanjut Thor 💪💪💪
2023-07-27
1
Dewi Zahra
lanjut lagi
2022-12-19
0
🌷💚SITI.R💚🌷
renca apa ya yg mau fani keejakn
2022-08-07
0