di pagi hari
Setelah istirahat yang cukup Mia merasa lebih baik. dan berniat mengajak Andre berkeliling pulau.
Namun hati nya ragu. takut andre menolak nya karena pria itu selalu berpesan untuk tidak mengganggu nya.
Mia mulai menatap suaminya. Dalam diam di meja makan.
Wajah tampan yang tidak pernah bosan di lihat. Dengan alis tebal, hidung mancung dan bibir tipis yang begitu seksi,
Dua bola mata tunanetra dengan cornea mata berwarna biru. Yang malah banyak dikagumi orang.
Sungguh seperti Pangeran bak di negeri dongeng.
Begitu juga Mia yang mulai merenung kenapa dia bisa bersama pria di hadapan nya.
Mia hanya seorang gadis remaja yang baru saja lulus sekolah.
Dengan hayalan menjadi mahasiswi di perguruan tinggi.
malah harus bergelar seorang istri. bukan karena cinta atau melakukan hal yang berdosa.
Ia hanya anak yang harus membayar hutang balas budi. karena telah di lahirkan di dunia ini. Dan juga dirinya yang menjadi anak tiri.
Orang tua yang seharusnya melindungi malah memberikan anak nya sendiri. kepada orang lain sebagai kompensasi.
Dirinya hanya sebatang Emas yang di jadikan sebagai jaminan.
Agar tidak merugikan kedua belah pihak. Antara tuan Deri dan tuan wijaya.
"Kau masih hidup?." seloroh Andre yang belum mendengar Mia mengoceh. Sontak Mia membuyarkan pikiran nya tentang pernikahan yang entah kedepannya seperti apa.
"Masih mas!" pekik Mia kesal. sambil menyangga dagu nya di meja.
"apa perut mu masih sakit?" tanyanya karena sebenarnya andre juga mulai mengkhawatirkan.
karena mereka memang jauh dari rumah ditambah Mia yang belum pengalaman dengan lingkungan semua ini.
sifat yang masih polos tak tahu apa-apa membuat andre prihatin.
"perut Mia sudah tidak sakit mas." sahut nya menyodorkan secangkir kopi di tangan Andre.
" lalu kenapa suara mu enggan begitu?" tanya lagi.
"sebenarnya Mia ingin pulang mas?"
" hak pulang, memang tempat ini jelek?" ujar andre angkuh
"tidak!' malahan sangat indah, tapi sepertinya penginapan ini ada setannya mas?" jawab Mia yang merasa gelisah.
bukan karena takut hantu saja namun juga lebih ke peraturan Andre yang selalu menyendiri tak ingin di ganggu dan perintah tuan wijaya.
Yang meminta nya agar bisa segera hamil. semua itu selalu menjadi beban di benaknya.
"Setan, maksudmu Hantu? yang benar saja." sahut Andre lalu menyeruput kopi nya.
"Itu benar mas, Mia serius? jelas-jelas setiap malam Mia tidur di sofa. tapi setiap Mia bagun pagi selalu di tempat tidur sama mas Andre.
"uhuk..uhuk.. uhuk.... jadi karena itu kamu bilang ada hantu?" tanya Andre panik. membuat andre tersedak sampai batuk.
"iya mas, memang yang siapa coba?kalau bukan hantu yang jahiliah Mia." sahut tanpa curiga terhadap andre yang selalu bersikap dingin dan tak suka di ganggu.
"ya ampun kau ini!' itu bukan hantu tapi karena ak".... jelas andre tak ingin meneruskan.
karena dia lah yang selalu menggendong Mia ketempat tidur di malam hari.
"karena apa mas? " tanya nya penasaran.
"karena mungkin kamu somnabulisme! " sahut nya mengalihkan.
Agar Mia tidak curiga terhadap nya atau takut hantu apa lagi membahas untuk pulang.
"apaan tuh mas Mia gak ngerti?" tanya Mia ingin tahu.
"hanya sebuah penyakit ,melakukan kegiatan sehari-hari tapi dalam keadaan tidur, seperti kamu!' yang berjalan dalam keadaan tidur." sahut andre memberi tahu.
"masah sih Mia seperti itu?"
"sudah jangan dipikirkan itu tidak penting, sebaiknya nanti siang kau siap-siap temani aku berkeliling, dan ceritakan suasana di tempat ini." ujar andre tak ingin membahasnya lagi.
Mia yang mendengar andre ingin berkeliling langsung sigap dengan senyum semringah.
Mia pun segera bersiap untuk pergi bersama andre
siang pun tiba Mia berjalan pelan menemani suaminya. berkeliling pulau.
saat di jalan Mia yang mulai memperhatikan lingkungan sekitar.
yang kebanyakan turis asing dengan penampilan yang hanya menggunakan bikini. sambil mengumbar mesra bersama pasangannya.
membuat Mia sangat jengah melihat nya. Karena sangat jauh berbeda dengan kehidupan Mia yang biasa tinggal di kampung. Dengan adat istiadat yang ramah dan ber Penampilan sopan.
Mia yang sudah bersetatus istri namun tidak mengerti pacaran.
Mencoba belajar tentang menjadi seorang pasangan.
karena melihat ke romantisan pasangan lain. lalu Mia melirik andre yang sedang berjalan tanpa ekspresi,
sebuah kacamata hitam dan tongkat yang selalu menjadi sahabat nya. tiba-tiba membuat hati Mia terasa sedih.
"tunggu mas." pinta Mia menahan ujung kemeja andre bagian lengan.
"Ada apa? apa di depan jalan rusak?" tegur nya mengira ada masalah di depan nya.
" Tidak mas, Mia cuma mau pinjam kaca mata, yang mas andre pake boleh kan?" celoteh manja Mia meminta.
"Untuk apa? kau bisa beli sendiri!' lagi pula aku sudah memberikan kartu Debit pada mu, Limit nya juga tidak sedikit, bahkan kau bisa beli rumah sepuluh kali lipat lebih besar, dari pada rumah yang di tempati ayah tiri mu itu!" ujar andre menjelaskan dengan ketus.
"Mia gak mau beli apa pun mas, Mia cuma mau pinjam kaca mata, masa gak boleh?" bujuk Mia manja tapi maksa.
" Kau ini memang pengganggu ya! " omel nya kesal lalu melepaskan kaca mata nya.
Yang langsung di ambil Mia. tidak hanya itu Mia juga tiba-tiba merebut tongkat Andre.
"Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu kaget
Membuat Andre melawan dengan cara memeluk tubuh Mia agar tidak kabur.
Pria yang sudah berstatus suami itu mencoba merebut miliknya kembali,
sambil mencari keberadaan tangan Mia yang menggenggam tongkat dan kacamata.
"Mas Mia pinjam dulu, sebentar kok?"
" Gak Mia, berikan kepadaku sekarang juga!' kau ini sudah keterlaluan."
pinta Andre dengan kesal sampai keubun-ubun. sambil mencengkeram tangan Mia cukup kuat.
"awww sakit!' lepasin Mia mas? malu dilihat banyak orang." sindir Mia yang di peluk andre dengan erat dan jantung mia yang tiba-tiba berdetak kencang.
Sontak Andre melepaskan pelukan nya dan mendorong Mia agar menjauh.
karena mendengar Mia bilang bayak orang yang sedang melihat nya.
Lalu menarik nafas dalam-dalam untuk meredakan emosi. karena menghadapi sifat Mia yang belum dewasa.
Bukannya menjauh. Mia malah melingkarkan tangannya di lengan Andre yang kekar dan ber'otot
"Lepasin, kau mau apa lagi sekarang" tanya andre sebal, yang merasakan lengan dipeluk dengan suara Mia cengengesan tertawa pelan.
" Jangan marah ya mas, fliss.. Mia mohon!" bujuk Mia dengan mode manja.
"Sebenarnya kau ini mau apa sih??" tanya sambil menahan amarah.
"Hari ini biarkan Mia yang menjadi tongkat buat mas andre, lagi pula papah berpesan sama Mia, harus bisa jaga mas andre selama berkeliling." pinta Mia sambil menjelaskan.
"Benarkah? atau ini hanya alasan mu saja karena malu berjalan dengan ku yang buta ini?"
"Kenapa sih mas andre pikiran nya negatif mulu sama Mia"
kalau Mia malu ngapain juga pergi bareng, Mia cuma mau belajar jadi pasangan seperti yang lain mas." sahut jujur.
"Pasangan?memang kau tidak pernah pacaran?" tanya Andre penasaran.
"Hmm tidak pernah' kata nenek Mia bilang, sekolah dulu yang pinter baru pacaran, tapi gak disangka kehidupan Mia selalu berubah dengan cepat." jawab polos tanpa rasa beban namun ada rasa sesak di hati nya tanpa Mia mengerti.
Andre yang mendengar itu dan merasakan tangan Mia gemetar yang terus memeluk erat lengan Andre.
seketika amarahnya hilang entah kemana dan timbul rasa perhatian dan ingin menenangkan Mia.
"masalah seperti itu tidak perlu di hiraukan, kadang pacaran itu hanya akan membuat mu terluka, seharusnya kau berterimakasih kepada nenek mu yang sudah melarang mu." ujar memberikan saran.
"jadi begitu ya?"
"Hmm tentang kehidupan mu yang selalu berubah dengan cepat, agap saja sebuah ujian agar kau bisa jadi lebih dewasa."
bersambung......
tinggalkan jejak setelah membaca ya ☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Dewi Zahra
aku suka
2022-12-19
0
nichic
wkwkwk, itu mah pasti suamimu yg pindahin 😂😂😂
2022-05-04
2
Vivi Maulidiyah
semangat kak....💪💪
2022-03-13
2