di sebuah ruangan
" plakkk... berani-beraninya kau masih berhubungan dengan laki-laki tidak jelas itu dan menolak pernikahan dengan keluarga wijaya, kau itu sudah bertunangan?," teriak Deri dengan rasa marah.
sebuah tamparan keras dan makian yang terus di lontar kan untuk fani.
sampai perempuan itu terjatuh di lantai karena keras nya tamparan.
"aku mencintai nya ayah? "ucap fani membela selingkuhan nya.
"cinta!! jelas-jelas kau akan segera menikah dengan putra tuan wijaya, tapi kau malah diam-diam berhubungan dengan laki-laki tidak jelas itu," ujar deri mengingatkan.
"aku mohon ayah, aku tidak mau menikah dengan putra keluarga wijaya, apa lagi punya suami cacad seperti andre putra wijaya." tukas fani tak mau kalah.
"kamu hanya perlu memainkan sandiwara sebagai menantu wijaya dami menyelamatkan kita semua!' bukan malah hamil dengan laki-laki gelandang yang tidak jelas itu."
"Dasar anak bodoh...!!! apa kau tau, kemewahan yang kita dapat selama ini, semua nya berasal dari tuan wijaya" sambung Deri menjelaskan sambil menatap tajam putri yang masih terduduk di lantai.
"ada apa ini?," ucap mira datang dan langsung membantu fani untuk berdiri,
" aku sudah bilang pada mu untuk mengantarkan fani kerumah sakit waktu itu, dan menggugurkan kandungannya" Deri kembali mengingatkan Mira yang kini menjadi istri nya.
"maaf mas aku tidak tega." mira menunduk tak berani melawan.
" ini semua gara-gara kalian yang tidak mendengarkan perintahku dan juga tidak hati-hati,"
"aku benar-benar minta maaf" sahut Mira semakin takut.
"sekarang Tuan wijaya sudah tau kalau fani sedang hamil, dia sangat marah dan hampir saja menyita seluru harta yang kita punya." ujar Deri mengeluh.
Dan membuat dua wanita itu sangat kaget,
deri mulai menceritakan semua ketakutan nya
bahkan dia sampai berlutut di kaki wijaya. Memohon agar tidak melakukan semua itu.
Dengan terpaksa ia menawarkan Putri tirinya untuk menggantikan fani.
membuat mira terkejut atas keputusan yang Deri ambil demi menyelamatkan kehormatan dan kekayaannya.
Tangan Mira yang tadi memeluk Fani dengan lembut. mulai gemetar karena terkejut.
ada rasa tak percaya saat putri kandungnya yang harus menjadi korban. fani yang mulai menyadari raut wajah mira yang sedang sedih.
fani pun segera memeluk mira yang masih terdiam seperti patung karena keterkejutan. iya segera memeluk dan merangkul wanita tua itu.
sebuah senyum tipis terlukis diwajah fani tiba-tiba.
*
*
*
sudah satu minggu berlalu, acara pernikahan itu pun semakin dekat. akhirnya mira mencoba memberanikan diri untuk menelepon Mia.
Mira berkata akan datang esok pagi untuk berkunjung dan menengoknya.
mia pun sangat senang mendengarnya. Dan mulai mempersiapkan kedatangan ibu yang sangat Mia rindukan.
matahari pagi belum terbit. namun mia sudah sangat sibuk di dapur membuat kue tradisional.
untuk ibu dan ayah tiri nya. seorang nenek yang baru bangun tidur.
segera bangun dan berjalan perlahan sambil berpegangan dinding.
Untuk melihat kamar mia yang ternyata sudah kosong.
Lalu nenek yang sudah lanjut usia itu langsung berjalan menuju dapur.
Nenek yang sudah tua renta itu sampai mengedipkan mata beberapa kali mencari keberadaan cucunya yaitu mia. karena penglihatannya sudah mulai berkurang.
Mia yang melihat nenek nya itu. dengan cepat menghampiri neneknya lalu memapah.
mengantarkan nenek yang sudah lanjut usia itu ke sebuah bangku kayu.
mia begitu menjaganya, sosok orang tua lasia yang selama ini sudah menggantikan ayah, dan juga ibunya. yang kurang perhatian,
pagi itu begitu hangat mia bersama neneknya berbagai tugas mempersiapkan hidangan.
waktu yang di tunggu-tunggu itu pun tiba. sebuah mobil berwarna putih mengkilap memasuki jalan perkampungan.
membuat siapaun yang melihat nya kagum dan bertanya-tanya
sepasang suami istri dengan penampilan modis turun dari dalam mobil. lalu melambai kan tangan kearah mia dan juga nenek nya,
sebuah senyum bahagia terpancar di wajah mia. Mia pun sangat antusias segera berjalan menghampiri ibu dan juga ayah tirinya.
.
Mia segera langsung memeluk ibu yang telah melahirkan nya.
tidak lupa mia menyapa Deri sebagai ayah tirinya dengan ramah,
Ini pertama kalinya Deri dan mira datang ke kampung menengok mia.
karena biasa nya mia hanya bertukar kabar lewat handphone dengan ibu nya.
disebuah ruang tamu mira begitu kagum melihat hidangan yang di buat Putrinya itu.
Sambil mendengarkan mia bercerita tentang kehidupan di kampung dan kelulusan nya.
yang baru selesai Sekolah Menengah Atas.
hati mira terasa sakit saat mengingat kedatangan nya hanya membawa luka. yang semakin Dalam untuk putri nya,
ibunya itu sangat takut dan bingung harus mulai dari mana menceritakan pernikahan yang tidak wajar ini.
"apa ada lagi yang kau butuhkan Mia? " ucap Deri menanyakan kebutuhan mia.
" tidak perlu ayah, mia sangat berterimakasih, karena selama ini ayah sudah membiayai kebutuhan mia dan juga pengobatan nenek," ucap mia
"tidak Apa-apa karena kau juga putri ayah sudah sewajarnya, bukan kah begitu sayang " ucap Deri sambil menepuk bahu istrinya memberi isyarat.
mira hanya tersenyum kaku, lalu menarik lengan Mia agar duduk lebih dekat.
"ada hal yang serius yang mau ibu sampai ke kamu?" ucap mira sambil tertunduk.
"Apa bu?katakan saja," sahut mia yang ingin tau.
"sebenarnya ibu dan ayah datang ke sini karena ingin meminta bantuanmu," ujar mira.
memberanikan diri dan mulai menceritakan maksud kedatangan ketempat mia.
"ingin batuan?"
" iya, ibu ingin kau menerima pernikahan yang sudah di sepakati kedua pihak keluarga, yaitu ayahmu dan tuan wijaya." jelas mira memberi tau.
"pernikahan? kenapa harus aku?" tanya mia heran.
lalu menatap ibu dan juga ayah tirinya. namun mereka tidak bisa menjawab.
"bukannya ada kak fani. yang lebih dewasa dan lebih pantas untuk menikah," ujar mia kembali mencoba mencari tau yang sebenarnya.
"keluarga wijaya menolak fani, karena anakku itu sudah membuat malu keluarga mereka!" jelas Deri sambil menarik nafas dengan berat.
"jadi karena itu?" sahut Mia tidak meneruskan , karena mia sudah tahu akan seperti apa.
"iya!' ayah ingin kamu menikah untuk menggantikan fani, kalau kamu menolak, keluarga mereka akan menuntut ibu dan juga ayah" jelas Deri dengan raut wajah sedih.
"menuntut?" tanya mia singkat.
"iya mia, karena selama ini tuan wijaya sudah banyak membatu perusahaan ayah tirimu, sebagai balasannya wijaya ingin fani menikah dengan putra nya yang seorang pria tunanetra," sahut Mira ikut menjelaskan.
Mia masih terdiam mencerna semua perkataan ibu dan juga ayahnya.
"asalkan kamu menerima pernikahan ini sebagai pengganti fani, seluruh kehidupanmu akan bergelimang harta, dengan uang kamu bisa melakukan apa saja!' ujar Deri
demi ibumu yang sudah melahirkan mu. Dan juga merawat mu. selama ini ayah juga membantu memenuhi kebutuhan mu, berkorbanlah sedikit saja, ayah mohon!" sambung Deri.
panjang lebar sambil mengingatkan siapa diri Mia sebenarnya.
sontak tubuh mia mulai gemetar menahan rasa sakit yang menusuk hati nya.
ternyata kehidupan mia didunia ini. Dan bantuan yang selama ini mia terima tidaklah gratis.
Melainkankan hutang yang harus di bayar beserta bunga nya,
mia mulai menatap mira yang menjadi ibu kandungnya. Hanya sebuah anggukan yang bisa Mira berikan sebagai jawaban.
untuk tidak menolak permintaan Deri, ayah tiri yang sudah membiayai dirinya selama lima tahun.
bersambung....
tinggal jejak setelah membaca ya... 🙏🙏😁😁 terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Dewi Zahra
lanjut kak
2022-12-19
0
tatah tutuh
ko ada ya orang tua itungan gitu
2022-09-19
2
🌷💚SITI.R💚🌷
orang tua dan ibu yg egois bngt ga meraba perasaan anaky..
2022-08-07
0